LEMBAGA PENGKAJIAN
PANGAN, OBAT.OBATAN DAN KOSMETIKAMAJELIS
ULAMA INDONESIA
Gedung Majelis Ulama Indonesia Lt. III, Jl. Proklamasi No. 5 1, Menteng, Jakarta Pusat Telp. : 62-2 I 39 1,891 7 (Hunting) , 319,02666 Fax. : 62-21 392.4661 Gedung Grobar llarar center, l. Pemuda No. t
\1:*i::.j:,_il,li3"i:;rr,
- 8358748 (Hunting); Fax.62.251 - 8358747
SURAT
KEPUTUSAN
LEMBAGA PENGKAJIAN
PANGAN,
OBAT-OBATAN DAN KOSMETIKA
MAJELIS ULAMA INDONESIA
Tentang
-Y::YY.1T:r:::Y.:lY-lifl
.ii::-.
MENIMBANG
MENGINGAT
Nomor
:SK
13/Dir/LPPOM
MUI/I[/l3
Dewan Pelaksana LPPOM
MUI,
setelah ::
1.
Bahwa
untuk
lebih
mengefektifkan
dan
menjagakesinambungan pelaksanaan
sertifikasi
halal,
makaLembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika
Majelis Ulama
Indonesia
(LP pOM
MUI)
memandangperlu untuk menetapkan Ketentuan Sistem Jaminan Halal.
2.
Bahwa ketentuan yang tersebut didalam surat keputusanini
dianggap
perlu untuk
memperlancar
kerja dan
sistem administrasi sertifikasi halal yang telah ditetapkan.: l.
Surat KeputusanDirektur LPPOM
MUI No.
SKll/Dir/Lp
POM MUVIIV08
tentang Sistem
JaminanHalal
sebagaiSyarat
Memperoleh
Sertifikat Halal
tertanggal 11
Maret2008.
Surat Keputusan
Direktur LPPOM
MUI No.
SK42lDirlLp
POM MUVIIIi09
tentang Syarat
Minimum
Nilai
Status Sistem Jaminan Halal untuk Proses Perpanjangan Sertifikat Halaltertanggal2l
April
2009.Surat Keputusan
Direktur LPPOM
MUI No.
SK14/Dir/Lp
POM
MUIA//ll
tentang
Perubahan
peraturan
Sistem Jaminan Halal tertanggal2Mei
2011.Surat
Keputusan
Direktur
LPPOM
MUI
No.SK14/DiTILPPOM
}r4UI1IYll2
tentang
penetapanPersyaratan Sertfikasi Halal
MUI
(HAS
SERI23000).2.
J.
U;iAf,A'&
LEMBAGA PENGKAJIAN
PANGAN, OBAT.OBATAN DAN KOSMETIKAMAJELIS
ULAMA INDONESIA
Gedung Majelis Ulama Indonesia Lt. III, Ji. Proklamasi No. 5 1, Menteng, Jakarta Pusat Telp. : 62-21 391.8917 (Hunting), 319.02666 Fax. : 62-21 392.4667 Gedung Grobar Harar center, l. Pemuda No ,
\l::*i::,j1,*ii,li,l,i |l;rt, - 8358718 (Hunting); Fax. 62-251 - 8358747
MEMPERHATIKAN
MENETAPKAN
Pertama Kedua:
ProgramKerja
Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan danKosmetika
Majelis
Ulama
Indonesia(LP POM
MUI)
tahun2013.
MEMUTUSKAN
Ketentuan Sistem Jaminan Halal, sebagaimana terlampir
Apabila
dikemudian
hari
terdapat kekeliruan
akan diubah
dandiperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan
:
di JakartaTanggal
:
31Maret2013
DEWAN
PELAKSANA
LPPOM
MUI
Direktur,
LEMBAGA
PENGK,AJIAN PANGAN, OBAT-OBATAN DAN KOSMETIKAMAJELIS
ULAMA INDONESIA
GedungMajelisUlamalndonesiaLt.ili,Jl.ProklamasiNo.5l,Menteng,JakartaPusat Telp.:62-21391.8917(Hunting),319.02666Fax.:62-21392.466'1 Gedung Globar Halal center, n. Pemuda No.,
\H*i:",j*,j.1#,,,1;ill;rr,
-83s8748 (Hunting);Fax. 62-2st-83s8147
2.
Lampiran
Surat Keputusan
Direktur LPPOM
MUI
No.
SK
13/Dir/LPPOM
MUI/III/I3
tentang
Ketentuan
Sistem
Jaminan
Halal
1.
Sistem Jaminan
Halal
(SJH)
adalah sistem
manajementerintegrasi
yarg
disusun, diterapkan dan dipelihara untuk mengatur bahan, proses produksi, produk, sumber dayamanusia
dan prosedur dalam rangka
menjaga kesinambungan prosesproduksi
halalsesuai dengan persyaratan
LPPOM
MUI
yang
tercantum padaHAS
23000:1Kriteria
Sistem Jaminan Halal.
Perusahaan
wajib
menyusun
Manual SJH
sebagaidokumen
utama yang
memuatperencanaan
sekaligus panduan
bagi
perusahaanbersertifikat
halal
MUI
dalam menerapkan SJH gunamemenuhi kriteria
HAS
23000. Penyusunan Manual SJH dapatmerujuk pada panduan penyusunan
Manual
SJH yang sesuai dengan kelompok industriperusahaan (industri pengolahan, restorar/katering, RPH, j asa).
Manual SJH harus disampaikan ke LPPOM untuk aplikasi perusahaan baru dan aplikasi
perpanjangan.
Perusahaan
wajib
menerapkan SJH sesuai dengan Manual SJH yang telah disusun.Implementasi
SJH
dinilai
oleh
LPPOM
MUI
melalui proses audit.
Hasil
auditimplementasi SJH dinyatakan dalam status implementasi SJH dan sertifikat SJH. Syarat perusahaan memperoleh Sertifikat halal yaitu
memiliki
status SJH minimum B. Penerbitan status dan sertifikat SJH :i.
Hasil penilaian audit
implementasi SJH dinyatakan dalambentuk
status SJH. Adatiga
status SJH,yaitu
A,
B
danC. Untuk
statusA
danB,
kepada perusahaan akanditerbitkan dokumen
status implementasiSJH. Khusus
untuk
statusC,
dokumen status tidak diterbitkan setelah audit. Dalam halini
perusahaan diberi tenggang waktuuntuk
menyelesaikan kelemahan-kelemahanyang
ditemukan
ketika audit
hinggadianggap
cukup
untuk diberikan
status
B.
Lamanya masa
tenggang mengikuti kebijakan masa tenggang penyelesaiansertifikasi
padaHAS
23000 yaitu
3
atat
6bulan.
ii.
Sertifikat SJH diterbitkanjika
perusahaan telah mendapatkan statusA
tigakali
secaraberturut-turut. Pada penerbitan
sertifikat
SJH, dokumen status SJH yang ketiga tidak diterbitkan. J. 4. 5. 6. 7.LEMBAGA PENGKAJIAN
PANGAN, OBAT.OBATAN DAN KOSMETIKAMAJELIS
ULAMA INDONESIA
Gedung Majelis Ulama Indonesia Lt. III, Jl. Proklamasi No. 5 1, Menteng, Jakarta Pusat Telp. : 62-21 39 L891 7 (Hunting) , 319.02666 Fax. : 62-21 392.4667 Gedung Global Halar center, r1. Pemuda No. ,
\1::ii::'jl,_il.l.,,j;
llrr,
- 83s8748 (Hunting); Fax. 62-2st "83s8741
8.
Informasi yang tercantum pada status dan sertifikat SJH adalah:i.
Industri
pengolahan: nama perusahaan, nama dan alamatpabrik (baik
milik
sendiriatau
maklon),
nama dan alamat gudang (gudang bahan/produk intermediet), namadan
alamat
fasilitas
pra
produksi
(misalnya
pencampuran,
pengeringan,penimbangan),
nama dan
alamat
fasilitas
pasca
produksi
(misalnya
repacking, pengapsulan).Restoran: rurma perusahaan, nama dan alamat dapur, nama dan alamat outlet, nama dan alamat gudang (gudang bahan/produk intermediet)
Katering:
nama
perusahaan, namadan
alamat dapur, nama
dan
alamat
gudang (gudang bahan/produk intermediet)iv.
RPH:
nama perusahaan, nama dan alamatRPH,
namadan
alamat gudang/boningroom
fiika
terpisah)Basis penerbitan status atau
sertifikat
SJH adalah pabrik/fasilitas produksi. Untuk pabrikyang benar-benar baru, maka diterbitkan status baru (pertama). Namun
jika
suatu pabrikmerupakan
pabrik
baru yang akan digunakan karenapabrik
lama sudahtidak
digunakanlagi, maka status/sertifikat SJH yang diberikan meneruskan pabrik yang lama.
Pada
industri
pengolahan,pemilik
statusatau
sertifikat
SJH
adalah perusahaan yangmengajukan
sertifikasi halal
yang diperuntukkan pada fasilitas produksi (pabrik)
yang didaftarkan.
Ruanglingkup
status atausertifikat
SJHberlaku untuk
semualini
produksi
dan
seluruh
produk yang
dihasilkan
di
pabrik
tersebut (termasukjika
adapenambahan
lini
produksi baru atau kelompok produk baru).Pada restoran/kateringldapur,
pemilik
status atausertifikat
SJH adalah perusahaan yangmengajukan
sertifikasi halal yang
diperuntukkan pada seluruh fasilitas produksi
mencakup
outlet, dapur,
dan gudang.Pada
RPH,
pemilik
statusatau
sertifikat SJH
adalah perusahaanyang
mengajukansertifikasi halal
yang
diperuntukkan pada fasilitas
produksi yang
didaftarkan.
Ruanglingkup
status atau sertifikat SJH berlaku untuk semualini
produksi.Masa berlaku status implementasi SJH
adalah2tahutdan
sertifikat SJH adalah 4 tahun. Program percepatan untuk mendapatkan statusA
atausertifikat
SJH dapat diajukan oleh perusahaan dengan syarat:(i)
Pengajuandilakukan
minimal
setelah enambulan
dariaudit yang
terakhir,
(ii)
Perusahaan telah melaksanakan audit internal, dan(iii)
Laporan berkala telahdikirimkan.
15.
Pada program percepatan, masa berlaku status SJH menyesuaikan dengan masa berlakuSertifikat
halal.
zfi)
11. 111. 9. 10. 11. t2. 13. 14.
LEMBAGA PENGKAJIAN
PANGAN, OBAT.OBATAN DAN KOSMETIKAMAJELIS
ULAMA INDONESIA
Gedung Majelis Ulama Indonesia Lt. I1l, Jl. Proklamasi No. 5 1 , Menteng, Jakarta Pusat Telp. : 62-21 391,89 I 7 (Hunting) , 319.02666 Fax. : 62-21 392.4667 Gedung Globar Harar center,l. Pemuda No. ,
T:fli::,jl,,1i,llll;i
llrr,
. 8358748 (Hunting); Fax.62-251- 83s8747
16.
Pada program percepatan audit SJH yang ketiga dengan status SJH pertama dan keduaA,
maka
audit
SJH dilaksanakan bersamaan denganaudit
perpanjanganproduk.
Terdapat dua alternatif pelaksanaan audit:i.
Audit
dilakukan sebelum habisnya masa berlaku Sertifikat halal.ii.
Audit
dilakukan bersamaan dengan habisnya masa berlaku Sertifikat halal.Pembiayaan perpanjangan Sertifikat halal disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
17.
Perusahaall yang memperoleh status SJH atau sertifikat SJH berhak mendapatkan rewardsebagaimana
yaflg diatur
dalam
ketetapanini.
Rewarddiberikan menurut
status dariimplementasi SJH
di
fasilitas produksi. Dalam kasus satu perusahaan corporate denganbeberapa
pabrik, maka sertifikat SJH diberikan
ke
masing-masing
pabrik
tanpamenunggu semua pabrik memenuhi persyaratan untuk memperoleh sertifikat SJH.
18.
Matriks reward implementasi SJHdi
industri pengolahan:Status/
Sertifikat
Status Registrasi Audit pemantauan
(khusus produk very
high risk)
Pengembangan
produk Perpanjangan
Status B Audit on site Audit on site 1 tahun sekali
Status
A
Audit on desk Audit on site 1 tahun sekaliSertifikat SJH Audit on desk Audit on desk 2 tahun sekali
19.
Matriks reward implementasi SJH di restoran/katering/dapur:Status/ Sertifikat Status Registrasi Pengembangan menu Penambahan outlet/dapur/ gudang cabang Penambahan
dapur/gudang pusat Perpanjangan
Status B Audit on site Daftar sebelum
dibuka, Audit on site Daftar sebelum dibuka, Audit on site Audit on site sampling
Status A Audit on desk Daftar per 3 bulan,
Audit on site sampling Dafrar sebelum dibuka, Audit on site sampling Audit on site sampling dengan jumlah lebih sedikit dari status B Sertifikat SJH Audit on desk Daftar per 3 bulan,
Audit on desk
Audit on desk Audit on desk
Catatan:
Reward
implementasi
SJHdigunakan bersama dengan
pihakuntuk
penambahan dapur/gudanglain
(sharing
facility)
mengikuticabang yang
reward
untukUjiA'i\A.ofr
LEMBAGA PENGKAJIAN
PANGAN, OBAT.OBATAN DAN KOSMETIKAMAJELIS
ULAMA INDONESIA
Gedung Majelis Ulama Indonesia Lt. III, Jl. Proklamasi No, 5 1, Menteng, Jakarta Pusat Telp. : 62-2 1 -19 1,891 7 (Hunting), 3 1 9.02666 Fax. . 62-21 392/667 Gedung Globar Harar center, l, Pemuda No. t
\T:*i::,J*,fl.li,,i;, fl;rt,
- 8358748 (Hunting); Fax. 62-251- 83s8747
21.
22.
20.
Matriks reward implementasi SJH di RPH:Catatan:
Audit
on site merupakan audit terhadap penerapan SJH yang dilakukandi
lokasipenerapan SJH (fasilitas produksi, kantor pusat
jika
ada penerapan SJH, dan lain-lain).Audit
on
desk merupakanaudit
terhadap dokumen penerapan SJHyang dilakukan di
kantor LPPOM
MUI.
Perusahaan dengan
nilai
B
dapat dilakukan audit on desk pada registrasi pengembangan produk/menu dengan catatan:i.
a.
Tidak ada bahan barub.
Tidak
ditemukan penggunaan bahan baru tanpa persetujuanLPPOM
MUI
padaaudit sebelunnya.
c.
Audit
sebelumnya kurang dari tiga bulan.ii.
Penambahan produk dengan kategori resiko tidakkritis
(no risk).Perusahaan dengan
nilai
A
dapat dilakukan auditon
site pada registrasi pengembangan dengan catatan:i.
Pada
audit
tak
terjadwal (Sidak)
ditemukan kelemahan
tipe kritis
atau
perluperbaikan.
Audit
on site digunakan untukverifikasi
perbaikan untuk menyelesaikan kelemahan implementasi SJH.ii.
Tidak mengirimkan laporan berkalasecaruy"
Status/
Sertifikat
Status Registrasi
Audit pemantauan Pengembangan produk/
metode penyembelihan Perpanjangan
Status B Audit on site Audit on site I tahun dua kali
Status