• Tidak ada hasil yang ditemukan

Full Paper Semnas Cities 2009 ITS Wakhidah Kurniawati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Full Paper Semnas Cities 2009 ITS Wakhidah Kurniawati"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar Nasional Perencanaan Wilayah dan Kota ITS, Surabaya ,29 Oktober 2009 “Menuju Penataan Ruang Perkotaan yang Berkelanjutan, Berdaya saing, dan Berotonomi”

ISBN No. xxxxxxxxxxx

KOTA SEBAGAI TEMPAT FESTIVAL DUA MUSIM

Wakhidah Kurniawati

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

w4t1ek@yahoo.com

Abstrak

Kota tidak hanya merupakan wadah/tempat tinggal bagi penduduknya. Kota yang baik seharusnya menjadi pusat kegiatan bagi masyarakatnya. Ruang-ruang publik kota yang ada, diharapkan selalu hidup dalam situasi apapun. Saat ini, terkadang ruang-ruang kota yang telah dibangun untuk menunjang aktivitas masyarakat, menjadi kosong dan ditinggalkan, terutama ketika hujan, panas, malam, dan pada kondisi-kondisi tertentu. Akibatnya, aktivitas kota menjadi mati, tidak optimal, dan ciri khas kehidupan kota menjadi tidak tampak karena pengaruh iklim setempat.

Dengan memakai pendekatan kualitatif analogi, berdasar ‘best practice’, kita akan melihat beberapa kota besar dunia yang memiliki strategi dalam menghidupkan aktivitas masyarakat dan ruang publik kota. Kopenhagen, Denmark, yang memiliki empat musim, memiliki masalah matinya aktivitas masyarakat dan ruang publik pada musim dingin. Padahal ketika musim semi dan musim panas, aktivitas kota sangatlah hidup dan menarik. Rupanya suhu musim dingin mengubah Kopenhagen menjadi ‘dormitory city’ bagi warganya. Masyarakat memilih tinggal di dalam rumah karena musim dingin identik dengan hari Natal, atau pergi berlibur karena Natal identik dengan liburan. Untuk menghidupkan kota ini di setiap musim yang ada, pemerintah setempat membagikan kuisioner ke warganya, dan berusaha menjadikan Kopenhagen ini sebagai tempat ekshibisi (festival) empat musim. Alhasil ,terciptalah ruang-ruang tematik yang selalu hidup dalam situasi apapun. Ada koridor penghubung antar bangunan yang digunakan ketika musim dingin, ada tempat minum kopi di ujung jalan sebagai ‘node dan rest area’ di musim dingin, ada pusat kegiatan tepi laut di musim panas, dan lain sebagainya.

Kota sebagai tempat festival empat musim ,tidak hanya ada di Kopenhagen. Di Imperial Park dan Taman Ueno, Tokyo Jepang, serta Taman Potomac Washington DC setiap musim semi dan panas, ada pohon sakura berkembang yang menjadi ciri khas penanda datangnya kedua musim tersebut. Di Belanda, bunga tulip juga berkembang sebagai ciri datangnya musim semi dan musim panas. Selain memperlihatkan musim yang berbeda, memperlihatkan keindahan kota, adanya vegetasi estetis ini juga mempengaruhi iklim mikro yang ada. Ada keseimbangan iklim mikro dan potensi daya tarik dalam mendukung kenyamanan beraktivitas warganya.

Hal-hal tersebut diataslah, yang menjadi dasar pemikiran bagi pengembangan iklim mikro, penghidupan ruang kota, dan keberlanjutan aktivitas masyarakatnya.Kota diharapkan tetap hidup dalam situasi apapun, dalam musim apapun, dengan ciri yang berbeda dan khas di setiap musimnya. Terlebih lagi, mengingat kondisi iklim negara kita yang ‘unpredictable weather’, ada baiknya bagi kita mengantisipasi desain ruang/arsitektur kota yang akomodatif terhadap dua musim (hujan dan kemarau) yang berbeda karakteristik tersebut. Sehingga, diharapkan ada kenyamanan beraktivitas bagi warga kota: tidak kehujanan ketika musim hujan dan tidak kepanasan ketika musim kemarau. Kota tidak banjir ketika musim hujan, dan tidak kering kerontang ketika musim kemarau.Diharapkan kota tetap asri dan ruang kota tetap hidup di dua musim yang berbeda tersebut. Sehingga, kota bisa menjadi tempat festival dua musim.

Referensi

Dokumen terkait

Kuesioner yang digunakan merupakan hasil rancangan Pasaribu (2008:16) dengan beberapa penambahan variabel. Kuesioner yang disebarkan sebanyak 100, namun yang kembali dan

Hasil penelitian tersebut dapat menggambarkan proses pembentukan sedimen dasar pada perilaku sedimen dasar bergerak, yang dinyatakan dengan adanya perubahan

- Audit internal dilakukan dengan cara mini lokakarya, pertemuan, dan media lain yang tepat untuk melakukan komunikasi. 3) Pemantauan dan pengukuran proses kinerja..

1. Bahwa Hadis Nabi Muhammad SAW adalah salah satu sumber Syari’at Islam yang wajib dipegang oleh Umat Islam, berdasarkan: a. Dan apa yang dilarangnya bagimu maku tinggalkanlah,

61 sebelumnya grafik harga saham tidak langsung mengalami pembalikan setelah menyentuh lower band dan kembali ditembus secara signifikan pada hari ketiga setelahnya yaitu

Makalah ini bertujuan untuk mengkaji proses koreksi terrain dan contoh penerapannya pada citra Landsat TM; Kemudian artikel tentang “Perbandingan Teknik Orthorektifikasi Citra

NOMINATIF TENAGA BANTUAN POL PP TAHUN 2017 YANG LULUS SELEKSI AKHIR. PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Hasil akhir dari penelitian ini berupa aplikasi web pengajuan judul skripsi yang dapat diakses secara online dengan menggunakan berbagai macam ukuran device yang