• Tidak ada hasil yang ditemukan

S BIO 1106495 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S BIO 1106495 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

70

Helmi Nashrulhaq, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN ENZIM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Dari hasil penelitian pengaruh pembelajaran discovery learning terhadap

penguasaan konsep siswa pada pokok bahasan enzim didapatkan temuan sebagai

berikut:

1. Keterlaksanaan pembelajaran discovery learning cukup memuaskan.

Pada tahap observation terlaksana dengan sangat baik, manipulation

terlaksana dengan sangat baik, tahap generalization terlaksana dengan

cukup baik, tahap verification terlaksana dengan sangat baik, dan tahap

application terlaksana dengan cukup baik. Kendala utama yang ditemui

selama pelaksanaan pembelajaran discovery learning adalah faktor siswa

yang belum terbiasa dengan pembelajaran sains lewat praktikum

sehingga ketika dihadapkan pada pembelajaran yang berbasis praktikum

siswa mengalami kesulitan. Kondisi internal siswa juga mempengaruhi

hasil capaian, dan keterbatasan waktu yang mengakibatkan proses

pembelajaran discovery learning tidak dapat terlaksana sepenuhnya

dengan sempurna.

2. Setelah diuji rata-rata dua pihak terdapat perbedaan yang signifikan nilai

rata-rata hasil penguasaan konsep siswa kelas eksperimen sebelum dan

setelah diterapkan pembelajaran discovery learning dengan kelas kontrol

yang menggunakan pembelajaran langsung (konvensional). Faktor

penerapan discovery learning memberikan pengaruh pada hasil

peningkatan penguasaan konsep siswa diantaranya, siswa dilatih untuk

menemukan konsep langsung melalu pengalamannya.

3. Terdapat perbedaan peningkatan nilai rata-rata kemampuan penguasaan

konsep siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, pada kelas

eksperimen mengalami peningkatan sebesar 23,81 poin jika

(2)

71

Helmi Nashrulhaq, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN ENZIM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

19,81 poin. Hal ini juga didukung dengan N-Gain kelas eksperimen yang

lebih besar dibandingkan dengan N-Gain kelas kontrol yaitu 0,44 > 0,29.

B. IMPLIKASI

Implikasi dari temuan penelitian ini adalah dengan melaksanakan kegiatan

pembelajaran menggunakan discovery learning secara simultan, peneliti dapat

berharap penguasaan konsep akhir siswa dapat meningkat pada setiap siswa.

Berdasarkan implikasi tersebut, secara rinci ditemukan bahwa:

1. Dengan pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan

kemampuan penguasaan konsep siswa

2. Dengan pembelajaran discovery learning ini dapat memberikan

pengalaman belajar siswa secara langsung sehingga pemahaman siswa

lebih komprehensif.

3. Dengan terbiasanya siswa melakukan pembelajaran discovery learning

maka rasa ingin tahu siswa terhadap suatu fenomena akan semakin

meningkat. Dengan meningkanya rasa ingin tahu, keinginan siswa untuk

melakukan percobaan-percobaan sederhana akan semakin meningkat

pula. Selain itu, siswa tidak akan mudah percaya terhadap

informasi-informasi yang diterima jika siswa tersebut belum melakukan percobaan

terkait hal tersebut

4. Dengan pembelajaran discovery learning ini dapat menanamkan sikap

ilmiah kepada siswa agar dapat membuktikan sendiri konsep yang belum

dipahami.

C. REKOMENDASI

Berlandaskan kepada hasil temuan penelitian ini, maka ada beberapa

pandangan yang mungkin dapat dijadikan masukan atau saran guna meningkatkan

penguasaan konsep siswa siswa, diantaranya:

1. Kepada peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menyempurnakan beberapa

(3)

72

Helmi Nashrulhaq, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN ENZIM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Peneliti diharapkan dapat mengukur juga efektifitas pembelajaran dan

kemampuan proses sains siswa

b. Sintaks pembelajaran discovery learning tidak tercapai secara sempurna,

oleh karena itu sebaiknya peneliti lebih siap dan menguasai setiap tahap

pembelajaran

c. Peneliti sebaiknya melakukan pembiasaan terlebih dahulu karena

pembelajaran discovery learning ini menuntut kemandirian, kepercayaan

terhadap diri sendiri dan kebiasaan bertindak sebagai subjek.

d. Saat penelitian berlangsung, kondisi siswa harus diperhatikan karena

kemungkinan besar akan mempengaruhi hasil penelitian.

2. Kepada pihak sekolah dan pemerintah diharapkan dapat :

a. Menyiapkan guru dengan memberikan pembekalan dan pelatihan

mengenai pembelajaran model discovery learning

b. Sekolah sebaiknya membiasakan siswa untuk belajar dengan metode

praktikum, karena pembelajaran yang berbasis praktikum selain dapat

memunculkan motivasi siswa juga dapat meningkatkan pemahaman

siswa pada materi yang ingin diajarkan.

c. Sekolah menanamkan nilai-nilai sikap ilmiah dalam kehidupan

sehari-hari siswa, untuk melatih mereka menjadi seorang ilmuwan demi

Referensi

Dokumen terkait

Ilmu Pengetahuan Alam : Untuk SD/MI Kelas 5 , Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

tentang “ Peran Bapas Dalam Diversi Sebagai Bentuk Perlindungan Terhadap Anak Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak (Studi Bapas Klas I Medan)”. Penulisan skripsi

(6) Pengadaan kelompok pakar atau tim ahli alat kelengkapan DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Pasal

Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu dari pertemuan kedua dan ketiga mengalami peningkatan kosakata pada anak sehingga melalui pembelajaran dengan bercerita

Aplikasi ini dikhususkan untuk anak usia sekolah dasar dimana aplikasi ini terbagi menjadi beberapa materi profil Jakarta, museum dan tempat pariwisata yang di sertai dengan

“Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Perusahaan Perbankan Yang Tercatat Di BEJ Periode Juni 2002 – Juni

Teknik pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit dengan menggunakan kolam anaerobik kurang efisien, membutuhkan lahan yang luas selain itu limbah cair pabrik kelapa

efektif untuk melatih kemampuan kognitif level dasar (C1+C2) siswa, tetapi kurang melatih kemampuan kognitif level tinggi (C3+C4) siswa.. Sebaliknya, metode DQQ