BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem pembangunan di era reformasi dalam kerangka pemberdayaan otonomi desa berangkat dari pola sentralistik menuju desentralistik dimana tugas, peran dan fungsi masyarakat yang pada awalnya sebagai objek pembangunan menjadi pelaku pembangunan atau subjek pembangunan. Dengan demikian masyarakat secara implisit dan eksplisit dapat mengetahui makna, arti dan nilai dari sebuah proses pembangunan yang direncanakan dan dilaksanakan secara swadaya, swakarsa, swakelola, mandiri dan demokratis sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya masing-masing.
Pada tataran demikian, sistem desentralisasi ini dapat menjadi support yang berdaya guna dan tepat guna bagi pemerintah desa dan masyarakat dalam mengembangkan potensi sumber daya yang dimiliki demi upaya pembangunan desa. Dalam kerangka otonomi desa, pemerintah desa dan masyarakat diberi kewenangan untuk mengatur rumah tangganya sendiri serta berperan untuk merencanakan, mengkaji, mengusulkan dan melaksanakan kegiatan tata pemerintahan dan pembangunan berdasarkan visi dan misi desa serta kebijakan umum pembangunan desa dengan tetap berpedoman pada Undang-Undang Dasar Republik Indonesia dan pelbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan ketentuan Pasal 79 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang mengatur kewenangan untuk membuat perencanaan pembangunan desa, maka Pemerintah Desa berkewajiban menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dalam periodisasi pembangunan 6 (enam) tahun, sebagai dokumen strategis statua desa dan pedoman kebijakan pembangunan desa yang disusun secara partisipatif dan berjangka berdasarkan rangkaian hubungan dinamis dan fungsional antara pemerintah, masyarakat serta para pemangku kepentingan desa dalam keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatannya secara optimal seturutvisi utama pembangunan desa; membangun desa dan desa membangun.
Penyusunan dokumen RPJMDes Desa Nita Tahun 2014-2019, mengacu pada pengarusutamaan dalam perencanaan pembangunan desa yang meliputi; tata kelola pemerintahan; standar mutu pelayanan; keterpaduan antara urusan wajib dan urusan pilihan; perencanaan dan penganggaran yang go public dan responsif sosial; serta atensi pada kharakter budaya dan kelestarian lingkungan. Selain itu proses penyusunannya berpedoman pada RPJMD Kabupaten Sikka Tahun 2013-2018 sebagai pedoman adaptif dan sinergif dari rangkaian sistem perencanaan pembangunan daerah dan desa secara menyeluruh.
1.2. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur;
2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3) Undang Undang Nomor 25Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
4) Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 5) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyerahan Urusan Kabupaten/Kota Kepada Desa;
7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Kekayaan Desa;
8) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa atau Kelurahan;
9) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa;
10) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa;
11) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007 tentang Pendataan Program Pembangunan DesaatauKelurahan;
12) Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa;
13) Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 1 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2005-2025; 14) Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sikka Tahun 2012-2032;
15) Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2013-2018;
1.3. Maksud Dan Tujuan 1.3.1. Maksud
Maksud penyusunan dokumen RPJMDes Desa Nita Tahun 2014-2019 adalah menjadi pedoman arah dan acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa bagi para pemangku kepentingan desa dan pelbagai elemen masyarakat sesuai dengan visi dan misi pembangunan desa demi menggapai harmoni desa membangun.
1.3.2. Tujuan
Tujuan penyusunan RPJMDes adalah sebagai berikut:
a.Membangun koordinasi harmonis dan terpadu antara pemangku kepentingan dan pelaku pembangunan di tingkat desa;
c. Menjamin konsistensi dan komitmen terpadu antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan dalam program kegiatan pembangunan desa;
d.Mengedepankan aspirasi serta mengoptimalkan partisipasi masyarakat secara aktif, kreatif, swadaya dan mandiri dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa;
e. Mendukung upaya pemberdayaan, pengembangan dan pemanfaatan potensi sumber daya desa secara efektif dan efisien dalam pembangunan desa;
f. Menjaga kontinuitas pembangunan desa dalam periodisasi 6 (enam) tahun; dan g. Menjadi pedoman arah dan acuan kebijakan penyusunan RKPDes setiap tahun.
1.3.3. Hubungan RPJMDes Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Penyusunan dokumen RPJMDes Desa Nita Tahun 2014-2019 memiliki keterkaitan atau berpedoman pada dokumen perencanaan pembangunan lainnya, yakni:
a.Merupakan satu kesatuan dalam sistim perencanaan pembangunan nasional dan daerah sehingga dalam penyusunannya mengacu dan berpedoman pada visi, misi, dan arah kebijakan pembangunan daerah yang termaktub dalam RPJPD Kabupaten Sikka Tahun 2005 2025; RTRW Kabupaten Sikka Tahun 2012-2032; dan RPJMD Kabupaten Sikka Tahun 2013-2018 yang disesuaikan dengan kondisi dan potensi sumber daya desa.
b.Menjadi pedoman dalam penyusunan dan penjabarannya dalam RKPDes tahunan sebagai dokumen perencanaan pembangunan desa yang memuat kebijakan prioritas program dan kegiatan dari rencana kerja pemerintah desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
c. Menjadi acuan sinergitas pembangunan dan pedoman adaptif pembangunan desa dengan pusat dan daerah, lembaga mitra dan partisipasi masyarakat.
1.4. Pola Penyusunan 1.4.1. Tahapan Penyusunan
Penyusunan RPJMDes Desa Nita Tahun 2014-2019 dilaksanakan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a.Persiapan Penyusunan RPJMDes
Persiapan penyusunan meliputirancangan keputusan kepala desa tentang pembentukan Tim Penyusun Dokumen (TPD) dan Tim Penyelenggara Musrenbang Desa (TPMD); Penyusunan agenda kerja TPD dan TPMD; danPenyiapan data dan informasi pra-RPJMDes.
b.Penyusunan Rancangan Awal RPJMDes
Penyusunan rancangan awal oleh TPD meliputi Perumusan visi, misi dan program kepala desa; Review RPJMDes sebelumnya; Pengolahan data dan informasi berdasarkan hasil perumusan dan review; Penyajian rancangan awal; dan Pelaksanaan forum konsultasi publik.
c. Pelaksanaan Musrenbang RPJMDes
d.Perumusan Rancangan Akhir RPJMDes
Perumusan rancangan akhir oleh TPD meliputi Pengolahan data Musrenbang; Penyusunan rancangan akhir RPJMDes; Pembahasan rancangan akhir RPJMDes; Konsultasi; dan Penyempurnaan.
e. Penetapan RPJMDes
Penetapan RPJMDes oleh Pemerintah Desa melalui Pengajuan rancangan Peraturan Desa tentang RPJMDes kepada BPD; Pembahasan dan penetapan bersama BPD; Asistensi hukum; Penyempurnaan; Pengundangan; dan Publikasi Peraturan Desa tentang RPJMDes.
1.4.2. Pola Pendekatan Penyusunan
RPJMDes Desa Nita Tahun 2014-2019 disusun berdasarkan beberapa pola pendekatan sebagai berikut :
a.Politis; pola pendekatan dengan merujuk pada rencana program dan kegiatan pembangunan berdasarkan visi dan misi Kepala Desa dengan memperhatikan sinkronitas dan sinergitas pencapaian sasaran pembangunan daerah dan nasional.
b.Partisipatif; pola pendekatan yang mengutamakan komunikasi, koordinasi dan partisipasi aktif semua pemangku kepentingan desa dalam keseluruhan proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Pola pendekatan ini bersifat dinamis dan transparantif dengan memperhatikan aspirasi masyarakat serta keterlibatan semua komponen desa.
c. Teknokratis; pola pendekatan melalui analisis secara ilmiah atas potensi dan masalah yang dihadapi desa berdasarkan data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan beserta indikator kinerja dan pagu indikatif pendanaannya untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan desa.
d. Top-Down dan Bottom-Up; pola pendekatan seturut kebijakan umum pembangunan daerah dan nasional (top-down) serta berdasarkan musyawarah perencanaan pembangunan yang diadakan secara berjenjang baik di tingkat dusun maupundesa serta kelanjutannya di tingkat kecamatan maupun kabupaten (bottom-up) sehingga terciptanya sinkronisasi dan sinergi dalam pencapaian sasaran pembangunan secara menyeluruh.
1.5. Sistimatika Penulisan
RPJMDes Desa Nita Tahun 2014-2019 dibuat dengan sistimatika penulisan sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Memuat tentang Latar Belakang, Dasar Hukum, Maksud dan Tujuan serta Pola Penyusunan secara sistematis agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.
BAB II. PROFIL DESA
BAB III. KEBIJAKAN UMUM KEUANGAN DESA
Memuat gambaran Kebijakan Umum Keuangan Desa yang meliputi Evaluasi Kinerja Keuangan Desa berdasarkan Kinerja Pelaksanaan APBDes dan Kinerja Keuangan secara umum; Kebijakan Pengelolaan Keuangan Desa yang meliputi Kebijakan Pendapatan, Kebijakan Belanja dan Kebijakan Solutif; dan Kerangka Analisis Pendanaan yang meliputi Analisis Pendapatan, Analisis Belanja dan Perhitungan Pendanaan.
BAB IV. IDENTIFIKASI POTENSI DAN MASALAH
Memuat tentang Identifikasi atas Potensi Pembangunan Desa; Identifikasi Masalah beserta kerangka Analisis Masalah; Tantangan Pokok Pembangunan; dan Analisis Isu-Isu Strategis Pembangunan Desa berdasarkan situasi dan kondisi kewilayahan Desa.
BAB V. VISI DAN MISI
Memuat gambaran umum Visi dan Misi Kepala Desa dan atau Desa secara umum beserta Tujuan, Sasaran dan Rencana Strategis Pelaksanaannya; beserta Telaah Atas Konsep RPJPDes Desa Nita Tahun 2014-2024.
BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Memuat gambaran Kebijakan Umum Pembangunan Desa yang meliputi Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan berdasarkan Urusan Wajib dan Pilihan beserta Korelasi Umum Pelaksanaannya.
BAB VII. PROGRAM UMUM PEMBANGUNAN DESA
Memuat gambaran strategis Program Umum Pembangunan Desa beserta Rencana Program Prioritas Pembangunan dari Skala Umum dan Skala Khusus; beserta Indikator Kinerja; dan Kerangka Pendanaannya.
BAB VIII. PENUTUP
Memuat pedoman umum pelaksanaan RPJMDes yang meliputi Pedoman Transisi; dan Kaidah Pelaksanaan mengenai pretensi dan harapan atas rencana pelaksanaan RPJMDes Desa Nita Tahun 2014-2019.
LAMPIRAN
BAB II
PROFIL DESA
2.1 GAMBARAN UMUM SEJARAH DESA 2.1.1. Sejarah Desa1
Menurut sejarah tertulis dan tradisi lisan yang berkembang dari waktu ke waktu, alkisah nama Nita berasal dan diambil dari nama sebuah pohon besar yang tumbuh di tengah-tengah perkampungan bernama pohon Nita2. Di bawah naungan pohon inilah pada zaman dahulu kala menjadi tempat berteduh atau istirahat bahkan menjadi terminal antar kampung’, termasuk menjadi pasar atau tempat jual beli antar warga kampung pada masa itu.
Nama pohon dan tempat itu kemudian secara turun temurun dan dari masa ke masa dalam penyebutan lazim E’i Nita, Lau Nita, Le Nita, Wali Nita, Wawa Nita atauReta Nita,untuk menunjukan tempat asal dan tujuan perjalanan atau tempat perhentian warga yang kemudian lazim disebut Natar Nita. Inilah asal muasal dari penamaan Kampung Nita atau Desa Nita dengan Pohon Nita sebagai simbol nama dan sejarah penyebutannya3.
Adapun penduduk Nita pada waktu itu hidup berkelompok atau disebut kloang dalam satu kesatuan adat atau suku dengan rumah adat bersama yang disebut lepo dan dikepalai oleh seorang kepala suku4. Dari kloang atau suku dan
lepo inilah yang membentuk satu kesatuan yang disebut Natar atau Kampung dibawah pimpinan Kepala Kampung. Dari catatan sejarah dan cerita lisan berkembang, tercatat kurang lebih 7 (tujuh) suku atau lepo yang hidup dan berkembang pada masa itu sampai dengan sekarang seperti; Lepo Gete (Ratu/Raja), Lepo Kolit, Lepo Degodona, Lepo Geronpun, Lepo Lorat, Lepo Orin Bao dan Lepo Tour Orin Gete.
Dalam perjalanan waktu seiring dengan ekspansi Hindia Belanda ke Indonesia dan Flores pada khususnya, maka terbentuk pula model pemerintahan baru di setiap kampung dengan penyebutannya masing-masing. Antara lain Natar Nita menjadi wilayah Kapitan Nita (kurang lebih sama dengan Kampung) dengan Kepala Kampung atau Kapitan pertamanya Philipus Muda Meak da Silva dan Raja Nita (sebutan untuk Kepala persekutuan Kampung atau disebut Kerajaan) Don Juang da Silva. Selanjutnya oleh Pemerintah Hindia Belanda, Kerajaan Nita kemudian berafiliasi pada Kerajaan Sikka dan Nita sendiri menjadi Hamente di bawah kepemimpinan Kapitan Don Pederico da Silva.
1Kajian dari pelbagai sumber sejarah lisan dan tertulis tentang Desa Nita.
2Pohon Nita adalah sebuah pohon dengan jenis berbatang besar dan tinggi, berdaun rimbun serta
memiliki buah yang dapat dikonsumsi dan dijadikan sebagai makanan ringanpenduduk pada masa itu. Berdasarkan cerita turun temurun, tempat beradanya Pohon Nita pada waktu itu terletak pada areal lokasi pertokoan Nita sekarang.
3 Dan untuk melestarikan simbol Desa Nita tersebut, maka pada tanggal 08 Januari 2014, telah
ditanam sebatang Pohon Nita di halaman Kantor Desa Nita melalui seremoni adat sederhana sebagai tanda lestari budaya dan deskripsi simbolik Desa Nita agar diketahui dan tidak dilupakan oleh generasi sekarang dan yang akan datang.
4Pengertian Suku berasal dari kata bahasa Portugis Suco yang berarti satu kesatuan warga atau orang perorangan yang tinggal dan menetap dalam suatu ruang lingkup keluarga atau wilayah tertentu, dipimpin oleh seorang Chefe Suco atau kepala suku sebagai penatua arif yang memimpin
keberadaan sebuah suku secara turun temurun dan berkelanjutan. Pada masa sekarang di Desa Nita telah terbentuk Lembaga Adat Desa dengan keanggotaannya yang terdiri dari wakil setiap lepo atau
Pada tahun 1958, terbentuklah Pemerintahan Kabupaten Sikka dan Hamente Nita menjadi Kecamatan Nita dengan Camat Pertamanya Philipus Muda Meak da Silva dan yang menjadi Kepala Kampung Nita pada saat itu adalah Hendrikus Gleko Kolit.
Pada tahun 1967, istilah Kampung berubah menjadi Desa Gaya Baru dan kemudian menjadi Desa seperti sekarang ini yaitu Desa Nita. Pemerintahan Desa Nita secara resmi dan sah sebagai Desa Gaya Baru Nita berdasarkan Instruksi Gubernur KDh Tkt. I Nusa Tenggara Timur Nomor 1/2/1967 tertanggal 04 Desember 1967. Pada tahun 1999, wilayah pemerintahan Desa Nita dimekarkan menjadi 2 (dua) Desa yaitu Desa Nita dan Desa Takaplager.
Adapun para Kepala Desa yang memimpin Desa Nita berturut-turut sejak bernama Desa Gaya Baru sampai dengan sekarang dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut:
Tabel 2.1.
Pejabat Kepala Desa Nita Tahun 1967-2013
No. Nama Jabatan Periode MB
1. H. Gleko Kolit
Leopold da Silva Kepala Desa Wakil Kades 1967 s/d 1972 1967 s/d 1972 5 thn 5 thn 2. Petrus Kanisius Kepala Desa 1972 s/d 1978 6 thn 3. Aloysius Sina Kepala Desa 1978 s/d 1986 8 thn 4. Samuel Amadeus Kepala Desa 1986 s/d 2000 14 thn 5. Y.N. Sirilus D. Gobang Kepala Desa 2000 s/d 2007 7 thn 6. Herman Ranu, SP Kepala Desa 2007 s/d 2013 6 thn
7. Antonius B. Luju Kepala Desa 2013 s/d 2019 6 thn Sumber: Arsip Desa Nita.
2.1.2. Sejarah Pembangunan Desa
Ciri utama pembangunan di desa berdasarkan tradisi dan budaya yang berkembang dari masa ke masa adalah berazaskan musyawarah dan prinsip kebersamaan gotong royong. Gotong-royong sebagai pola hidup bersama yang menjunjung tinggi asas solidaritas dan fraternitas, serta musyawarah sebagai model komunike partisipatif yang melibatkan semua golongan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
Dalam kehidupan masyarakat Desa Nita pada umumnya sampai dengan saat ini, kebiasaan gotong royong dan musyawarah bersama masih dipertahankan dan terpelihara baik dalam pelbagai bidang kehidupan, secara khusus dalam proses pengambilan kebijakan serta perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa. Pola hidup gotong royong dan musyawarah itu dapat dilihat dari:
a) Kebiasaan gotong royong dalam pengerjaan kebun dan penggarapan lahan, kegiatan bhakti desa, pembangunan rumah warga atau sarana prasarana umum lainnya yang dikenal dengan istilah Sako Seng atau Lahi Lekang.
b)Kebiasaan partisipatif dalam komunitas adat dan kehidupan bersama ketika menghadapi peristiwa kematian, kelahiran, perkawinan dan musibah melalui cara dan upaya saling mengajak atau Gaging Gatang, saling mengunjungi atau
Dulu Dalang dan dalam ikatan persahabatan atau Imung Deung.
Sejarah pembangunan desa dari masa ke masa melalui pelaksanaan program dan kegiatan baik dari pemerintah pusat, provinsi dan daerah serta bantuan sosial lainnya senantiasa diupayakan untuk memberdayakan masyarakat berdasarkan prinsip keutamaan gotong royong dan musyawarah bersama.
Melalui penerapan prinsip gotong royong dan musyawarah tersebut, pemerintah dan masyarakat dapat berdikari untuk membangun desa secara swadaya, swakelola, swakarsa dan mandiri. Desa swadaya dan swakelola dapat mengambarkan kehidupan desa yang dinamis dan berkembang. Dengan demikian, pelaksanaan pembangunan desa tidak hanya bergantung sepenuhnya pada bantuan dan perhatian pemerintah semata, tetapi di sisi lain masyarakat dilatih untuk berusaha mengembangkan dan memberdayakan segala sumber daya dan potensi desa baik fisik maupun non fisik demi kesejahteraan bersama.
Oleh karena itu, partisipasi masyarakat desa secara aktif, kreatif dan imajinatif dalam pelaksanaan pembangunan, antara lain melalui penerapan komunike budaya; kula babong, dulu dalang, gaging gatang, imung deung, lahi lekang atau sako seng menjadi kebijakan prioritas dalam rencana strategis pelaksanaan visi dan misi RPJMDes Desa Nita Tahun 2014-2019 dan ziarah pembangunan desa selanjutnya.
Secara umum beberapa kegiatan pembangunan fisik dan non fisik di Desa Nita yang dikerjakan secara gotong royong dan musyawarah dalam kerangka swadaya dan swakelola pemerintah dan masyarakat desa dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut:
Tabel 2.2
Jenis Kegiatan Pembangunan Fisik dan Non Fisik Tahun 1967-2013
No. Jenis Kegiatan Pembangunan Keterangan
I. Pembangunan Fisik
1 Pengadaan Lahan/Tanah Desa APBDes/Swadaya
2 Pembangunan dan Pemugaran Kantor Desa APBDes/Swadaya
3 Pembangunan Polindes/Posyandu PNPM-MPd
4 Pembangunan Jalan/Rabat Jalan Desa PNPM-MPd / PPIP
5 Pembukaan Jalan Usaha Tani APBDes/Swadaya
6 Pembangunan Bak Air Minum Desa APBDes/Swadaya
7 Pembangunan Sarana Penerangan Jalan Desa APBDes
8 Pembangunan/Pemugaran Rumah Warga APBDes/APBN
9 Pembangunan Fasilitas Umum Lainnya APBDes/APBD/APBN 10 Pengembangan Infrastruktur/Suprastruktur dll APBDes/APBD/APBN II. Pembangunan Non Fisik
1 Penguatan Modal Usaha Kelompok/Warga APBDes/APBD/APBN
2 Pemanfaatan Dana UEP/SPP PNPM-MPd
3 Pelatihan Kapasitas Kelembagaan APBDes/APBD/LSM 4 Peningkatan Kwalitas Pendidikan Masyarakat APBDes/APBD/APBN 5 Peningkatan Kwalitas Kesehatan Masyarakat APBDes/APBD/APBN 6 Peningkatan Kwalitas Ekonomi Masyarakat APBDes/APBD/APBN 7 Peningkatan Kwalitas Sosial Budaya APBDes/APBD/APBN 8 Bantuan Sosial RTM/RTSM/MBR dll BLM/BLSM/Bansos dll 9 Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat PKH/Raskin dll
Terdiri dari gambaran umum kondisi desa yang ditinjau dari Aspek Geografis dan Demografis serta Aspek Pelayanan Umum dan Aspek Kelembagaan Pemerintahan Desa.
2.2.1. Aspek Geografis dan Demografis
Meliputi batas administrasi dan kondisi geografis atau kewilayahan desa secara umum serta kondisi demografis atau kependudukan berdasarkan tingkatan dan kategorisasi tertentu.
2.2.1.1. Batas Administrasi dan Kondisi Geografis A. Batas Administrasi
Desa Nita terletak di wilayah ibukota Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka dimana secara administrasi pemerintahan dibagi atas 3 wilayah Dusun:
1). Dusun Bao Loran 2). Dusun Lalat
3). Dusun Tour Orin Bao
Secara fisik administratif, wilayah Desa Nita berbatasan dengan: Sebelah Utara : Desa Nitakloang
Sebelah Selatan : Desa Tebuk Sebelah Barat : Desa Bloro Sebelah Timur : Desa Takaplager
Atau dalam tata letak administratif dapat dilihat pada peta administrasi Kabupaten Sikka dan peta wilayah Desa Nita pada gambar 2.1 dan gambar 2.2 berikut:
2.2. Gamb
Terdiri dari gambaran umum kondisi desa yang ditinjau dari Aspek Geografis dan Demografis serta Aspek Pelayanan Umum dan Aspek Kelembagaan Pemerintahan Desa.
2.2.1. Aspek Geografis dan Demografis
Meliputi batas administrasi dan kondisi geografis atau kewilayahan desa secara umum serta kondisi demografis atau kependudukan berdasarkan tingkatan dan kategorisasi tertentu.
2.2.1.1. Batas Administrasi dan Kondisi Geografis A. Batas Administrasi
Desa Nita terletak di wilayah ibukota Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka dimana secara administrasi pemerintahan dibagi atas 3 wilayah Dusun:
1). Dusun Bao Loran 2). Dusun Lalat
3). Dusun Tour Orin Bao
Secara fisik administratif, wilayah Desa Nita berbatasan dengan: Sebelah Utara : Desa Nitakloang
Sebelah Selatan : Desa Tebuk Sebelah Barat : Desa Bloro Sebelah Timur : Desa Takaplager
Atau dalam tata letak administratif dapat dilihat pada peta administrasi Kabupaten Sikka dan peta wilayah Desa Nita pada gambar 2.1 dan gambar 2.2 berikut:
ambaran Umu
Terdiri dari gambaran umum kondisi desa yang ditinjau dari Aspek Geografis dan Demografis serta Aspek Pelayanan Umum dan Aspek Kelembagaan Pemerintahan Desa.
2.2.1. Aspek Geografis dan Demografis
Meliputi batas administrasi dan kondisi geografis atau kewilayahan desa secara umum serta kondisi demografis atau kependudukan berdasarkan tingkatan dan kategorisasi tertentu.
2.2.1.1. Batas Administrasi dan Kondisi Geografis A. Batas Administrasi
Desa Nita terletak di wilayah ibukota Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka dimana secara administrasi pemerintahan dibagi atas 3 wilayah Dusun:
1). Dusun Bao Loran 2). Dusun Lalat
3). Dusun Tour Orin Bao
Secara fisik administratif, wilayah Desa Nita berbatasan dengan: Sebelah Utara : Desa Nitakloang
Sebelah Selatan : Desa Tebuk Sebelah Barat : Desa Bloro Sebelah Timur : Desa Takaplager
Atau dalam tata letak administratif dapat dilihat pada peta administrasi Kabupaten Sikka dan peta wilayah Desa Nita pada gambar 2.1 dan gambar 2.2 berikut:
Leta De
Umum Kond
Terdiri dari gambaran umum kondisi desa yang ditinjau dari Aspek Geografis dan Demografis serta Aspek Pelayanan Umum dan Aspek Kelembagaan Pemerintahan Desa.
2.2.1. Aspek Geografis dan Demografis
Meliputi batas administrasi dan kondisi geografis atau kewilayahan desa secara umum serta kondisi demografis atau kependudukan berdasarkan tingkatan dan kategorisasi tertentu.
2.2.1.1. Batas Administrasi dan Kondisi Geografis A. Batas Administrasi
Desa Nita terletak di wilayah ibukota Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka dimana secara administrasi pemerintahan dibagi atas 3 wilayah Dusun:
1). Dusun Bao Loran 2). Dusun Lalat
3). Dusun Tour Orin Bao
Secara fisik administratif, wilayah Desa Nita berbatasan dengan: Sebelah Utara : Desa Nitakloang
Sebelah Selatan : Desa Tebuk Sebelah Barat : Desa Bloro Sebelah Timur : Desa Takaplager
Atau dalam tata letak administratif dapat dilihat pada peta administrasi Kabupaten Sikka dan peta wilayah Desa Nita pada gambar 2.1 dan gambar 2.2 berikut:
tak Wilayah Desa Nita
ondisi Desa
Terdiri dari gambaran umum kondisi desa yang ditinjau dari Aspek Geografis dan Demografis serta Aspek Pelayanan Umum dan Aspek Kelembagaan Pemerintahan Desa.
2.2.1. Aspek Geografis dan Demografis
Meliputi batas administrasi dan kondisi geografis atau kewilayahan desa secara umum serta kondisi demografis atau kependudukan berdasarkan tingkatan dan kategorisasi tertentu.
2.2.1.1. Batas Administrasi dan Kondisi Geografis A. Batas Administrasi
Desa Nita terletak di wilayah ibukota Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka dimana secara administrasi pemerintahan dibagi atas 3 wilayah Dusun:
1). Dusun Bao Loran 2). Dusun Lalat
3). Dusun Tour Orin Bao
Secara fisik administratif, wilayah Desa Nita berbatasan dengan: Sebelah Utara : Desa Nitakloang
Sebelah Selatan : Desa Tebuk Sebelah Barat : Desa Bloro Sebelah Timur : Desa Takaplager
Atau dalam tata letak administratif dapat dilihat pada peta administrasi Kabupaten Sikka dan peta wilayah Desa Nita pada gambar 2.1 dan gambar 2.2 berikut:
Peta Adm
sa
Terdiri dari gambaran umum kondisi desa yang ditinjau dari Aspek Geografis dan Demografis serta Aspek Pelayanan Umum dan Aspek Kelembagaan Pemerintahan Desa.
2.2.1. Aspek Geografis dan Demografis
Meliputi batas administrasi dan kondisi geografis atau kewilayahan desa secara umum serta kondisi demografis atau kependudukan berdasarkan tingkatan dan kategorisasi tertentu.
2.2.1.1. Batas Administrasi dan Kondisi Geografis A. Batas Administrasi
Desa Nita terletak di wilayah ibukota Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka dimana secara administrasi pemerintahan dibagi atas 3 wilayah Dusun:
1). Dusun Bao Loran 2). Dusun Lalat
3). Dusun Tour Orin Bao
Secara fisik administratif, wilayah Desa Nita berbatasan dengan: Sebelah Utara : Desa Nitakloang
Sebelah Selatan : Desa Tebuk Sebelah Barat : Desa Bloro Sebelah Timur : Desa Takaplager
Atau dalam tata letak administratif dapat dilihat pada peta administrasi Kabupaten Sikka dan peta wilayah Desa Nita pada gambar 2.1 dan gambar 2.2 berikut:
Gambar dministrasi K
Su
Terdiri dari gambaran umum kondisi desa yang ditinjau dari Aspek Geografis dan Demografis serta Aspek Pelayanan Umum dan Aspek Kelembagaan Pemerintahan Desa.
2.2.1. Aspek Geografis dan Demografis
Meliputi batas administrasi dan kondisi geografis atau kewilayahan desa secara umum serta kondisi demografis atau kependudukan berdasarkan tingkatan dan kategorisasi tertentu.
2.2.1.1. Batas Administrasi dan Kondisi Geografis A. Batas Administrasi
Desa Nita terletak di wilayah ibukota Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka dimana secara administrasi pemerintahan dibagi atas 3 wilayah Dusun:
1). Dusun Bao Loran 2). Dusun Lalat
3). Dusun Tour Orin Bao
Secara fisik administratif, wilayah Desa Nita berbatasan dengan: Sebelah Utara : Desa Nitakloang
Sebelah Selatan : Desa Tebuk Sebelah Barat : Desa Bloro Sebelah Timur : Desa Takaplager
Atau dalam tata letak administratif dapat dilihat pada peta administrasi Kabupaten Sikka dan peta wilayah Desa Nita pada gambar 2.1 dan gambar 2.2 berikut:
ar 2.1. i Kabupaten S
Sumber: BPS K
Terdiri dari gambaran umum kondisi desa yang ditinjau dari Aspek Geografis dan Demografis serta Aspek Pelayanan Umum dan Aspek Kelembagaan Pemerintahan Desa.
2.2.1. Aspek Geografis dan Demografis
Meliputi batas administrasi dan kondisi geografis atau kewilayahan desa secara umum serta kondisi demografis atau kependudukan berdasarkan tingkatan dan kategorisasi tertentu.
2.2.1.1. Batas Administrasi dan Kondisi Geografis A. Batas Administrasi
Desa Nita terletak di wilayah ibukota Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka dimana secara administrasi pemerintahan dibagi atas 3 wilayah Dusun:
1). Dusun Bao Loran 2). Dusun Lalat
3). Dusun Tour Orin Bao
Secara fisik administratif, wilayah Desa Nita berbatasan dengan: Sebelah Utara : Desa Nitakloang
Sebelah Selatan : Desa Tebuk Sebelah Barat : Desa Bloro Sebelah Timur : Desa Takaplager
Atau dalam tata letak administratif dapat dilihat pada peta administrasi Kabupaten Sikka dan peta wilayah Desa Nita pada gambar 2.1 dan gambar 2.2 berikut:
n Sikka
S Kabupaten Si
Terdiri dari gambaran umum kondisi desa yang ditinjau dari Aspek Geografis dan Demografis serta Aspek Pelayanan Umum dan Aspek Kelembagaan Pemerintahan Desa.
2.2.1. Aspek Geografis dan Demografis
Meliputi batas administrasi dan kondisi geografis atau kewilayahan desa secara umum serta kondisi demografis atau kependudukan berdasarkan tingkatan dan kategorisasi tertentu.
2.2.1.1. Batas Administrasi dan Kondisi Geografis A. Batas Administrasi
Desa Nita terletak di wilayah ibukota Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka dimana secara administrasi pemerintahan dibagi atas 3 wilayah Dusun:
1). Dusun Bao Loran 2). Dusun Lalat
3). Dusun Tour Orin Bao
Secara fisik administratif, wilayah Desa Nita berbatasan dengan: Sebelah Utara : Desa Nitakloang
Sebelah Selatan : Desa Tebuk Sebelah Barat : Desa Bloro Sebelah Timur : Desa Takaplager
Atau dalam tata letak administratif dapat dilihat pada peta administrasi Kabupaten Sikka dan peta wilayah Desa Nita pada gambar 2.1 dan gambar 2.2 berikut:
Sikka Tahun 2
Terdiri dari gambaran umum kondisi desa yang ditinjau dari Aspek Geografis dan Demografis serta Aspek Pelayanan Umum dan Aspek Kelembagaan Pemerintahan Desa.
2.2.1. Aspek Geografis dan Demografis
Meliputi batas administrasi dan kondisi geografis atau kewilayahan desa secara umum serta kondisi demografis atau kependudukan berdasarkan tingkatan dan kategorisasi tertentu.
2.2.1.1. Batas Administrasi dan Kondisi Geografis A. Batas Administrasi
Desa Nita terletak di wilayah ibukota Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka dimana secara administrasi pemerintahan dibagi atas 3 wilayah Dusun:
1). Dusun Bao Loran 2). Dusun Lalat
3). Dusun Tour Orin Bao
Secara fisik administratif, wilayah Desa Nita berbatasan dengan: Sebelah Utara : Desa Nitakloang
Sebelah Selatan : Desa Tebuk Sebelah Barat : Desa Bloro Sebelah Timur : Desa Takaplager
Atau dalam tata letak administratif dapat dilihat pada peta administrasi Kabupaten Sikka dan peta wilayah Desa Nita pada gambar 2.1 dan gambar 2.2 berikut:
n 2013
Terdiri dari gambaran umum kondisi desa yang ditinjau dari Aspek Geografis dan Demografis serta Aspek Pelayanan Umum dan Aspek Kelembagaan Pemerintahan Desa.
2.2.1. Aspek Geografis dan Demografis
Meliputi batas administrasi dan kondisi geografis atau kewilayahan desa secara umum serta kondisi demografis atau kependudukan berdasarkan tingkatan dan kategorisasi tertentu.
2.2.1.1. Batas Administrasi dan Kondisi Geografis A. Batas Administrasi
Desa Nita terletak di wilayah ibukota Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka dimana secara administrasi pemerintahan dibagi atas 3 wilayah Dusun:
1). Dusun Bao Loran 2). Dusun Lalat
3). Dusun Tour Orin Bao
Secara fisik administratif, wilayah Desa Nita berbatasan dengan: Sebelah Utara : Desa Nitakloang
Sebelah Selatan : Desa Tebuk Sebelah Barat : Desa Bloro Sebelah Timur : Desa Takaplager
Atau dalam tata letak administratif dapat dilihat pada peta administrasi Kabupaten Sikka dan peta wilayah Desa Nita pada gambar 2.1 dan gambar 2.2 berikut:
Terdiri dari gambaran umum kondisi desa yang ditinjau dari Aspek Geografis dan Demografis serta Aspek Pelayanan Umum dan Aspek Kelembagaan Pemerintahan Desa.
2.2.1. Aspek Geografis dan Demografis
Meliputi batas administrasi dan kondisi geografis atau kewilayahan desa secara umum serta kondisi demografis atau kependudukan berdasarkan tingkatan dan kategorisasi tertentu.
2.2.1.1. Batas Administrasi dan Kondisi Geografis A. Batas Administrasi
Desa Nita terletak di wilayah ibukota Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka dimana secara administrasi pemerintahan dibagi atas 3 wilayah Dusun:
1). Dusun Bao Loran 2). Dusun Lalat
3). Dusun Tour Orin Bao
Secara fisik administratif, wilayah Desa Nita berbatasan dengan: Sebelah Utara : Desa Nitakloang
Sebelah Selatan : Desa Tebuk Sebelah Barat : Desa Bloro Sebelah Timur : Desa Takaplager
B. Kondisi Geografis
Meliputi luas wilayah secara keseluruhan yang dirincikan per Dusun, topografi wilayah, kondisi klimatologi, jenis tanah, keadaan lahan dan penggunaannya serta jarak orbritasi kewilayahan atau antar wilayah.
1). Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Nita adalah 19,6 km² atau 196 hektar dengan rincian wilayah per Dusun dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut:
1 Bao Loran 0,65 33,16 2 11
2 Lalat 0,53 27,05 2 7
3 Tour Orin Bao 0,78 39,79 2 9
2). Topografi
Ketinggian lahan 240-300 mdpl dan kemiringan lahan 8-14%.
3). Klimatologi
Beriklim tropis kering tipe C-D dengan curah hujan rata-rata 1.000-1.500 mm/tahun. Temperatur udara berkisar antara 260C sampai dengan 360C.
B. Kondisi Geografis
Meliputi luas wilayah secara keseluruhan yang dirincikan per Dusun, topografi wilayah, kondisi klimatologi, jenis tanah, keadaan lahan dan penggunaannya serta jarak orbritasi kewilayahan atau antar wilayah.
1). Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Nita adalah 19,6 km² atau 196 hektar dengan rincian wilayah per Dusun dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut:
1 Bao Loran 0,65 33,16 2 11
2 Lalat 0,53 27,05 2 7
3 Tour Orin Bao 0,78 39,79 2 9
2). Topografi
Ketinggian lahan 240-300 mdpl dan kemiringan lahan 8-14%.
3). Klimatologi
Beriklim tropis kering tipe C-D dengan curah hujan rata-rata 1.000-1.500 mm/tahun. Temperatur udara berkisar antara 260C sampai dengan 360C.
B. Kondisi Geografis
Meliputi luas wilayah secara keseluruhan yang dirincikan per Dusun, topografi wilayah, kondisi klimatologi, jenis tanah, keadaan lahan dan penggunaannya serta jarak orbritasi kewilayahan atau antar wilayah.
1). Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Nita adalah 19,6 km² atau 196 hektar dengan rincian wilayah per Dusun dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut:
No
1 Bao Loran 0,65 33,16 2 11
2 Lalat 0,53 27,05 2 7
3 Tour Orin Bao 0,78 39,79 2 9
2). Topografi
Ketinggian lahan 240-300 mdpl dan kemiringan lahan 8-14%.
3). Klimatologi
Beriklim tropis kering tipe C-D dengan curah hujan rata-rata 1.000-1.500 mm/tahun. Temperatur udara berkisar antara 260C sampai dengan 360C.
B. Kondisi Geografis
Meliputi luas wilayah secara keseluruhan yang dirincikan per Dusun, topografi wilayah, kondisi klimatologi, jenis tanah, keadaan lahan dan penggunaannya serta jarak orbritasi kewilayahan atau antar wilayah.
1). Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Nita adalah 19,6 km² atau 196 hektar dengan rincian wilayah per Dusun dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut:
Lu
Ketinggian lahan 240-300 mdpl dan kemiringan lahan 8-14%.
3). Klimatologi
Beriklim tropis kering tipe C-D dengan curah hujan rata-rata 1.000-1.500 mm/tahun. Temperatur udara berkisar antara 260C sampai dengan 360C.
Peta
B. Kondisi Geografis
Meliputi luas wilayah secara keseluruhan yang dirincikan per Dusun, topografi wilayah, kondisi klimatologi, jenis tanah, keadaan lahan dan penggunaannya serta jarak orbritasi kewilayahan atau antar wilayah.
1). Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Nita adalah 19,6 km² atau 196 hektar dengan rincian wilayah per Dusun dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut:
Luas Wilayah
Ketinggian lahan 240-300 mdpl dan kemiringan lahan 8-14%.
3). Klimatologi
Beriklim tropis kering tipe C-D dengan curah hujan rata-rata 1.000-1.500 mm/tahun. Temperatur udara berkisar antara 260C sampai dengan 360C.
Gambar ta Administra
B. Kondisi Geografis
Meliputi luas wilayah secara keseluruhan yang dirincikan per Dusun, topografi wilayah, kondisi klimatologi, jenis tanah, keadaan lahan dan penggunaannya serta jarak orbritasi kewilayahan atau antar wilayah.
1). Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Nita adalah 19,6 km² atau 196 hektar dengan rincian wilayah per Dusun dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut:
Tab
Ketinggian lahan 240-300 mdpl dan kemiringan lahan 8-14%.
3). Klimatologi
Beriklim tropis kering tipe C-D dengan curah hujan rata-rata 1.000-1.500 mm/tahun. Temperatur udara berkisar antara 260C sampai dengan 360C.
ar 2.2. trasi Desa Nita
Sumbe
B. Kondisi Geografis
Meliputi luas wilayah secara keseluruhan yang dirincikan per Dusun, topografi wilayah, kondisi klimatologi, jenis tanah, keadaan lahan dan penggunaannya serta jarak orbritasi kewilayahan atau antar wilayah.
1). Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Nita adalah 19,6 km² atau 196 hektar dengan rincian wilayah per Dusun dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut:
abel 2.3
Ketinggian lahan 240-300 mdpl dan kemiringan lahan 8-14%.
3). Klimatologi
Beriklim tropis kering tipe C-D dengan curah hujan rata-rata 1.000-1.500 mm/tahun. Temperatur udara berkisar antara 260C sampai dengan 360C.
Nita
ber: TPD RPJM
B. Kondisi Geografis
Meliputi luas wilayah secara keseluruhan yang dirincikan per Dusun, topografi wilayah, kondisi klimatologi, jenis tanah, keadaan lahan dan penggunaannya serta jarak orbritasi kewilayahan atau antar wilayah.
1). Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Nita adalah 19,6 km² atau 196 hektar dengan rincian wilayah per Dusun dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut:
2013
Ketinggian lahan 240-300 mdpl dan kemiringan lahan 8-14%.
3). Klimatologi
Beriklim tropis kering tipe C-D dengan curah hujan rata-rata 1.000-1.500 mm/tahun. Temperatur udara berkisar antara 260C sampai dengan 360C.
Batas
Meliputi luas wilayah secara keseluruhan yang dirincikan per Dusun, topografi wilayah, kondisi klimatologi, jenis tanah, keadaan lahan dan penggunaannya serta jarak orbritasi kewilayahan atau antar wilayah.
1). Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Nita adalah 19,6 km² atau 196 hektar dengan rincian wilayah per Dusun dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut:
T
Ketinggian lahan 240-300 mdpl dan kemiringan lahan 8-14%.
3). Klimatologi
Beriklim tropis kering tipe C-D dengan curah hujan rata-rata 1.000-1.500 mm/tahun. Temperatur udara berkisar antara 260C sampai dengan 360C.
as Desa : as Dusun : n Raya/ Ho tmix: n Kabupaten/ Aspal : n Desa/ Rabat: to r Ko pdit/ Perbankan: to r Po lsek : kesmas/ Raw at Inap: yandu/ PAUD :
Meliputi luas wilayah secara keseluruhan yang dirincikan per Dusun, topografi wilayah, kondisi klimatologi, jenis tanah, keadaan lahan dan penggunaannya serta jarak orbritasi kewilayahan atau antar wilayah.
1). Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Nita adalah 19,6 km² atau 196 hektar dengan rincian wilayah per Dusun dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut:
1 Bao Loran 0,65 33,16 2 11
2 Lalat 0,53 27,05 2 7
3 Tour Orin Bao 0,78 39,79 2 9
2). Topografi
Ketinggian lahan 240-300 mdpl dan kemiringan lahan 8-14%.
3). Klimatologi
Beriklim tropis kering tipe C-D dengan curah hujan rata-rata 1.000-1.500 mm/tahun. Temperatur udara berkisar antara 260C sampai dengan 360C.
B. Kondisi Geografis
Meliputi luas wilayah secara keseluruhan yang dirincikan per Dusun, topografi wilayah, kondisi klimatologi, jenis tanah, keadaan lahan dan penggunaannya serta jarak orbritasi kewilayahan atau antar wilayah.
1). Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Nita adalah 19,6 km² atau 196 hektar dengan rincian wilayah per Dusun dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut:
1 Bao Loran 0,65 33,16 2 11
2 Lalat 0,53 27,05 2 7
3 Tour Orin Bao 0,78 39,79 2 9
2). Topografi
Ketinggian lahan 240-300 mdpl dan kemiringan lahan 8-14%.
3). Klimatologi
Beriklim tropis kering tipe C-D dengan curah hujan rata-rata 1.000-1.500 mm/tahun. Temperatur udara berkisar antara 260C sampai dengan 360C.
B. Kondisi Geografis
Meliputi luas wilayah secara keseluruhan yang dirincikan per Dusun, topografi wilayah, kondisi klimatologi, jenis tanah, keadaan lahan dan penggunaannya serta jarak orbritasi kewilayahan atau antar wilayah.
1). Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Nita adalah 19,6 km² atau 196 hektar dengan rincian wilayah per Dusun dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut:
1 Bao Loran 0,65 33,16 2 11
2 Lalat 0,53 27,05 2 7
3 Tour Orin Bao 0,78 39,79 2 9
2). Topografi
Ketinggian lahan 240-300 mdpl dan kemiringan lahan 8-14%.
3). Klimatologi
4). Jenis Tanah
Memiliki jenis tanah regosol dan litosol dengan keadaanpH atau tingkat kemasaman tanah 6 7 dan tingkat drainase sedang.
5). Keadaan Lahan
Keadaan lahan dan penggunaannya didominasi oleh lahan tidur dengan luas 0,80 Km² atau secara lengkap dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut:
Tabel 2.4
Keadaan Lahan Tahun 2013
No Penggunaan Lahan Luas (Km2) Luas (Ha) % 1 Pemukiman dan Pekarangan 0,48 47,81 0,24
2 Lahan Kering 0,68 67,81 0,34
3 Lahan Tidur 0,80 80,38 0,40
Jumlah 1,96 196,00 0,98
Sumber: BPK Nita Tahun 2013
6). Orbitasi / Jarak Desa
Jarak ke Ibukota Kecamatan : 0,5 km
Lama Tempuh ke Pusat Kecamatan : 0,3 jam
Jarak ke Ibukota Kabupaten : 11 km
Lama Tempuh ke Ibukota Kabupaten : 0,30 jam
2.2.1.2. Data Demografi
Meliputi data jumlah penduduk dan perkembangannya secara umum, kepadatan penduduk dan struktur kependudukan yang dikaji menurut agama, jenis kelamin, usia dan mata pencaharian.
1). Jumlah Penduduk
Perkembangan jumlah penduduk Desa Nita dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada grafik 2.1 berikut:
Grafik 2.1
Jumlah Penduduk Tahun 2009–2013
3600 3500 3400 3300 3200 3100 3000 2900
2009 2010 2011 2012 2013
Sumber: Arsip Desa Nita Tahun 2009-2013 3201
2). Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk meliputi perbandingan jumlah penduduk terhadap luas wilayah. Mengenai kepadatan penduduk Desa Nita tahun 2013 mencapai 1,75 jiwa/Km², atau rincian kepadatan per dusun dapat dilihat pada tabel 2.5 berikut:
Tabel 2.5
Kepadatan Penduduk Tahun 2013
No Dusun Luas
Wilayah
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk
1. Bao Loran 0,65 1,193 1,83
2. Lalat 0,53 872 1,64
3. Tour Orin Bao 0,78 1,367 1,75
1,96 3,432 1,75
Sumber: Arsip Desa Nita Tahun 2013
3). Struktur Penduduk
Struktur kependudukan atau kategorisasi penduduk dan perkembangannya yang dikaji berdasarkan agama, jenis kelamin termasuk jumlah Kepala Keluarga (KK), berdasarkan usia dan mata pencaharian.
A. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama (lihat grafik 2.2)
Grafik 2.2
Jumlah Penduduk Menurut Agama Tahun 2013
4000 3000 2000 1000 100 20 10
Islam Katholik Protestan
Sumber: Arsip Desa Nita Tahun 2013
B. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin (lihat tabel 2.6)
Tabel 2.6
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2009-2013
Dusun
2009 2010 2011 2012 2013
L P L P L P L P L P
Bao Loran 563 676 556 666 581 669 551 632 558 635 Lalat 370 356 443 465 444 476 426 437 430 442 Tour Orin Bao 648 588 727 574 726 579 755 606 761 606 Jumlah L/P 1581 1620 1726 1705 1751 1724 1732 1675 1749 1683
Jumlah KK 771 800 809 801 804
Total Jiwa 3201 3431 3475 3407 3432
Sumber: Arsip Desa Nita Tahun 2009-2013
20
3397
C. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia (lihat tabel 2.7)
Tabel 2.7
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia Tahun 2009-2013
No. Jeni s Usi a T ahun / Juml ah Ji wa
2009 2010 2011 2012 2013 1
2 3 4 5
0 - 5 thn 6 14 thn 15 16 thn 17 60 thn 61 thn -
450 587 168 1553
443
319 582 150 2045
335
353 593 159 1902
468
289 530 142 2137
309
331 532 143 2131
295 TOTAL 3201 3431 3475 3407 3432
Sumber: Arsip Desa Nita Tahun 2009-2013
D. Jumlah Penduduk BerdasarkanMata Pencaharian (lihat tabel 2.8)
Tabel 2.8
Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2009-2013
No. Mata Pencaharian Tahun / Jumlah Jiwa
2009 2010 2011 2012 2013
1 Petani 620 707 705 639 634
2 Buruh 55 57 57 73 73
3 Wiraswasta 364 363 367 307 310
4 PNS 147 151 154 126 125
5 Pegawai Swasta/Honor 144 146 146 138 140
6 TNI/Polri 9 9 9 9 9
7 Lain-Lain 601 621 625 654 638
8 IRT/Non Kerja 1261 1377 1412 1461 1503
TOTAL 3201 3431 3475 3407 3432
Sumber: Arsip Desa Nita Tahun 2009-2013
2.2.2. Aspek Pelayanan Umum
Meliputi fokus pelayanan umum di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya dan kemasyarakatan, infrastruktur dan suprastruktur serta pelayanan di bidang administrasi pemerintahan.
2.2.2.1. Fokus Layanan Bidang Pendidikan
Gambaran mengenai focus layanan di bidang pendidikan dapat dilihat melalui perkembangan jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dan jumlah keberadaan lembaga pendidikan di Desa Nita.
1). Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 2.9
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2009-2013
No. Kategori Tahun / Jumlah Jiwa
2009 2010 2011 2012 2013 1. Tidak/Belum Sekolah 297 373 416 333 376
2. Tidak Tamat SD 330 434 435 420 418
3. Tamat SD 768 894 885 915 898
4. Tamat SLTP 522 627 628 501 501
5. Tamat SLTA 637 754 759 711 715
6. Universitas 322 349 352 524 523
7. Diploma I-II 58 63 64 29 29
8. Diploma III/Akademi 30 36 36 77 77
9. Diploma IV/S1 219 230 232 403 402
10. S-II 18 20 20 16 16
11. S-III - - - 2 2
JUMLAH 3201 3431 3475 3407 3432
Sumber: Arsip Desa Nita Tahun 2009-2013
2). BerdasarkanLembagaPendidikan
Gambaran tentang keberadaan lembaga pendidikan dasar dan menengah di Desa Nita dapat dilihat pada tabel 2.10 berikut:
Tabel 2.10
Jumlah Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2013
No. Lembaga Pendidikan Jumlah Tempat/Lokasi 1. Pos Pendidikan Anak Usia Dini
3 - PAUD Dahlia - PAUD Melati - PAUD Mawar 2. Taman Kanak-Kanak
3 - TKK Fransiskan - TKK Nita 1 - TKK Nita 2 3. Sekolah Dasar
2 - SDK Nita 1 - SDK Nita 2 4. Sekolah Menengah Pertama
2 - SMPN Negeri 1 Nita - SMPK Kimbul Sumber: Arsip Desa Nita Tahun 2013
2.2.2.2. Fokus Layanan Bidang Kesehatan
Focus layanan bidang kesehatan meliputi pelbagai kegiatan sosialisasi dan pendampingan serta pelayanan kesehatan yang dapat dilihat melalui data perkembangan keadaan kesehatan penduduk Desa Nita dari tahun ke tahun serta jumlah sarana kesehatan yang terdapat di desa.
1). Data Perkembangan Kesehatan Penduduk dll (lihat tabel 2.11)
Tabel 2.11
Jumlah Kelahiran/ Kematian/ Penyakit Tahun 2009-2013
No. Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013
1. Natalitas/Mortalitas Bayi
- Kelahiran Bayi 50 41 44 24 29
- Kematian Bayi 1 1 - - -
2 Kehamilian/Kesuburan
- PUS - 280 350 306 306
- WUS - 911 1007 779 779
- Akseptor KB - 178 204 262 182
3. Status Gizi
- Gizi Baik 175 171 177 170 163
- Gizi Kurang 27 29 25 24 26
- Gizi Buruk 2 2 1 2 -
4. Morbiditas/Penyakit
- Malaria 565 494 393 393 38
- TBC - 11 11 10 2
- DBD 4 4 - 1 1
- HIV-AIDS 2 - - - -
- Stroke 1 1 3 3 1
- Ispa 47 39 50 42 43
- Hipertensi dll - - - -
5. Lansia 425 913 915 915 915
Sumber: Data Polindes Nita Tahun 2009-2013
2). Data Sarana Kesehatan (lihat tabel 2.12)
Tabel 2.12
Jumlah Sarana Kesehatan Tahun 2013
No. Sarana Kesehatan Nama SK Lokasi/Dusun Jumlah
1. Puskesmas Puskesmas Nita Bao Loran 1
2. Rawat Inap Ranap Nita Bao Loran 1
3. Polindes Polindes Nita Lalat 1
4. Posyandu Posyandu Dahlia Posyandu Melati Posyandu Mawar
Lalat
Tour Orin Bao Bao Loran
3
5. Balai Pengobatan BP St. Elisabeth Tour Orin Bao 1 6. Apotek - Apotek St. Elisabeth
- Apotek Olivia
Tour Orin Bao
Lalat 2
Sumber: Arsip Desa Nita Tahun 2013
2.2.2.3. Fokus Layanan Bidang Ekonomi
Fokus layanan di bidang ekonomi meliputi bidang koperasi dan UKM termasuk kelompok prototype koperasi atau Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP) dan lembaga keuangan lainnya, sektor industri rumah tangga serta perkembangan usaha di bidang pertanian/perkebunan dan peternakan.
1). Koperasi dan Lembaga Keuangan Lainnya
Tabel 2.13
Jumlah Koperasi dan Lembaga Keuangan Tahun 2013
No. Lembaga Koper asi /Keuangan Lok asi Dusun
Juml ah Uni t / Anggot a
Juml ah Modal (Rp) 1. Koperasi Kredit Sube Huter Lalat 1/4700
2. Koperasi Kredit Bina Pertiwi Bao Loran 1/1478 14,078,574.647 3. Koperasi Kredit Bahtera Sejahtera Bao Loran 1/
4. Koperasi Tani/Koptan Desta Lalat 1/250 193,600,000
5. Koperasi Unit Desa/KUD Lalat - -
6. Kelompok UBSP/SPP 3 Dusun 13/150 -
7. BRI Unit Nita Bao Loran 1 -
8. BPD NTT Unit Nita Bao Loran 1 -
9. Perum Pegadaian Unit Nita Bao Loran 1 -
Sumber: Arsip Desa Nita Tahun 2013
2). Usaha Kecil Menengah/UKM
Kelompok UKM di Desa Nita terdiri dari UKM warga desa dan warga luar desa dengan jumlah UKM dapat dilihat pada tabel 2.14 berikut:
Tabel 2.14 Jenis UKM Tahun 2013
No. Jenis UKM/UMKM Jumlah
1. Toko 4 Unit
2. Kios 38 Unit
3. Warung 4 Unit
4. UD Komoditi/UPH 4 Unit
5. Penggilingan/Heuller 4 Unit
6. Ternak Ayam Pedaging/Petelur 7 Unit
7. Bilyard 1 Unit
8. Salon Kecantikan 1 Unit
9. Bengkel Kayu 1 Unit
10. Bengkel Motor/Mesin 3 Unit
11. Tambal Ban 5 Unit
12. Kios Phone/Seluler 5 Unit
13. Fotocopy 3 Unit
14. TV Kabel 1 Unit
15. Persewaan Tenda dll 2 Unit
Jumlah 83 Unit
Sumber: Arsip Desa Nita Tahun 2013
3). Industri Rumah Tangga
Data usaha industri rumah tangga di Desa Nita berdasarkan jenis usaha dan jumlah unit usaha tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 2.15 berikut:
Tabel 2.15
Jenis Usaha Industri Rumah Tangga Tahun 2013
No. Jenis IRT Jumlah
1. Tenun Ikat 7 Klpk
2. Souvenir 3 Klpk
3. Kuliner Lokal 4 Klpk
4. VCO 3 Klpk
4). Pertanian/Perkebunan
Dari kondisi alam geografis dan topografis kewilayahan di Desa Nita dengan keadaan lahan dan iklim yang dinamis (bandingkan tabel 2.4 diatas), cukup memungkinkan untuk pengembangan di sector pertanian/perkebunan walaupun dalam skala kecil atau menengah sedang. Dari perbandingan atas tabel 2.8 diatas pun dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk Desa Nita atau 65% bermata pencaharian sebagai petani walaupun terindikasi sebagai petani musiman atau tidak tetap. Adapun hasil produksi di bidang pertanian/perkebunan meliputi padi, jagung dan umbi-umbian serta komoditi andalan yaitu kelapa, kakao, jambu mente dll.
Mengenai tingkat perkembangan produksi komoditas pertanian/perkebunan Desa Nita dapat dilihat pada tabel 2.16 berikut:
Tabel 2.16
Jenis dan Produksi Pertanian/ Perkebunan Tahun 2013
No Jenis Komoditas
Luas Tanam (T), Luas Panen (P), Menghasilkan/Belum (M/MB) T/P(Ha) TM
(Pohon)
TBM
(Pohon)
Produksi
(T on)
1 Padi Gogo 30/30 - - 1,2
2 Jagung 45/45 - - 0,8
3 Ubi Kayu 33/33 - - 11
4 Kelapa - 8,350 5365 20,040
5 Kakao - 13,836 23,608 5,673
6 Kemiri - 225 445 2,70
7 Jambu Mente - 2,677 726 6,692
8 Lada - 655 379 2,62
9 Vanili - 375 126 1,50
10 Alpukat - 397 35 1,588
11 Pisang - 675 263 3,375
12 Mangga - 645 106 2,902
13 Salak - 820 295 1,640
14 Nangka - 203 108 1,015
15 Rambutan - 46 8 4,6
16 Pepaya - 200 25 5,0
17 Jambu Air - 30 8 3,0
18 Nenas - 1,476 304 3,690
Sumber: Data BPK Nita Tahun 2013
Mengenai gambaran umum kondisi pertanian dan perkembangannya dapat dilihat pada tabel 2.17 berikut:
Tabel 2.17
Kondisi Umum Pertanian Tahun 2013
No Keterangan Jumlah
1 Luas Tanah Pertanian 120 Ha 2 Petani Pemilik Lahan 456 Jiwa 3 Petani Penggarap 175 Jiwa
4 Buruh Tani 73 Jiwa
Sumber: Arsip Desa Nita Tahun 2013
Tani/Poktan. Terdapat kurang lebih 21 Poktan kelas lanjut dan madya yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani/Gapoktan yang kemudian berafiliasi menjadi Koperasi Tani Desa/Koptan serta 9 Poktan pra-Koptan dari total 30 Poktan yang ada dan terdata di desa.Bentuk pelatihan dan sebagainya dibuat dalam rangka meningkatkan pengetahuan, ketrampilan serta wawasan petani dalam upaya peningkatan produksi pertanian dan ketahanan pangan masyarakat. Mengenai jumlah dan keberadaan Poktan tersebut dapat dilihat pada tabel 2.18 berikut:
Tabel 2.18
Jumlah Poktan Tahun 2013
No. Nama Kelompok Kelas/Tingkatan Alamat/Dusun Jumlah Anggota
1 Sinar Rita Madya Tour Orin Bao 30
2 Nyiur Lanjut Tour Orin Bao 14
3 KWT Empu Karana Pemula Tour Orin Bao 18
4 Usaha Baru Lanjut Tour Orin Bao 14
5 Arnoldus Pemula Tour Orin Bao 12
6 Kasih Persaudaraan Pemula Tour Orin Bao 13
7 Tunas Baru Lanjut Tour Orin Bao 15
8 KWT Melati II Pemula Tour Orin Bao 11
9 Gaging Gatang Lanjut Lalat 11
10 Hibir Pliti Pemula Lalat 9
11 Kloang Aur I Lanjut Lalat 10
12 Kloang Aur II Pemula Lalat 11
13 Lengi Pletin Pemula Lalat 12
14 Ga it Likong Pemula Lalat 16
15 KWT Anggrek Pemula Lalat 13
16 KWT Mawar Pemula Lalat 10
17 Supung Sulang Lanjut Bao Loran 27
18 Setia Kawan Pemula Bao Loran 19
19 Tunas Baru II Pemula Bao Loran 20
20 KWT Dahlia Baru Pemula Bao Loran 10
21 KWT Li i Litong Pemula Bao Loran 20
22 KWT Degodona Lanjut Bao Loran 19
23 KWT Pertiwi Pemula Bao Loran 20
24 KWT Dahlia Pemula Bao Loran 30
25 KWT Kamboja Pemula Bao Loran 21
26 KWT Melati I Pemula Bao Loran 12
27 Bao Gete Pemula Bao Loran 11
28 Bao Bale Pemula Bao Loran 21
29 Rawin Raja Pemula Bao Loran 14
30 Ele Betan Pemula Bao Loran 35
Sumber: Arsip Desa Nita Tahun 2013
5). Peternakan
2.2.2.4. Fokus Layanan Bidang Sosial Budaya
Fokus layanan di bidang sosial budaya meliputi bidang layanan bantuan sosial pemerintahan dan pihak ketiga lainnya termasuk penguatan kapasitas kelembagaan, gambaran umum di bidang ketenagakerjaan, lingkungan hidup, ketrentaman dan ketertiban serta religiositas masyarakat dan aspek pelayanan khusus lainnya di bidang pemuda dan olahraga serta bidang kebudayaan dan pariwisata.
1). Bantuan Sosial
Bantuan sosial kemasyarakatan lebih diarahkan guna memenuhi kebutuhan masyarakat secara khusus dalam upaya penanggulangan kemiskinan perdesaan melalui pelbagai program dan kegiatan sosial meliputi; bantuan sosial/bansos, rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan perlindungan sosial. Salah satu kegiatan social karitatif di Desa Nita sepanjang tahun 2009-2013 ditangani melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan (PNPM-MPd) yang lebih diarahkan pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat secara bertahap dengan prinsip-prinsip kesetaraan dan keadilan berjenjang.Upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam kerangka pengembangan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di perdesaan terus dilakukan melalui perguliran dana pinjaman lunak UEP/SPP serta kegiatan pelatihan dan pemberdayaan yang difasilitasi oleh PNPM-MPd.
Sedangkan di tingkat desa melalui APBDes tahun anggaran 2009-2013 meliputi bantuan penguatan modal usaha UEP/UMKM, program jambanisasi dan lantainisasi RTM dan lain sebagainya, termasuk bantuan penanggulangan bencana alam dan musibah sosial lainnya.
Mengenai pelayanan social kemasyarakatan dan bansos lainnya yang difasilitasi secara langsung oleh pemerintah dalam APBN/APBD/BLM melalui program dan kegiatan seperti; Bansos bagi Rumah Tangga Miskin/Sangat Miskin (RTM/RTSM) dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dapat dilihat pada tabel 2.19 berikut:
Tabel 2.19
Jenis Bansos Pemerintah Tahun 2009-2013
No. Jenis Program/Bansos Jumlah KK/Jiwa RTM/RTSM/MBR 2009 2010 2011 2012 2013 1. Program Keluarga Harapan/PKH 52 52 48 46 46 2. Bantuan Langsung Tunai/BLT/BLSM 286 - - 119 118 3. Asistensi Lanjut Usia Terpadu/Aslut - - 10 10 10 4. Subsidi Beras Miskin/Raskin 314 283 266 119 118
5. Jamkesmas 424 424 424 424 424
6. Jamkesda - - 471 471 471
7. Bantuan Siswa Miskin/BSM - - - - -
8. Bedah Rumah MBR - - - - -
9. Bantuan Listrik RTM - - - - 57
Sumber: Arsip Desa Nita Tahun 2009-2013
2). Penguatan Kapasitas Kelembagaan
Penguatan kapasitas kelembagaan melalui kegiatan pelatihan, pemagangan,
pembekalan teknis dan lain sebagainya bertujuan untuk
pemagangan bagi Poktan, Pokmas dan Lembaga Kemasyarakatan Desa serta sosialisasi di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, social budaya dan kemasyarakatan.
3). Ketenagakerjaan
Gambaran umum tentang kualitas ketenagakerjaaan Desa Nita dapat ditentukan melalui tingkat pendidikan dan rasio kelulusan (bandingkan tabel 2.9) serta rasio ketergantungan penduduk berdasarkan besarnya beban yang harus ditanggung oleh setiap penduduk usia produktif terhadap penduduk usia tidak produktif (bandingkan tabel 2.6) serta perbandingan jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian (bandingkan tabel 2.8).
Sedangkan gambaran umum terhadap perkembangan ketenagakerjaan di Desa Nita yang didasarkan pada perbandingan jumlah penduduk yang bekerja, mencari kerja dan tidak bekerja dapat dilihat pada tabel 2.20 berikut:
Tabel 2.20
Penyerapan Kesempatan Kerja Tahun 2009-2013
No Tingkat Penyerapan Kesempatan Kerja
2009 2010 2011 2012 2013
1. Penduduk 3201 3431 3475 3407 3432
2. Angkatan Kerja 1339 1433 1438 1292 1291
3. Pencari Kerja 601 621 625 654 638
4. Tidak/Belum Kerja 1261 1377 1412 1461 1503 Sumber: Arsip Desa Nita Tahun 2009-2013
4). Lingkungan Hidup
Upaya pelestarian lingkungan hidup melalui kegiatan bulan bhakti gotong royong antar wilayah dusun dan desa, program Jumat Bersih dan kegiatan penghijauan daerah aliran sungai dan daerah sempadan kali mati.
5). Keamanan dan Ketertiban
Secara umum gambaran mengenai keamanan, ketrentaman dan ketertiban di Desa Nita sepanjang tahun 2009-2013 cukup kondusif dan terkendali.Kegiatan siskamling dan poskamling belum berjalan efektif walaupun ada struktur keanggotaan Hansip atau Linmas Desa. Gangguan kamtibmas yang sering terjadi berupa kasus tindak kenakalan remaja, kasus perdata atau sengketa tanah antar keluarga/warga dan kekerasan skala kecil rumah tangga serta beberapa kasus lainnya pada umumnya dapat teratasi secara aman dan damai baik di tingkat RT/RW, Dusun maupun di tingkat Lembaga Adat atau Desa. Sedangkan beberapa kasus pidana ringan ditangani oleh kepolisian setempat atau Polsek Nita yang juga berada dan termasuk dalam wilayah Desa Nita.
6). Religiositas Masyarakat
Berdasarkan data kependudukan menurut agama (bandingkan grafik 2.2), mayoritas penduduk Desa Nita beragama Katholik atau sebesar 99 %. Bahkan dalam kurun waktu 2 tahun terakhir 2012-2013, mendapat julukan sebagai ‘Desa 1000 Biara’ dengan kehadiran biara-biara dan sarana ibadah seperti terlihat dalam tabel 2.21 berikut:
Tabel 2.21
Jumlah Rumah Ibadah/ Biara Tahun 2013
No Sarana Ibadah/Biara Tempat Lokasi Dusun Jumlah 1. Gereja Katholik
2. Kapela
- Kapela St. Camilian - Kapela St. Theresia Liseux - Kapela St. Petrus
- Kapela St. Fransiskus - Kapela St. Rafael - Kapela St. Arnoldus
Weruoret - Biara Frater Camilian - Biara Frater/Bruder Karmel - Biara Frater SVD
- Biara Frater Stigmata - Biara Bruder Nazareth - Biara Susteran Fransiskan - Biara Susteran ALMA - Seminari Tinggi St. Petrus - Seminari TOR Lo o Damian
Sumber: Arsip Desa Nita Tahun 2013
7). Pemuda dan Olahraga
Bentuk-bentuk pencapaian dari hasil pembinaan partisipasi kepemudaan dan olahraga di Desa Nita dapat dilihat pada data jumlah club olahraga, fasilitas yang dimiliki serta prestasi dan prestise yang dicapai seama kurun waktu tahun 2009-2013 dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:
a). Data Jumlah Club Olahraga Desa Nita (lihat tabel 2.22)
Tabel 2.22
Jumlah Club Olahraga Tahun 2013
No. Nama Club Jenis Kegiatan Club Alamat Club/ Dusun
b). Data Fasilitas Olahraga Desa Nita (lihat tabel 2.23)
Tabel 2.23
Jumlah Fasilitas Olahraga Tahun 2013
No Jenis Lapangan Jumlah Lokasi Pemilik
1 Lapangan Bola Kaki 1
1 - Dusun Bao Loran - Paroki Nita 3 Lapangan Bola Basket 1 Dusun Tour Orin Bao Seminari Ritapiret
TOTAL 8
Sumber: Arsip Desa Nita Tahun 2013
c). Data Prestasi Olahraga (lihat tabel 2.24)
Tabel 2.24
Data Prestasi OlahragaTahun 2009-2013
No Cabang Olahraga Tahun Nama Club Prestasi Event A TINGKAT KECAMATAN
1 Bola Volley 2009 GRANIT Juara I Antar Desa Camat Nita Cup 2 Bola Volley 2009 GRANITOS Juara I Antar Club U-16 GRANIT Cup 3 Bola Kaki 2009 POP NITA Juara I Antar Club Camat Nita Cup 4 Bola Volley 2010 GRANITOS Juara I Antar Club U-16 GRANIT Cup 5 Bola Volley 2011 GRANITOS Juara III Antar Club GRANIT Cup 6 Bola Volley 2012 GRANITOS Juara III Antar Club GRANIT Cup 7 Bola Volley 2013 SWITER Juara III Antar Club Sube Huter Cup 8 Bola Kaki 2013 TOR RITA Juara II Antar Club Sube Huter Cup B TINGKAT KABUPATEN
1 Bola Volley 2009 GRANIT Juara II Antar Kecamatan Bupati Sikka Cup 2 Bola Volley 2009 GRANIT Juara II Antar Kecamatan DPRD Sikka Cup 3 Bola Volley 2009 GRANIT Juara II Antar Club TWH Cup 4 Bola Volley 2009 GRANIT Juara II Antar Paroki GMIT Cup II 5 Bola Volley 2010 GRANIT Juara III Antar Club Kapolres Sikka Cup 6 Bola Volley 2010 GRANIT Juara II Antar Paroki GMIT Cup III 7 Bola Volley 2011 GRANIT Juara I Antar Paroki Kherubim Cup 8 Bola Volley 2013 GRANITOS Juara IV Antar Paroki Ledalero Cup C TINGKAT PROPINSI
1 Bola Volley 2009 GRANIT Juara I Antar Kabupaten Pordafta 2 Bola Volley 2010 GRANIT Juara IV Antar Kabupaten Porprov
Sumber: Arsip Desa Nita Tahun 2009-2013
Selain itu, even-even olah raga juga menjadi agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun seperti pertandingan bola kaki dan bola volley antar RT/RW/Dusun atau antar klub yang diselenggarakan baik oleh pihak Desa maupun pihak ketiga lainnya dan keikutsertaan dalam event-eventolahraga dan seni budaya lainnya.
8). Kebudayaan dan Pariwisata
Pada bidang kebudayaan dan pariwisata di Desa Nita sejak tahun 2009-2013 belum dikembangkan secara memadai, secara khusus dalam kegiatan seni budaya dan pemanfaatan potensi wisata desa. Walaupun sesungguhnya memiliki pelbagai potensi budaya yang dapat dikembangkan sebagai kekhasan atau keunikan demi pengembangan destinasi wisata desa.
2.2.2.5. Fokus Layanan Bidang Sarana Dan Prasarana
Gambaran umum ketersediaan sarana prasarana wilayah desa atau infrastruktur dan suprastruktur perdesaan secara khusus di Desa Nita yang meliputi; sarana jalan dan drainase, perumahan warga, fasilitas air bersih, energi dan sumber mineral, sarana telekomunikasi dan informatika dan akses perhubungan.
1). Jalan dan Drainase
Tabel 2.25
Tingkat Perkembangan Jalan dan Drainase Tahun 2013
No. Keterangan Jenis Jumlah
1. Jalan Desa/Lingkungan Agregat 2 Km² 2. Jalan Desa/Lingkungan Rabat Beton 3 Km²
3. Jalan Usaha Tani Tanah 1,5 Km²
4. Saluran/Drainase Permanent 1 Km² Sumber: Arsip Desa Nita Tahun 2013
Pembangunan dan pembukaan jaringan jalan desa/lingkungan dan jalan usaha tani dilaksanakan melalui beberapa program kegiatan dan bantuandari Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pertanian dan melalui PNPM-MPd atau PPIP yang dikerjakan secara swadaya dan swakelola oleh warga desa serta pihak ketiga lainnya. Mengenai perkembangan infrastruktur jalan dan drainase di Desa Nita dapat dilihat pada tabel 2.26 berikut:
Tabel 2.26
Keadaan Jalan Menurut Status/ Jenis/ Kondisi Tahun 2013
No Uraian Jalan / M²
Desa Usaha Tani 1. Jenis Permukaan
- Diaspal 1001 -
- Rabat 2000 -
- Tanah 800 1500
- Tidak Terinci - -
2. Kondisi jalan
- Baik 300 -
- Sedang 500 2000
- Rusak 1001 -
- Rusak Berat 500 -
Sumber: Arsip Desa Nita Tahun 2013
2). Perumahan/Pemukimam
Kondisi umum permukiman sehat serta perumahan layak huni di Desa Nita pada tahun 2013 cenderung mengalami peningkatan berdasarkan angka ketersediaan rumah layak huni sebesar 63,07% dari total jumlah pemukiman atau perumahan warga.
Selain itu, demi mendukung pengembangan sanitasi total berbasis masyarakat serta meningkatkan kualitas lingkungan sehat, pemerintah desa melalui APBDes dan bantuan social lainnya mengadakan pembangunan MCK atau jambanisasi dan lantainisasi serta bantuan rehabilitasi perumahan warga bagi RTM/RTSM di tingkat desa.
3). Air Bersih
Upaya pembangunan dan rehabilitasi jaringan air melalui pengembangan PAM Desa diarahkan untuk pelayanan dan penyediaan air minum bersih bagi warga yang dimotori oleh PDAM. Jumlah pelanggan air minum PDAM di Desa Nita sampai tahun 2013 sebanyak 570 sambungan rumah atau kurang lebih melayani 2432 jiwa serta beberapa fasilitas bak penampung air milik seminari atau biara yang juga melayani kebutuhan air minum warga desa.