• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMULASI TATA GUNA LAHAN TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI dengan METODE INDEKS PENCEMARAN (Studi Kasus: Sungai Tuntang, Jawa Tengah) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SIMULASI TATA GUNA LAHAN TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI dengan METODE INDEKS PENCEMARAN (Studi Kasus: Sungai Tuntang, Jawa Tengah) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

SIMULASI TATA GUNA LAHAN TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI dengan METODE INDEKS PENCEMARAN

(Studi Kasus: Sungai Tuntang, Jawa Tengah)

ABSTRAK

Sungai Tuntang merupakan sungai utama dari DAS Tuntang yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Sungai Tuntang secara administratif mencakup 7 wilayah Kabupaten dengan total panjang sungai ± 139 km. Aliran Sungai Tuntang melewati berbagai rona lingkungan yaitu kawasan hutan, pemukiman, pertanian, dan tegalan yang berpotensi menurunkan kualitas ait pada badan Sungai Tuntang. Penentuan kualitas air Sungai Tuntang menggunakan metode Indeks Pencemaran. Pemantauan kualitas air dilakukan di 5 segmentasi sungai. Hasil yang diperoleh dengan perhitungan indeks pencemaran dengan skoring sebagai berikut: Segmen 1 = Kelas 1: 1,56; Kelas II : 1,54; Kelas III : 1,54; Kelas IV: 0,64. Segmen 2 = Kelas I: 0,9; Kelas II: 0,88; Kelas III: 0,87; Kelas IV: 0,64. Segmen 3 = Kelas I: 0,67; Kelas II: 0,66; Kelas III: 0,65; Kelas IV: 0,64. Segmen 4 = Kelas I: 0,67; Kelas II: 0,67; Kelas III: 0,66; Kelas IV: 0,65. Segmen 5 = Kelas I: 0,75; Kelas II: 0,68; Kelas III: 0,66; Kelas IV:0,66. Kualitas air Sungai Tuntang dikategorikan masih tergolong baik dengan kualitas air sungai masih memenuhi baku mutu bagi peruntukan sungai kelas I.

Penggunaan lahan di tiap-tiap segmen pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Tuntang dapat mempengaruhi kualitas air sungai. Perubahan tata guna lahan memberikan pengaruh terhadap kualitas air sungai Tuntang, simulasi penambahan lahan pemukiman dapat meningkatkan kualitas air sesuai nilai IP menjadi lebih buruk, simulasi pengurangan lahan pertanian dapat menurunkan kualitas air sesuai nilai IP menjadi lebih baik. Simulasi penambahan lahan pemukiman juga mengakibatkan meningkatnya parameter BOD pada air sungai. Dari hasil perhitungan kualitas air dengan Indeks Pencemaran berdsarkan simulasi penambahan lahan pemukiman diketahui kualitas air Sungai Tuntang memiliki status mutu Memenuhi Baku Mutu hingga Cemar Ringan dengan nilai IP antara 3,89 – 0,66. Untuk simulasi pengurangan lahan pertanian diketahui kualitas air Sungai Tuntang memiliki status mutu Memenuhi Baku Mutu hingga Cemar Ringan dengan nilai IP antara 1,66 – 0,66

Referensi

Dokumen terkait

Untuk baku mutu air Kelas III, analisis Indeks Pencemaran menunjukkan kualitas air Sungai Lok Buntar pada Stasiun I masih memenuhi baku mutu air Kelas III (nilai IP

Kualitas air Sungai Klinter berdasarkan penilaian status mutu air dengan metoda Indeks Pencemaran menunjukkan terjadi peningkatan kualitas dari titik pengambilan

Kajian Pengeruh Penggunaan Lahan terhadap Kualitas Air dalam Upaya Pengendalian Pencemaran Air pada Sungai Siwaluh Kabupaten Kalanganyar. Kajian Kualitas Air Sungai

 Hasil simulasi yang dilakukan dengan mereduksi beban pencemaran dari point source menunjukkan bahwa kualitas air Sungai Ciujung sudah tidak memiliki daya tampung

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi kualitas air sungai Blukar, menghitung beban pencemaran yang berasal dari aktivitas permukiman, pertanian dan

1) Kualitas air di kawasan perumahan dan tangkapan ikan secara umum memenuhi baku mutu air kelas II, tetapi tidak memenuhi baku mutu air untuk kawasan penambangan

Pada hasil penelitian kajian beban pencemaran air sungai di kota malang dari aspek kualitas air kualitas effluent limbah domestik pada parameter BOD, COD dan TSS pada 23 titik sampling

Studi penentuan status kualitas air Sungai Donan menggunakan indeks pencemaran dan Water Quality Index di Cilacap,