• Tidak ada hasil yang ditemukan

S FIS 0902265 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S FIS 0902265 Chapter3"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Hermawan, 2014

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Lembang Kabupaten

Bandung Barat.

3.2.Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain

penelitian one group pretest-posttest, dimana sebelum siswa mengikuti

pembelajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan model inkuiri

terbimbing dilakukan pretest terlebih dahulu, untuk mengetahui kemampuan

awal siswa dan setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan konstruktivisme dengan model inkuiri terbimbing dilakukan

posttest, untuk mengetahui hasil pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan konstruktivisme dengan model inkuiri terbimbing. Penelitian ini

dapat digambarkan dengan menggunakan tabel seperti di bawah ini :

Tabel 3.1. One GroupPretest-Postest (Sukmadinata, 2011, hlm. 208)

Pre Test Treatment Post Test

T1 X T2

(2)

Hermawan, 2014

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

T1 = Pretest

T2 = Posttest

X = Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan

model inkuiri terbimbing

3.3.Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode

quasi eksperimen dimana pada penelitian ini tidak terdapat kelas kontrol yang

menjadi pembanding kelas eksperimen. Selain itu, sampel tidak dipilih secara

random.

3.4.Definisi Operational

1. Pendekatan konstruktivisme dengan model inkuiri terbimbing adalah satu

pendekatan pengajaran yang menganggap bahwa setiap individu membina

pengetahuanya sendiri dan bukanhanya menerima pengetahuan dari orang

lain, namun dalam proses pembelajarannya siswa masih mendapatkan

bimbingandari guru yang memungkinkan siswa memperoleh kedalaman

pemahaman. Dengan tahapaninkuiri terbimbing menurut (Joyce, 2009)yaitu

tahap (1) berhadapan dengan masalah, tahap (2) pengumpulan

data-verifikasi, tahap (3) pengumpulan data-eksperementasi, tahap (4) mengolah,

memformulasikan suatu penjelasan, dan tahap (5) analisis proses

penelitian.Penggunaan pendekatan konstruktivisme dengan model inkuiri

terbimbing ini diukur dengan menggunakan analisis transkrip video

(3)

Hermawan, 2014

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pemahaman konsep adalah suatu bentuk pengertian seseorang terhadap

suatu konsepyang menyebabkan orang tersebut mengetahui dan dapat

menggunakan konsep tersebut untuk memecahkan suatu permasalahan.

Pemahaman konsp ini akan dibatasi pada menafsirkan (interpreting),

mencontohkan (exemplifying), membandingkan (comparing), dan

menjelaskan (explaining) suatu konsep. Sesuai dengan teori memahami

(Understanding) dalam taxonomi Anderson (2011). Cara mengukur

pemahaman konsep ini adalah dengan menghitung nilai effect size Cohen.

3.5.Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian “Penggunaan

Pendekatan Konstruktivisme dengan Model Inkuiri Terbimbing untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep FisikaSiswa SMP ini adalah tes

pemahaman yang merupakan instrumen untuk mengumpulkan data mengenai

tingkat pemahaman konsep siswa.Tes pemahaman siswa ini berupa tes pilihan

ganda dan tes uraian yang dapat mengetahui pemahaman awal (pretest) dan

pemahaman akhir setelah diberikan tindakan (posttest).

3.6.Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Dalam penelitian ini,

yang dimaksud teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dipergunakan

untuk memperoleh data-data empiris yang dapat dipergunakan untuk

(4)

Hermawan, 2014

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah :

1) Tes awal pemahaman siswa (pretest)

Tes tertulis berupa soal-soal yang digunakan untuk mengetahui

pemahaman konsep awal siswa sebelum dilaksanakan pembelajaran

menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan model inkuiri

terbimbing.

2) Tes akhir pemahaman siswa (posttest)

Tes tertulis berupa sejumlah soal yang digunakan untuk mengetahui

pemahaman konsep akhir siswa (setelah proses pembelajaran).

3) Rekaman proses pembelajaran

Proses pembelajaran direkam dalam bentuk video pembelajaran. Video

ini kemudian ditranskipkan. Dari transkrip video pembelajaran kita dapat

mengetahui apakah empat kategori kognitif pemahaman konsep tercapai

atau tidak pada proses pembelajaran.

4) Lembar Kerja Siswa

Pengisian lembar kerja siswa ini dijadikan data pendukung untuk

mengetahui apakah lembar kerja siswa juga membantu membangun

pemahaman konsep siswa atau tidak.

3.7.Prosedur Penelitian

3.8.Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap pendahuluan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.

Berikut bagan prosedur penelitian “Penggunaan Pendekatan Konstruktivisme

dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan

(5)

Hermawan, 2014

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Bagan Prosedur Penelitian

Studi Literatur Studi

Pendahuluan Masalah

Telaah Kurikulum KTSP Membuat dan

menyusun Instrumen

Uji Coba

Instrumen Revisi

Menyusun Perangkat Pembelajaran

Pretest

Treatment Posttest

Analisis Hasil Penelitian

Membuat Kesimpulan dan

Saran

Menyusun Seluruh Laporan

Penelitian Tahap Pendahuluan

(6)

Hermawan, 2014

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi :

1) Studi pendahuluan dengan cara observasi untuk mengetahui sejauh

mana proses pembelajaran siswa di sekolah.

2) Studi literatur, dilakukan untuk memperoleh teori yang akurat

mengenai permasalahan yang akan dikaji.

3) Telaah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dilakukan

untuk mengetahui kompetensi dasar yang hendak dicapai.

4) Membuat dan menyusun instrumen penelitian.

5) Menguji coba instrumen penelitian.

6) Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian dan kemudian

melakukan revisi terhadap instrumen penelitian yang kurang sesuai.

7) Menyusun Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Skenario

Pembelajaran

8) Observasi awal, dilakukan untuk mengetahui kondisi awal populasi

(sekolah) dan sampel (kelas yang akan diuji coba).

Untuk menguji coba instrumen tes pemahaman konsep dilakukan

pengolahan data tujuannya untuk melihat validitas dan reliabilitas

instrumen sehingga ketika digunakan instrumen tersebut telah valid dan

reliabel.

a. Analisis validitas instrumen tes pemahaman konsep

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid

apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Nilai

(7)

Hermawan, 2014

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

momen. Validitas soal dapat dihitung dengan menggunakan

perumusan :

(Arikunto, 2006, hlm. 29)

Tabel 3.2. Validitas Instrumen (Arikunto, 2006, hlm. 29) Nilai r Interpretasi

0,81 – 1,00 Sangattinggi

b. Analisis reliabilitas instrumen uji coba

Reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh orang yang sama

ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda

atau dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Nilai reliabilitas

(8)

Hermawan, 2014

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang digunakan untuk menentukan reliabilitas tes adalah dengan

menggunakan metoda belah dua (split half).

Adapun reliabilitas tes pilihan ganda dapat dihitung dengan

menggunakan perumusan :

(Arikunto, 2006, hlm. 75)

Tabel 3.3. Reliabilitas Instrumen (Arikunto, 2006, hlm. 75) KoefisienKorelasi KriteriaReliabilitas

0,81 < r ≤ 1,00 Sangattinggi

0,61 < r ≤ 0,80 Tinggi

0,41 < r ≤ 0,60 Cukup 0,21 < r ≤ 0,40 Rendah

0,00 < r ≤ 0,20 SangatRendah

Keterangan :

1 = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

Sedangkan uji reliabilitas untuk soal uraian dapat dihitung dengan

(9)

Hermawan, 2014

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n = jumlah item

�2 = jumlah varian skor tiap butir soal

2

= varian total

c. Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal

Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah

soal tersebut tergolong mudah atau sukar. Tingkat kesukaran adalah

bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal.

Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan

persamaan:

(Arikunto, 2006, hlm. 210)

Tabel 3.4. Tingkat Kesukaran Butir Soal (Arikunto, 2006, hlm. 210)

P-P Klasifikasi

0,00 – 0,29 Soal sukar

0,30 – 0, 69 Soal sedang

0,70 – 1,00 Soal mudah

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar, dan

Jx = jumlah seluruh siswa peserta test.

Dan untuk tes uraian digunakan langkah sebagai berikut.

1) Menghitung rata-rata skor tiap butir soal dengan rumus : x

(10)

Hermawan, 2014

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

� � − � �= � �ℎ � � � �� �

� �ℎ � � �

(Arifin, 2012, hlm. 135)

2) Menghitung rata-rata skor tiap butir soal dengan rumus :

� � � � � = � � − � �

� � �� �

(Arifin, 2012, hlm. 135)

3) Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria:

Tabel 3.5. Tingkat Kesukaran Soal Uraian (Arifin, 2012, hlm.135)

Nilai Kriteria

0,00 - 0,30 Sukar

0,31 - 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

d. Analisis daya pembeda (DP)

Untuk menentukan daya pembeda D, digunakan persamaan :

A B

A B

B B

D

N N

 

(Arikunto, 2006, hlm. 218)

Keterangan :

D : Daya pembeda

BA : Jumlah jawaban yang benar pada butir soal tertentu siswa

kelompok atas.

BB : Jumlah jawaban yang benar pada butir soal tertentu siswa

kelompok bawah.

NA : Banyaknya siswa kelompok atas.

(11)

Hermawan, 2014

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6. Daya Pembeda (Arikunto, 2006, hlm. 218)

Rentang daya pembeda (D) Keterangan Soal

0,0≤D≤0,20 Jelek

0,20<D≤0,40 Cukup

0,40<D≤0,70 Baik

0,70<D≤1,0 Sangat Baik

e. Berikut ini data hasil uji instrumen :

1) Pilihan Ganda

Tabel 3.7. Hasil Uji Instrumen Soal Pilihan Ganda

No.

Soal

Validitas Tingkat

Kesukaran Daya Pembeda Keterangan

Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori

1 0,06 Sangat

Rendah 0,84 Mudah 0,00 Jelek Dipakai

2 0,43 Cukup 0,94 Mudah 0,25 Cukup Dipakai

3 -0,21 Tidak

Valid 0,13 Sukar -0,25

Tidak

Valid Dibuang

4 0,47 Cukup 0,81 Mudah 0,50 Baik Dipakai

5 0,08 Sangat

Rendah 0,96 Sukar 0,13 Jelek Dipakai

6 0,56 Cukup 0,65 Sedang 0,63 Baik Dipakai

7 0,08 Sangat

(12)

Hermawan, 2014

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8 0,33 Rendah 0,65 Sedang 0,25 Cukup Dipakai

9 0,60 Cukup 0,35 Sedang 0,75 Sangat

Baik Dipakai

10 0,07 Sangat

Rendah 0,29 Sukar 0,13 Jelek Dipakai

11 0,08 Sangat

Rendah 0,16 Sukar 0,13 Jelek Dipakai

12 0,60 Tinggi 0,74 Mudah 0,75

Sangat

Baik Dipakai

13 0,82 Sangat

Tinggi 0,42 Sedang 0,88

Sangat

Baik Dipakai

14 0,19 Cukup 0,97 Mudah 0,13 Jelek Dipakai

15 0,29 Rendah 0,51 Sedang 0,25 Cukup Dipakai

16 0,67 Tinggi 0,19 Sukar 0,63 Baik Dipakai

17 0,40 Cukup 0,90 Mudah 0,38 Cukup Dipakai

18 0,80 Tinggi 0,39 Sedang 0,88 Sangat

Baik Dipakai

19 0,34 Rendah 0,35 Sedang 0,50 Baik Dipakai

20 0,63 Tinggi 0,71 Mudah 0,75 Sangat

Baik Dipakai

Adapun nilai reliabiitas tes pilihan ganda ini adalah r = 0,72 yang

(13)

Hermawan, 2014

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Uraian

Tabel 3.8. Hasil Uji Instrumen Soal Uraian

No.

Soal

Validitas Tingkat

Kesukaran Daya Pembeda Keterangan

Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori

1 0,45 Cukup 0,19 Sukar 0,17 Jelek Dipakai

2 0,85 Sangat

tinggi 0,42 Sedang 0,42 Cukup Dipakai

3 0,78 Tinggi 0,35 Sedang 0,83 Sangat

Baik Dipakai

4 -0,01 Tidak

valid 0,01 Sukar 0,00 Jelek Direvisi

5 0,41 Cukup 0,16 Sukar 0,29 Jelek Dipakai

6 0,42 Cukup 0,35 Sedang 0,42 Cukup Dipakai

7 -8x10-17

Tidak

valid 0,00 Sukar 0,00 Jelek Dibuang

8 0,21 Rendah 0,11 Sukar 0,20 Jelek Dipakai

9 0,22 Rendah 0,02 Sukar 0,08 Jelek Dipakai

10 0,72 Tinggi 0,13 Sukar 0,50 Baik Dipakai

Adapun nilai reliabilitas tes uraian ini adalah r = 0,52 yang masuk

pada kategori reliabilitas cukup.

b. Tahap Pelaksanaan

Berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan, tahap pelaksanaan

(14)

Hermawan, 2014

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Memberikan pretest pada siswauntuk mengetahui kemampuan awal

siswa mengenai pemahaman materi yang akan disampaikan.

2) Memberikan tindakan (treatment) dalam pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan model inkuiri

terbimbing.

3) Memberikan posttest pada siswasetelah proses pembelajaran

menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan model inkuiri

terbimbing dilaksanakan.

4) Tahap Analisis dimana seluruh data penelitian yang telah diperoleh

kemudian dianalisis. Hasil analisis tersebut dihubungkan dengan

literatur yang ada sehingga dapat dibuat kesimpulan mengenai

penggunaan pendekatan konstruktivisme dengan model inkuiri

terbimbing.Untuk menganalisis hasil pembelajaran maka dilakukan

perhitungan effect size Cohen.

Effect size merupakan ukuran mengenai besarnya efek suatu variabel pada variabel lain, besarnya perbedaan maupun hubungan, yang bebas dari pengaruh besarnya sampel (Oljenik dan Algina, 2003). Variabel-variabel yang terkait biasanya berupa variabel respon, atau disebut juga variabel independen dan variabel hasil (outcome variabel), atau sering disebut variabel dependen. Effect size juga dapat diangap sebagai ukuran mengenai kebermaknaan hasil penelitian dalam tataran praktis. (Huck 2008; More 2007) dalam Santoso (2010, 3).

Karena effect sizemengukur efek variabel bebas terhadap variabel

terikat maka digunakanlah effect size Cohen untuk mengukur

besarnya peningkatan pemahaman konsep siswa. Selain itu effect size

Cohen ini dapat digunakan pada sampel yang sedikit seperti

penelitian one group pretest posttest ini.

Adapunpersamaan yang digunakanuntukmenentukaneffect

(15)

Hermawan, 2014

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = � 2− � 1

(Cohen, 1992, hlm. 3)

Keterangan:

d = effect size

� 1 = rata-rata skor pretest

� 2 = rata-rata skor posttest

= standar deviasi

AdapunpersamaanStandardeviasi yang

dimaksudadalahsebagaiberikut.

= 1

2

+ 22 2

(Cohen, 1992, hlm. 3)

Keterangan:

1 = standardeviasipretest 2 = standardeviasiposttest

Adapun kriteria effect size dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.9.Kriteria Effect Size

Effect Size(d) Kategori

≥0,80 Besar

≥0,50 - <0,80 Sedang

(16)

Hermawan, 2014

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

≥0,00 - <0,20 TidakBerpengaruh

Cohen(1992, hlm. 3)

c. Tahap Akhir

Pada tahapan ini kegiatan yang akan dilakukan antara lain :

1) Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari

pengolahan data.

2) Memberikan saran-saran terhadap aspek-aspek penelitian yang

kurang sesuai.

Gambar

Gambar 3.1. Bagan Prosedur Penelitian
Tabel 3.5. Tingkat Kesukaran Soal Uraian (Arifin, 2012, hlm.135)
Tabel 3.7. Hasil Uji Instrumen Soal Pilihan Ganda
Tabel 3.8. Hasil Uji Instrumen Soal Uraian
+2

Referensi

Dokumen terkait

Gereja terpanggil untuk menjalankan perannya sebagal gereja yang sesungguhnya memberi arah dan menuntun warganya untuk sanggup menjawab realitas dunia dan juga harus

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG. Universitas Pendidikan Indonesia |

[r]

[r]

import android.app.Activity; import android.content.Intent; import android.os.Bundle; import android.view.View; import android.widget.Button; import android.widget.ListView;

UPAYA TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PROGRAM “TAMAN BERMAIN EDUKATIF ANAK”DI KAMPUNG KREATIF DAGO POJOK KOTA BAND UNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Hasil penelitian diharapkan dapat memberi kontribusi dan manfaat bagi kosmetika halal khususnya untuk kosmetik Wardah, agar dapat merumuskan strategi Relationship

Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill) Melalui Pendekatan Pendidikan Berbasis Luas (Broad Based Education).. Jakarta: