Hermawan, 2014
PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Lembang Kabupaten
Bandung Barat.
3.2.Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain
penelitian one group pretest-posttest, dimana sebelum siswa mengikuti
pembelajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan model inkuiri
terbimbing dilakukan pretest terlebih dahulu, untuk mengetahui kemampuan
awal siswa dan setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan konstruktivisme dengan model inkuiri terbimbing dilakukan
posttest, untuk mengetahui hasil pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan konstruktivisme dengan model inkuiri terbimbing. Penelitian ini
dapat digambarkan dengan menggunakan tabel seperti di bawah ini :
Tabel 3.1. One GroupPretest-Postest (Sukmadinata, 2011, hlm. 208)
Pre Test Treatment Post Test
T1 X T2
Hermawan, 2014
PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
T1 = Pretest
T2 = Posttest
X = Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan
model inkuiri terbimbing
3.3.Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode
quasi eksperimen dimana pada penelitian ini tidak terdapat kelas kontrol yang
menjadi pembanding kelas eksperimen. Selain itu, sampel tidak dipilih secara
random.
3.4.Definisi Operational
1. Pendekatan konstruktivisme dengan model inkuiri terbimbing adalah satu
pendekatan pengajaran yang menganggap bahwa setiap individu membina
pengetahuanya sendiri dan bukanhanya menerima pengetahuan dari orang
lain, namun dalam proses pembelajarannya siswa masih mendapatkan
bimbingandari guru yang memungkinkan siswa memperoleh kedalaman
pemahaman. Dengan tahapaninkuiri terbimbing menurut (Joyce, 2009)yaitu
tahap (1) berhadapan dengan masalah, tahap (2) pengumpulan
data-verifikasi, tahap (3) pengumpulan data-eksperementasi, tahap (4) mengolah,
memformulasikan suatu penjelasan, dan tahap (5) analisis proses
penelitian.Penggunaan pendekatan konstruktivisme dengan model inkuiri
terbimbing ini diukur dengan menggunakan analisis transkrip video
Hermawan, 2014
PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pemahaman konsep adalah suatu bentuk pengertian seseorang terhadap
suatu konsepyang menyebabkan orang tersebut mengetahui dan dapat
menggunakan konsep tersebut untuk memecahkan suatu permasalahan.
Pemahaman konsp ini akan dibatasi pada menafsirkan (interpreting),
mencontohkan (exemplifying), membandingkan (comparing), dan
menjelaskan (explaining) suatu konsep. Sesuai dengan teori memahami
(Understanding) dalam taxonomi Anderson (2011). Cara mengukur
pemahaman konsep ini adalah dengan menghitung nilai effect size Cohen.
3.5.Instrumen Penelitian
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian “Penggunaan
Pendekatan Konstruktivisme dengan Model Inkuiri Terbimbing untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep FisikaSiswa SMP” ini adalah tes
pemahaman yang merupakan instrumen untuk mengumpulkan data mengenai
tingkat pemahaman konsep siswa.Tes pemahaman siswa ini berupa tes pilihan
ganda dan tes uraian yang dapat mengetahui pemahaman awal (pretest) dan
pemahaman akhir setelah diberikan tindakan (posttest).
3.6.Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Dalam penelitian ini,
yang dimaksud teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dipergunakan
untuk memperoleh data-data empiris yang dapat dipergunakan untuk
Hermawan, 2014
PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah :
1) Tes awal pemahaman siswa (pretest)
Tes tertulis berupa soal-soal yang digunakan untuk mengetahui
pemahaman konsep awal siswa sebelum dilaksanakan pembelajaran
menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan model inkuiri
terbimbing.
2) Tes akhir pemahaman siswa (posttest)
Tes tertulis berupa sejumlah soal yang digunakan untuk mengetahui
pemahaman konsep akhir siswa (setelah proses pembelajaran).
3) Rekaman proses pembelajaran
Proses pembelajaran direkam dalam bentuk video pembelajaran. Video
ini kemudian ditranskipkan. Dari transkrip video pembelajaran kita dapat
mengetahui apakah empat kategori kognitif pemahaman konsep tercapai
atau tidak pada proses pembelajaran.
4) Lembar Kerja Siswa
Pengisian lembar kerja siswa ini dijadikan data pendukung untuk
mengetahui apakah lembar kerja siswa juga membantu membangun
pemahaman konsep siswa atau tidak.
3.7.Prosedur Penelitian
3.8.Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap pendahuluan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.
Berikut bagan prosedur penelitian “Penggunaan Pendekatan Konstruktivisme
dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan
Hermawan, 2014
PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Bagan Prosedur Penelitian
Studi Literatur Studi
Pendahuluan Masalah
Telaah Kurikulum KTSP Membuat dan
menyusun Instrumen
Uji Coba
Instrumen Revisi
Menyusun Perangkat Pembelajaran
Pretest
Treatment Posttest
Analisis Hasil Penelitian
Membuat Kesimpulan dan
Saran
Menyusun Seluruh Laporan
Penelitian Tahap Pendahuluan
Hermawan, 2014
PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi :
1) Studi pendahuluan dengan cara observasi untuk mengetahui sejauh
mana proses pembelajaran siswa di sekolah.
2) Studi literatur, dilakukan untuk memperoleh teori yang akurat
mengenai permasalahan yang akan dikaji.
3) Telaah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dilakukan
untuk mengetahui kompetensi dasar yang hendak dicapai.
4) Membuat dan menyusun instrumen penelitian.
5) Menguji coba instrumen penelitian.
6) Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian dan kemudian
melakukan revisi terhadap instrumen penelitian yang kurang sesuai.
7) Menyusun Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Skenario
Pembelajaran
8) Observasi awal, dilakukan untuk mengetahui kondisi awal populasi
(sekolah) dan sampel (kelas yang akan diuji coba).
Untuk menguji coba instrumen tes pemahaman konsep dilakukan
pengolahan data tujuannya untuk melihat validitas dan reliabilitas
instrumen sehingga ketika digunakan instrumen tersebut telah valid dan
reliabel.
a. Analisis validitas instrumen tes pemahaman konsep
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Nilai
Hermawan, 2014
PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
momen. Validitas soal dapat dihitung dengan menggunakan
perumusan :
(Arikunto, 2006, hlm. 29)
Tabel 3.2. Validitas Instrumen (Arikunto, 2006, hlm. 29) Nilai r Interpretasi
0,81 – 1,00 Sangattinggi
b. Analisis reliabilitas instrumen uji coba
Reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh orang yang sama
ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda
atau dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Nilai reliabilitas
Hermawan, 2014
PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang digunakan untuk menentukan reliabilitas tes adalah dengan
menggunakan metoda belah dua (split half).
Adapun reliabilitas tes pilihan ganda dapat dihitung dengan
menggunakan perumusan :
(Arikunto, 2006, hlm. 75)
Tabel 3.3. Reliabilitas Instrumen (Arikunto, 2006, hlm. 75) KoefisienKorelasi KriteriaReliabilitas
0,81 < r ≤ 1,00 Sangattinggi
0,61 < r ≤ 0,80 Tinggi
0,41 < r ≤ 0,60 Cukup 0,21 < r ≤ 0,40 Rendah
0,00 < r ≤ 0,20 SangatRendah
Keterangan :
1 = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
Sedangkan uji reliabilitas untuk soal uraian dapat dihitung dengan
Hermawan, 2014
PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n = jumlah item
�2 = jumlah varian skor tiap butir soal
2
= varian total
c. Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal
Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah
soal tersebut tergolong mudah atau sukar. Tingkat kesukaran adalah
bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal.
Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan
persamaan:
(Arikunto, 2006, hlm. 210)
Tabel 3.4. Tingkat Kesukaran Butir Soal (Arikunto, 2006, hlm. 210)
P-P Klasifikasi
0,00 – 0,29 Soal sukar
0,30 – 0, 69 Soal sedang
0,70 – 1,00 Soal mudah
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar, dan
Jx = jumlah seluruh siswa peserta test.
Dan untuk tes uraian digunakan langkah sebagai berikut.
1) Menghitung rata-rata skor tiap butir soal dengan rumus : x
Hermawan, 2014
PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
� � − � �= � �ℎ � � � �� �
� �ℎ � � �
(Arifin, 2012, hlm. 135)
2) Menghitung rata-rata skor tiap butir soal dengan rumus :
� � � � � = � � − � �
� � �� �
(Arifin, 2012, hlm. 135)
3) Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria:
Tabel 3.5. Tingkat Kesukaran Soal Uraian (Arifin, 2012, hlm.135)
Nilai Kriteria
0,00 - 0,30 Sukar
0,31 - 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
d. Analisis daya pembeda (DP)
Untuk menentukan daya pembeda D, digunakan persamaan :
A B
A B
B B
D
N N
(Arikunto, 2006, hlm. 218)
Keterangan :
D : Daya pembeda
BA : Jumlah jawaban yang benar pada butir soal tertentu siswa
kelompok atas.
BB : Jumlah jawaban yang benar pada butir soal tertentu siswa
kelompok bawah.
NA : Banyaknya siswa kelompok atas.
Hermawan, 2014
PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6. Daya Pembeda (Arikunto, 2006, hlm. 218)
Rentang daya pembeda (D) Keterangan Soal
0,0≤D≤0,20 Jelek
0,20<D≤0,40 Cukup
0,40<D≤0,70 Baik
0,70<D≤1,0 Sangat Baik
e. Berikut ini data hasil uji instrumen :
1) Pilihan Ganda
Tabel 3.7. Hasil Uji Instrumen Soal Pilihan Ganda
No.
Soal
Validitas Tingkat
Kesukaran Daya Pembeda Keterangan
Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
1 0,06 Sangat
Rendah 0,84 Mudah 0,00 Jelek Dipakai
2 0,43 Cukup 0,94 Mudah 0,25 Cukup Dipakai
3 -0,21 Tidak
Valid 0,13 Sukar -0,25
Tidak
Valid Dibuang
4 0,47 Cukup 0,81 Mudah 0,50 Baik Dipakai
5 0,08 Sangat
Rendah 0,96 Sukar 0,13 Jelek Dipakai
6 0,56 Cukup 0,65 Sedang 0,63 Baik Dipakai
7 0,08 Sangat
Hermawan, 2014
PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8 0,33 Rendah 0,65 Sedang 0,25 Cukup Dipakai
9 0,60 Cukup 0,35 Sedang 0,75 Sangat
Baik Dipakai
10 0,07 Sangat
Rendah 0,29 Sukar 0,13 Jelek Dipakai
11 0,08 Sangat
Rendah 0,16 Sukar 0,13 Jelek Dipakai
12 0,60 Tinggi 0,74 Mudah 0,75
Sangat
Baik Dipakai
13 0,82 Sangat
Tinggi 0,42 Sedang 0,88
Sangat
Baik Dipakai
14 0,19 Cukup 0,97 Mudah 0,13 Jelek Dipakai
15 0,29 Rendah 0,51 Sedang 0,25 Cukup Dipakai
16 0,67 Tinggi 0,19 Sukar 0,63 Baik Dipakai
17 0,40 Cukup 0,90 Mudah 0,38 Cukup Dipakai
18 0,80 Tinggi 0,39 Sedang 0,88 Sangat
Baik Dipakai
19 0,34 Rendah 0,35 Sedang 0,50 Baik Dipakai
20 0,63 Tinggi 0,71 Mudah 0,75 Sangat
Baik Dipakai
Adapun nilai reliabiitas tes pilihan ganda ini adalah r = 0,72 yang
Hermawan, 2014
PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Uraian
Tabel 3.8. Hasil Uji Instrumen Soal Uraian
No.
Soal
Validitas Tingkat
Kesukaran Daya Pembeda Keterangan
Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
1 0,45 Cukup 0,19 Sukar 0,17 Jelek Dipakai
2 0,85 Sangat
tinggi 0,42 Sedang 0,42 Cukup Dipakai
3 0,78 Tinggi 0,35 Sedang 0,83 Sangat
Baik Dipakai
4 -0,01 Tidak
valid 0,01 Sukar 0,00 Jelek Direvisi
5 0,41 Cukup 0,16 Sukar 0,29 Jelek Dipakai
6 0,42 Cukup 0,35 Sedang 0,42 Cukup Dipakai
7 -8x10-17
Tidak
valid 0,00 Sukar 0,00 Jelek Dibuang
8 0,21 Rendah 0,11 Sukar 0,20 Jelek Dipakai
9 0,22 Rendah 0,02 Sukar 0,08 Jelek Dipakai
10 0,72 Tinggi 0,13 Sukar 0,50 Baik Dipakai
Adapun nilai reliabilitas tes uraian ini adalah r = 0,52 yang masuk
pada kategori reliabilitas cukup.
b. Tahap Pelaksanaan
Berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan, tahap pelaksanaan
Hermawan, 2014
PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Memberikan pretest pada siswauntuk mengetahui kemampuan awal
siswa mengenai pemahaman materi yang akan disampaikan.
2) Memberikan tindakan (treatment) dalam pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan model inkuiri
terbimbing.
3) Memberikan posttest pada siswasetelah proses pembelajaran
menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan model inkuiri
terbimbing dilaksanakan.
4) Tahap Analisis dimana seluruh data penelitian yang telah diperoleh
kemudian dianalisis. Hasil analisis tersebut dihubungkan dengan
literatur yang ada sehingga dapat dibuat kesimpulan mengenai
penggunaan pendekatan konstruktivisme dengan model inkuiri
terbimbing.Untuk menganalisis hasil pembelajaran maka dilakukan
perhitungan effect size Cohen.
Effect size merupakan ukuran mengenai besarnya efek suatu variabel pada variabel lain, besarnya perbedaan maupun hubungan, yang bebas dari pengaruh besarnya sampel (Oljenik dan Algina, 2003). Variabel-variabel yang terkait biasanya berupa variabel respon, atau disebut juga variabel independen dan variabel hasil (outcome variabel), atau sering disebut variabel dependen. Effect size juga dapat diangap sebagai ukuran mengenai kebermaknaan hasil penelitian dalam tataran praktis. (Huck 2008; More 2007) dalam Santoso (2010, 3).
Karena effect sizemengukur efek variabel bebas terhadap variabel
terikat maka digunakanlah effect size Cohen untuk mengukur
besarnya peningkatan pemahaman konsep siswa. Selain itu effect size
Cohen ini dapat digunakan pada sampel yang sedikit seperti
penelitian one group pretest posttest ini.
Adapunpersamaan yang digunakanuntukmenentukaneffect
Hermawan, 2014
PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = � 2− � 1
(Cohen, 1992, hlm. 3)
Keterangan:
d = effect size
� 1 = rata-rata skor pretest
� 2 = rata-rata skor posttest
= standar deviasi
AdapunpersamaanStandardeviasi yang
dimaksudadalahsebagaiberikut.
= 1
2
+ 22 2
(Cohen, 1992, hlm. 3)
Keterangan:
1 = standardeviasipretest 2 = standardeviasiposttest
Adapun kriteria effect size dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.9.Kriteria Effect Size
Effect Size(d) Kategori
≥0,80 Besar
≥0,50 - <0,80 Sedang
Hermawan, 2014
PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
≥0,00 - <0,20 TidakBerpengaruh
Cohen(1992, hlm. 3)
c. Tahap Akhir
Pada tahapan ini kegiatan yang akan dilakukan antara lain :
1) Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari
pengolahan data.
2) Memberikan saran-saran terhadap aspek-aspek penelitian yang
kurang sesuai.