• Tidak ada hasil yang ditemukan

Verba 'Ambil' dalam Bahasa Batak Toba: Kajian Metabahasa Semantik Alami

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Verba 'Ambil' dalam Bahasa Batak Toba: Kajian Metabahasa Semantik Alami"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

52

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan dkk. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Badan Pusat Statistik. 2016. Statistik Daerah Kecamatan Sianjur Mula-Mula.

Dian. 2015. “Semantik Verba Bawa dalam Bahasa Batak Toba”. (Skripsi) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Goddard, C. 1998. Semantic Analysis. Oxford: Oxford University Press.

Lumban Gaol, Giovani. 2014. “Verba Potong dalam Bahasa Batak Toba”. (Skripsi) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Mahsun. 1995. Dialektologi Diakronis Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Mulyadi. 2000a. “Struktur Semantis Verba Penglihatan dalam Bahasa Indonesia”.Linguistika Indonesia, 18 (2) : 77-88.

Mulyadi. 2000b. ‛‛Struktur Semantis Verba Bahasa Indonesia”. Linguistika,

13 (43) : 44-52.

Mulyadi dan Rumnasari K.Siregar. 2006.‛‛Aplikasi Teori Metabahasa Makna Alami dalam Kajian Makna”. Logat, 2 (2) : 69-75.

Mulyadi. 2010. ‛‛Verba Emosi Statif dalam Bahasa Melayu Asahan”. Linguistika, 17 (33): 169-180.

Mulyadi. 2012. ‛‛Verba Emosi Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu Asahan: Kajian Semantik Lintas Bahasa”. (Disertasi). Program Doktor Linguistik Universitas Udayana.

Rehana, Rida.2016. “Struktur Semantis Verba AMBIL dalam Bahasa Aceh”. (Tesis). Medan : Universitas Sumatera Utara.

Sinaga, Rohfinta.2014. “StrukturSemantis Verba Ujaran Bahasa Simalungun”. (Skripsi) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sudipa, I. Nengah.2012. “Makna Mengikat Bahasa Bali”. Retorika, 2 (2) : 2.

Warneck, J. 2001. Kamus Bahasa Batak Toba-Indonesia. Penerjemah.

(2)

53

P.Leo, OFMCap. Medan: Bina Media. Terjemahan dari Toba Bataks-Nederlands Woordenboek.

Widani, Ni Nyoman.2016. “Makna ‘Mengambil’ Bahasa Bali: Pendekatan Metabahasa Semantik Alami”. ”. Retorika, 2 (1) : 127-141.

Wierzbicka, A. 1996. Semantics: Primes and Universal. Oxford: Oxford University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Makian dalam BBT tersebut dibentuk oleh kombinasi komponen semantik substantif, predikat mental, milik, pewatas, kesamaan, konsep logis, dan evaluator dengan makna asali

Hasil kajian ini juga menunjukkan bahwa verba gerakan agentif dalam bahasa Batak Toba dibentuk oleh dua makna asali yaitu MELAKUKAN dan TERJADI yang berpolisemi membentuk

Mulyadi dalam penelitiannya terhadap “Verba Emosi Statif dalam Bahasa Melayu Asahan (BMA)” mengatakan bahwa: Verba emosi statif, yaitu bertolak dari makna ke bentuk, dengan

‛‛ Verba Gerakan Bukan Agentif Bahasa Jawa: Tinjauan Metabahasa Semantik Alami”.. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa.Yogyakarta: Duta Wacana

Selajutnya, makna verba kejadian dibentuk oleh dua makna asali TERJADI dan MELAKUKAN yang berkombinasi membentuk sintaksis makna universal ‘sesuatu terjadi pada seseorang/sesuatu

Kategori verba kejadian dalam kajian ini diilustrasikan dengan komponen semantis ‘sesuatu terjadi pada sesuatu/seseorang karena seseorang yang lain melakukan sesuatu’.. Verba

Indonesia” membahas kategori dan peran semantis verba dalam bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini akan dibahas kategori dan perbedaan makna verba gerakan agentif

Penelitian yang berjudul Verba “Memotong” dalam Bahasa Bali: Kajian Metabahasa Semantik Alami ini mengangkat tiga masalah pokok yang berkenaan dengan aspek semantik, yakni