• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah N Total Tanah - Makalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Makalah N Total Tanah - Makalah"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Tanah

Tanah adalah hasil pengalihragaman bahan mineral dan organik yang berlangsung dimuka daratan bumi dibawah pengaruh faktor-faktor lingkungan yang bekerja selama waktu sangat panjang, dan mewujud sebagai suatu tubuh dengan organisasi dan morfologi tertakrifkan. Tanah adalah salah satu sistem bumi, yang bersama dengan sistem bumi yang lain, yaitu air alami dan atmosfer, menjadi inti fungsi, perubahan, dan kemantapan ekosistem. Tanah berkedudukan khas dalam masalah lingkungan hidup, merupakan kimia lingkungan dan membentuk landasan hakiki bagi kemanusiaan.

Fungsi-fungsi vital yang dikerjakan tanah dalam ekosistem mencakup:

1) Memberlanjutkan kegiatan, keanekaan, dan produktivitas hayati 2) Mengatur dan membagi-bagi aliran air dan larutan

3) Menyaring, menyangga, mendegradasi, imobilisasi, dan detoksifikasi bahan-bahan organik dan anorganik, termasuk hasil samping industri dan kota serta endapan atmosfer

4) Menyimpan dan mendaurkan hara dan unsur-unsur lain di dalam biosfer bumi 5) Memberikan topangan bagi bangunan sosioekonomi dan perlindungan bagi

(2)

Bahan tanah tersusun atas empat komponen, yaitu bahan padat mineral, bahan padat organik, air, dan udara. Bahan padat mineral terdiri atas sibir batuan dan mineral primer, lapukan batuan dan mineral, serta mineral skunder. Bahan padat organik terdiri atas sisa dan rombakan jaringan jasad, terutama tumbuhan, zat humik, dan jasad hidup penghuni tanah, termasuk akar tumbuhan hidup. Air mengandung berbagai zat terlarut. Maka disebut juga larutan tanah. Udara tanah berasal dari udara atmosfer, akan tetapi mengalami perubahan susunan karena saling tidaknya dengan tanah.

Bahan padat organik merupakan komponen terbesar maka tanah berkelakuan sebagai bahan padat. Bahan padat membentuk kerangka tanah. Air dan udara tanah mengisi pori-pori di antara kerangka tanah. Oleh karena itu menempati ruangan yang sama, antara air dan udara tanah selalu terjadi persaingan dalam menempati pori. Dalam tanah basah, kebanyakan pori terisi air dan dapat menyebabkan terjadinya kahat udara. Sebaliknya, dalam tanah kering kebanyakan pori ditempati udara dan dapat menyebabkan terjadinya kahat air (Notohadiprawiro, 1998).

Sifat fisik tanah merupakan faktor penting dalam pertumbuhan tanaman. Sifat fisik tanah di antaranya tekstur, struktur, konsistensi, permeabilitas, ketebalan atau kedalaman tanah (solum), dan kedalaman permukaan air tanah. Ciri-ciri fisik tanah yang cocok untuk kelapa sawit di antaranya tanah yang gembur, subur, bertekstur lempung berpasir, strukturnya tanah kuat, dan drainase yang baik.

(3)

menentukan ketersediaan dan keseimbangan unsur hara dalam tanah. Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh pada pH 4 - 6,5 dengan pH optimum 5 - 5,5 (Sunarko, 2009).

Berbeda dengan faktor-faktor iklim yang polanya dapat berfluktasi dari tahun ketahun, sifat-sifat tanah dapat dikatakan konstan, walaupun untuk suatu jangka waktu yang panjang, karena proses pelapukan, sifat-sifat tersebut dapat mengalami perubahan. Demikian pula derajat kesuburan tanah dapat meningkat atau menurun, tergantung dari tindakan manusia dalam memanfaatkan tanah. Tanah mempunyai sejumlah besar jenis. Tiap jenis tanah memiliki sifat yang berbeda, baik kimia maupun fisikanya. Jenis tanah turut mempengaruhi berbagai aspek penting bagi pertumbuhan tanaman, seperti seberapa besar kandungan unsur hara, mudah tidaknya unsur-unsur hara tersebut diserap oleh akar tanaman, besarnya kemampuan menahan air, dan lain-lain.

2.2. Koreksi Keasaman Tanah

(4)

Tanah dapat dipilahkan berdasarkan reaksi tanah atau pH sebagai berikut:

Reaksi Tanah pH

Luar biasa masam < 4,0

Sangat masam 4,0 - 5,0

Masam 5,0 - 6,0

Agak masam 6,0 - 7,0

Agak basa 7,0 - 8,0

Basa 8,0 - 9,0

Sangat basa 9,0 - 10,0

Luar biasa basa > 10,0

Kebanyakan tanah mempunyai pH antara 5,0 dan 8,0. Di kawasan basah, tanah permukaan biasanya mempunyai pH 4,0 sampai 6,0. Secara umum pH optimum tanah mineral ialah sekitar 6,5 sedangkan pada tanah organik ialah sekitar 5,5. Namun perkecualian, misalnya tanaman teh lebih suka pH antara 4,0 dan 5,0 dan tanaman legum pada umumnya lebih suka pH yang mendekati 7,0 (Notohadiprawiro, 1998).

Pengaruh terbesar yang umum dari pH terhadap pertumbuhan tanaman adalah pengaruhnya terhadap ketersedian unsur hara. pH tanah dihubungkan dengan persentase kejenuhan Basa. Jika kejenuhan basa kurang dari 100%, suatu penigkatan pH tanah dikaitkan dengan suatu peningkatan jumlah kalsium dan magnesium didalam larutan tanah (http//www.wordpress.com.sifat-kimia-tanah).

(5)

suspensi yang lebih atau kurang stabil; contohnya air lumpur. Bila bergabung dengan H, koloid dapat bersifat tak terlarut, berupa padatan atau asam.

Disamping kerja langsung unsur H, Ca, dan Mg, keasaman tanah dan pengapuran mempunyai pengaruh penting terhadap kelarutan ketersediaan dan kadang-kadang daya racun serta elemen-elemen lain. Naiknya keasaman tanah disertai dengan naiknya kelarutan Al, Cu, Fe, Mn dan Zn. Semuanya ini asam bukan dikarenakan sedikitnya kebutuhan Ca, melainkan tingginya kebutuhan elemen-elemen lainnya. Pada keasaman sedang atau kuat, kebanyakan tanah mengikat pupuk fosfat dengan membentuk senyawa-senyawa P, Fe, dan Al yang terlarut. Oleh karena itu, pemakaian fosfat hendaknya sering dilakukan dengan jumlah cukup untuk diserap tanaman. Pada kondisi netral , Fe dan Al jauh kurang terlarut, dan banyak fosfat bergabung dengan Ca dalam bentuk lebih tersedia (Kuswandi, 1993).

2.3. Lahan Gambut

(6)

Keunggulan lahan gambut untuk perkebunan kelapa sawit, di antaranya topografi datar, penggunaan lahan lebih mudah dibandingkan lahan yang berbukit. Lahan gambut memiliki potensi produktivitas yang tinggi dengan teknik budi daya yang tepat. Kelemahan lahan gambut di antaranya pH asam, miskin hara mikro, drainase buruk, kering tidak balik (irrevesible drying), dan kesuburan yang relatif rendah. Teknik budi daya di lahan gambut hampir sama dengan teknik di lahan mineral. Teknik pembukaan lahan gambut memerlukan identifikasi lahan, di antaranya jenis gambut, ketebalan gambut, muka air tanah, topografi, dan vegetasi (Sunarko, 2009).

Keasaman tanah sering dinyatakan dengan nilai pH. Keasaman (pH) suatu larutan berkaitan dengan jumlah asam-asam lemah yang ada dalam larutan. Keasaman (pH) hanya mengukur jumlah ion H+ aktif dalam larutan yang disebut keasaman aktif. Seluruh ion H+ atau yang disebut keasaman total dapat ditetapkan hanya dengan titrasi.

(7)

Ion H+ dalam tanah dapat berada dalam keadaan terserap pada permukaan kompleks kolodial atau sebagai ion bebas dalam larutan tanah. Ion H+ yang terserap menentukan keasaman potensial atau tertukar, sedang yang bebas menentukan kemasaman aktif atau aktual. Keasaman potensial dan aktual secara bersama menentukan total. pH yang diukur pada suspensi tanah dalam air menunjukkan keasaman aktif oleh karena air tidak dapat melepaskan H+ yang terserap, pH yang diukur pada suspensi tanah dalam larutan garam netral (misalnya KCl) menunjukkan keasaman total oleh karena K+ dapat melepaskan H+ yang terserap dengan mekanisme penukaran (Notohadiprawiro, 1998).

2.4. Pengertian Aldd (Aluminium dapat ditukar) pada tanah

Aluminium (Al) adalah metal yang dapat dibentuk, dan karenanya banyak digunakan, sehingga terdapat banyak pada berbagai jenis makanan. Sumber alamiah Al terutama adalah bauxite dan cryolit. Industri kilang minyak. Peleburan metal, serta lain-lain industri pengguna Al merupakan sumber buatan. Aluminium merupakan suatu elemen logam dengan simbol Al, merupakan logam yang lunak dan tidak kuat. Apabila dikombinasikan dengan logam/elemen lain akan menambah kekuatan dan kegunaannya semakin meluas (www.pdf/pengertian-aluminium).

(8)

optimum 5 - 5,5. Sedangkan pada lahan gambut pH asam, miskin hara mikro, drainase buruk, kering tidak balik (irreversible drying), dan kesuburan yang relatif rendah. Selain itu, risiko hama dan penyakit juga banyak terdapat di lahan ini.

Dalam kisaran pH 6,0 - 7,0 hampir semua hara tumbuhan tersediakan dalam jumlah optimum. Pada pH di bawah 6,0 dapat terjadi kekahatan hara Ca, Mg, dan K. Sebaliknya dalam tanah sangat masam sampai luar biasa masam unsur-unsur Al, Fe, Mn, Cu, dan Zn dapat meningkatkan ketersediaanya dalam kadar sangat tinggi sehingga meracun. Sebaliknya, pada reaksi tanah sangat basa, kadar unsur hara mikro terlarutkan sangat rendah yang dapat menjadi kahat. Kerendahan ketersediaan berkaitan dengan kecendrungan unsur-unsur terendapkan sebagai senyawa hidroksida yang tidak larut berupa Al (OH)3, Fe(OH)3, Mn(OH)4, Cu (OH)2, Zn(OH)2 (Notohadiprawiro,1998).

Pengaruh keracunan Al terutama membatasai kedalaman maupun percabangan akar, sehingga akan menghambat daya serap tanman terhadap hara lain. Pada beberapa tanaman, keracunan Al memperlihatkan gejala daun yang mirip defisiensi P, kekerdilan menyeluruh, dedaunan mengecil berwarna hijau gelap dan lambat matang, batang, daun dan urat berwarna ungu, ujung daun menguning dan mati.

(9)

pengangkutan dan penggunaan beberapa unsur esensial seperti Ca, Mg, K, P dan Fe ( Hanafiah, 2005).

Tabel 1.1 KRITERIA PENILAIAN HARA TANAH

SUMBER : PPKS MEDAN

Unsur/ Tetapan

Nilai

Sangat

rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi

pH ( H2O) < 4,5 4,5 – 5,5 5,6 – 6,5 6,6 – 7,5 > 7,5

C % < 1,0 1,0 - 2,0 2,1 – 3,0 3,1 – 5,0 > 5,0

N % < 0,10 0,10 – 0,20 0,21 – 0,30 0,31 – 0,50 > 0,5

C/N < 5,0 5,0 – 7,9 8,0 – 12,0 12,1 – 17,0 > 17,0

P-tersedia

(ppm, Bray 2)

< 8 8 – 15 16 – 30 31 – 35 > 35

K-dd (me/100g) < 0,2 0,2 – 0,3 0,4 – 0,7 0,8 – 1,0 > 1,0

Na-dd

(me/100g) < 0,1 0,1 – 0,3 0,4 – 0,7 0,8 – 1,0 > 1,0

Ca-dd

(me/100g) < 2 2 – 5 6 – 10 11 – 20 > 20

Mg-dd

(me/100g) < 0,2 0,2 – 0,3 0,4 – 0,5 0,6 – 1,0 > 1,0

Al-dd

(me/100g) < 15 15 - 20 21 – 30 31 - 60 > 60

KTK (me/100g) < 5 5 – 12 13 – 25 26 – 40 > 40

Kejenuhan

Basa % < 20 20 – 40 41 – 60 61 – 80 > 80

Gambar

Tabel 1.1 KRITERIA PENILAIAN HARA TANAH

Referensi

Dokumen terkait

Samarinda, peneliti menggabungkan teori penetapan harga yang dikemukakan oleh Zeithaml &amp; Bitner, Ismail Nawawi dan penemuan hasil penelitian

Pada Tabel 5.8 sampai Tabel 5.10 dapat dilihat hasil perhitungan total biaya maintenance dan kerugian yang dikeluarkan serta keandalan yang dicapai dari tiap mesin dan

Ketika tingkat pengangguran meningkat, maka GDP riil cenderung tumbuh lebih lambat atau bahkan turun.. Kurva Philips adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat

diciptakan dalam waktu yang sama dan masing-masing menurut gambar dan rupa Allah yang. menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai kesamaan derajat

Pembelajaran langsung berpegang teguh pada asumsi bahwa sebagian besar yang dipelajari berasal dari pengamatan terhadap orang lain. Tingkah laku orang lain yang

Analisis selanjutnya pada pola hubungan yang terbangun yaitu keragu - raguan antara dunia normal dengan dunia paranormal, dunia su pernatural dalam cerita Rumah Hantu

Miokard Infark adalah nekrosis miokard akibat akibat aliran darah ke otot jantung terganggu.Miokard Infark adalah kematian sebagian otot jantung

Hasil analisis dengan uji chi square menunjukkan ada hubungan status gizi dan lama menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Muhammadiyah 7