• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pembelajaran Non Directive Teachin (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Model Pembelajaran Non Directive Teachin (3)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Model Pembelajaran Non Directive Teaching Anna Novita Rachim – 1500914

Teknologi Pendidikan & Faklutas Ilmu Pendidikan

annanovitar@student.upi.edu

Model Pembelajaran merupakan seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesuadah Pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung maupun tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Model belajar pada umumnya memiliki berbagai macam jenis dan kecocokan model belajar itupun sangat dilandasi oleh karakteristik siswa/i yang sedang diajar. Lalu bagaimana cara seorang guru memilih model pembelajaran yang tepat? Tentu langkah awal dengan meidentifikasi bagaimana karakteristis siswa/i secara satu persatu. Dalam kesempatan ini saya akan sedikit mengulas tentang salah satu dari sekian banyak Metode Pembelajaran yaitu Metode Pembelajaran Non- Driective Teaching.

Model Non directive ini didasari oleh penelitian dari Carl Roger dari Konseling non-directive. Beliau percaya bahwa hubungan manusia yang positif akan memberikan kesempatan luas bagi sumber daya manusia untuk berkembang, dan oleh karenanya intruksi nya juga harus bersumber dari sumber daya manusia itu sendiri ketimbang dari konsep, proses berfikir ataupun sumber intelektual lainnya. Jadi, dalam model pembelajaran Non- Directive ini pengajaran seharusnya didasarkan pada konsep-konsep manusiawi.

Peranan guru dalam pengajaran Non-Directive ini adalah sebagai fasilitator bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa. Dalam model ini juga berasumsi bahwa siswa mau bertanggung jawab atas proses belajarnya dan keberhasilannya sangat tergantung kepada keingina siswa dan pengajar untuk berbahi gagasan secara terbuka dan berkomunikasi secara jujur dan terbuka dengan orang lain di sekitarnya. Model ini sangat mencerminkan bahwa seorang guru hanya sebagai fasilitator, mengapa? Karena dala penerpannya siswa sangat dia ajak untuk berperan aktif dalam mengupas materi yang sedang diberikan oleh guru, siswa mencari sendiri akar masalahnya lalu menganalisis sendiri dan mampu menguasai materi dengan cara berfikir siswa itu sendiri. Oleh karena itu guru dalam konteks model pembelajarn ini sangat dianjurkan untuk memiliki hubungan yang positif dengan siswanya selain agar terciptanya hasil yang optimal dari penerapan Model

Pembelajaran Non-Directive ini dalam model pembelajaran ini juga guru berperan sebagai benevolent after ego yang maksudnya adalah sebagai penerima semua perasaan, pemikiran bahkan dari siswa yang memiliki pemikiran yanga gak keliru, disini guru berkomunikasi kepada siswanya bahwa semua pendapat dan perasaan bisa diterima.

(2)

Daftar Pustaka :

Istiqamah, Laily. 2008. Pengajaran Non-Direktif. Dilihat 4 April 2017. Laily-myblog.blogspot.co.id/2008/05/pengajaran-non-firektif.html?m=1

Yusuf. 2012. Metode Non-Directive. Dilihat 4 April 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Equity (ROE) dan Ukuran Perusahaan (Firm Size)berpengaruh terhadap underpricing pada perusahaan yang IPO di Bursa Efek

Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP ( polypropylene ) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk yang berhubungan dengan makanan

Saat ini, integrasi sosial yang dibangun jemaat GPIB Pniel pasca konflik telah. berhasil, yang dilakukan dengan cara mengubah strategi kehadiran, bukan

Wawancara I dengan Ibu Sandra Imantoro (Koordinator Persekutuan Taruna tingkat Jemaat GPIB Bukit Sion Balikpapan), pada hari: Jumat, 08 Agustus 2014, pukul 18.25 WITA. Wawancara

minat belajar siswa terhadap materi teknik pengolahan dengan suhu tinggi.. Target dari keberlangsungan pembelajaran di SMK PP

*Simpan File Ini, Karena Dapat Digunakan Untuk Mencetak Ulang Kartu Praktikum iLab *Dicetak Berwarna (Tidak Dicetak Hitam Putih). *Gunting Sesuai Ukuran Kartu Diatas dan

5.3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 5.4 Peraturan Presiden Nomor 08

Terlihat bahwa dari 8 karakteristik, ruang Fakultas Kedokteran telah memenuhi 6 karakteristik yang penting sehingga ruang Fakultas Kedokteran dapat