• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih KB suntik 3 bulan DMPA di klinik Hj. Rukni Medan Johor tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih KB suntik 3 bulan DMPA di klinik Hj. Rukni Medan Johor tahun 2015"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kontrasepsi Suntik 3 Bulan DMPA

Depo Medroksi Progesteron Asetat termasuk jenis gestagen alamiah yang

berasal dari turunan progesterone yang memiliki ikatan reseptor yang relative kuat terhadap reseptor glukokortikoid dan aldosteron. Khasiat glukokortikoidnya baru akan terlihat pada pemberian dosis tinggi. DMPA tidak memiliki khasiat anti androgen karena tidak melalui hati, keberadaannya dalam serum mencapai 100% dan

hampir 88% terikat pada albumin ( Baziad,A. 2008, hlm 16).

Depoprovera atau biasa disingkat DMPA adalah berisi depo medroksi

progesterone asetat dan diberikan dalam suntikan tunggal 150 mg secara

intramuscular setiap 12 minggu. (Everett, S. 2008, hlm 170)

DMPA adalah suatu sintesa progestin yang mempunyai efek seperti progestin asli dari tubuh wanita.(Anggraini & Martini, 2012. Hlm 138-139)

B. Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntik 3 Bulan DMPA

Menurut Hartanto (2010, hlm. 166) mekanisme kerja kontrasepsi suntik DMPA terbagi dua yaitu :

1. Primer : Mencegah Ovulasi

(2)

biopsi. Tetapi, perubahan-perubahan tersebut akan kembali menjadi normal dalam waktu 90 hari setelah suntikan DMPA yang terakhir.

2. Sekunder

Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, sehingga merupakan barier terhadap spermatozoa dan membuat endometrium menjadi kurang baik atau kurang layak untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi.

C. Kerugian Kontrasepsi Suntik 3 Bulan DMPA

Menurut Anggraini & Martini (2012, hlm 137) kerugian kontrasepsi suntik DMPA

1. Sering ditemukan gangguan haid, seperti : a) Siklus haid yang memendek atau memanjang b) Perdarahan yang banyak atau sedikit

c) Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting) d) Tidak haid sama sekali

2. Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan 3. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya 4. Permasalahan berat badan

5. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus dan infeksi virus HIV

6. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian 7. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang

(3)

9. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala dan jerawat.

D. Keuntungan kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA

Menurut Manuaba (2010, hlm 601) keuntungan kontrasepsi suntikan adalah: 1. Pemberiannya sederhana setiap 12 minggu

2. Tingkat efektivitasnya tinggi

3. Hubungan seks dengan KB suntikan bebas 4. Pengawasan medis yang ringan

5. Dapat diberikan pasca persalinan, pasca keguguran, atau pasca menstruasi 6. Tidak mengganggu proses laktasi dan tumbuh kembang bayi

E. Tekhnik Penyuntikan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan DMPA

Subekti (2004, dalam Everett 2007, hal.172) Tekhnik penyuntikan DMPA harus diberikan dalam lima hari pertama masa menstruasi, tidak dibutuhkan kontrasepsi tambahan. Setelah itu suntikan selanjutnya diberikan setiap 12 minggu. Suntikan harus diberikan secara intramuscular pada kuadran luar atas bokong, spuit yang sebelumnya telah diisi DMPA harus dikocok sebelum diberikan.

F. Farmakologi Kontrasepsi DMPA

Menurut Anggraini & Martini (2012, hlm 139) farmakologi dari kontrasepsi suntikan jenis DMPA :

1. Tersedia dalam larutan mikrokristalin

(4)

3. Ovulasi mungkin sudah dapat timbul setelah 73 hari penyuntikan, tetapi umumnya ovulasi baru timbul kembali setelah 4 bulan atau lebih

4. Pada pemakaian jangka lama, tidak terjadi efek akumulatik dari DMPA dalam darah atau serum.

G. Efektivitas kontrasepsi suntik DMPA

DMPA sangat efektif sebagai metode kontrasepsi. Kurang dari 1 per 100 wanita akan mengalami kehamilan dalam satu tahun pemakaian DMPA. Dosis DMPA dengan daya kerja kontraseptif yang paling sering dipakai 150 mg setiap 3 bulan adalah dosis tinggi. Setelah disuntik, ovulasi tidak akan terjadi untuk minimal 14 minggu (Hartanto, 2010).

H. Kontraindikasi kontrasepsi suntik DMPA

WHO (dalam Hartanto, 2010, hlm 169) menganjurkan untuk tidak menggunakan kontrasepsi suntikan pada :

1. Kehamilan

2. Karsinoma payudara

3. Karsinoma traktus genetalia 4. Perdarahan abnormal uterus

(5)

I. Peringatan bagi pemakai kontrasepsi suntik Progestin

Peringatan yang harus diperhatikan saat pemakaian KB suntik 3 bulan DMPA menurut Anggraini & Martini (2012, hlm 139-140)

1. Setiap terlambat haid harus dipikirkan adanya kemungkinan hamil

2. Nyeri abdomen bawah yang berat kemungkinan gejala kehamilan ektopik terganggu

3. Sakit kepala migraine, sakit kepala berulang yang berat, atau kaburnya penglihatan

4. Perdarahan yang berat 2 kali lebih panjang dari masa haid atau 2 kali lebih banyak dalam satu periode masa haid

J. Faktor-faktor dalam memilih metode kontrasepsi DMPA a) Pengetahuan

Adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensorik khususnya mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka (overt behavior) . Tingkat pengetahuan didalam domain kognitif, mencakup 6 tingkatan, yaitu:

1. Tahu merupakan tingkatan pengetahuan paling rendah. Tahu artinya dapat mengingat atau mengingat kembali suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Ukuran bahwa seseorang itu tahu adalah ia dapat menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan dan menyatakan.

(6)

dengan paham tentang sesuatu harus dapat menjelaskan, memberikan contoh dan menyimpulkan.

3. Penerapan, yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi nyata atau dapat menggunakan hokum-hukum, rumus, metode dalam situasi nyata.

4. Analisis, artinya adalah kemampuan untuk menguraikan objek kedalam bagin-bagian lebih kecil, tetapi masih dalam suatu struktur objek tersebut dan masih terkait satu sama lain. Ukuran kemampuan adalah ia dapat menggambarkan, membuat bagan, membedakan, memisahkan, membuat bagan adopsi perilaku, dan dapat membedakan pengertian psikologi dan fisiologi.

5. Sintesis, yaitu suatu kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Ukuran kemampuan adalah ia dapat menyusun, meringkas, merencanakan, dan menyesuaikan suatu teori atau rumusan yang telah ada.

6. Evaluasi, yaitu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek. Evaluasi dapat menggunakan kriteria yang telah ada atau disusun sendiri.

Menurut Notoatmodjo (2003), pengukuran pengetahuan dibagi atas tiga kategori yaitu :

(7)

b) Hubungan sosial

Hubungan sosial atau relasi sosial adalah hubungan antara dua atau lebih individu dimana tingkah laku yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki tingkah laku individu yang lain atau sebaliknya.

Bentuk-bentuk hubungan sosial 1) Kontak dan komunikasi sosial

kontak sosial dan komunikasi sosial merupakan syarat terjadinya interaksi sosial sebagai bagian dari hubungan sosial di masyarakat. Tanpa adanya dua syarat tersebut, interaksi sosial tidak akan terjadi. Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna didalam emmperhatikan dan mempelajari berbagai masalah di masyarakat. Misalnya, di Indonesia dapat dikaji mengenai bentuk interaksi sosial yang berlangsung diantara berbagai suku bangsa atau antara golongan terpelajar dengan golongan agama. Dengan mengetahui dan memahami perihal kondisi-kondisi apa yang dapat menimbulkan serta mempengaruhi bentuk interaksi sosial tertentu maka dapat dikatakan bahwa interaksi sosial merupakan suatu dasar dari terjadinya suatu proses sosial sebagai bagian dari hubungan sosial.

2) Interaksi sosial

(8)

3) Proses sosialisasi

Manusia sebagai makhluk sosial harus dapat bersosialisasi agar individu dapat menjadi manusia yang adaptif dengan lingkungan. Pada dasarnya ada tiga aktivitas utama dalam sosialisasi, yaitu belajar, penyesuaian diri, dan pengalaman mental. Belajar pada dasarnya tidak hanya terbatas pada aktivitas belajar yang formal disekolah, tetapi juga proses yang terjadi diluar sekolah. Penyesuaian diri sering disebut dengan adaptasi. Dalam kehidupan bermasyarakat adaptasi sangat penting dilakukan, agar dalam sosialisasi tidak menimbulkan konflik atau pertentangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan kelompok. Pengalaman mental individu juga akan menjadi hal penting dalam pemilihan sikap atau perilaku setiap individu. Pengalaman mental kadang sulit dilukiskan, tetapi sangat besar pengaruhnya terhadap sosialisasi.

c) Kebiasaan

(9)

Kebiasaan adalah bertemunya semua hal yang dimiliki manusia atas kemampuannya memiliki otak, badan fisik dan hati atau perasaan. Otak sebagai representasi akan pengetahuan (knowledge) yang dimiliki seseorang atas pembelajaran selama hidupnya. Badan / fisik adalah wahana untuk membentuk manusia sehingga ia memiliki keterampilan (skill). Hal ini bisa diwakili oleh panca indera, tangan dan kaki, seluruh anggota tubuh atau gabungan dari kesemuanya. Sedangkan hati atau perasaan adalah tempat sebuah keinginan (desire) berawal. Gabungan ketiga hal ini lah yang kemudian dapat menjadikan manusia sehingga ia memiliki sebuah kebiasaan.

Kebiasaan adalah sesuatu yang sering dilakukan, dan karenanya dilakukan dengan mudah. (kamus)

Kebiasaan adalah kata benda (nominal) adalah sesuatu yang biasa dikerjakan dan sebagainya. (KBBI)

Istilah antropologi pola untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu dan yang dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama. (KBBI)

Referensi

Dokumen terkait

Setelah penulis mengumpulkan data-data yang diperoleh dari hasil interview atau wawancara dengan beberapa responden yang berkaitan dengan judul karya tulis ini yaitu Budaya

Hasil dari penelitian adalah kualitas layanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan, suasana cafe berpengaruh secara positif dan

Dengan diterapkannya kurikulum 2013 di SMA Islam Sultan agung 1 berarti guru sebagai pelaksana kurikulum khususnya guru PAI harus mengubah mindset dari

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk NPK dan mempelajari pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan awal lada di lahan Tailing berpasir Penelitian

Padahari ini, Kamis Tanggal duapuluh Bulan Juli Tahun Dua Ribu Tujuh Belas, Kami selaku Kelompok Kerja Pengadaan Barang / Jasa Kantor Kementerian Agama Kabupaten

Instrumen yang digunakan dalam kedokteran gigi harus dibungkus untuk sterilisasi dengan menggunakan nampan terbuka yang ditutup dengan kantung sterilisasi yang tembus pandang,

[r]

Jika dari kotak tersebut diambil sebuah bola berturut-turut sampai 3 kali pengambilan dengan pengembalian, tentukan probabilitas akan terambil bola hijau, biru, dan