• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Manajemen Kas Pada Badan Kepegawaian Daerah (Bkd) Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Manajemen Kas Pada Badan Kepegawaian Daerah (Bkd) Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap perusahaan atau badan usaha pada umumnya didirikan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan perusahaan adalah untuk

mendapatkan laba yang maksimum, untuk mempertinggi tingkat pertumbuhan

perusahaan. Untuk mencapai laba yang maksimum perusahaan perlu mengetahui

perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Kas diperlukan baik untuk

membiayai biaya operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan

investasi baru dalam aktiva tetap.

Kas memegang peranan penting dan menjadi salah satu pusat perhatian

dan pengawasan dalam menunjang kegiatan perusahaan sehari-hari. Suatu hal

yang tidak mungkin bila suatu perusahaan dapat berkembang tanpa disertai

pengaturan atau manajemen serta pengawasan atas sumber-sumber penerimaan

kas dan pengeluaran kas. Setiap perusahaan akan berusaha untuk menyediakan

uang kas dalam jumlah yang ideal. Artinya tidak terlalu banyak dan tidak terlalu

sedikit, yang dapat menurunkan efesiensi akibat tertanamnya uang dalam kas yang

sebenarnya tidak produktif, atau terlampau sedikit karena akan mengganggu

likuiditas perusahaan. Apabila kas yang dimiliki perusahaan terlalu sedikit maka

kegiatan perusahaan tidak dapat dilakukan dengan baik dan efisien karena kas

tidak cukup untuk membiayai kegiatan-kegiatan perusahaan. Oleh karena itu,

(2)

Manajemen kas meliputi efesiensi pengumpulan kas dan pengeluaran kas

serta investasi kas temporer pada saat belum di butuhkan. Tugas-tugas manajemen

tersebut biasanya di laksanakan oleh manajemen keuangan perusahaan. Alat yang

penting untuk digunakan disini adalah anggaran kas. Anggaran kas tersebut

menyatakan jumlah kas bersih yang dimiliki perusahaan dan digunakan untuk

berapa lama, karena merupakan dasar untuk pembayaran dan pengendalian biaya.

Secara umum segala transaksi yang terjadi dalam perusahaan akan berhubungan

dengan kas, maka hampir seluruh perusahaan memusatkan perhatian pada

pengawasan intern sebagai hal yang penting.

Menurut Syahyunan (2004 : 49) “tujuan manajemen kas adalah menjaga

jumlah kas minimum yang menempatkan perusahaan dalam posisi likuid dan

profitable, artinya bahwa manajer keuangan harus memandang kedua arah dengan

seimbang, yaitu meminimalkan kas demi meminimumkan biaya serta menjaga

likuiditas dan profitabilitas perusahaan”. Untuk itu perlu pengadaan organisasi

administrasi mencakup didalamnya suatu sistim akuntansi yang baik meliputi

penciptaan prosedur-prosedur pengawasan intern yang lengkap, sehat, dan efektif.

Demikian juga peningkatan keahlian para karyawan dengan melakukan training,

pelatihan kilat, pendelegasian wewenang dan kekuasaan sebagai alat motivasi

pada karyawan. Penciptaan sistim komunikasi merangkum seluruh lapisan dan

pemberian insentif yang layak. Sehingga perusahaan yang memiliki organisasi

administrasi yang baik akan memperoleh keuntungan seperti setiap karyawan

dapat menjalankan tugasnya berdasarkan tanggung jawab yang telah dilimpahkan

kepada mereka masing-masing, mengurangi kesalahan, mencegah kesempatan

(3)

berhubungan dengan kepentingan perusahaan, menjamin ketelitian mengenai

pencatatan dan pelaksanaan transaksi serta dapat dipercayainya informasi untuk

pengambilan keputusan, pimpinan dapat mengetahui dengan jelas tentang keadaan

yang terjadi dalam perusahaan yang bersangkutan.

Hal ini dikarenakan segala transaksi yang terjadi dalam perusahaan

berawal dari kas dan berakhir ke kas baik dalam bentuk penerimaan maupun

pengeluaran kas yang di perlukan untuk biaya operasional perusahaan sehari-hari

dan untuk modal kerja usaha dalam menghasilkan laba. Kas merupakan suatu

bagian yang sangat penting dalam perusahaan. Hubungan antara kas dengan

fungsi-fungsi manajemen sangatlah erat misalnya pada fungsi pemasaran,

efesiensi anggaran kas dengan memperketat pengeluaran biaya dapat

meningkatkan volume penjualan guna meningkatkan laba perusahaan.

Kas membutuhkan pengelolaan khusus yang disebut manajemen kas agar

perusahaan dapat berjalan dengan efektif. Ini bertujuan untuk menghindari resiko

kekurangan dana dan resiko kepailitan. Sistim manajemen yang baik di tandai

dengan adanya pemeriksaan dari waktu ke waktu, apakah mengalami kemajuan

atau kemunduran untuk mengetahui keadaan keuangan perusahaan pada waktu

tertentu. Ini dapat dilihat dari laporan pertanggung jawaban pimpinan dalam

bentuk laporan keuangan. Semakin efektif sistim pengawasan pada suatu

perusahaan, maka semakin berkurang terjadinya penyimpangan-penyimpangan

dan pemborosan yang merugikan perusahaan atau keselamatan harta benda lebih

terjamin.

Jika semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka

(4)

mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang

besar berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerminkan adanya

kelebihan investasi dalam kas dan berarti pula bahwa perusahaan yang kurang

efektif dalam mengelola kas sehingga banyak dana yang menganggur, sedangkan

jumlah kas yang efektif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi

dan keuntungan yang diperoleh akan lebih besar, tetapi setiap perusahaan yang

hanya mengejar keuntungan tanpa memperhatikan likuiditas akhirnya perusahaan

itu akan dalam keadaan likuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan perusahaan

akan kesulitan untuk segera memenuhi kewajibannya.

Dalam menganalisa arus kas tersebut, setiap perusahaan mempunyai sistim

yang berbeda-beda sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan tersebut. Biasanya

dalam penentuan dan pemakaian sistim analisa laporan arus kas sering terjadi

kesalahan-kesalahan sehingga hasil dari laporan arus kasnya tidak sesuai dengan

jumlah persediaan kas yang sebenarnya di perusahaan. Laporan sumber dan

penggunaan kas akan dapat digunakan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan di

masa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada, atau dapat

digunakan sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan kas di masa yang

akan datang.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memilih judul : “ Analisis

(5)

B. Perumusan Masalah

Untuk lebih memperjelas arah dan pencapaian sasaran yang menjadi dasar

penulisan tugas akhir ini dirumuskan permasalahan yang akan dibahas adalah :

1. Bagaimana Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sumatera Utara

memperoleh dana (kas) yang dibutuhkan untuk operasional perusahaan.

2. Bagaimana penggunaan dana bagi Badan Kepegawaian Daerah (BKD)

Provinsi Sumatera Utara.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari tugas akhir ini adalah :

1. Untuk memenuhi persyaratan dalam penyelesaian pendidikan pada

Fakultas Ekonomi Program Diploma III Jurusan Manajemen Keuangan

Universitas Sumatera Utara Medan.

2. Untuk mengetahui bagaimana kebijaksanaan perusahaan dalam

melaksanakan manajemen kas.

3. Membandingkan teori yang diperoleh dibangku perkuliahan dengan

praktek atau kebijaksanaan perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari tugas akhir ini adalah :

a. Bagi Penulis :

Sebagai bahan masukan terhadap apa yang telah penulis pelajari

dibangku kuliah dengan data objektif dilapangan. Khususnya dalam

(6)

b. Untuk Instansi :

1. Dapat mengaplikasikannya sebagai suatu perbandingan antara

praktek yang telah dilaksanakan perusahaan selama ini dengan teori

– teori dan perkembangan ilmu pengetahuan yang ada khususnya

dalam bidang analisis manajemen kas.

2. Sebagai masukan untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi

informasi untuk membantu efesiensi pekerjaan pada Bagian

Keuangan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara,

sesuai dengan hasil dan analisa penulis untuk bahan kepentingan

Referensi

Dokumen terkait

Setiap perusahaan ( dalam hal ini lembaga pendidikan) harus tetap menjaga jumlah uang kasnya agar tetap mencukupi pembiayaan operasionalnya sehari – hari. Manajemen kas yang

Bagi perusahaan dengan menganalisa sistem akuntansi pengawasan intern. kas akan memberikan informasi yang penting

Mengingat sifat dari kas yang merupakana aset yang paling lancar (liquid) maka diperlukan adanya pengendalian internal (internal control) yang baik atas kas untuk menekan

Secara umum segala transaksi yang terjadi dalam perusahaan akan berhubungan dengan kas, karena setiap aktivitas perusahaan berawal dari kas dan berakhir ke kas, baik dalam

Analisis grafis dilakukan dengan memetakan atau menggambarkan grafik level kompetensi untuk setiap jabatan dalam satu job family yang sama sehingga akan terlihat perbandingan

Tugas Akhir ini dengan judul “ SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA.” Tugas akhir ini merupakan

Untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai pengawasan intern yang diterapkan khususnya, mengenai pengawasan penerimaan dan pengeluaran kas pada Badan Perencanaan

Berdasarkan judul yang diambil, maka permasalahan yang akan penulis bahas dalam tugas akhir ini adalah bagaimana sistem pengendalian internal kas pada Badan Perencanaan