• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produk Hukum • Info Hukum per 16 men 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Produk Hukum • Info Hukum per 16 men 2009"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

SJDI/Biro Hukum dan Organisasi-DKP

1

PERATURAN

MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN REPUBLI K I NDONESI A

NOMOR PER.16/ MEN/ 2009

TENTANG

PENGANGKATAN, PEMI NDAHAN, DAN PEMBERHENTI AN PI MPI NAN DAN

PENDI DI K PADA LEMBAGA PENDI DI KAN

DI LI NGKUNGAN DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERI KANAN

MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN REPUBLI K I NDONESI A,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan kelautan

dan perikanan, khususnya kualitas dan pengembangan karir

pendidik pada lembaga pendidikan di lingkungan Departemen

Kelautan dan Perikanan, dipandang perlu meninjau kembali

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.

03/ MEN/ 2008 tentang Pengangkatan, Pemindahan, dan

Pemberhentian Pimpinan dan Pendidik pada Lembaga Pendidikan

di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan;

b. bahwa untuk itu perlu ditetapkan dengan Peraturan Menteri;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok

Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 43 Tahun 1999;

2.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional;

3.

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan;

4.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan

(2)

SJDI/Biro Hukum dan Organisasi-DKP

2

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang

Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor

13 Tahun 2002;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang

Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri

Sipil;

8. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,

Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian

Negara Republik I ndonesia sebagaimana telah diubah, terakhir

dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008;

9. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi

dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik I ndonesia

sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden

Nomor 50 Tahun 2008;

10. Keputusan Presiden Republik I ndonesia Nomor 187/ M Tahun

2004 sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Keputusan

Presiden Nomor 58/ M Tahun 2008;

11.

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.07/ MEN/ 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen

Kelautan dan Perikanan sebagaimana telah diubah, terakhir

dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.04/ MEN/ 2009;

12.

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

KEP.24/ MEN/ 2002 tentang Tata Cara dan Teknik Penyusunan

Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Departemen

(3)

SJDI/Biro Hukum dan Organisasi-DKP

3

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN

TENTANG PENGANGKATAN, PEMI NDAHAN, DAN

PEMBERHENTI AN PI MPI NAN DAN PENDI DI K PADA

LEMBAGA PENDI DI KAN DI LI NGKUNGAN DEPARTEMEN

KELAUTAN DAN PERI KANAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1.

Lembaga pendidikan di bidang kelautan dan perikanan, yang selanjutnya disebut

Lembaga Pendidikan, adalah Sekolah Tinggi Perikanan, Akademi Perikanan, dan

Sekolah Usaha Perikanan Menengah.

2.

Sekolah Tinggi Perikanan, yang selanjutnya disebut STP, adalah lembaga

pendidikan tinggi dalam bentuk Sekolah Tinggi di bidang kelautan dan perikanan

yang diselenggarakan oleh Departemen Kelautan dan Perikanan.

3.

Akademi Perikanan, yang selanjutnya disebut AP, adalah lembaga pendidikan

tinggi dalam bentuk Akademi di bidang kelautan dan perikanan yang

diselenggarakan oleh Departemen Kelautan dan Perikanan.

4.

Sekolah Usaha Perikanan Menengah, yang selanjutnya disebut SUPM, adalah

lembaga pendidikan menengah kejuruan dalam bentuk Sekolah Menengah

Kejuruan di bidang kelautan dan perikanan yang diselenggarakan oleh

Departemen Kelautan dan Perikanan.

5.

Pimpinan adalah Ketua STP dan Pembantu Ketua STP, Direktur AP dan Pembantu

Direktur AP, dan Kepala SUPM.

(4)

SJDI/Biro Hukum dan Organisasi-DKP

4

7.

Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama

mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat pada pendidikan tinggi kelautan dan perikanan di lingkungan

Departemen Kelautan dan Perikanan.

8.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik

pada pendidikan menengah.

9.

Menteri adalah Menteri Kelautan dan Perikanan.

10.

Kepala Badan adalah Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kelautan dan Perikanan.

11.

Senat STP adalah badan normatif dan perwakilan tertinggi pada STP.

12.

Senat AP adalah badan normatif dan perwakilan tertinggi pada AP.

BAB I I

PENGANGKATAN

Bagian Kesatu

Pimpinan

Pasal 2

(1)

Pimpinan Lembaga Pendidikan diangkat oleh Menteri setelah menerima usulan

Kepala Badan.

(2)

Kepala Badan dalam pengusulan pengangkatan Pimpinan STP atau AP dapat

meminta pertimbangan Senat STP atau AP.

(3)

Pengangkatan Ketua STP berdasarkan hasil pertimbangan Badan Pertimbangan

Jabatan dan Kepangkatan (BAPERJAKAT).

(4)

Usulan pengangkatan Ketua STP sebagaimana dimaksud pada ayat (3), terdiri

(5)

SJDI/Biro Hukum dan Organisasi-DKP

5

Pasal 3

Pengangkatan Pimpinan Lembaga Pendidikan harus memenuhi persyaratan umum

dan persyaratan khusus.

Pasal 4

Persyaratan umum pengangkatan Pimpinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,

terdiri dari:

a.

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b.

berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS);

c.

usia setinggi-tingginya 56 (lima puluh enam) tahun;

d.

semua unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2

(dua) tahun terakhir, dan khusus untuk unsur kesetiaan benilai amat baik;

e.

sehat jasmani dan rohani;

f.

memiliki pengetahuan tentang kurikulum pada lembaga pendidikan yang akan

dipimpinnya;

g.

kreatif dan inovatif;

h.

mampu menyusun program pendidikan;

i.

memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi;

j.

memiliki kompetensi jabatan yang diperlukan;

k.

memiliki pengalaman sebagai pendidik pada lembaga pendidikan

tinggi/ pendidikan menengah kejuruan di bidang kelautan dan perikanan

sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun;

l.

memiliki kemampuan manajerial;

m.

tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang

kelautan dan perikanan;

n.

memiliki kemampuan menjalin hubungan kerja dan kerja sama dengan dunia

usaha dan/ atau dunia industri;

o.

memiliki wawasan dan kemampuan mengembangkan unit produksi;

p.

memiliki kemampuan berbahasa I nggris aktif; dan

(6)

SJDI/Biro Hukum dan Organisasi-DKP

6

Pasal 5

Persyaratan khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, untuk Ketua STP terdiri

dari:

a.

calon dapat berasal dari jabatan fungsional Dosen yang telah menduduki

jabatan akademik serendah-rendahnya Lektor Kepala, pangkat Pembina Tk. I ,

golongan ruang I V/ b atau jabatan selain Dosen yang telah menduduki pangkat

serendah-rendahnya Pembina Tk. I , golongan ruang I V/ b;

b.

memiliki kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya lulusan program

pascasarjana/ magister (S2) dari perguruan tinggi terakreditasi.

Pasal 6

Persyaratan khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, untuk Pembantu Ketua

STP terdiri dari:

a.

memangku jabatan serendah-rendahnya Lektor Kepala, pangkat Pembina,

golongan ruang I V/ a;

b.

memiliki kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya lulusan program

pascasarjana/ magister (S2) dari perguruan tinggi terakreditasi.

Pasal 7

Persyaratan khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, untuk Direktur AP terdiri

dari:

a.

memangku jabatan serendah-rendahnya Lektor Kepala, pangkat Pembina,

golongan ruang I V/ a;

b.

memiliki kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya lulusan program

pascasarjana/ magister (S2) dari perguruan tinggi terakreditasi.

Pasal 8

Persyaratan khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, untuk Pembantu Direktur

AP terdiri dari:

a.

memangku jabatan serendah-rendahnya Lektor, pangkat Penata Tingkat I ,

(7)

SJDI/Biro Hukum dan Organisasi-DKP

7

b.

memiliki kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya lulusan program

pascasarjana/ magister (S2) dari perguruan tinggi terakreditasi.

Pasal 9

Persyaratan khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, untuk Kepala SUPM

terdiri dari:

a.

memangku jabatan serendah-rendahnya Guru Dewasa, pangkat Penata,

golongan ruang I I I / c;

b.

memiliki kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya lulusan program

sarjana/ Diploma I V dari perguruan tinggi terakreditasi.

Pasal 10

(1)

Masa tugas Pimpinan Lembaga Pendidikan kecuali Ketua STP, selama 4 (empat)

tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali masa tugas.

(2)

Pimpinan yang telah menyelesaikan masa tugas selama 2 (dua) kali

berturut-turut, dapat ditugaskan kembali sebagai Pimpinan Lembaga Pendidikan apabila

telah melewati tenggang waktu sekurang-kurangnya 1 (satu) kali masa tugas.

Bagian Kedua

Pendidik

Pasal 11

(1)

Pendidik diangkat oleh Menteri berdasarkan usulan Kepala Badan.

(2)

Kepala Badan dalam pengusulan pengangkatan Pendidik pada Lembaga

Perguruan Tinggi dengan memperhatikan pertimbangan Senat STP/ AP.

(3)

Pengangkatan Pendidik berasal dari Calon PNS Dosen/ Guru atau PNS dari

jabatan lain.

(4)

Pengangkatan Pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan

(8)

SJDI/Biro Hukum dan Organisasi-DKP

8

Pasal 12

Pengangkatan Pendidik pada Lembaga Pendidikan harus memenuhi persyaratan

umum dan persyaratan khusus.

Pasal 13

Persyaratan umum pengangkatan Pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12,

terdiri dari:

a.

berstatus sebagai PNS;

b.

semua unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1

(satu) tahun terakhir;

c.

memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan mata kuliah/ pelajaran yang

diampu;

d.

sehat jasmani dan rohani;

e.

memiliki kemampuan berbahasa I nggris aktif; dan

f.

memahami teknologi informasi (I T).

Pasal 14

(1)

Persyaratan khusus pengangkatan Pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal

12, untuk Dosen STP yang berasal dari Calon Dosen, terdiri dari:

a.

memiliki kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya lulusan program

pascasarjana/ magister (S2) dari perguruan tinggi terakreditasi sesuai dengan

bidang keahliannya;

b.

I ndeks Prestasi Kumulatif (I PK) sekurang-kurangnya 3,50 untuk lulusan dari

Perguruan Tinggi Negeri/ Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh

Pemerintah atau Perguruan Tinggi Swasta yang terakreditasi A;

c.

sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun melaksanakan tugas utama sebagai

tenaga pengajar atau calon PNS Dosen;

d.

memiliki kinerja, integritas, tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas dan

tata krama dalam kehidupan kampus yang dibuktikan dengan berita acara

(9)

SJDI/Biro Hukum dan Organisasi-DKP

9

e.

telah memenuhi sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) angka kredit diluar angka

kredit ijazah yang dihitung sejak yang bersangkutan melaksanakan tugas

mengajar sebagai calon PNS Dosen, dengan memperhatikan komposisi

kumulatif, sebagai berikut:

1)

sekurang-kurangnya 40 % dari kegiatan pendidikan dan pengajaran;

2)

sekurang-kurangnya 10 % dari kegiatan penelitian;

3)

sebanyak-banyaknya 15 % dari kegiatan pengabdian masyarakat;

4)

sebanyak-banyaknya 20 % dari kegiatan penunjang Tridharma Perguruan

Tinggi.

(2)

Persyaratan khusus pengangkatan Pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal

12, untuk Dosen STP yang berasal dari PNS jabatan lain, terdiri dari:

a.

memiliki kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya lulusan program

pascasarjana/ magister (S2) dari perguruan tinggi terakreditasi sesuai bidang

keahliannya;

b.

I ndeks Prestasi Kumulatif (I PK) sekurang-kurangnya 3,50 untuk lulusan dari

Perguruan Tinggi Negeri/ Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh

Pemerintah atau Perguruan Tinggi Swasta yang terakreditasi A;

c.

memiliki sekurang-kurangnya jabatan Lektor atau setelah dinilai memiliki

angka kredit sekurang-kurangnya untuk jabatan Lektor; dan

d.

memiliki kinerja, integritas, tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas dan

tata krama dalam kehidupan kampus yang dibuktikan dengan berita acara

rapat pertimbangan Senat STP.

Pasal 15

(1)

Persyaratan khusus pengangkatan Pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal

12, untuk Dosen AP yang berasal dari Calon PNS Dosen, terdiri dari:

a.

memiliki kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya lulusan program

Sarjana/ Diploma I V dari Perguruan Tinggi terakreditasi sesuai dengan bidang

keahliannya;

b.

I ndeks Prestasi Kumulatif (I PK) sekurang-kurangnya 3,00 untuk lulusan dari

Perguruan Tinggi Negeri/ Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh

(10)

SJDI/Biro Hukum dan Organisasi-DKP

10

c.

sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun melaksanakan tugas utama

(mengajar) sebagai tenaga pengajar atau calon PNS Dosen;

d.

memiliki kinerja, integritas, tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas dan

tata krama dalam kehidupan kampus yang dibuktikan dengan berita acara

rapat pertimbangan Senat AP; dan

e.

telah memenuhi sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) angka kredit diluar angka

kredit ijazah yang dihitung sejak yang bersangkutan melaksanakan tugas

mengajar sebagai calon PNS Dosen, dengan memperhatikan komposisi

kumulatif, sebagai berikut:

1)

sekurang-kurangnya 40 % dari kegiatan pendidikan dan pengajaran;

2)

sekurang-kurangnya 10 % dari kegiatan penelitian;

3)

sebanyak-banyaknya 15 % dari kegiatan pengabdian masyarakat;

4)

sebanyak-banyaknya 20 % dari kegiatan penunjang Tridharma Perguruan

Tinggi.

(2)

Persyaratan khusus pengangkatan Pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal

12, untuk Dosen AP yang berasal dari PNS dari jabatan lain, terdiri dari:

a.

memiliki kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya lulusan program

pascasarjana/ magister (S2) dari perguruan tinggi terakreditasi sesuai bidang

keahliannya;

b.

I ndeks Prestasi Kumulatif (I PK) sekurang-kurangnya 3,50 untuk lulusan dari

Perguruan Tinggi Negeri/ Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh

Pemerintah atau Perguruan Tinggi Swasta yang terakreditasi A;

c.

Memiliki sekurang-kurangnya jabatan Lektor atau setelah dinilai memiliki

angka kredit sekurang-kurangnya untuk jabatan Lektor; dan

d.

Memiliki kinerja, integritas, tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas dan

tata krama dalam kehidupan kampus yang dibuktikan dengan berita acara

rapat pertimbangan Senat AP.

Pasal 16

(1)

Persyaratan khusus pengangkatan Pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal

(11)

SJDI/Biro Hukum dan Organisasi-DKP

11

a.

memiliki kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya lulusan program

Sarjana/ Diploma I V dari Perguruan Tinggi terakreditasi dalam bidang yang

sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang ditetapkan;

b.

I ndeks Prestasi Kumulatif (I PK) sekurang-kurangnya 3,00 untuk lulusan dari

Perguruan Tinggi Swasta yang terakreditasi A, dan sekurang-kurangnya 2,75

untuk lulusan dari Perguruan Tinggi Negeri/ Perguruan Tinggi yang

diselenggarakan oleh Pemerintah;

c.

pangkat serendah-rendahnya Penata Muda, golongan ruang I I I / a; dan

d.

dalam menentukan jenjang jabatan ditentukan berdasarkan angka kredit

yang dimilikinya yang berasal dari pendidikan, proses belajar mengajar atau

bimbingan, pengembangan profesi, dan penunjang tugas Guru setelah

ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.

(2)

Persyaratan khusus pengangkatan Pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal

12, untuk Guru SUPM yang berasal dari PNS dari jabatan lain, terdiri dari:

a.

memiliki kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya lulusan program

Sarjana/ Diploma I V dari Perguruan Tinggi terakreditasi dalam bidang yang

sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang ditetapkan;

b.

I ndeks Prestasi Kumulatif (I PK) sekurang-kurangnya 3,00 untuk lulusan dari

Perguruan Tinggi Swasta yang terakreditasi A, dan sekurang-kurangnya 2,75

untuk lulusan dari Perguruan Tinggi Negeri/ Perguruan Tinggi yang

diselenggarakan oleh Pemerintah;

c.

pangkat serendah-rendahnya Penata Muda, golongan ruang I I I / a;

d.

dalam menentukan jenjang jabatan ditentukan berdasarkan angka kredit

yang dimilikinya yang berasal dari pendidikan, proses belajar mengajar atau

bimbingan, pengembangan profesi, dan penunjang tugas Guru setelah

ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.

e.

mempunyai pengalaman mengajar atau bimbingan sekurang-kurangnya 1

(satu) tahun; dan

(12)

SJDI/Biro Hukum dan Organisasi-DKP

12

BAB I I I

PEMI NDAHAN

Pasal 17

(1)

Untuk kepentingan dinas dan dalam rangka memperluas pengalaman dan/ atau

kemampuan Pimpinan dan Pendidik, diselenggarakan perpindahan tugas

dan/ atau perpindahan wilayah kerja.

(2)

Pimpinan dan Pendidik dapat dipindahkan ke dalam jabatan lain sepanjang tidak

mengganggu formasi Pendidik pada Lembaga Pendidikan yang bersangkutan.

(3)

Perubahan status dan penugasan Pimpinan dan Pendidik untuk diangkat menjadi

pejabat struktural hanya dimungkinkan apabila yang bersangkutan sangat

diperlukan dalam jabatan tersebut dan sepanjang tidak mengganggu formasi

Pimpinan dan Pendidik pada Lembaga Pendidikan yang bersangkutan.

(4)

Perubahan status dan penugasan Pimpinan dan Pendidik sebagaimana dimaksud

pada ayat (3), ditetapkan oleh Menteri berdasarkan usulan Kepala Badan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

BAB I V

PEMBERHENTI AN

Pasal 18

(1)

Pimpinan dan/ atau Pendidik berhenti, karena:

a.

meninggal dunia;

b.

permintaan sendiri; atau

c.

diberhentikan.

(2)

Pimpinan dan/ atau Pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c

diberhentikan karena:

a.

mencapai batas usia pensiun;

b.

diberhentikan sebagai PNS;

c.

diangkat dalam jabatan struktural atau ditugaskan penuh diluar jabatan

(13)

SJDI/Biro Hukum dan Organisasi-DKP

13

d.

cuti di luar tanggungan Negara, kecuali cuti diluar tanggungan Negara karena

persalinan;

e.

tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;

f.

adanya perampingan organisasi pemerintah;

g.

tidak dapat melaksanakan tugas secara terus menerus selama 12 (dua belas)

bulan karena sakit jasmani dan/ atau rohani;

h.

melalaikan kewajiban dalam menjalankan tugas selama 1 (satu) bulan atau

lebih secara terus menerus;

i.

masa penugasannya berakhir; dan

j.

tidak cakap dalam menjalankan tugas.

(3)

Pemberhentian Pimpinan dan/ atau Pendidik karena tidak cakap dalam

menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf j harus

memperhatikan:

a.

kemampuan yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas;

b.

kemampuan yang bersangkutan dalam menggerakkan seluruh unsur sumber

daya; dan/ atau

c.

kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan hubungan sosial untuk

memperkokoh eksistensi unit kerja yang dipimpinnya.

(4)

Pemberhentian Pimpinan dan/ atau Pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), ditetapkan oleh Menteri berdasarkan usulan Kepala Badan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

BAB V

KETENTUAN LAI N- LAI N

Pasal 19

PNS yang memiliki keahlian khusus dan kompetensi sebagai tenaga pendidik tetapi

tidak memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 12, dapat diangkat

(14)

SJDI/Biro Hukum dan Organisasi-DKP

14

Pasal 20

Apabila suatu Lembaga Pendidikan tidak tersedia calon Pimpinan yang memenuhi

seluruh persyaratan yang diatur dalam Peraturan Menteri ini, Pimpinan dapat

diangkat dari calon Pimpinan yang memenuhi syarat dari Lembaga Pendidikan lain.

Pasal 21

(1)

Kepala Sekolah dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah

sesuai kebutuhan.

(2)

Ketentuan mengenai pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Wakil

Kepala Sekolah ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Badan.

BAB VI

KETENTUAN PERALI HAN

Pasal 22

Pada saat mulai berlakunya Peraturan Menteri ini, Pimpinan Lembaga Pendidikan,

kecuali Ketua STP yang telah melaksanakan tugas:

a.

kurang dari 4 (empat) tahun, masa tugas tersebut diperhitungkan sebagai bagian

dari satu masa tugas pertama.

b.

selama 4 (empat) tahun, dinyatakan telah melaksanakan tugas selama 1 (satu)

masa tugas.

c.

lebih dari 4 (empat) tahun, tetapi kurang dari 8 (delapan) tahun, diperhitungkan

melaksanakan tugas pada masa tugas kedua.

d.

selama 8 (delapan) tahun atau lebih dianggap telah melaksanakan 2 (dua) kali

masa tugas berturut-turut, sehingga perlu diberhentikan karena habis masa

penugasannya atau apabila memiliki prestasi yang sangat baik berdasarkan

penilaian oleh pejabat yang berwenang dapat ditugaskan ke Lembaga Pendidikan

lain.

Pasal 23

Pendidik yang menduduki jabatan pada STP, AP, dan SUPM sebelum ditetapkannya

Peraturan Menteri ini wajib meningkatkan kemampuan profesi sesuai dengan

(15)

SJDI/Biro Hukum dan Organisasi-DKP

15

Pasal 24

Persyaratan khusus untuk Pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1)

huruf b, Pasal 14 ayat (2) huruf b, Pasal 15 ayat (1) huruf b, Pasal 15 ayat (2) huruf

b, Pasal 16 ayat (1) huruf b, dan Pasal 16 ayat (2) huruf b tidak berlaku bagi calon

tenaga Pendidik yang telah aktif mengajar sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini

dan mempunyai prestasi baik serta dinyatakan lulus oleh Tim Seleksi yang

ditetapkan oleh Kepala

Badan.

BAB VI I

PENUTUP

Pasal 25

Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Kelautan dan

Perikanan Nomor PER.03/ MEN/ 2008 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 26

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 25 Agustus 2009

MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN R.I ,

ttd.

Referensi

Dokumen terkait

Administrator mempunyai hak akses yang lebih tinggi dari pada pelapor, administrator dapat mengelola informasi yang ada didalam sistem seperti menerima laporan,

Apabila Saudara tidak hadir sesuai jadwal tersebut diatas dengan alasan yang tidak dapat diterima, maka perusahaan Saudara beserta pengurusnya dimasukkan ke dalam Daftar Hitam

      Bebasnya Inggris dari pengaruh Roma yang juga mengekang otoritas raja dan kemerdekaan berpikir para       cendekiawan, besar kemungkinan memicu timbulnya revolusi damai 1688

[r]

Sementara itu disis lain selain bisa mengexpor kelapa sawit yang terjadi antara indonesia dan uni eropa, ternyata terdapat hal lain dalam hubungan dagang antar dua negara ini, yaitu

Karena massa tiap tingkat telah diinput dengan menggunakan joint masses , maka definisi massa material dirubah menjadi nol, lalu dapat dilakukan analisis dinamik untuk mencari T

Bila digunakan telapak tunggal akan menimbulkan momen yang cukup besar akibat pusat kolom tak sentris terhadap pusat berat alas fondasi.. Untuk mengurangi pengaruh

memelihara, dan menunjukkan kekuasaan menentukan teknin tindakan politik. Dari paradigma Hans tersebut, banyak orang yang beranggapan bahwa tujuan utama dari politik itu adalah