• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggung Jawab Perusahaan Pemenang Tender Pekerjaan Menurut Perpres No. 4 Tahun 2015 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tanggung Jawab Perusahaan Pemenang Tender Pekerjaan Menurut Perpres No. 4 Tahun 2015 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hukum merupakan suatu aturan yang ada di seluruh dunia dan berada di tengah-tengah masyarakat dimana hukum itu ada dikarenakan proses yang berlangsung terus menerus. Hukum tersebut berwujud seperangkat aturan yang baik tertulis maupun tidak untuk mengatur segala sesuatu yang menyangkut kehidupan bermasyarakat dan bernegara.2 Hukum yang berbentuk peraturan-peraturan tersebut bersifat memaksa terutama dalam tingkah laku manusia terhadap lingkungan masyarakat dimana peraturan-peraturan tersebut dibuat oleh badan-badan yang resmi dan mempunyai akibat hukum jika terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat.3

Demikian juga dalam perkembangan hukum yang menyangkut dalam hukum perjanjian yang ada di seluruh dunia terutama di Indonesia. Hukum perjanjian adalah hukum yang membicarakan hal perjanjian yang berlaku untuk semua orang dalam melakukan perjanjian.

Adanya hukum yang berlaku dapat meningkatkan keseimbangan dalam perkembangan baik itu perkembangan ekonomi, sosial, politik, maupun budaya, sehingga hukum merupakan hal umum selalu diutamakan terutama dalam perkembangan suatu negara.

2 Hasim Purba, Suatu Pedoman Memahami Ilmu Hukum, Cahaya Ilmu, Medan, 2006,

hlm. 12.

3 C.S.T. Kansil, Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia, Sinar Grafika,

Jakarta, 2010,hlm. 3.

(2)

2 Kata kontrak dalam percakapan sehari-hari ternyata memang berbeda. Pengertian awam memahaminya dalam arti kata sempit. Dalam pembicaraan sehari-hari umumnya dibedakan antara sewa dan kontrak. Bilamana ada orang menyebut kontrak, itu dipakai dalam pengertian kontrak rumah, gudang, toko, dan lain-lain. Dan apabila ada orang mengatakan sewa rumah atau sewa gudang, yang dimaksudkan bukanlah dalam arti kontrak. Dengan demikian, ada pengertian yang masih rancu antara kontrak dan sewa. Padahal yang benar, Kontrak adalah suatu perjanjian yang dituangkan dalam tulisan atau perjanjian yang dituangkan

di dalam tulisan atau perjanjian tertulis atau surat. Sebagai contoh, surat

kuasa,surat pernyataan,surat penunjukan, dan banyak lagi.4

1. Generally cannot choose costumer

Perjanjian antara antara pemerintah daerah dengan pihak swasta dimungkinkan sepanjang yang menyangkut Public service, yang memiliki karakteristik sebagaimana dikemukakan oleh Olive holtman sebagai berikut:

2. Roles limited by legislation

3. Politics institutionalizes conflict

4. Complex account ability

5. Very open to security

6. Action must be justified

7. Objectives outputs difficult to state/measure

4 I.G. Rai Widjaya,S.H., M.A., Merancang Suatu Kontra, Megapoin, Jakarta, 2003, hlm.

(3)

3 Disamping memiliki karakter tersebut Public service dicirikan dengan dua ciri, yaitu:

1. Non exculudability

Orang-orang yang membayar diharapkan dapat menikmati barang itu dan tidak dapat dipisahkan dengan orang-orang yang tidak membayar tetapi menikmati juga barang tersebut.

2. Non rivalry consumption

Seorang yang mengkonsumsi barang itu dan orang lain mengkonsumsinya. Berhubung pemerintah tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan barang public service yang akan dinikmati oleh seluruh rakyat, maka pemerintah harus menyediakannya agar kesejahteraan seluruh masyarakat dapat ditingkatkan.5

1. Meningkatnya penduduk di perkotaan sementara sumber keuangan pemerintah terbatas.

Karena kemampuan pemerintah terbatas maka tidak tertutup kemungkinan terjadinya govermment failure, dimana intervensi privat dapat dimungkinkan dengan alas an sebagai berikut:

2. Pelayanan yang diberikan sektor privat ataupun swasta dianggap lebih efisien .

3. Banyak bidang pelayanan tidak ditangani pemerintah sehingga sektor swasta ataupun privat dapat memenuhi kebutuhan yang belum ditangani tanpa mengambil alih tanggung jawab pemerintah.

(4)

4 4. Akan terjadi persaingan dan mendorong pendekatan yang bersifat

kewiraswastaan dalam pembangunan nasional.

Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa dengan otonomi daerah membuka peluang bagi daerah untuk memberikan pelayanan barang dan jasa kepada masyarakat dengan berbagai model antara lain:6

1. Governance service

Pemerintah memberikan semua jenis pelayanan publik kepada masyarakat. Pemerintah memberikan fungsi sebagai pengatur pelayanan (service arranger) dan produsen pelayanan (service produser).

2. Intergovernmental aggrement

Pemerintah pusat dapat mendelegasikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan. Pada konsep ini konsumen membayar secara langsung biaya pelayanan kepada pemerintah daerah, sedangkan fungsi produksinya tetap berada pada pemerintah pusat.

3. Government vending

Dalam ini konsumen bertindak sebagai pengatur (service arranger) dan membayar kepada pemerintah atas sejumlah pelayanan publik.

6

(5)

5 4. Contract

Pemerintah dapat mengontrak atau memberikan mandate kepadaperusahaan negara ataupun perusahaan daerah untuk memberikan pelayanan. Puhak yang diontrak adalah perusahaan swasta.

5. Grant

Pemerintah memberikan subsidi kepada produsen dengan tujuan menurunkan harga barang dan jasa pelayanan secara umum, misalnya penurunan nilai pajak kepada produsen agar nilai barang yang akan dibeli oleh konsumen akan murah.

6. Voucher

Konsumsi barang tertentu diarahkan kepada konsumen tertentu yang artinya perusahaan yang memberikan pelayanan dibayar secara langsung oleh pemerintah.

7. Franchise

Pemerintah memberikan hak monopoli kepada suatu perusahaan swasta untuk memberikan pelayanan dalam suatu batas geografis tertentu, dan pemerintah memberikan tarif yang harus dibayar oleh konsumen.

8. Market

(6)

6 9. Voluntary service

Suatu sistem dimana lembaga swadaya secara sukarela memberikan pekayanan yang dibutuhkan masyarakat.

10.Self service

Penyediaan pelayanan dilakukan sendiri oleh individu ataupun masyarakat.

Dalam kontrak ada beberapa hal yang diatur oleh pemerintah dan menjadi dasar terbentuknya Undang-Undang maupun Peraturan Pemerintah di Indonesia. Demikian juga dalam kontrak di bidang pengadadaan barang maupun jasa oleh suatu perusahaan. Peraturan yang mengatur ini adalah PERPRES Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang merupakan perubahan keempat dari Undang-Undang Nomor 54 Tahun 2010.

Untuk meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat Indonesia pemerintah Indonesia memaksukan unsur-unsur tersirat dalam PERPRES Nomor 4 Tahun 2015 tersebut. Dan pemerintah berharahap agar :

1. Percepatan pelaksanaan pembangunan dengan percepatan pelaksanaan belanja negara.

2. Percepatan pelaksaan pembangunan dengan percepatan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.

(7)

7 Medan juga menerapkan percepatan pembangunan untuk menunjang percepatan pertumbuhan ekonomi.

Salah satunya dengan mengadakan lelang pengerjaan yang digelar oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan dalam pembangunan Jembatan Sudirman yang merupakan akses protokol masyarakat Kota Medan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan banyak juga masyarakat Kota Medan menjadikan jembatan ini untuk akses melakukan kegiatan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan lelang pengerjaan pembangunan jembatan ini dilakukan secara terbuka dan diperuntukan untuk umum secara bertanggung-jawab. Tetapi proses ini dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku agar proses ini dalam berjalan dengan benar dan lancar. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mempelajari, memahami dan meneliti tentang hukum perjanjian dalam bidang pengadaan barang/jasa pemerintah. Penulis berpedoman pada Kitab Undang-Undang Perdata dan juga pada PERPRES Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Maka dalam penulisan skripsi ini penulis menentukan judul “TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN PEMENANG TENDER PEKERJAAN MENURUT PERPRES NO. 4

TAHUN 2015 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA

PEMERINTAH” (studi di Dinas Pekerjaan Umum Pemerintahan Kota

(8)

8 B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka terdapat beberapa pokok permasalahan yang harus diselesaikan yaitu;

1. Bagaimana proses tender dalam pembangunan Jembatan Jalan Sudriman?

2. Bagaimana penentuan pemenang tender pembangunan Jembatan Sudirman?

3. Bagaimana pelaksanaan pembangunan Jembatan Jalan Sudirman? 4. Bagaimana berakhirnya perjanjian pemborongan pembangunan

Jembatan Jalan Sudirman? C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum di Universitas Sumatera Utara. Selain itu berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis yakni;

1. Untuk mengetahui bagaimana proses pemerintah Kota Medan dalam percepatan pembangunan infrastruktur umum di kota Medan. 2. Untuk mengetahui hak dan kewajiban para pihak dalam pelaksanaan

perjanjian pemborongan pekerjaan pada instansi pemerintah.

(9)

9 D. Manfaat Penulisan

Dengan penulisan skripsi ini, penulis juga ingin memberikan manfaat di dalamnya. Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini yakni;

1. Sebagai penunjang untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai hukum yang terkhususnya hukum kontrak. Memberikan penjelasan tentang pengadaan barang/jasa pemerintah serta tanggung jawab yang di dapat oleh perusahaan pemenang tender.

2. Sebagai ilmu yang secara khusus dikuasai oleh penulis dalam hukum perjanjian untuk memahami mengenai kegiatan penyelenggaraan lelang pekerjaan yang dilakukan oleh pemerintah. 3. Sebagai penambah pengetahuan tentang ilmu hukum bagi

masyarakat khususnya untuk memberikan pengetahuan mengenai peraturan yang mengatur tentang pengadaan barang/jasa pemerintah.

E. Metode Penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian yang telah dipilih penulis untuk menyelesaikan skripsi yakni Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan, Jalan Baut Kampung Baru. 2. Jenis penelitian

(10)

10 peraturan-peraturan lainnya yang berkaitan dengan permasalahan. Sedangkan penelitian Empiris penulis melakukan penelitian terhadap Dinas Pekerjaan Umum yang berada di Medan.

3. Sumber data

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder.

a. Pengumpulan data penulis menggunakan metode pengumpulan data yang dilakukan berbagai cara yang langsung diambil dari masyarakat; b. Pengumpulan data sekunder dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

1) Bahan hukum primer yaitu ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan seperti KUHPerdata, KUHDagang, PERPRES Nomor 4 Tahun 2015 dan peraturan-peraturan lainnya; 2) Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang membantu untuk

mengumpulkan bahan hukum primer;

3) Bahan hukum tersier yaitu bahan yang membantu mengumpulkan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.

4. Teknik pengumpulan data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis yaitu:

(11)

11 b. Field research atau studi lapangan yaitu melakukan suatu penelitian

dengan terjun langsung ke lokasi penelitian yaitu Kantor Dinas Bina Marga Kota Medan dengan komunikasi langsung antara peneliti dengan staf atau pegawai dinas terkait dan ini disebut wawancara. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara maksimal terhadap tanggung jawab terhadap Dinas Pekerjaan Umum sebagai penyelenggara tender. 5. Analisis data

Analisis data yang digunakan penulis yaitu data kualitatif yang tidak berbentuk angka yang artinya data ditulis dengan serangkaian kata-kata yang telah diatur dengan baik dan sistematis sehingga menunjukkan data yang berhubungan dengan skripsi ini.

F. Keaslian penulisan

Skripsi tentang Tanggung JawabPerusahaan Pemenang Tender Pekerjaan di Pemerintah Kota Medan (studi di Dinas Pekerjaan Umum Pemerintahan Kota Medan dalam hal pembangunan udirman Medan) belum pernah ada. Skripsi ini adalah murni gagasan, pemikiran dan ide dari penulis yang dibantu dari peraturan perundang-undangan dan panduan-panduan buku-buku yang berkaitan lainnya yang ditambah dengan sumber riset yang diperoleh dari lapangan.

(12)

12 G. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini disusun secara sistematis yang terbagi dalam lima bab sesuai dengan permasalahan yang diuraikan secara tersendiri, untuk mempermudah dan membantu pembaca dalam memahami isi dari skripsi ini.

Adapun bagian-bagiannya disusun secara sistematis dibagi dalam beberapa bab dan setiap bab dibagi atas sub bab dengan perincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, tinjauan kepustakaan, metode penulisan, keaslian penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJASAMA

PEKERJAAN BAGUNAN

Tinjauan umum tentang perjanjian kerjasama pekerjaan bangunan meliputi ruang lingkup perjanjian kerjasama, dan perjanjian kerjasama antar instansi sebagai dasar pembangunan ekonomi.

BAB III KEDUDUKAN PERPRES No. 4 Tahun 2015 DALAM

PERJANJIAN KERJASAMA PENGERJAAN PROYEK

PEMBANGUNAN

(13)

13 tercantum pada peraturan tersebut. Ada juga aspek hukum yang mendasari terciptanya peraturan tersebut.

BAB IV AKIBAT HUKUM DALAM PERJANJIAN KERJASAMA

PENGADAAN BARANG/JASA YANG DIADAAN DINAS BINA

MARGA

Akibat hukum dalam perjanjian kerjasama pembangunan jembatan oleh pemenang tender yang diselenggarakan oleh Dinas Pekerjaan Umum yang meliputi tanggung jawab dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak yang membuat perjanjian kerjasama.

BAB V PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

DAFTAR

the calibrated model was executed to simulate the combined effects of climate change and land use/land cover change to the sediment yield of the Cagayan River Basin..

In this study, 8 to 10 years of MODIS NDVI images were used to monitor and quantify vegetation activity and dynamics of the Dalhousie Spring Complex wetlands located on the southwest

kesehatan utama yang dilakukan oleh Rumah Sakit Jiwa Daerah. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai

Pada indikator ketiga dengan pernyataan “Saya akan mencoba produk lain yang ditawarkan oleh Warung Kopi Josua” pendapat responden tertinggi adalah setuju sebanyak 64 orang

Berdasarkan pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara stres berkendara dengan disiplin berlalu lintas pada pengguna

Investasi pada produk unit link mengandung risiko, termasuk namun tidak terbatas pada risiko politik, risiko perubahan peraturan pemerintah atau perundang-undangan lainnya,

ini Pejabat Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Prasarana Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun. Anggaran 2014, dengan berdasarkan Evaluasi dan Berita Acara Hasil Pengadaan