57
58
Lampiran 3. Gambar Tanaman Pepaya dan Daun Pepaya
Tanaman pepaya
59 Lampiran 3. (lanjutan)
60
Lampiran 4. Hasil Pemeriksaan Mikroskopik Serbuk Simplisia Daun Pepaya
1
2
3
4
5
Gambar Mikroskopik Serbuk Simplisia Daun Pepaya
(pembesaran 10 x 40)
Keterangan :
1. Kristal kalsium oksalat bentuk roset
2. Berkas pengangkut dengan penebalan spiral 3. Berkas pengangkut dengan penebalan tangga 4. Stomata tipe anomositik
61
Lampiran 5. Bagan Alur Pembuatan Simplisia, Pemeriksaan Karakteristik dan Skrining Fitokimia Daun Pepaya
Daun pepaya
Skrining fitokimia karakterisasi
Simplisia daun pepaya
Di cuci dari pengotor sampai bersih Ditiriskan
Ditimbang berat basahnya
Dirajang dan dikeringkan dalam lemari pengering
Ditimbang berat keringnya
Dihaluskan dengan blender
Disimpan dalam wadah yangtertutup rapat sebelum digunakan
- Penetapan kadar air - Penetapan kadar sari larut
air
- Penetapan kadar sari larut etanol
- Penetapan kadar abu total - Penetapan kadar abu tidak
larut asam
7. Pemeriksaan glikosida 8. Pemeriksaan flavonoid 9. Pemeriksaan alkaloid 10.Pemeriksaan saponin 11.Pemeriksaan tanin
12.Pemeriksaan steroid/triterpenoid Serbuk simplisia
62
Dicuci ampas dengan etanol 96% Disaring dengan kertas saring hingga diperoleh 100 bagian Dimasukkan ke dalam sebuah bejana Ditambahkan pelarut etanol 96% sebanyak 75 bagian
Direndam selama 5 hari terlindung dari cahaya, sambil sering diaduk
Disaring dengan kertas saring
Dipindahkan kedalam bejana tertutup Dibiarkan ditempat sejuk dan terlindung cahaya selama 2 hari
Dienap tuangkan atau saring
Dipekatkan dengan rotary evaporator pada suhu 40o C dan dikeringkan dengan
hairdryer
Lampiran 6. Bagan Alur Pembuatan Ekstrak EtanolDaun Pepaya
maserat I
Serbuk simplisia daun pepaya
ampas
maserat II
maserat
63
Dikondisikan selama 2 minggu untuk adaptasi Ditimbang dan ditandai dengan spidol
Dipuasakan selama 10 – 16 jam hanya diberi air minum
Dimasukkan ke dalam restrainer untuk menahan ekor
Dibersihkan dengan alkohol
Diambil darah dari pembuluh vena dengan cara digunting
Disentuhkan pada test strip pada alat glukometer Dilihat angka yang tertera pada alat glukotest Lampiran 7. Bagan Alur Pengukuran KGD Tikus
Kadar glukosa darah puasa pada
64
Dikondisikan selama 2 minggu untuk adaptasi Ditimbang dan ditandai dengan spidol
Dipuasakan selama 10 – 16 jam hanya diberi air minum
Diberikan perlakuan selama 2 minngu dihitung dari hari ke- 3
Kelompok 1 : Na-CMC 0,5 %
Kelompok 2 : Ekstrak Etanol Daun Pepaya 200 mg/kgBB Kelompok 3 : Ekstrak Etanol Daun Pepaya 400 mg/kgBB Kelompok 4 : Ekstrak Etanol Daun Pepaya 600 mg/kgBB Kelompok 5 : Metformin 45 mg/kgBB
Diukur KGD pada hari ke- 3, 5, 7, 9, 11,13 dan 15.
Lampiran 8. Bagan Alur Pengujian Efek Penurunan KGD Tikus yang Diinduksi Aloksan
Kadar glukosa darah Tikus
65
Lampiran 9. Gambar Alat Pengukur Glukosa Darah
Glucometer (GlucoDrTM)
Wadah strip GlucoDrTM Glucotest strip (GlucoDrTM strip test)
66
Lampiran 10. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Air Serbuk Simplisia Daun Pepaya
Kadar air = volume air (ml)
berat sampel (g)
x
100% 1. Sampel 1Berat sampel = 5,009 g Volume air = 0,2 ml Kadar air = 0,2
5,009x100%
= 3,993 % 2. Sampel 2
Berat sampel = 5,002 g Volume air = 0,2 ml Kadar air = 0,2
5,002
x
100% = 3,998 % 3. Sampel 3Berat sampel = 5,005 g Volume air = 0,2 ml Kadar air = 0,2
5,005 x100%
= 3,996 %
Kadar air rata – rata = 3,993%+3,998%+3,996% 3
67
Lampiran 11. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Sari Larut Air Serbuk Simplisia Daun Pepaya
1. Kadar sari yang larut dalam air I
Berat cawan = 36,5398 g
Berat cawan + berat sari = 36,8507 g
Berat sampel = 5,0008 g
Berat sari = 0,3109 g
Kadar sari yang larut dalam air = 0,3109 5,0008
x
100
20
x
100% = 31,088 % 2. Kadar sari yang larut dalam air IIBerat cawan = 43,2787 g
Berat cawan + berat sari = 43,5861 g
Berat sampel = 5,0007 g
Berat sari = 0,3074 g
Kadar sariyang larut dalam air = 0,3074 5,0007
x
100
20
x
100% = 30,735 % 3. Kadar sari larut dalam air IIIBerat cawan = 37,6660 g
Berat cawan + berat sari = 37,9818 g
Berat sampel = 5,0009 g
Berat sari = 0,3158 g
Kadar sari yang larut dalam air = 0,3158 5,0009
x
100
20
x
100%= 31,574 %Kadar sari yang larut dalam air rata – rata = 31,088% + 30,735 %+ 31,574% 3
= 31,132 % Kadar sari yang larutdalam air = berat sari
berat simplisia
x
100
68
Lampiran 12. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Sari Larut Etanol Serbuk Simplisia Daun Pepaya
1. Kadar sarilarut etanol I
Berat cawan = 43,1006 g
Berat cawan + Berat Sari = 43,267 g
Berat sampel = 5,0009 g
Berat sari = 0,1664 g
Kadar sari larut etanol = 0,1664 5,0009
x
3. Kadar sari larut etanol III
Berat cawan = 43,0914 g
Berat cawan + Berat Sari = 43,2446 g
Berat sampel = 5,0006 g
Berat sari = 0,1532 g
Kadar sari larut etanol =0,1532 5,0006
x
100
20
x
100% = 15,318%Kadar sari larut etanol rata-rata =16,637% +16,937%+15,318% 3
= 16,297 % Kadar sari larut etanol = berat sari
berat simplisia
x
100
69
Lampiran 13. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Abu Total Serbuk Simplisia Daun Pepaya
1. Kadar abu total I
Berat kurs kosong = 41,1931 g Berat kurs setelah dipijar = 41,4233 g Berat sampel = 2,007 g
Berat abu = 0,2302 g
Kadar abu total = 0,2302 g
2,007 g x 100%
= 11,469 %
2. Kadar abu total II
Berat kurs kosong = 38,7767 g Berat kurs setelah dipijar = 39,0197 g Berat sampel = 2,005 g
Berat abu = 0,2430 g
Kadar abu total = 0,2430 g
2,005 gx 100%
= 12,119 %
3. Kadar abu total III
Berat kurs kosong = 41,134 g Berat kurs setelah dipijar = 41,3681 g Berat sampel = 2,006 g
Berat abu = 0,2341 g
Kadar abu total = 0,2341 g
2,006 g x 100%
= 11,669 %
Kadar abu total rata-rata =11,469%+12,119%+11,669% 3
= 11,752 % Kadar abu total = berat abu
70
Lampiran 14. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam Serbuk Simplisia Daun Pepaya
Kadar abu tidak larut asam = Berat abu
Berat sampel x 100% 1. Kadar abu tidak larut asam I
Berat sampel = 2,007 g
Berat abu = 0,0174 g
Kadar abu tidak larut asam = 0,0174 g
2,007 g x 100%
= 0,866 %
2. Kadar abu tidak larut asam II
Berat sampel = 2,005 g
Berat abu = 0,0185 g
Kadar abu tidak larut asam = 0,0185 g
2,005 g x 100%
= 0,922 %
3. Kadar abu tidak larut asam III
Berat sampel = 2,006 g
Berat abu = 0,0168 g
Kadar abu tidak larut asam = 0,0168 g
2,006 g x 100%
= 0,837%
Kadar abu tidak larut asam =0,866 %+ 0,922 %+ 0,837% 3
71
Lampiran 15. Perhitungan Dosis dan Pembuatan Bahan Uji
Tabel Konversi Dosis Antara Jenis Hewan Dengan Manusia (Harmita dan Radji, 2008)
1. Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Pepaya
- Dosis suspensi ekstrak daun pepaya yang akan dibuat adalah 200 mg/kg bb, 400 mg/kg bb dan 600 mg/kg bb. Berarti dosis 200 mg,
400 mg dan 600 mg tersebut diberikan untuk hewan dengan 1 kg berat badan. Karena 1
100 x 1 kg = 1
100 x 1000 g = 10 ml. Maka tiap dosis
dilarutkan dalam 10,0 ml suspensi Na-CMC. - Cara pembuatan suspensi ekstrak daun pepaya :
Timbang 200 mg, 400 mg, dan 600 mg ekstrak etanol daun pepaya, kemudian masing-masing dilarutkan dalam 10,0 ml suspensi Na-CMC. - Volume suspensi ekstrak daun pepaya yang diberika kepada tikus
adalah 1
100 x BB. Misal BB tikus = 200 g.
Maka suspensi yang diberikan 1
72 2. Perhitungan Dosis Metformin
- Dosis manusia (BB = 70 kg) = 500 mg/hari (Nolte dan Karam, 2010) - Dosis tikus (BB = 200 g) = 500 mg x 0,018 x 1000 g
200 g = 45 mg/kg bb
- Menurut FI edisi III, penetapan kadar tablet = 20 tablet, maka diambil 20 tablet Metformin, digerus dan ditimbang berat totalnya = 10.792 mg - Berat bahan aktif Metformin-HCl dalam 20 tablet Metformin adalah
= 500 mg/tab x 20 tab = 10.000 mg. - Serbuk tablet Metfomin yang digunakan :
45 10000 mg =
X
10792 mg X = 48,564 mg ≈ 50 mg
- Cara pembuatan suspensi Metformin :
Timbang 50 mg serbuk tablet Metformin dilarutkan dalam 10,0 ml suspensi Na-CMC.
- Volume yang diberikan = 1
100 x BB
Misal BB tikus = 200 g
Maka volume suspensi Metformin yang diberikan 1
100 x 200 g = 2 ml.
3. Perhitungan Dosis Glibenklamid
- Dosis manusia (BB = 70 kg) = 5 mg/hari (Nolte dan Karam, 2010) - Dosis tikus (BB = 200 g) = 5 mg x 0,018 x 1000 g
200 g = 0,45 mg/kg bb
- Menurut FI edisi III, penetapan kadar tablet = 20 tablet, maka diambil 20 tablet Metformin, digerus dan ditimbang berat totalnya = 4002,5 mg - Berat bahan aktif Metformin-HCl dalam 20 tablet Metformin adalah
73
- Serbuk tablet Glibenklamid yang digunakan :
0,45 100 mg =
X
4002 ,5 mg X = 18,01 mg ≈ 18 mg
- Cara pembuatan suspensi Glibenklamid :
Timbang 18 mg serbuk tablet Glibenklamid dilarutkan dalam 10,0 ml suspensi Na-CMC.
- Volume yang diberikan = 1
100 x BB
Misal BB tikus = 200 g
Maka volume suspensi Metformin yang diberikan 1
100 x 200 g = 2 ml.
4. Perhitungan Larutan Aloksan untuk Diinjeksi Secara Intraperitoneal (i.p)
- Dosis aloksan untuk tikus = 150 mg/kg bb (i.p)
74
Lampiran 16. Data Pengukuran Kadar Glukosa Darah (KGD) Tikus Metode Induksi Aloksan
1. KGD tikus setelah pemberian suspensi Na-CMC 0,5 % b/v sebanyak 1 % bb
No Hewan
BB Hewan
KGD sebelum diinduksi
aloksan (mg/dL)
KGD setelah diinduksi
aloksan (mg/dL)
KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-
3 5 7 9 11 13 15
1 173,7 98 377 303 351 423 348 327 230 259
2 166,2 93 362 485 354 334 370 219 272 206
3 163,9 98 249 551 211 329 246 449 427 200
4 155,2 95 413 437 431 381 272 296 268 474
5 154,3 88 352 459 437 344 486 398 292 228
Rata-rata 94,4 350,6 447 356,8 362,2 344,4 337,8 297,8 273,4
75 Lampiran 16. (lanjutan)
2. KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 200 mg/kg bb
No Hewan
BB Hewan
KGD sebelum diinduksi
aloksan (mg/dL)
KGD setelah diinduksi
aloksan (mg/dL)
KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-
3 5 7 9 11 13 15
1 166,8 91 464 446 384 376 172 164 90 88
2 163,1 93 368 304 283 170 140 117 95 93
3 162,1 103 366 311 216 184 124 91 84 75
4 158,5 103 325 326 253 174 150 87 84 81
5 166,2 94 460 326 298 116 108 102 94 84
Rata-rata 96,8 396,6 460 286.8 204 138,8 112,2 89,4 84,2
76 Lampiran 16. (lanjutan)
3. KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 400 mg/kg bb
No Hewan
BB Hewan
KGD sebelum diinduksi
aloksan (mg/dL)
KGD setelah diinduksi
aloksan (mg/dL)
KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-
3 5 7 9 11 13 15
1 171,7 83 463 422 432 265 151 116 107 106
2 164,7 81 474 345 310 251 184 172 125 120
3 165 87 350 298 209 147 118 144 119 104
4 151,2 95 321 345 245 194 120 115 117 106
5 179,5 101 398 298 303 295 185 143 129 106
Rata-rata 89,4 401,2 341,6 299,8 230,4 151,6 138 119,4 108,4
77 Lampiran 16. (lanjutan)
4. KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 600 mg/kg bb
No Hewan
BB Hewan
KGD sebelum diinduksi
aloksan (mg/dL)
KGD setelah diinduksi
aloksan (mg/dL)
KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-
3 5 7 9 11 13 15
1 160 88 335 217 278 155 135 115 112 83
2 154,8 87 484 361 312 120 122 128 106 81
3 156 80 350 286 186 137 117 127 107 96
4 160 78 414 446 322 157 146 121 113 94
5 165,7 87 325 404 312 189 158 169 126 115
Rata-rata 84 381,6 342,8 282 151,6 135,6 132 112,8 93,8
78 Lampiran 16. (lanjutan)
5. KGD tikus setelah pemberian suspensi metformin 45 mg/kg bb
No Hewan
BB Hewan
KGD sebelum diinduksi
aloksan (mg/dL)
KGD setelah diinduksi
aloksan (mg/dL)
KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-
3 5 7 9 11 13 15
1 160,1 93 460 389 361 230 102 99 85 82
2 167,4 95 562 387 340 206 126 113 105 102
3 158,8 98 494 429 354 330 123 126 102 99
4 160,7 88 571 452 375 352 147 102 99 77
5 159,8 95 543 499 363 413 137 119 79 75
Rata-rata 93,8 526 431,2 358,6 306,2 127 111,8 94 87
79
Lampiran 17. Data Persen Penurunan Kadar Glukosa Darah (KGD) Tikus Perbandingan Antar Individu Metode Induksi Aloksan
1. Persen penurunan KGD tikus setelah pemberian suspensi Na-CMC 0,5 % b/v sebanyak 1 % bb
No Hewan BB Hewan
Persen penurunan KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-
3 5 7 9 11 13 15
1 173,7 19,62 6,89 -12,20 7,69 13,26 38,99 31,29
2 166,2 -33,97 2,20 7,73 -2,20 39,50 24,86 43,09
3 163,9 -121,28 15,26 -32,12 1,20 -80,32 -71,48 19,67
4 155,2 -5,81 -4,35 7,74 34,14 28,32 35,10 -14,76
5 154,3 -30,39 -24,14 2,27 -38,06 -13,06 17,04 35,22
Rata-rata -34,36 -0,82 -5,31 0,55 -2,45 8,90 22,90
80 Lampiran 17. (lanjutan)
2. Persen penurunan KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 200 mg/kg bb
No Hewan BB Hewan
Persen penurunan KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-
3 5 7 9 11 13 15
1 166,8 3,87 17,24 18,96 62,93 64,65 80,60 81,03
2 163,1 17,39 23,09 53,80 61,95 68,20 74,18 74,72
3 162,1 15,02 40,98 49,72 66,12 75,13 77,04 79,50
4 158,5 -0,30 22,15 46,46 53,84 73,23 74,15 75,07
5 166,2 29,13 35,21 74,78 76,52 77,82 79,56 81,73
Rata-rata 13,02 27,73 48,74 64,27 71,81 77,11 78,41
81 Lampiran 17. (lanjutan)
3. Persen penurunan KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 400 mg/kg bb
No Hewan BB Hewan
Persen penurunan KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-
3 5 7 9 11 13 15
1 171,7 8,85 6,69 42,76 67,38 74,94 76,88 77,10
2 164,7 27,21 34,59 47,04 61,18 63,71 73,62 74,68
3 165 14,85 40,28 58,00 66,28 58,85 66,00 70,28
4 151,2 -7,47 23,67 39,56 62,61 64,17 63,55 66,97
5 179,5 25,12 23,86 25,87 53,51 64,07 67,58 73,36
Rata-rata 13,71 25,82 42,65 62,19 65,15 69,53 72,48
82 Lampiran 17. (lanjutan)
4. Persen penurunan KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 600 mg/kg bb
No Hewan BB Hewan
KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-
3 5 7 9 11 13 15
1 160 35,22 17,01 53,73 59,70 65,67 66,56 75,22
2 154,8 25,41 35,53 75,20 74,79 73,55 78,09 83,26
3 156 18,28 46,85 60,85 66,57 63,71 69,42 72,57
4 160 -7,72 22,22 62,07 64,73 70,77 72,70 77,29
5 165,7 -24,30 4,00 41,84 51,38 48,00 61,23 64,61
Rata-rata 9,37 25,12 58,74 63,43 64,34 69,60 74,59
83 Lampiran 17. (lanjutan)
5. Persen penurunan KGD tikus setelah pemberian suspensi metformin 45 mg/kg bb
No Hewan BB Hewan
Persen penurunan KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-
3 5 7 9 11 13 15
1 160,1 15,43 21,52 50,00 77,82 78,47 81,52 82,17
2 167,4 31,13 39,50 63,34 77,58 79,89 81,31 81,85
3 158,8 13,15 28,34 33,19 75,10 74,49 79,35 79,95
4 160,7 20,84 34,32 38,35 74,25 82,13 82,66 86,51
5 159,8 8,10 33,14 23,94 74,76 78,08 85,45 86,18
Rata-rata 17,73 31,36 41,76 75,90 78,61 82,06 83,33
84
Lampiran 18. Data Persen Penurunan Kadar Glukosa Darah (KGD) Tikus Perbandingan Antar Kelompok Metode Induksi Aloksan
1. Persen penurunan KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 200 mg/kg bb
No Hewan BB Hewan
Persen penurunan KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-
3 5 7 9 11 13 15
1 166,8 -47,19 -9,40 11,11 50,57 49,84 60,86 66,02
2 163,1 37,31 20,05 49,10 62,16 46,57 65,07 54,85
3 162,1 43,55 -2,36 44,07 49,59 79,73 80,32 62,50
4 158,5 25,40 41,29 54,33 44,85 70,60 68,65 82,91
5 166,2 28,97 31,80 66,27 77,77 74,37 67,80 63,15
Rata-rata 17,61 16,27 44,97 56,99 64,22 68,54 65,88
85 Lampiran 18. (lanjutan)
2. Persen penurunan KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 400 mg/kg bb
No Hewan BB Hewan
Persen penurunan KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-
3 5 7 9 11 13 15
1 171,7 -39,27 -23,07 37,35 67,38 64,52 53,47 59,07
2 164,7 28,86 12,42 24,85 61,18 21,46 54,04 41,74
3 165 45,91 0,94 55,31 66,28 67,92 72,13 48,00
4 151,2 21,05 43,15 49,08 62,61 61,14 56,34 77,63
5 179,5 35,07 30,66 14,24 53,51 64,07 55,82 53,50
Rata-rata 18,32 12,82 36,16 62,19 55,82 58,36 55,99
86 Lampiran 18. (lanjutan)
3. Persen penurunan KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 600 mg/kg bb
No Hewan BB Hewan
Persen penurunan KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-
3 5 7 9 11 13 15
1 160 28,38 20,79 63,35 61,20 64,83 51,30 67,95
2 154,8 25,56 11,86 64,07 67,02 73,55 61,02 60,67
3 156 48,09 11,84 58,35 52,43 63,71 74,94 52,00
4 160 -2,05 25,29 58,79 46,32 70,77 57,83 80,16
5 165,7 11,98 28,60 45,05 67,48 48,00 56,84 49,56
Rata-rata 22,39 19,68 57,92 58,89 64,17 60,39 62,07
87 Lampiran 18. (lanjutan)
4. Persen penurunan KGD tikus setelah pemberian suspensi metformin 45 mg/kg bb
No Hewan BB Hewan
Persen penurunan KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-
3 5 7 9 11 13 15
1 160,1 -28,38 -2,84 83,91 70,68 69,72 63,04 68,33
2 167,4 20,20 3,95 62,13 65,94 48,40 61,39 50,48
3 158,8 22,14 -67,77 -0,30 50,00 71,93 76,11 50,50
4 160,7 -3,43 12,99 8,23 45,95 65,54 63,05 83,75
5 159,8 -8,71 16,93 -16,70 71,81 70,10 72,94 67,10
Rata-rata 0,36 -7,34 27,45 60,88 65,14 67,31 64,03
88
Lampiran 19. Data Hasil Selisih (Delta) KGD Tikus Metode Induksi Aloksan
1. KGD tikus setelah pemberian suspensi Na-CMC 0,5 % b/v sebanyak 1 % bb
No
89 Lampiran 19. (lanjutan)
2. KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 200 mg/kg bb
No
90 Lampiran 19. (lanjutan)
3. KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 400 mg/kg bb
No
91 Lampiran 19. (lanjutan)
4. KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 600 mg/kg bb
No
92 Lampiran 19. (lanjutan)
5. KGD tikus setelah pemberian suspensi metformin 45 mg/kg bb
No
93
Lampiran 20. Signifikansi Persentase Penurunan KGD Rata-Rata Antar Individu Tikus yang Diinduksi Aloksan
Kel.
94
Lampiran 21. Signifikansi Persentase Penurunan KGD Rata-Rata Antar Kelompok Tikus yang Diinduksi Aloksan
Kel.
95
Lampiran 22. Signifikansi Hasil Selisih (Delta) KGD Rata-Rata Tikus yang Diinduksi Aloksan
Kel.
Δ (Induksi
–awal)