• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Efek Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica Papaya Linn.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Efek Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica Papaya Linn.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

57

(3)

58

Lampiran 3. Gambar Tanaman Pepaya dan Daun Pepaya

Tanaman pepaya

(4)

59 Lampiran 3. (lanjutan)

(5)

60

Lampiran 4. Hasil Pemeriksaan Mikroskopik Serbuk Simplisia Daun Pepaya

1

2

3

4

5

Gambar Mikroskopik Serbuk Simplisia Daun Pepaya

(pembesaran 10 x 40)

Keterangan :

1. Kristal kalsium oksalat bentuk roset

2. Berkas pengangkut dengan penebalan spiral 3. Berkas pengangkut dengan penebalan tangga 4. Stomata tipe anomositik

(6)

61

Lampiran 5. Bagan Alur Pembuatan Simplisia, Pemeriksaan Karakteristik dan Skrining Fitokimia Daun Pepaya

Daun pepaya

Skrining fitokimia karakterisasi

Simplisia daun pepaya

Di cuci dari pengotor sampai bersih Ditiriskan

Ditimbang berat basahnya

Dirajang dan dikeringkan dalam lemari pengering

Ditimbang berat keringnya

Dihaluskan dengan blender

Disimpan dalam wadah yangtertutup rapat sebelum digunakan

- Penetapan kadar air - Penetapan kadar sari larut

air

- Penetapan kadar sari larut etanol

- Penetapan kadar abu total - Penetapan kadar abu tidak

larut asam

7. Pemeriksaan glikosida 8. Pemeriksaan flavonoid 9. Pemeriksaan alkaloid 10.Pemeriksaan saponin 11.Pemeriksaan tanin

12.Pemeriksaan steroid/triterpenoid Serbuk simplisia

(7)

62

Dicuci ampas dengan etanol 96% Disaring dengan kertas saring hingga diperoleh 100 bagian Dimasukkan ke dalam sebuah bejana Ditambahkan pelarut etanol 96% sebanyak 75 bagian

Direndam selama 5 hari terlindung dari cahaya, sambil sering diaduk

Disaring dengan kertas saring

Dipindahkan kedalam bejana tertutup Dibiarkan ditempat sejuk dan terlindung cahaya selama 2 hari

Dienap tuangkan atau saring

Dipekatkan dengan rotary evaporator pada suhu 40o C dan dikeringkan dengan

hairdryer

Lampiran 6. Bagan Alur Pembuatan Ekstrak EtanolDaun Pepaya

maserat I

Serbuk simplisia daun pepaya

ampas

maserat II

maserat

(8)

63

Dikondisikan selama 2 minggu untuk adaptasi Ditimbang dan ditandai dengan spidol

Dipuasakan selama 10 – 16 jam hanya diberi air minum

Dimasukkan ke dalam restrainer untuk menahan ekor

Dibersihkan dengan alkohol

Diambil darah dari pembuluh vena dengan cara digunting

Disentuhkan pada test strip pada alat glukometer Dilihat angka yang tertera pada alat glukotest Lampiran 7. Bagan Alur Pengukuran KGD Tikus

Kadar glukosa darah puasa pada

(9)

64

Dikondisikan selama 2 minggu untuk adaptasi Ditimbang dan ditandai dengan spidol

Dipuasakan selama 10 – 16 jam hanya diberi air minum

Diberikan perlakuan selama 2 minngu dihitung dari hari ke- 3

Kelompok 1 : Na-CMC 0,5 %

Kelompok 2 : Ekstrak Etanol Daun Pepaya 200 mg/kgBB Kelompok 3 : Ekstrak Etanol Daun Pepaya 400 mg/kgBB Kelompok 4 : Ekstrak Etanol Daun Pepaya 600 mg/kgBB Kelompok 5 : Metformin 45 mg/kgBB

Diukur KGD pada hari ke- 3, 5, 7, 9, 11,13 dan 15.

Lampiran 8. Bagan Alur Pengujian Efek Penurunan KGD Tikus yang Diinduksi Aloksan

Kadar glukosa darah Tikus

(10)

65

Lampiran 9. Gambar Alat Pengukur Glukosa Darah

Glucometer (GlucoDrTM)

Wadah strip GlucoDrTM Glucotest strip (GlucoDrTM strip test)

(11)

66

Lampiran 10. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Air Serbuk Simplisia Daun Pepaya

Kadar air = volume air (ml)

berat sampel (g)

x

100% 1. Sampel 1

Berat sampel = 5,009 g Volume air = 0,2 ml Kadar air = 0,2

5,009x100%

= 3,993 % 2. Sampel 2

Berat sampel = 5,002 g Volume air = 0,2 ml Kadar air = 0,2

5,002

x

100% = 3,998 % 3. Sampel 3

Berat sampel = 5,005 g Volume air = 0,2 ml Kadar air = 0,2

5,005 x100%

= 3,996 %

Kadar air rata – rata = 3,993%+3,998%+3,996% 3

(12)

67

Lampiran 11. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Sari Larut Air Serbuk Simplisia Daun Pepaya

1. Kadar sari yang larut dalam air I

Berat cawan = 36,5398 g

Berat cawan + berat sari = 36,8507 g

Berat sampel = 5,0008 g

Berat sari = 0,3109 g

Kadar sari yang larut dalam air = 0,3109 5,0008

x

100

20

x

100% = 31,088 % 2. Kadar sari yang larut dalam air II

Berat cawan = 43,2787 g

Berat cawan + berat sari = 43,5861 g

Berat sampel = 5,0007 g

Berat sari = 0,3074 g

Kadar sariyang larut dalam air = 0,3074 5,0007

x

100

20

x

100% = 30,735 % 3. Kadar sari larut dalam air III

Berat cawan = 37,6660 g

Berat cawan + berat sari = 37,9818 g

Berat sampel = 5,0009 g

Berat sari = 0,3158 g

Kadar sari yang larut dalam air = 0,3158 5,0009

x

100

20

x

100%= 31,574 %

Kadar sari yang larut dalam air rata – rata = 31,088% + 30,735 %+ 31,574% 3

= 31,132 % Kadar sari yang larutdalam air = berat sari

berat simplisia

x

100

(13)

68

Lampiran 12. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Sari Larut Etanol Serbuk Simplisia Daun Pepaya

1. Kadar sarilarut etanol I

Berat cawan = 43,1006 g

Berat cawan + Berat Sari = 43,267 g

Berat sampel = 5,0009 g

Berat sari = 0,1664 g

Kadar sari larut etanol = 0,1664 5,0009

x

3. Kadar sari larut etanol III

Berat cawan = 43,0914 g

Berat cawan + Berat Sari = 43,2446 g

Berat sampel = 5,0006 g

Berat sari = 0,1532 g

Kadar sari larut etanol =0,1532 5,0006

x

100

20

x

100% = 15,318%

Kadar sari larut etanol rata-rata =16,637% +16,937%+15,318% 3

= 16,297 % Kadar sari larut etanol = berat sari

berat simplisia

x

100

(14)

69

Lampiran 13. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Abu Total Serbuk Simplisia Daun Pepaya

1. Kadar abu total I

Berat kurs kosong = 41,1931 g Berat kurs setelah dipijar = 41,4233 g Berat sampel = 2,007 g

Berat abu = 0,2302 g

Kadar abu total = 0,2302 g

2,007 g x 100%

= 11,469 %

2. Kadar abu total II

Berat kurs kosong = 38,7767 g Berat kurs setelah dipijar = 39,0197 g Berat sampel = 2,005 g

Berat abu = 0,2430 g

Kadar abu total = 0,2430 g

2,005 gx 100%

= 12,119 %

3. Kadar abu total III

Berat kurs kosong = 41,134 g Berat kurs setelah dipijar = 41,3681 g Berat sampel = 2,006 g

Berat abu = 0,2341 g

Kadar abu total = 0,2341 g

2,006 g x 100%

= 11,669 %

Kadar abu total rata-rata =11,469%+12,119%+11,669% 3

= 11,752 % Kadar abu total = berat abu

(15)

70

Lampiran 14. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam Serbuk Simplisia Daun Pepaya

Kadar abu tidak larut asam = Berat abu

Berat sampel x 100% 1. Kadar abu tidak larut asam I

Berat sampel = 2,007 g

Berat abu = 0,0174 g

Kadar abu tidak larut asam = 0,0174 g

2,007 g x 100%

= 0,866 %

2. Kadar abu tidak larut asam II

Berat sampel = 2,005 g

Berat abu = 0,0185 g

Kadar abu tidak larut asam = 0,0185 g

2,005 g x 100%

= 0,922 %

3. Kadar abu tidak larut asam III

Berat sampel = 2,006 g

Berat abu = 0,0168 g

Kadar abu tidak larut asam = 0,0168 g

2,006 g x 100%

= 0,837%

Kadar abu tidak larut asam =0,866 %+ 0,922 %+ 0,837% 3

(16)

71

Lampiran 15. Perhitungan Dosis dan Pembuatan Bahan Uji

Tabel Konversi Dosis Antara Jenis Hewan Dengan Manusia (Harmita dan Radji, 2008)

1. Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Pepaya

- Dosis suspensi ekstrak daun pepaya yang akan dibuat adalah 200 mg/kg bb, 400 mg/kg bb dan 600 mg/kg bb. Berarti dosis 200 mg,

400 mg dan 600 mg tersebut diberikan untuk hewan dengan 1 kg berat badan. Karena 1

100 x 1 kg = 1

100 x 1000 g = 10 ml. Maka tiap dosis

dilarutkan dalam 10,0 ml suspensi Na-CMC. - Cara pembuatan suspensi ekstrak daun pepaya :

Timbang 200 mg, 400 mg, dan 600 mg ekstrak etanol daun pepaya, kemudian masing-masing dilarutkan dalam 10,0 ml suspensi Na-CMC. - Volume suspensi ekstrak daun pepaya yang diberika kepada tikus

adalah 1

100 x BB. Misal BB tikus = 200 g.

Maka suspensi yang diberikan 1

(17)

72 2. Perhitungan Dosis Metformin

- Dosis manusia (BB = 70 kg) = 500 mg/hari (Nolte dan Karam, 2010) - Dosis tikus (BB = 200 g) = 500 mg x 0,018 x 1000 g

200 g = 45 mg/kg bb

- Menurut FI edisi III, penetapan kadar tablet = 20 tablet, maka diambil 20 tablet Metformin, digerus dan ditimbang berat totalnya = 10.792 mg - Berat bahan aktif Metformin-HCl dalam 20 tablet Metformin adalah

= 500 mg/tab x 20 tab = 10.000 mg. - Serbuk tablet Metfomin yang digunakan :

45 10000 mg =

X

10792 mg X = 48,564 mg ≈ 50 mg

- Cara pembuatan suspensi Metformin :

Timbang 50 mg serbuk tablet Metformin dilarutkan dalam 10,0 ml suspensi Na-CMC.

- Volume yang diberikan = 1

100 x BB

Misal BB tikus = 200 g

Maka volume suspensi Metformin yang diberikan 1

100 x 200 g = 2 ml.

3. Perhitungan Dosis Glibenklamid

- Dosis manusia (BB = 70 kg) = 5 mg/hari (Nolte dan Karam, 2010) - Dosis tikus (BB = 200 g) = 5 mg x 0,018 x 1000 g

200 g = 0,45 mg/kg bb

- Menurut FI edisi III, penetapan kadar tablet = 20 tablet, maka diambil 20 tablet Metformin, digerus dan ditimbang berat totalnya = 4002,5 mg - Berat bahan aktif Metformin-HCl dalam 20 tablet Metformin adalah

(18)

73

- Serbuk tablet Glibenklamid yang digunakan :

0,45 100 mg =

X

4002 ,5 mg X = 18,01 mg ≈ 18 mg

- Cara pembuatan suspensi Glibenklamid :

Timbang 18 mg serbuk tablet Glibenklamid dilarutkan dalam 10,0 ml suspensi Na-CMC.

- Volume yang diberikan = 1

100 x BB

Misal BB tikus = 200 g

Maka volume suspensi Metformin yang diberikan 1

100 x 200 g = 2 ml.

4. Perhitungan Larutan Aloksan untuk Diinjeksi Secara Intraperitoneal (i.p)

- Dosis aloksan untuk tikus = 150 mg/kg bb (i.p)

(19)

74

Lampiran 16. Data Pengukuran Kadar Glukosa Darah (KGD) Tikus Metode Induksi Aloksan

1. KGD tikus setelah pemberian suspensi Na-CMC 0,5 % b/v sebanyak 1 % bb

No Hewan

BB Hewan

KGD sebelum diinduksi

aloksan (mg/dL)

KGD setelah diinduksi

aloksan (mg/dL)

KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-

3 5 7 9 11 13 15

1 173,7 98 377 303 351 423 348 327 230 259

2 166,2 93 362 485 354 334 370 219 272 206

3 163,9 98 249 551 211 329 246 449 427 200

4 155,2 95 413 437 431 381 272 296 268 474

5 154,3 88 352 459 437 344 486 398 292 228

Rata-rata 94,4 350,6 447 356,8 362,2 344,4 337,8 297,8 273,4

(20)

75 Lampiran 16. (lanjutan)

2. KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 200 mg/kg bb

No Hewan

BB Hewan

KGD sebelum diinduksi

aloksan (mg/dL)

KGD setelah diinduksi

aloksan (mg/dL)

KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-

3 5 7 9 11 13 15

1 166,8 91 464 446 384 376 172 164 90 88

2 163,1 93 368 304 283 170 140 117 95 93

3 162,1 103 366 311 216 184 124 91 84 75

4 158,5 103 325 326 253 174 150 87 84 81

5 166,2 94 460 326 298 116 108 102 94 84

Rata-rata 96,8 396,6 460 286.8 204 138,8 112,2 89,4 84,2

(21)

76 Lampiran 16. (lanjutan)

3. KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 400 mg/kg bb

No Hewan

BB Hewan

KGD sebelum diinduksi

aloksan (mg/dL)

KGD setelah diinduksi

aloksan (mg/dL)

KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-

3 5 7 9 11 13 15

1 171,7 83 463 422 432 265 151 116 107 106

2 164,7 81 474 345 310 251 184 172 125 120

3 165 87 350 298 209 147 118 144 119 104

4 151,2 95 321 345 245 194 120 115 117 106

5 179,5 101 398 298 303 295 185 143 129 106

Rata-rata 89,4 401,2 341,6 299,8 230,4 151,6 138 119,4 108,4

(22)

77 Lampiran 16. (lanjutan)

4. KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 600 mg/kg bb

No Hewan

BB Hewan

KGD sebelum diinduksi

aloksan (mg/dL)

KGD setelah diinduksi

aloksan (mg/dL)

KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-

3 5 7 9 11 13 15

1 160 88 335 217 278 155 135 115 112 83

2 154,8 87 484 361 312 120 122 128 106 81

3 156 80 350 286 186 137 117 127 107 96

4 160 78 414 446 322 157 146 121 113 94

5 165,7 87 325 404 312 189 158 169 126 115

Rata-rata 84 381,6 342,8 282 151,6 135,6 132 112,8 93,8

(23)

78 Lampiran 16. (lanjutan)

5. KGD tikus setelah pemberian suspensi metformin 45 mg/kg bb

No Hewan

BB Hewan

KGD sebelum diinduksi

aloksan (mg/dL)

KGD setelah diinduksi

aloksan (mg/dL)

KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-

3 5 7 9 11 13 15

1 160,1 93 460 389 361 230 102 99 85 82

2 167,4 95 562 387 340 206 126 113 105 102

3 158,8 98 494 429 354 330 123 126 102 99

4 160,7 88 571 452 375 352 147 102 99 77

5 159,8 95 543 499 363 413 137 119 79 75

Rata-rata 93,8 526 431,2 358,6 306,2 127 111,8 94 87

(24)

79

Lampiran 17. Data Persen Penurunan Kadar Glukosa Darah (KGD) Tikus Perbandingan Antar Individu Metode Induksi Aloksan

1. Persen penurunan KGD tikus setelah pemberian suspensi Na-CMC 0,5 % b/v sebanyak 1 % bb

No Hewan BB Hewan

Persen penurunan KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-

3 5 7 9 11 13 15

1 173,7 19,62 6,89 -12,20 7,69 13,26 38,99 31,29

2 166,2 -33,97 2,20 7,73 -2,20 39,50 24,86 43,09

3 163,9 -121,28 15,26 -32,12 1,20 -80,32 -71,48 19,67

4 155,2 -5,81 -4,35 7,74 34,14 28,32 35,10 -14,76

5 154,3 -30,39 -24,14 2,27 -38,06 -13,06 17,04 35,22

Rata-rata -34,36 -0,82 -5,31 0,55 -2,45 8,90 22,90

(25)

80 Lampiran 17. (lanjutan)

2. Persen penurunan KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 200 mg/kg bb

No Hewan BB Hewan

Persen penurunan KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-

3 5 7 9 11 13 15

1 166,8 3,87 17,24 18,96 62,93 64,65 80,60 81,03

2 163,1 17,39 23,09 53,80 61,95 68,20 74,18 74,72

3 162,1 15,02 40,98 49,72 66,12 75,13 77,04 79,50

4 158,5 -0,30 22,15 46,46 53,84 73,23 74,15 75,07

5 166,2 29,13 35,21 74,78 76,52 77,82 79,56 81,73

Rata-rata 13,02 27,73 48,74 64,27 71,81 77,11 78,41

(26)

81 Lampiran 17. (lanjutan)

3. Persen penurunan KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 400 mg/kg bb

No Hewan BB Hewan

Persen penurunan KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-

3 5 7 9 11 13 15

1 171,7 8,85 6,69 42,76 67,38 74,94 76,88 77,10

2 164,7 27,21 34,59 47,04 61,18 63,71 73,62 74,68

3 165 14,85 40,28 58,00 66,28 58,85 66,00 70,28

4 151,2 -7,47 23,67 39,56 62,61 64,17 63,55 66,97

5 179,5 25,12 23,86 25,87 53,51 64,07 67,58 73,36

Rata-rata 13,71 25,82 42,65 62,19 65,15 69,53 72,48

(27)

82 Lampiran 17. (lanjutan)

4. Persen penurunan KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 600 mg/kg bb

No Hewan BB Hewan

KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-

3 5 7 9 11 13 15

1 160 35,22 17,01 53,73 59,70 65,67 66,56 75,22

2 154,8 25,41 35,53 75,20 74,79 73,55 78,09 83,26

3 156 18,28 46,85 60,85 66,57 63,71 69,42 72,57

4 160 -7,72 22,22 62,07 64,73 70,77 72,70 77,29

5 165,7 -24,30 4,00 41,84 51,38 48,00 61,23 64,61

Rata-rata 9,37 25,12 58,74 63,43 64,34 69,60 74,59

(28)

83 Lampiran 17. (lanjutan)

5. Persen penurunan KGD tikus setelah pemberian suspensi metformin 45 mg/kg bb

No Hewan BB Hewan

Persen penurunan KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-

3 5 7 9 11 13 15

1 160,1 15,43 21,52 50,00 77,82 78,47 81,52 82,17

2 167,4 31,13 39,50 63,34 77,58 79,89 81,31 81,85

3 158,8 13,15 28,34 33,19 75,10 74,49 79,35 79,95

4 160,7 20,84 34,32 38,35 74,25 82,13 82,66 86,51

5 159,8 8,10 33,14 23,94 74,76 78,08 85,45 86,18

Rata-rata 17,73 31,36 41,76 75,90 78,61 82,06 83,33

(29)

84

Lampiran 18. Data Persen Penurunan Kadar Glukosa Darah (KGD) Tikus Perbandingan Antar Kelompok Metode Induksi Aloksan

1. Persen penurunan KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 200 mg/kg bb

No Hewan BB Hewan

Persen penurunan KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-

3 5 7 9 11 13 15

1 166,8 -47,19 -9,40 11,11 50,57 49,84 60,86 66,02

2 163,1 37,31 20,05 49,10 62,16 46,57 65,07 54,85

3 162,1 43,55 -2,36 44,07 49,59 79,73 80,32 62,50

4 158,5 25,40 41,29 54,33 44,85 70,60 68,65 82,91

5 166,2 28,97 31,80 66,27 77,77 74,37 67,80 63,15

Rata-rata 17,61 16,27 44,97 56,99 64,22 68,54 65,88

(30)

85 Lampiran 18. (lanjutan)

2. Persen penurunan KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 400 mg/kg bb

No Hewan BB Hewan

Persen penurunan KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-

3 5 7 9 11 13 15

1 171,7 -39,27 -23,07 37,35 67,38 64,52 53,47 59,07

2 164,7 28,86 12,42 24,85 61,18 21,46 54,04 41,74

3 165 45,91 0,94 55,31 66,28 67,92 72,13 48,00

4 151,2 21,05 43,15 49,08 62,61 61,14 56,34 77,63

5 179,5 35,07 30,66 14,24 53,51 64,07 55,82 53,50

Rata-rata 18,32 12,82 36,16 62,19 55,82 58,36 55,99

(31)

86 Lampiran 18. (lanjutan)

3. Persen penurunan KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 600 mg/kg bb

No Hewan BB Hewan

Persen penurunan KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-

3 5 7 9 11 13 15

1 160 28,38 20,79 63,35 61,20 64,83 51,30 67,95

2 154,8 25,56 11,86 64,07 67,02 73,55 61,02 60,67

3 156 48,09 11,84 58,35 52,43 63,71 74,94 52,00

4 160 -2,05 25,29 58,79 46,32 70,77 57,83 80,16

5 165,7 11,98 28,60 45,05 67,48 48,00 56,84 49,56

Rata-rata 22,39 19,68 57,92 58,89 64,17 60,39 62,07

(32)

87 Lampiran 18. (lanjutan)

4. Persen penurunan KGD tikus setelah pemberian suspensi metformin 45 mg/kg bb

No Hewan BB Hewan

Persen penurunan KGD setelah perlakuan (mg/dL) Hari ke-

3 5 7 9 11 13 15

1 160,1 -28,38 -2,84 83,91 70,68 69,72 63,04 68,33

2 167,4 20,20 3,95 62,13 65,94 48,40 61,39 50,48

3 158,8 22,14 -67,77 -0,30 50,00 71,93 76,11 50,50

4 160,7 -3,43 12,99 8,23 45,95 65,54 63,05 83,75

5 159,8 -8,71 16,93 -16,70 71,81 70,10 72,94 67,10

Rata-rata 0,36 -7,34 27,45 60,88 65,14 67,31 64,03

(33)

88

Lampiran 19. Data Hasil Selisih (Delta) KGD Tikus Metode Induksi Aloksan

1. KGD tikus setelah pemberian suspensi Na-CMC 0,5 % b/v sebanyak 1 % bb

No

(34)

89 Lampiran 19. (lanjutan)

2. KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 200 mg/kg bb

No

(35)

90 Lampiran 19. (lanjutan)

3. KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 400 mg/kg bb

No

(36)

91 Lampiran 19. (lanjutan)

4. KGD tikus setelah pemberian ekstrak etanol daun pepaya dosis 600 mg/kg bb

No

(37)

92 Lampiran 19. (lanjutan)

5. KGD tikus setelah pemberian suspensi metformin 45 mg/kg bb

No

(38)

93

Lampiran 20. Signifikansi Persentase Penurunan KGD Rata-Rata Antar Individu Tikus yang Diinduksi Aloksan

Kel.

(39)

94

Lampiran 21. Signifikansi Persentase Penurunan KGD Rata-Rata Antar Kelompok Tikus yang Diinduksi Aloksan

Kel.

(40)

95

Lampiran 22. Signifikansi Hasil Selisih (Delta) KGD Rata-Rata Tikus yang Diinduksi Aloksan

Kel.

Δ (Induksi

–awal)

Gambar

Gambar Mikroskopik Serbuk Simplisia Daun Pepaya    (pembesaran 10 x 40)
Gambar Alat pengukur glukosa darah
Tabel Konversi Dosis Antara Jenis Hewan Dengan Manusia (Harmita dan Radji, 2008)

Referensi

Dokumen terkait

In this step, modification of cooperation contract monitoring system has been done by implementing previous concepted two central facilities protocol, AES,

Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2014 1... Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2014

Sarana TK Gedung Ruang Kelas Ruang Guru Kantin TK WC/KM Guru/Karyawan WC/KM Anak Didik. Ruagn Penjaga TK Aula Halaman TK Gudang Dapur Tempat/Ruang Tunggu

[r]

Upaya membiasakan peserta didik dalam melakukan kegiatan keagamaan berupa kegiatan pembiasaan akhlak terpuji di sekolah merupakan dari tugas dan tanggung jawab guru mata

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Potensi Ekstrak Batang Sipatah-patah ( Cissus quadrangula Salisb.) dalam Proliferasi dan Diferensiasi Sel Punca Mesenkimal

Perangkat lunak dikernbangkan untuk selanjutnya digunakan oleh para user dan pengembang perangkat lunak menggunakan proses Pengujian Alphl dan pengujian Beta untuk

Harbinsn di Desa Raws Denok, Depok, Jaws Barat Nama Mahasiswa Syaiful Jamal.. Nomor Pokok