• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Membeli Rumah di Perumahan Bougenville Jalan Sei Mencirim Kecamatan Sunggal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Membeli Rumah di Perumahan Bougenville Jalan Sei Mencirim Kecamatan Sunggal"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMBELI RUMAH DI PERUMAHAN BOUGENVILLE

JALAN SEI MENCIRIM KECAMATAN SUNGGAL

TESIS

Oleh

GLORIA LARIZA H. SITUMEANG

117019023/IM

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

THE ANALYSIS OF THE FACTORS INFLUENCING THE DECISION MADE BY THE CONSUMER TO BUY A HOUSE IN BOUGENVILLE HOUSING

COMPLEX JALAN SEI MENCIRIM, SUNGGAL SUBDISTRICT

THESIS

BY

GLORIA LARIZA H. SITUMEANG NIM: 117019023/IM

SCHOOL OF POSTGRADUATE STUDIES UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA

(3)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMBELI RUMAH DI PERUMAHAN BOUGENVILLE

JALAN SEI MENCIRIM KECAMATAN SUNGGAL

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

GLORIA LARIZA H. SITUMEANG 117019023/IM

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(4)

PERSETUJUAN

Judul Tesis : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI

KONSUMEN DALAM MEMBELI RUMAH DI PERUMAHAN BOUGENVILLE JALAN SEI MENCIRIM KECAMATAN SUNGGAL

Nama Mahasiswa : GLORIA LARIZA H. SITUMEANG

Nomor Pokok : 117019023

Program Studi : Ilmu Manajemen

Menyetujui Komisi Pembimbing,

(Prof. Dr. Paham Ginting, MS) (Dr. Parapat Gultom, MSIE) Ketua Anggota

Ketua Program Studi, Direktur,

(Prof. Dr. Paham Ginting, MS) (Prof. Dr. Erman Munir, M.Sc)

(5)

Telah diuji pada

Tanggal: 13 Mei 2013

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Paham Ginting, MS

Anggota : 1. Dr. Parapat Gultom, MSIE

2. Prof. Dr. Rismayani, MS

3. Dr. Endang Sulistya Rini, M.Si

(6)

PERNYATAAN

Judul Tesis

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMBELI RUMAH DI PERUMAHAN BOUGENVILLE

JALAN SEI MENCIRIM KECAMATAN SUNGGAL

Dengan ini peneliti menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister pada Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya peneliti sendiri.

Adapun pengutipan-pengutipan yang peneliti lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini, telah peneliti cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya peneliti sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, peneliti bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang peneliti sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai perundang-undangan yang berlaku.

Medan, Mei 2013 Yang Membuat Pernyataan

(7)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMBELI RUMAH DI PERUMAHAN BOUGENVILLE

JALAN SEI MENCIRIM KECAMATAN SUNGGAL

ABSTRAK

Fenomena yang terjadi adalah perumahan Bougenville yang merupakan salah satu perumahan terbesar di daerah Sei Mencirim kecamatan sunggal. Di lahan seluas 10,5 ha telah dibangun sekitar 522 unit rumah dengan tipe 36, 36+, 45, 60, 70, M, dan tipe ruko. Namun dalam data penjualan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Maka perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi konsumen untuk membeli rumah di perumahan Bougenville? 2. Faktor apa yang paling dominan memengaruhi konsumen dalam membeli rumah di perumahan Bougenville?

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Bauran Pemasaran dan Perilaku Konsumen yang berkaitan dengan Keputusan Konsumen dalam membeli. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan menyebarkan kuesioner untuk 100 responden dengan teknik accidental sampling. Skala pengukuran variabel yang digunakan adalah skala Likert dan data dianalisis yang digunakan yaitu dengan analisis faktor dan analisis regresi linier berganda. Dengan SPSS 16.0 for Windows diperoleh nilai signifikan dari uji Bartlett 0.000 sehingga ada korelasi antara variabel. KMO Indeks nilai 0,883. Dalam proses korelasi anti-image, 16 variabel secara keseluruhan dapat mengikuti proses atau tahap berikutnya karena nilai MSA lebih besar dari 0,5. Dari hasil faktor analisis pengolahan, 16 variabel telah diringkas menjadi enam faktor baru, yang mungkin merupakan varians 82,831%, di mana nilai dapat dilihat dari akumulasi varians. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen untuk membeli Rumah adalah: 1) Faktor harga 2) Faktor promosi, 3) Faktor produk, 4) Faktor pribadi, 5) Faktor sosial, 6) Faktor fasilitas. Dari analisis faktor dilanjutkan dengan analisis regresi berganda untuk mengetahui faktor yang paling dominan memengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian rumah dan pada tingkat signifikansi α = 5%, menunjukkan bahwa faktor harga adalah faktor yang paling dominan memengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian rumah di perumahan Bougenville.

Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa perusahaan sekarang dapat lebih fokus kedalam faktor-faktor yang yang telah diindentifikasi dimensinya sehingga dapat meningkatkan dan menetapkan strategi yang harus dilakukan.

(8)

THE ANALYSIS OF THE FACTORS INFLUENCING THE DECISION MADE BY THE CONSUMER TO BUY A HOUSE IN BOUGENVILLE HOUSING

COMPLEX JALAN SEI MENCIRIM, SUNGGAL SUBDISTRICT

ABSTRACT

It is a phenomenon that Bougenville housing complex is one of the biggest housing complexes in Sei Mencirim, Sunggal Subdistrict. In the area of 10.5 ha, about 522 units of houses of 36, 36+, 45, 60, 70, M and Shophouse types have been built. But the data of selling shows a decline compared to the previous year. Thus, the research questions answered in this study were (1) what factors have influenced the consumers to buy a house in Bougenville housing complex?, and (2) what factor is the most dominant in influencing the consumers to buy a house in Bougenville housing complex?

This descriptive quantitative study employed the Marketing Mix theory and Consumer behavior theory which are related to the consumers’ decision to buy.

This study used primary data obtained through distributing questionnaires to 100 respondents selected by means of accidental sampling technique. The variables were measured by using Likert scale. The data obtained were analyzed through factor analysis and multiple linear regression analysis method. With SPSS 16.0 for Windows, the significant value of Bartlett test (0.000) was found that there was an inter-variable correlation. The value of KMO index was 0.883. In the process of anti-image correlation, all of the 16 variables could follow the process or the next stages because the value of MSA was greater than 0.5. The result of the process of factor analysis, 16 variables were summarized into 6 new factors which may be the variance 82.831% in which the value can be seen from the accumulation of variance. The result of this study showed that the factors considered by the consumers to buy a house were 1). Price, 2). Promotion, 3). Product, 4). Personal, 5). Social, and 6). Facility. The result of factor analysis followed by multiple regression analysis done to find out the most dominant factor influencing the consumers to buy a house at the significance level α = 5% showed that “price” was the most dominant factor influencing the consumers to buy a house in Bougenville housing complex.

The implication of this study is that, at present, a company can focus more into the factors with identified dimensions that the company can improve and set the strategy it should implement.

(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat dan lindungan-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis pada program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang berjudul: “Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Konsumen Dalam Membeli Rumah Di

Perumahan Bougenville Jalan Sei Mencirim Kecamatan Sunggal.”

Peneliti menyadari selama proses penyusunan tesis ini telah banyak mendapatkan bantuan, dorongan dan bimbingan baik secara moril dan materil dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, izinkanlah peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar– besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), SpA(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Erman Munir, M. Sc., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS., selaku Ketua Program Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sekaligus sebagai Ketua Komisi Pembimbing.

4. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA., selaku Sekretaris Program Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Dr. Parapat Gultom, MSIE. selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan saran kepada peneliti dalam menyelesaikan tesis ini.

(10)

7. Seluruh Staff Pengajar yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi peneliti dan Staff Administrasi Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

8. Bapak Adel selaku Kepala Pemasaran di Perumahan Bougenville dan Ibu Nila selaku Tenaga Administrasi, yang telah memberi kesempatan peneliti untuk meneliti dan yang telah membantu peneliti dalam pemberian data untuk mendukung kelengakapan tesis ini.

9. Kedua orang tua peneliti: Jonathan Situmeang dan Niju Renta Pasaribu serta kedua saudara peneliti: Ruth Dame Via Dolorosa Situmeang dan Arief Sahat Parasian Situmeang, yang telah memberikan doa dan semangat kepada peneliti.

10. Rekan-rekan mahasiswa Magister Ilmu Manajemen 2011, kelas paralel angkatan XXI.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah dengan ikhlas memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan tesis ini.

Peneliti menyadari teisi ini belum sempurna, namun diharapkan akan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak khususnya bagi perkembangan penelitian dalam bidang Ilmu Manajemen Pemasaran.

Akhir kata peneliti mengucapkan semoga tesis ini bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi rekan mahasiswa dan mahasiswi.

Medan, Mei 2013

Peneliti,

(11)

RIWAYAT HIDUP

Gloria Lariza Hotriama Situmeang, lahir di Medan, Provinsi Sumatera Utara tanggal 12 Oktober 1987, anak ketiga dari pasangan Jonathan Situmeang dan Niju Renta Pasaribu dan anak ketiga dari tiga bersaudara, Ruth Dame Viadolorosa Situmeang dan Arief Sahat Parasian Situmeang.

Pendidikan dimulai dari sekolah dasar di SD Swasta Andreas Kecamatan Sunggal tamat dan lulus tahun 2000. Melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama di SMP Swasta Andreas Kecamatan Sunggal, tamat dan lulus tahun 2003. Selanjutnya meneruskan pendidikan ke sekolah menengah atas di SMA Negeri 4 Medan, tamat dan lulus tahun 2006. Kemudian menyelesaikan jenjang pendidikan Strata 1 (S-1) Fakultas Ekonomi di Universitas Dian Nusantara Medan tahun 2010. Setelah itu tahun 2011 melanjutkan pendidikan Strata 2 (S-2) Program Studi Magister Ilmu Manajemen di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.

Medan, Mei 2013

(12)
(13)

3.3.2. Sampel ... 34

3.6.1. IndentifikasiVaraibel Penelitian ... 37

(14)
(15)

4.2.3. Pembahasan Analisis Regresi Linier Berganda ... 93

4.2.3.1. Pengaruh Faktor Harga Terhadap ... Keputusan Pembelian ... 93

4.2.3.2. Pengaruh Faktor Produk Terhadap ... Keputusan Pembelian ... 93

4.2.3.3. Pengaruh Faktor Promosi Terhadap ... Keputusan Pembelian ... 94

4.2.3.4. Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap ... Keputusan Pembelian ... 94

4.2.3.5. Pengaruh Faktor Sosial Terhadap ... Keputusan Pembelian ... 94

4.2.3.6. Pengaruh Faktor Fasilitas Terhadap ... Keputusan Pembelian ... 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 96

5.1. Kesimpulan ... 96

5.2. Saran ... 96

(16)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

2.1. Proses Pembelian ... 27

2.2. Kerangka Konseptual ... 32

4.1. Struktur Organisasi ... 50

4.2. Regrerssion Standarized Residual ... 77

(17)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

1.1. Daftar Tipe, Luas Tanah, Harga, Uang Muka, Discount, Harga Uang Muka

Setelah Discount, Nilai KPR Rumah Periode Tahun 2007 s.d 2012 .. 5

1.2. Data Penjualan Rumah Periode Tahun 2007 s.d 2012 ... 5

3.1. Indentifikasi Variabel Penelitian ... 37

3.2. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 38

3.3. Uji Validitas ... 40

3.4. Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian ... 40

3.5. Hasil Uji Realibilitas X1-X16 ... 41

3.6. Hasil Uji Realibilitas Keputusan Pembelian ... 41

4.1. Responden Menurut Jenis Kelamin ... 51

4.2. Responden Menurut Usia ... 52

4.3. Responden Menurut Status Marital ... 52

4.4. Responden Menurut Pendidikan Terakhir ... 53

4.5. Responden Menurut Pekerjaan ... 54

4.6. Responden Menurut Penghasilan Perbulan ... 54

4.7. Responden Menurut Tipe Rumah ... .. 55

4.8. Penjelasan Responden Atas Variasi Harga ... 56

4.9. Penjelasan Responden Atas Variasi Tipe Rumah ... 56

4.10. Penjelasan Responden Atas Design Rumah ... 57

4.11. Penjelasan Responden Atas Kualitas Bangunan ... 58

4.12. Penjelasan Responden Atas Discount ... 58

4.13. Penjelasan Responden Atas Variasi Uang Muka ... 59

4.14. Penjelasan Responden Atas Variasi Pembayaran Kredit ... 59

4.15. Penjelasan Responden Atas Ketersediaan Sarana Keamanan ... 60

4.16. Penjelasan Responden Atas Ketersediaan Sarana Ibadah ... 61

4.17. Penjelasan Responden Atas Ketersediaan Sarana Olahraga ... 61

(18)

4.19. Penjelasan Responden Atas Papan Reklame ... 62

4.20. Penjelasan Responden Atas Pekerjaan ... 63

4.21. Penjelasan Responden Atas Keadaan Ekonomi ... 64

4.22. Penjelasan Responden Atas Teman ... 64

4.23. Penjelasan Responden Atas Keluarga ... 65

4.24. Penjelasan Responden Atas Kegunaan Rumah Untuk ... Memenuhi Kebutuhan ... 65

4.25. Penjelasan Responden Atas Pencarian Rumah ... 66

4.26. Penjelasan Responden Atas Pemilihan Dalam Hal ... Mencari Alternatif Pembelian ... 67

4.27. Penjelasan Responden Atas Ketepatan Keputusan ... Dalam Membeli Rumah ... 67

4.28. Penjelasan Responden Atas Kepuasan Setelah Melakukan ... Pembelian Rumah ... 68

4.29. KMO and Bartlett’s Test ... 68

4.30. Anti Image ... 69

4.31. Communatilities ... 70

4.32. Total Variance Explaned ... 71

4.33. Komponen Matrik (Sebelum Rotasi) ... 72

4.34. Nilai Loading Matrix Rotated ... 73

4.35. Kelompok Faktor Dan Interpretasinya ... 74

4.36. Kelompok Faktor Dan Indikatornya ... 76

4.37. Collinearity Statistic ... 78

4.38. Coefficienta ... 79

4.39. R-Square ... 80

4.40. ANOVAb ... 81

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul

1. Kuesioner Penelitian

2. Distribusi Skor Butir Jawaban Responden Uji Validitas

3. Distribusi Skor Butir Jawaban Responden Kuesioner

(20)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMBELI RUMAH DI PERUMAHAN BOUGENVILLE

JALAN SEI MENCIRIM KECAMATAN SUNGGAL

ABSTRAK

Fenomena yang terjadi adalah perumahan Bougenville yang merupakan salah satu perumahan terbesar di daerah Sei Mencirim kecamatan sunggal. Di lahan seluas 10,5 ha telah dibangun sekitar 522 unit rumah dengan tipe 36, 36+, 45, 60, 70, M, dan tipe ruko. Namun dalam data penjualan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Maka perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi konsumen untuk membeli rumah di perumahan Bougenville? 2. Faktor apa yang paling dominan memengaruhi konsumen dalam membeli rumah di perumahan Bougenville?

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Bauran Pemasaran dan Perilaku Konsumen yang berkaitan dengan Keputusan Konsumen dalam membeli. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan menyebarkan kuesioner untuk 100 responden dengan teknik accidental sampling. Skala pengukuran variabel yang digunakan adalah skala Likert dan data dianalisis yang digunakan yaitu dengan analisis faktor dan analisis regresi linier berganda. Dengan SPSS 16.0 for Windows diperoleh nilai signifikan dari uji Bartlett 0.000 sehingga ada korelasi antara variabel. KMO Indeks nilai 0,883. Dalam proses korelasi anti-image, 16 variabel secara keseluruhan dapat mengikuti proses atau tahap berikutnya karena nilai MSA lebih besar dari 0,5. Dari hasil faktor analisis pengolahan, 16 variabel telah diringkas menjadi enam faktor baru, yang mungkin merupakan varians 82,831%, di mana nilai dapat dilihat dari akumulasi varians. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen untuk membeli Rumah adalah: 1) Faktor harga 2) Faktor promosi, 3) Faktor produk, 4) Faktor pribadi, 5) Faktor sosial, 6) Faktor fasilitas. Dari analisis faktor dilanjutkan dengan analisis regresi berganda untuk mengetahui faktor yang paling dominan memengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian rumah dan pada tingkat signifikansi α = 5%, menunjukkan bahwa faktor harga adalah faktor yang paling dominan memengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian rumah di perumahan Bougenville.

Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa perusahaan sekarang dapat lebih fokus kedalam faktor-faktor yang yang telah diindentifikasi dimensinya sehingga dapat meningkatkan dan menetapkan strategi yang harus dilakukan.

(21)

THE ANALYSIS OF THE FACTORS INFLUENCING THE DECISION MADE BY THE CONSUMER TO BUY A HOUSE IN BOUGENVILLE HOUSING

COMPLEX JALAN SEI MENCIRIM, SUNGGAL SUBDISTRICT

ABSTRACT

It is a phenomenon that Bougenville housing complex is one of the biggest housing complexes in Sei Mencirim, Sunggal Subdistrict. In the area of 10.5 ha, about 522 units of houses of 36, 36+, 45, 60, 70, M and Shophouse types have been built. But the data of selling shows a decline compared to the previous year. Thus, the research questions answered in this study were (1) what factors have influenced the consumers to buy a house in Bougenville housing complex?, and (2) what factor is the most dominant in influencing the consumers to buy a house in Bougenville housing complex?

This descriptive quantitative study employed the Marketing Mix theory and Consumer behavior theory which are related to the consumers’ decision to buy.

This study used primary data obtained through distributing questionnaires to 100 respondents selected by means of accidental sampling technique. The variables were measured by using Likert scale. The data obtained were analyzed through factor analysis and multiple linear regression analysis method. With SPSS 16.0 for Windows, the significant value of Bartlett test (0.000) was found that there was an inter-variable correlation. The value of KMO index was 0.883. In the process of anti-image correlation, all of the 16 variables could follow the process or the next stages because the value of MSA was greater than 0.5. The result of the process of factor analysis, 16 variables were summarized into 6 new factors which may be the variance 82.831% in which the value can be seen from the accumulation of variance. The result of this study showed that the factors considered by the consumers to buy a house were 1). Price, 2). Promotion, 3). Product, 4). Personal, 5). Social, and 6). Facility. The result of factor analysis followed by multiple regression analysis done to find out the most dominant factor influencing the consumers to buy a house at the significance level α = 5% showed that “price” was the most dominant factor influencing the consumers to buy a house in Bougenville housing complex.

The implication of this study is that, at present, a company can focus more into the factors with identified dimensions that the company can improve and set the strategy it should implement.

(22)

maka developer harus memberikan kualitas rumah yang bermutu tinggi. Untuk memberikan sesuatu yang beda terhadap perumahan yang akan dibangun maka perlu meningkatkan kualitas perumahan yang berbeda dari perumahan yang lain. Hal ini selaras dengan pengertian produk (product) menurut Kotler (2009) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Saat ini pun dalam membeli rumah, masyarakat tidak hanya melihat faktor produk saja namun mereka mulai mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti faktor harga, bagaimana promosi yang ditawarkan pemasar, fasilitas yang diberikan, dan bagaimana peran refrensi keluarga dan teman dalam memengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Harga merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam pengambilan keputusan yang harus dipertimbangkan konsumen sebelum membeli suatu produk. Jika harga produk yang ditawarkan produsen ke konsumen tidak sesuai dengan kualitasnya, hal ini akan membuat konsumen kecewa dan berfikir ulang untuk membeli produk tersebut (Setiadi, 2003).

Kesanggupan seseorang di dalam memiliki rumah sangat dipengaruhi pendapatan yang diperolehnya. Apabila pendapatan seseorang meningkat dan kondisi perekonomian tidak terjadi resesi dan inflasi, kecenderungan untuk memiliki rumah akan meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas. Dan pendapatan seseorang juga ada kaitannya dengan pekerjaan dan keadaan ekonomi seseorang yang merupakan salah satu faktor yang memengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian.

(23)

kemampuan pendapatan orang tersebut. Dengan kata lain faktor keuangan seseorang yang disesuaikan dengan harga rumah yang akan di beli dan sangat menentukan tipe dan jenis perumahan yang akan dibeli.

Fasilitas di perumahaan yang ada, sangat memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Fasilitas perumahaan yang lengkap dengan adanya seperti sarana ibadah, keamanan, olahraga dan lain sebagainya, merupakan hal yang harus dipenuhi oleh perumahaan. Fasilitas yang ada di perumahaan harus di rawat bahkan ditambah sesuai kebutuhan pelanggan atau penghuni perumahaan.

Promosi juga ikut serta mendukung dalam pengambilan keputusan konsumen, dengan promosi, setidaknya konsumen mengetahui peluang atau kesempatan untuk memiliki rumah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Pengertian promosi menurut Buchari (2006) adalah “sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen”.

Keluarga dan teman merupakan kelompok refrensi yang dapat memengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian termasuk dalam melakukan pembelian rumah. Kelompok refrensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. (Setiadi, 2010).

(24)

through creating and exchangin products and value with others.” Artinya pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan seseorang atau kelompok lainnya. (Kotler, 2009)

Dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk berupa barang atau jasa, konsumen akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Untuk itu pihak developer atau perusahaan perlu memahami faktor-faktor tersebut yaitu faktor bauran pemasaran dan perilaku konsumen itu sendiri. Dengan mengetahui perilaku konsumen, perusahaan dapat mengenali kebutuhan atau keinginan konsumen dengan demikian selanjutnya perusahaan dapat menyusun strategi dan program yang tepat dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada dan mengungguli pesaingnya

Fenomena yang terjadi adalah perumahan Bougenville yang merupakan salah satu perumahan terbesar di daerah Sei Mencirim kecamatan sunggal.

Di lahan seluas 10,5 ha telah dibangun sekitar 522 unit rumah dengan tipe 36, 36+, 45, 60, 70, M, dan tipe ruko. Namun dalam data penjualan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam penelitian ini akan diketahui apa yang menjadi penyebab dan sekaligus menganalisis faktor apa yang memengaruhi konsumen membeli rumah di perumahan Bougenville.

Tabel 1.1.

Daftar Tipe, Luas Tanah, Harga, Uang Muka, Discount, Harga Uang Muka Setelah

Discount, Nilai KPR Rumah

Periode Tahun 2007 s.d 2012

T36 7x12 123.750.000 20% 24.750.000 4.000.000 20.750.000 99.000.000 2.202.256 1.420.353 1.188.198 1.090.089

30% 37.125.000 33.125.000 86.625.000 1.926.887 1.242.809 1.039.673 953.828

T36+ 7x13 130.400.000 20% 26.080.000 5.000.000 21.080.000 104.320.000 2.343.000 1.561.097 1.328.942 1.230.833

30% 39.120.000 34.120.000 91.280.000 2.067.731 1.383.653 1.180.517 1.094.672

T45 7x15 149.975.000

(25)

30% 44.992.500 37.992.500 104.982.500 2.335.231 1.506.184 1.260.000 1.155.962 T60 8x15 193.550.000 20% 38.710.000 10.000.000 28.710.000 154.840.000 3.444.261 2.221.489 1.858.390 1.704.943

30% 58.065.000 48.065.000 135.485.000 3.013.728 1.943.803 1.626.091 1.491.825

T70 9x17 252.875.000 20% 50.575.000 12.000.000 38.575.000 202.300.000 4.499.961 2.902.398 2.428.005 2.227.525

30% 75.862.500 63.862.500 177.012.500 3.937.466 2.539.598 2.124.504 1.949.085

M 7x16 340.500.000 20% 68.100.000 15.000.000 53.100.000 272.400.000 6.059.266 3.908.123 3.269.345 2.999.396

30% 102.150.000 87.150.000 238.350.000 5.301.857 3.419.607 2.860.677 2.642.472

Ruko 4x16 293.000.000 30% 87.900.000 20.000.000 67.900.000 205.100.000 4.562.244 2.942.570 2.461.610 2.258.356 393.000.000 30% 117.900.000 97.900.000 275.100.000 6.119.324 3.946.860 3.301.750 3.029.126

Sumber : Data primer yang diolah, 2013

Tabe1.2.

Data Penjualan Rumah Periode Tahun 2007 s.d 2012

Tipe Jumlah Unit Tahun Jumlah

Sumber : Data primer yang diolah, 2013

Total penjualan rumah dari tahun 2007 sampai dengan 2012 adalah 305 unit, sementara perumahan bougenville terdiri dari 522 unit, masih ada 217 unit yang belum terjual.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Konsumen dalam Membeli Rumah di Perumahan Bougenville Jalan Sei Mencirim Kecamatan

Sunggal.”

1.2 Perumusan Masalah

(26)

1. Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi konsumen untuk membeli rumah di perumahan Bougenville?

2. Faktor apa yang paling dominan memengaruhi konsumen dalam membeli rumah di perumahan Bougenville?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi konsumen dalam membeli rumah di perumahan Bougenville.

2. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan memengaruhi konsumen dalam membeli rumah di perumahan Bougenville.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai sumber informasi bagi pihak pemasar untuk dapat menentukan kebijakan dan pengembangan strategi pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan pasar, khususnya perilaku konsumen dalam membeli rumah di perumahan Bougenville.

2. Sebagai penambah khasanah penelitian bagi Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Sebagai penambah dan memperluas pengetahuan bagi peneliti dalam bidang pemasaran khususnya perilaku konsumen yang berkaitan dengan pengambilan keputusan pembelian.

(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2 .1. Penelitian Terdahulu

Dalam melakukan penelitian ini, Penulis menggunakan beberapa konsep rujukan yaitu dari beberapa hasil penelitian terdahulu yang sudah dipublikasikan. Berikut adalah rujukan-rujukan yang digunakan tersebut:

1. Tandelilin (2007) dalam penelitian tentang ” Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Transaksi Rumah Sederhana Tipe 36 di Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah.” Tujuan dari penelitian itu yaitu menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian rumah terdiri dari Harga, Jarak rumah, Kepadatan penduduk, Jumlah rumah tangga, PDRB per kapita, dummy. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian tersebut menggunakan Regresi. Hasil dari analisa tersebut diketahui bahwa faktor PDRB per kapita yang paling dominan diantara faktor yang lain dikarenakan pertumbuhan tingkat kepadatan penduduk yang signifikan. Sedangkan kenaikan harga berpengaruh negatif terhadap keputusan pembelian rumah.

2. Danti (2009) dengan judul penelitian “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian rumah tipe 36

di kota padang (studi kasus: PT. Pembangunan Sumbar pada Komplek

Peramahan Puri Indah Lubuk Buaya). Dalam memilih produk konsumen

(28)

menggunakan alat instrumen berupa kuesioner yang disebarkan kepada 100 orang responden sebagai sampel. Jawaban dari responden diukur dengan menggunakan skala likert 1-5. Selanjutnya dilakukan pengolahan data primer yang diperoleh dari hasil kuesioner dengan'menggunakan software SPSS 15.0 for windows dan diuji dengan uji regresi berganda yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap pengambilan keputusan konsumen dalam membeli rumah tipe 36.

3. Primananda (2010), dengan judul Penelitian, “Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli rumah (studi kasus di perumahan bukit semarang baru, semarang) Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan program SPSS Versi 16.0. Populasi yang digunakan adalah masyarakat Semarang yang menghuni rumah di Perumahan Bukit Semarang Baru. Sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 100 orang dengan metode proportional sampling. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa variabel harga, lokasi, bangunan, dan lingkungan yang diteliti, secara signifikan mempengaruhi keputusan pembelian. Sedangkan pada uji f menunjukkan signifikan < 0,05. Hal ini berarti variable harga, lokasi, bangunan, dan lingkungan secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Sedangkan koefisien determinasi diperoleh nilai Adjusted R2 73,9%. Artinya, variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh adanya variabel harga, lokasi, bangunan, dan lingkungan. Pada penelitian ini objeknya sama, menggunakan skala likert terdapat pada teknik analisisnya namun perbedaanya yaitu teknik sampling.

(29)

menguji dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran, individu konsumen dan lingkungan terhadap keputusan pembelian rumah di Perumahan Bukit Semarang Baru. Populasi dalam penelitian ini adalah Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli rumah di perumahan Bukit Semarang Baru Semarang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik accidental sampling, yaitu metode pengambilan sampel dimana hanya individu yang kebetulan dijumpai atau yang dapat dijumpai saja yang diteliti Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: (1) bauran pemasaran berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Semakin bauran pemasaran diterapkan dengan baik, maka keputusan pembelian akan mengalami peningkatan. (2) Individu konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Semakin baik persepsi individu konsumen terhadap rumah di kawasan Bukit Semarang Baru, maka akan diikuti peningkatan keputusan pembelian konsumen. (3) Lingkungan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Artinya semakin lingkungan rumah di kawasan Bukit Semarang Baru baik, maka akan diikuti dengan peningkatan keputusan pembelian.

5. Lee and Beatty, (2002) Journal Family structure and influence in family

decision making. (Journal of Consumer Marketing, Vol. 19 Iss: 1, pp.24 - 41)

(30)

pekerjaan mendukung pengambilan keputusan. Jurnal ini tentunya mendukung penelitian ini sehubungan pengaruh keluarga dan pekerjaan.

6. Levy (2008), Influences and Emotions: Exploring Family Decision-making

Processes when Buying a House (Journal). Keputusan

untuk membeli rumah tertanam dalam serangkaian proses ekonomi dan sosial-budaya dan dioperasionalkan dalam konteks pasar properti spesifik lokal. Kegiatan-kegiatan keluarga yang dibentuk oleh struktur keluarga, peran gender, etnis, dan status sosial ekonomi. Selain itu, proses pembelian rumah terjadi dalam kondisi pasar yang spesifik dan praktik institusional. Studi ini menawarkan wawasan ke dalam cara-cara di mana keluarga terlibat dalam praktek pencarian, menginterpretasikan informasi dan internal menegosiasikan keputusan. Dikatakan bahwa temuan di sini memberikan kontribusi pemahaman yang lebih besar tentang bagaimana pasar perumahan dilakukan dan dibuat. Dan jurnal ini sebagai bahan rujukan yang mana jurnal ini mendukung pembahasan selain harga rumah, keluarga, keadaan ekonomi menegosiasikan keputusan dalam penelitian ini melalui variasi pembayaran.

7. Kokliˇc and Irena (2009), Journal A Strategic Household Purchase: Consumer

House Buying Behavior. (Volume 7 · Number 1 · Spring 2009) Tujuan dari

(31)

faktor-faktor yang memperngaruhi konsumen dalam melakukan pembelian yaitu karakteristik pelanggan, situasi pribadinya dan faktor lingkungan, peran perasaan, pengalaman, kebutuhan dan tujuan harus dapat diperhitungkan untuk lebih memahami jenis pengambilan keputusan.

8. Sri Murwanti (2009), dengan Jurnal Perilaku konsumen dalam memilih perumahan pada Perumahan cipta laras bulusulur wonogiri. ( BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 13, Nomor 1, Juni 2009, hlm.52-60). Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara karakteristik konsumen dan atribut produk. Dimensi dari karakteristik konsumen, adalah usia, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan konsumen. Sementara, dimensi atribut produk adalah harga, desain, fasilitas, dan lokasi. Penelitian ini dilakukan di industri properti. Penelitian ini menggunakan chi-kuadrat sebagai alat analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara karakteristik konsumen dan atribut produk. Tingkat pendidikan memiliki dampak tertinggi untuk atribut produk. Penelitian ini menggunakan Atribut produk seperti harga, desain, fasilitas yang akan digunakan sebagai sumber rujukan dalam penelitian ini.

(32)

10.Sutrisno Djaja (2010) dengan Jurnal “Analisis Pengaruh Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan KeputusanStudi Pembelian Rumah Sangat Sederhana Tipe 36 Melalui KPR – BTN di Kota Administrasi Jember” (Jurnal Vol. 13 No. 1 Januari 2010) Populasi penelitian ini terdiri dari rumah tipe 36 pembeli melalui Kredit Bank BTN di Jember. Teknik sampling yang digunakan adalah area sampling purposive random proporsional, sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Bauran pemasaran sebagai variabel independen meliputi: produk (X1), harga (X2), tempat (X3), promosi (X4), sifat-sifat pribadi (X5), bukti fisik (X6) dan proses (X7). Kelompok acuan meliputi: keluarga (X8), rekan (X9) dan tetangga (X10). Demografi dan sosio-ekonomi ditutupi oleh Pendapatan Keluarga (X11). Variabel dependen (Y) adalah pengambilan keputusan untuk membeli rumah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bauran pemasaran, kelompok referensi, dan demografi dan sosial ekonomi merupakan variabel yang harus dipertimbangkan dan dipercaya untuk mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen proses untuk membeli rumah. Variabel-variabel yang digunakan di dalam jurnal ini menjadi sumber rujuan dalam penelitian ini seperti bauran pemasaran, kelompok refrensi dan sosial ekonomi.

(33)

digunakan sebanyak 100 responden penghuni perumahan tersebut. Alat analisis yang digunakan regresi berganda, F test dan koefisien determinasi dengan bantuan program SPSS versi 16,0. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor tersebut mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan. Faktor fasilitas mempunyai pengaruh yang paling besar disusul oleh faktor lokasi perumahan. Pada penelitian ini juga menggunakan fasilitas sebagai salah satu faktor yang memengaruhi konsumen membeli. Dan jurnal ini tepat sebagai sumber rujukan dalam pengembangan penelitian ini.

2.2 Pemasaran

2.2.1. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2003), pemasaran adalah sebuah proses perusahaan menciptakan nilai konsumennya dan membangun hubungan kuat dengan konsumen dengan tujuan untuk menciptakan nilai keuntungan dari konsumen.

Menurut Kurtz (2008), pemasaran adalah fungsi organisasi dan sebuah proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan mengirimkan nilai untuk konsumen dan mengatur hubungan dengan konsumen sebagai cara menguntungkan perusahaan dan juga pihak berkepentingan.

2.2.2. Pengertian Strategi Pemasaran

Menurut Kurtz (2008), strategi pemasaran adalah sebuah keseluruhan program perusahaan untuk menentukan target pasar dan memuaskan konsumen dengan membangun kombinasi elemen dari bauran pemasaran, produk, distribusi, promosi dan harga.

(34)

Menurut Kotler (2009), dalam upaya untuk mendapatkan kepuasan konsumen di tengah persaingan, perusahaan harus mengerti terlebih dahulu apa kebutuhan dan keinginan konsumennya. Sebuah perusahaan menyadari bahwa perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan konsumen terbaik yang dapat menciptakan keuntungan yang sebesarnya.

2.3 Bauran Pemasaran

Setelah memutuskan target pasarnya, perusahaan memutuskan rencana detail untuk bauran pemasaran. Menurut Kotler (2002) menyatakan bahwa Marketing Mix

(bauran pemasaran) adalah variabel-variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan yang terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi.

1. Produk

Produk sendiri memiliki berbagai definisi di antaranya adalah dikemukakan oleh Lupiyoadi (2006) bahwa produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2003) produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan pada pasar untuk mendapatkan perhatian yang dimiliki dan digunakan yang meliputi barang secara fisik, kepribadian, organisasi dan gagasan.

Dimensi produk Menurut Kotler dan Amstrong (2008), bauran produk terdiri atas :

a. Keanekaragaman produk (product variety)

(35)

c. Rancangan produk (design) d. Ciri-ciri produk (features)

e. Merek produk (brand name)

f. Kemasan produk (packaging) g.Tingkat pelayanan (service) h.Garansi (warranties)

i.Ukuran produk (size)

j.Pengembalian (return)

2. Harga

Harga suatu produk seringkali dijadikan referensi oleh konsumen dalam menilai kualitas suatu produk. Konsumen mempersepsikan suatu produk berkualitas tinggi seolah punya hak untuk diberi harga tinggi. Dan sebaliknya suatu produk mempunyai kualitas kurang baik, sulit dijual dengan harga tinggi. Dengan demikian harga merupakan suatu pengorbanan yang harus dilakukan oleh konsumen untuk mendapatkan kualitas yang dipersepsikan konsumen. (Kertajaya, 2006).

Menurut Kotler dan keller (2009) menyatakan bahwa dimensi harga terdiridari : a. Daftar harga (List Price) adalah informasi mengenai harga produk yang

ditawarkan agar konsumen mempertimbangkan untuk membeli.

b. Rabat/ Diskon (Dicount) Diskon adalah tingkat diskon/ potongan harga yang diberikan penjual kepada konsumen.

c. Potongan harga khusus (Allowance) adalah potongan harga khusus oleh potongan harga yang diberikan produsen / penjual kepada konsumen pada saat event tertentu.

(36)

jangka waktu pembayaran yang dilakukan konsumen dalam transaksipembelian.

e. Syarat kredit (credit term) adalah sistem pembayaran secara kredit yang diberikan produsen/ penjual terhadap konsumen dalam jangka waktu yang telah ditentukan dengan tambahan pembayaran berupa bunga yang harus dibayarkan.

3. Saluran Distribusi

Terkait dengan produk, perusahaan perlu mengindentifikasikan alternatif cara agar produknya sampai ketangan konsumen atau ke pasar sasaran. Produk tidak banyak artinya bagi konsumen apabila tidak tersedia pada saat dan tempat yang diinginkan. Oleh karena itu diperlukan saluran distribusi sebagai upaya yang dilakukan oleh produsen untuk menjadikan suatu produk yang dihasilkan dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen pada waktu dan tempat di manapun konsumen berada (Angipora, 2007). 4. Promosi

Promosi juga merupakan sarana mengkomunikasikan produk kepada konsumen. Kertajaya (2004) menyatakan bahwa promosi adalah penjelasan tentang produk yang harus dikomunikasikan kepada pasar sasaran dengan tujuan membentuk ataupun mendorong seseorang untuk bertindak tentang suatu produk dan sekaligus meningkatkan keinginan pembelian.

Menurut Kotler dan Amstrong (Komunikasi Bisnis 2008), menjelaskan dimensi-dimensi dari promosi, yaitu :

a. Advertising (Periklanan) adalah bentuk komunikasi yang dilakukan pemasar

(37)

menciptakan kepercayaan yang baik pula dari publik terhadap perusahaan yang melakukan kegiatan iklan termasuk melalui brosur dan papan reklame.

b. Sales Promotion (Promosi Penjualan) adalah insentif jangka panjang yang

ditawarkan kepada pelanggan ataupun masyarakat dan perantara untuk merangsang datangnya pembelian produk tersebut. Adapun kegiatan promosi penjualan diantaranya pemberian contoh produk melalui website, ataupun memberikan sesuatu yang gratis di awal launching produk baru, diskon yang memiliki batas waktu, serta kuis atau undian berhadiah yang dapat merangsang ataupun memancing pelanggan untuk membeli produk tersebut.

c. Public Relations (Hubungan Masyarakat) adalah usaha atau upaya untuk

menarik perhatian yang positif dari masyarakat terhadap perusahaan tersebut serta produk-produknya dengan adanya berita baru, konferensi pers di

event-event tertentu, melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik perhatian

para masyarakat.

d. Direct Marketing (Pemasaran Langsung) adalah suatu bentuk promosi secara

(38)

2.4. Teori Tentang Perilaku Konsumen

2.4.1 Pengertian Konsumen

Menurut Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, definisi konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

2.4.2. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku Konsumen merupakan suatu tindakan yang tunjukkan oleh konsumen dalam hal mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka. Dalam arti lain perilaku ditunjukkan, yakni bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan atau menukarkan dengan barang atau jasa yang diinginkannya. Analisis tentang berbagai faktor yang berdampak pada perilaku konsumen menjadi dasar dalam pengembangan strategi pemasaran. Untuk itu pemasar wajib memahami konsumen, seperti apa yang dibutuhkan, apa seleranya, dan bagaimana konsumen mengambil keputusan.

Menurut Mowen (2002) bahwa, “perilaku konsumen (consumer behaviour) didefinisikan sebagai studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang, jasa, pengalaman serta ide-ide”.

The American Marketing Association (dalam Kotler, 2000) mendefiniskan

perilaku konsumen sebagai berikut:

Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi,

perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran

(39)

Dari defenisi tersebut diatas terdapat tiga ide penting, yaitu: (1) perilaku konsumen adalah dinamis; (2) hal tersebut melibatkan interaksi antara afeksi dan kognisi, perilaku dan kejadian sekitar; dan (3) hal tersebut mellibatkan pertukaran.

Perilaku Konsumen adalah dinamis, berarti bahwa perilaku seorang konsumen, grup konsumen, ataupun masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini memiliki implikasi terhadap studi perilaku konsumen, demikian pula pada pengembangan strategi pemasaran. Dalam hal studi perilaku konsumen, salah satu implikasinya adalah bahwa generalisasi perilaku konsumen biasanya terbatas untuk jangka waktu tertentu, produk, individu atau grup tertentu.

Dalam hal pengembangan strategi pemasaran, sifat dinamis perilaku konsumen menyiratkan bahwa seseorang tidak boleh berharap bahwa suatu strategi pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang sama di sepanjang waktu, pasar, dan industri.

Perilaku konsumen melibatkan pertukaran. Itu merupakan hal terakhir yang ditekankan dalam defenisi perilaku konsumen yaitu pertukaran diantara individu. Hal ini membuat defenisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga menekankan pertukaran. Kenyataannya, peran pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui formulasi dan penerapan strategi pemasaran.

Sastradipora (2003) menyatakan bahwa: “perilaku konsumen adalah proses dimana para individu menetapkan jawaban atas pertanyaan: perlukah, apakah, kapankah, dimanakah, bagaimanakah, dan dari siapakah membeli barang atau jasa”.

Solomon (2003) menyatakan bahwa, “consumer behavior is the process involved when individuals or groups selest, purchase, use, adn dispose of goods,

services, ideas, or experiences to satisfy their needs and desires”. Yang dapat diartikan

(40)

suatu kelompok untuk memilih, membeli, menggunakan dan memanfaatkan barang-barang, pelayanan, ide, ataupun pengalan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. 2.4.3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Kotler (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah kebudayaan, faktor sosial, pribadi, psikologis. Sebagian faktor-faktor tersebut tidak diperhatikan oleh pemasar tetapi sebenarnya harus diperhitungkan untuk mengetahui seberapa jauh faktor-faktor perilaku konsumen tersebut mempengaruhi pembelian konsumen.

a. Faktor kebudayaan

Kebudayaan merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari lembaga-lembaga penting lainnya. Faktor kebudayaan memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen.

b. Faktor sosial

(41)

Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan.

Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu: 1. Umur dan tahap daur hidup

2. Pekerjaan 3. Situasi ekonomi 4. Gaya hidup d. Faktor psikologis

Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa lampau atau antisipasinya pada waktu yang akan datang. Pilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh faktor psikologi yang penting :

1. Motivasi 2. Persepsi 3. Pengetahuan

4. Keyakinan dan sikap

2.5 Teori Tentang Keputusan Pembelian

2.5.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk, (2004) adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan.

(42)

Menurut Assael dalam Simamora (2003) bahwa ada 4 (empat) tipe perilaku pembelian konsumen berdasarkan pada tingkat keterlibatan pembeli dan perbedaan diantara merek sebagai berikut:

1. Perilaku Membeli yang rumit (Complex Buying Behavior). Perilaku membeli yang rumit akan menimbulkan keterlibatan yang tinggi dalam pembelian dan menyadari adanya perbedaan yang jelas diantara merek-merek yang ada. Perilaku membeli ini terjadi pada waktu membeli produk-produk yang mahal, tidak sering dibeli, beresiko dan dapat mencerminkan diri pembelinya, seperti mobil, televisi, pakaian, jam tangan, komputer pribadi dan lainnya. Biasanya konsumen tidak tahu banyak tentang kategori produk dan harus belajar untuk mengetahuinya.

2. Perilaku Membeli untuk mengurangi keragu-raguan (Dissonace Reducing

Buying Behavior). Perilaku membeli ini terjadi untuk pembelian produk itu

mahal, tidak sering dilakukan, beresiko, dan membeli secara relatif cepat karena perbedaan merek tidak terlihat. Contohnya karpet, keramik, pipa PVC dan lain-lain. Pembeli biasanya mempunyai respons terhadap harga atau kenyamanan. 3. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan (Habitual Buying Behavior).

Konsumen membeli produk secara berulang bukan karena merek produk, tetapi karena mereka sudah mengenal produk tersebut. Setelah membeli, mereka tidak mengevaluasi kembali mengapa mereka membeli produk tersebut karena mereka tidak terlibat dengan produk. Perilaku ini biasanya terjadi pada produk-produk seperti gula, garam, air mineral dalam kemasan, deterjen dan lain-lain. 4. Perilaku pembeli yang mencari keragaman (Variety Seeking Buying Behavior).

(43)

demikian biasanya terjadi pada produk-produk yang sering dibeli, harga murah dan konsumen sering mencoba merek-merek baru.

2.5.3. Beberapa Komponen Keputusan Yang Dilakukan Konsumen 1. Keputusan tentang jenis produk.

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah radio atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli radio serta alternatif lain yang mereka pertimbangkan.

2. Keputusan tentang bentuk produk.

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli bentuk radio tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran, mutu suara, corak dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang produk bersangkutan agar dapat memaksimalkan daya tarik merknya.

3. Keputusan tentang merk.

Konsumen harus mengambil keputusan tentang merk mana yang akan dibeli. Setiap merk memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen mlemilih sebuah merk.

4. Keputusan tentang penjualnya.

Konsumen harus mengambil keputusan di mana radio tersebut akan dibeli, apakah pada toko serba ada, toko alat-alat listrik, toko khusus radio, atau toko lain. Dalam hal ini, produsen, pedagang besar, dan pengecer harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.

(44)

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari satu unit. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyak produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli.

6. Keputusan tentang waktu pembelian.

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan pembelian. Masalah ini akan menyangkut tersedianya uang untuk membeli radio. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan waktu pembelian. Dengan demikian perusahaan dapat mengatur waktu produksi dan kegiatan pemasarannya.

7. Keputusan tentang cara pembayaran.

Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan cicilan. Keputusan tersebut akan mempengaruhi keputusan tentang penjual dan jumlah pembeliannya. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui keinginan pembeli terhadap cara pembayarannya.

(sumber:http://rangga myteritory.blogspot.com/2011/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html)

2.5.4. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian oleh Konsumen

Proses pengambilan yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut : pengenalan masalah, pencarian informasi, evalusasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Seperti pada gambar berikut :

(45)

Gambar: 2.1 (Proses Pembelian)

Tahap pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap-tiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja dalam tahap-tahap tersebut. Pendirian oranglain, faktor situasi tidak diantisipasi, dan resiko yang dirasakan dapat memengaruhi keputusan pembelian, demikian pula tingkat kepuasan pasca-pembelian konsumen dan tindakan pasca-pembelian di pihak perusahaan. Pelanggan yang puas akan terus melakukan pembelian, pelanggan yang tidak puas akan menghentikan pembelian produk yang bersangkutan dan kemungkinan akan menyebarkan berita tersebut pada teman-teman mereka. Karena itu perusahaan harus berusahan memastikan kepuasan konsumen pada semua tingkat dalam proses pembelian.

Secara perinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut (Setiadi, 2010) :

1. Pengenalan Masalah

Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh ransangan internal maupun eksternal. 2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak.

3. Evaluasi alternatif

Ternyata tidak ada proses evauasi yang sederhana dan tunggal yang digunakan oleh konsumen atau bahkan oleh satu konsumen pada seluruh situasi membeli. 4. Keputusan Membeli

(46)

memengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang pertama adalah sikap oranglain dan faktor-faktor keadaan yang tidak terduga.

5. Perilaku sesudah Pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.

Dalam pengenalan masalah, pemasar harus mengindentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen. Lalu mereka dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen. Terutama untuk pembelian fleksibel seperti barang-barang mewah, paket liburan, pemasar mungkin harus meningkatkan motivasi konsumen sehingga pembelian potensial mendapat pertimbangan serius. Memahami perilaku konsumen merupakan kunci yang paling baik agar produk yang kita tawarkan dapat diterima dengan baik oleh konsumen.

(47)

Dan mengenai evaluasi Alternatif yaitu konsumen yang mengevaluasi berbagai alternatif dan membuat penilaian akhir yang terbaik untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut Mowen and Minor dalam Sumarwan (2003), pada tahap ini konsumen membentuk kepercayaan, sikap dan intensitasnya mengenai alternatif produk yang dipertimbangkan tersebut.

Beberapa konsep dasar yang akan membantu kita memahami proses evaluasi: Pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini, misalnya hotel atributnya lokasi, kebersihan,atmosfer, harga. (Kotler, 2009)

Setelah menentukan kriteria evaluasi yang akan digunakan untuk menilai alternatif, maka konsumen menentukan alternatif mana yang akan dipertimbangkan. Strategi yang akan digunakan untuk membuat pilihan akhir disebut kaidah keputusan yang disimpan dalam ingatan dan diperoleh kembali jika dibutuhkan. Kadiah keputusan sangat bervariasi karena sangat sederhana, misalnya membeli apa yang saya beli terakhir, namun bisa juga sangat kompleks dimana dapat menyerupai model sikap multiatribut.

(48)

Selain niat pembelian, pengaruh lingkungan dan perbedaan individu juga mempengaruhi proses pembelian seseorang. Sumberdaya yang dimiliki konsumen atau apa yang tersedia di masa mendatang berperan penting dalam keputusan pembelian, yang terdiri dari waktu, uang dan perhatian (penerimaan informasi dan kemampuan pengolahan). Sumarwan, (2003) juga mengungkapkan bahwa pada tahap ini, konsumen mengambil keputusan mengenai apa yang dibeli, kapan membeli, dimana membeli dan bagaimana cara membayar.

(49)

2.6. Kerangka Konseptual

Guna memudahkan suatu penelitian maka dibawah ini digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut :L

MMode

Gamber 2.2 Kerangka Konseptual

2.6. Hipotesis Penelitian

Hipotesis Penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dari 16 variabel manifes akan dikelompokkan menjadi beberapa laten yang selanjutnya disebut sebagai faktor-faktor yang memengaruhi konsumen dalam membeli rumah di perumahan Bougenville.

2. Faktor harga adalah faktor yang paling dominan memengaruhi konsumen dalam membeli rumah di perumahan Bougenville.

Perilaku Konsumen

Kualitas Bangunan (X4)

Discount (X5)

Variasi Uang Muka (X6)

Variasi Pembayaran Kredit (X7)

Ketersediaan Sarana Keamanan (X8)

Ketersediaan Sarana Ibadah (X9)

Ketersediaan Sarana Olahraga (X10)

Brosur (X11)

(50)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian : Perumahan Bougenville Indah Jalan Sei Mencirim Kecamatan Sunggal.

Waktu Penelitian : Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2012 sampai Maret 2013.

3.2. Jenis Penelitian

Rancangan penelitian menunjukkan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti mulai dari perumusan hipotesis sampai pada analisis data. Penelitian ini merupakan metode penelitian survey yaitu suatu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan mengandalkan kuisioner sebagai instrumen pengumpulan data.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Nasir (2006) menyatakan bahwa, “penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti status sekolompok manusia, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antarfenomena yang diselidiki”. Sedangkan Arikunto (2006) menyatakan bahwa, “penelitian kuantitatif memiliki kejelasan unsur yang dirinci sejak awal, langkah penelitian yang sistematis, menggunakan sampel yang hasil penelitiannya diberlakukan untuk populasi, memiliki hipotesis jika perlu, memiliki desain jelas dengan langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan, memerlukan pengumpulan data yang dapat mewakili, serta ada analisis data yang dilakukan setelah semua data terkumpul”.

(51)

kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan yang lain”.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi, studi atau penelitiaanya juga disebut studi populasi atau studi sensus. (Arikunto, 2006)

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah orang yang membeli rumah di perumahan Bougenville Jl. Sei Mencirim kecamatan Sunggal sebanyak 305 orang. 3.3.2. Sampel

(52)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan secara tertulis mengenai

faktor – faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli rumah di perumahan Bougenville. Pengukuran dari variabel dilakukan dalam skala ordinal yang menerangkan bahwa variabel – variabel tersebut dipertimbangkan atau tidak terhadap proses pengambilan keputusan konsumen. Skala pengukuran yang dipergunakan adalah skala likert, dimana jawaban untuk pertanyaan positif maupun negatif dibedakan atas 5 skala, misalnya skor pertanyaan adalah :

a) Sangat Memengaruhi Sekali (SMS) = 5 a) Sangat Memengaruhi (SM) = 4

b) Memengaruhi (M) = 3

c) Sangat Tidak Memengaruhi (STM) = 2

d) Sangat Tidak Memengaruhi Sekali (STMS) = 1

Skala likert dipergunakan karena mempunyai beberapa kelebihan seperti kemudahan dalam menyusun pertanyaan, memberi skor, skor yang lebih tinggi tarafnya mudah dibandingkan dengan skor yang lebih rendah, luwes, lebih fleksibel dan mempunyai reliabilitas tinggi dalam mengurutkan berdasarkan intensitas sikap tertentu.

3.5.Jenis dan Sumber Data

3.5.1. Jenis Data

(53)

b. Data Kualitatif, yaitu data yang tidak dapat dihitung dengan satuan hitung atau data yang tidak berbentuk angka-angka. Misalnya sejarah atau struktur Organisasi.

3.5.2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diamati dari sumbernya serta memerlukan pengolahan data lebih lanjut terhadap data tersebut. Data primer dalam penelitian ini, yaitu pernyataan responden dalam pengisian kuesioner.

3.6. Identifikasi dan Definisi Oprasional Variabel Penelitian

Menurut Prihantoro (dalam http://www.verypdf.com/ to remove this watermark), variabel penelitian dibedakan menjadi :

a. Varibel laten adalah variabel yang tidak dapat diukur langsung, tetapi melalui suatu dimensi atau indikator dari masing-masing variabel.

b. Variabel manifesadalah variabel yang dapat diukur langsung.

Dan Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel manifes. Variabel manifes adalah variabel yang berhubungan dengan atribut yang langsung teramati. Variabel manifes atau dikenal juga sebagai indikator merupakan variabel yang besaran kuantitatifnya dapat diketahui secara langsung yang tujuan dari variabel manifes itu sendiri untuk menghasilkan variabel laten yang nilai kuantitatifnya tidak dapat diketahui secara langsung. Dan salah satu cara untuk mengetahui nilai kuantitatif variabel laten yaitu melalui analisis faktor. Analisis faktor mendeteksi penggerombolan indikator-indikator manifes sehingga membentuk variabel laten. (Wahyu Widhiarso, 2010. dalam 3.6.1 Indentifikasi Variabel Penelitian

(54)

Tabel. 3.1 Indentifikasi Variabel Penelitian Faktor Indentifikasi Variabel Penelitian Bauran Pemasaran Variasi Harga (X1)

Variasi Tipe Rumah (X2)

Design Rumah (X3) Kualitas Bangunan (X4)

Discount (X5)

Variasi Uang Muka (X6) Variasi Pembayaran Kredit (X7) Ketersediaan Sarana Keamanan (X8) Ketersediaan Sarana Ibadah (X9) Ketersediaan Sarana Olahraga (X10) Brosur (X11)

Pengenalan Kebutuhan (Y11) Pencarian Produk (Y12) Evaluasi Alternatif (Y13) Keputusan Pembelian (Y14) Perilaku Pasca pembelian (Y15)

3.6.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Penelitian Defenisi Variabel Skala Pengkuran

Variasi Harga (X1)

Variasi Tipe Rumah (X2)

Design Rumah (X3)

Kualitas Bangunan (X4)

Discount (X5)

Variasi Uang Muka (X6)

Variasi Pembayaran Kredit (X7)

Ketersediaan Sarana Keamanan (X8)

Ketersediaan Sarana Ibadah (X9)

Ketersediaan Sarana Olahraga (X10)

Brosur (X11)

Papan reklame (X12)

Adanya keragaman harga rumah Adanya keragaman tipe rumah Model rumah atau bentuk rumah Kekuatan bangunan rumah

Profesi atau karir yang memengaruhi konsumen membeli produk termasuk

(55)

3.7. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Uji valliditas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji instrument penelitian dimana instrument yang dipakai dalam penelitian akan dapat berfungsi baik apabila instrument tersebut valid dan reliable. Instrument yang baik akan mampu mengumpulkan data yang benar-benar menggambarkan fenomena yang ada.

3.7.1 Uji Validitas

Sebelum kuesioner diberikan kepada responden yang dijadikan sampel penelitian, maka terlebih dahulu harus diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 30 (tiga puluh) orang yang telah melakukan pembelian rumah dan bukan menjadi responden dalam penelitian. Dalam hal ini peneliti mengambil uji validitas dan reliabilitas di perumahan Lalang Green Land I yang beralamat di Jalan Sei Mencirim Desa Paya Geli Dusun II. Menurut Umar (2003) bahwa ”sangat disarankan agar jumlah responden untuk diuji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah 30 orang ini distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal”. Uji validitas dan reabilitas dilakukan dengan bantuan program Software SPSS 16.0

(Statistical Package for the Social Sciences)

(56)

Pada penelitian ini besarnya degree of freedom (df) = 98 (diperoleh dari rumus df = n – 2 atau 100 – 2 = 98), yang dimaksud n adalah jumlah sampel sehingga didapat R tabel sebesar 0,1654 dengan Jadi dapat disimpulkan tiap butir-butir pertanyaan dikatakan valid yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas

Variabel X1-X16 Corrected correlation

Variasi Harga (X1)

Variasi Tipe Rumah (X2)

Design Rumah (X3)

Kualitas Bangunan (X4)

Discount (X5)

Variasi Uang Muka (X6)

Variasi Pembayaran Kredit (X7)

Ketersediaan Sarana Keamanan (X8)

Ketersediaan Sarana Ibadah (X9)

Ketersediaan Sarana Olahraga (X10)

Brosur (X11)

Berdasarkan hasil pengolahan data di atas diketahui bahwa nilai corrected item

total correlation yang diperoleh dari pengujian memiliki nilai yang lebih besar dari nilai

rtabel sebesar 0,1654, sehingga dapat diputuskan bahwa seluruh pertanyaan yang digunakan pada penelitian telah valid.

Hasil Uji Validitas variabel keputusan pembelian: Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keputusan Pembelian

(57)

melakukan pembelian rumah.

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

3.7.2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kehandalan yang menyangkut kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada sampel yang berbeda. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2005).

Tabel 3.5

Hasil Uji Realibilitas X1-X16

Croncbah Alpha N of Item

.731 16

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

Tabel 3. 6

Hasil Uji Realibilitas Keputusan pembelian

Croncbah Alpha N of Item

.829 5

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

Berdasarkan Tabel 3.5 dan Tabel 3.6 di atas dapat diketahui bahwa nilai

croncbach alpha yang diperoleh memiliki nilai yang lebih besar dari 0,6 sehingga dapat

diputuskan bahwa seluruh pertanyaan yang digunakan telah reliabel.

3.8. Model Analisis Data

3.8.1. Statistik Deskriptif

Gambar

Tabel. 3.1  Indentifikasi Variabel Penelitian
Tabel 3.4
Tabel 4.1
Tabel 4.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan lebar karapas, rajungan yang layak tangkap di perairan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan adalah rajungan yang berada pada jarak minimal 3.7 mil laut dari pantai ke

The analysis of results of the MIGRATE games played by users, which are largely the results of the first MIGRATE challenge, provided a useful insight into the knowledge

Dari pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penyelesaian permukiman yang menempati bantaran sungai adalah dengan menghadirkan sentra kegiatan ekonomi dan

3 1 3 Desinfeksi dengan menggunakan povidone iodine 10% yang telah tersedia dalam kom betadine dan mengambil kassa dengan menggunakan.. mikulie untuk mendesinfeksi kulit area

Bila banyak lulusan sekolah tidak terlalu focus dalam melamar kerja tapi menciptakan pekerjaan bagi diri sendiri atau membuat lapangan kerja yang berguna bagi orang lain,

Saran bagi peneliti selanjutnya penelitian ini belum komprehensif karena hanya melihat rekam medis dari ibu hamil primigravida yang melakukan senam hamil dan

Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh simpulan sebagai berikut. 1) Lesson study pada mata kuliah genetika pada Prodi Pendidikan Biologi Universitas Mahasaraswati

Sedangkan persentase penurunan kadar mineral setelah direbus untuk kalium adalah 47,30%, untuk kalsium sebesar 7,52%, dan untuk natrium sebesar 58,28 %.Secara statistik uji