• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KELAYAKAN USAHA HOME INDUSTRY PENGOLAHAN TEMPE KEDELAI DALAM ASPEK PRODUKSI (STUDI KASUS DI DESA KARANGASEMERTANEGARA, PURBALINGGA) Repository IAIN Purwokerto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS KELAYAKAN USAHA HOME INDUSTRY PENGOLAHAN TEMPE KEDELAI DALAM ASPEK PRODUKSI (STUDI KASUS DI DESA KARANGASEMERTANEGARA, PURBALINGGA) Repository IAIN Purwokerto"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA HOME INDUSTRY PENGOLAHAN TEMPE KEDELAI DALAM ASPEK PRODUKSI (STUDI KASUS DI DESA

KARANGASEM, KERTANEGARA, PURBALINGGA)

Ade Prasojo NIM. 1323205038

E-mail: adeprasojo28111994@gmail.com

Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto

ABSTRAK

Aspek produksi dan Aspek pemasaran adalah hal yang sangat penting dalam sebuah kegiatan usaha yang berorientasi pada perdagangan suatu produk. Namun demikian masalah-masalah sering kali muncul dalam aspek produksi. Pokok masalah dari penelitian ini adalah untuk meneliti usaha home industry pengolahan tempe kedelai dalam aspek produksi serta meneliti usaha home industry pengolahan tempe kedelai dalam aspek produksi perspektif ekonomi Islam.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research), dengan metode kualitatif yang dijelaskan dalam bentuk deskriptif. Sumber data diperoleh langsung dari subyek penelitian, melalui wawancara, observasi dan dokumentasi yang kemudian dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dalam analisis aspek produksi usaha home industry pengolahan tempe kedelai di Desa Karangasem sudah dapat dinilai layak. Home industry pengolahan tempe kedelai Desa Karangasem sudah menerapkan aspek-aspek produksi dengan benar dan sesuai dengan teori-teori yang ada. Dalam menentukan lokasi usaha sudah menggunakan pendekatan raw material approximity approach yaitu pendekatan berdasarkan kedekatan dengan sumber bahan baku, dan pendekatan market approximity approach yaitu pendekatan berdasarkan kedekatan daerah pemasaran. Peralatan produksi masih bersifat sederhana, namun sudah sesuai dengan kapasitas dan kemampuan produksi. Bahan baku (kedelai) didapatkan dengan cara membeli pada pengepul dengan kualitas kedelai sudah cukup baik untuk dijadikan tempe kedelai. Untuk tenaga kerja sudah terpenuhi yang terdiri dari anggota keluarga yang sudah tidak diragukan lagi kualitasnya kerena sudah menjadi rutinitas. Kualitas tempe kedelai yang dihasilkan sudah baik dan layak dipasarkan serta jumlah produksi sudah disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Namun ada salah satu aspek produksi yaitu aspek lay-out yang belum bisa dikatakan layak karena belum memenuhi standar dan kriteria lay-out. Dalam proses produksi, home industry tempe kedelai Desa Karangasem menggunakan proses multi stage yaitu produksi yang dilakukan dalam beberapa proses.

(2)

memproduksi tempe kedelai mereka lebih memilih menggunakan bahan organik dan tidak menggunakan bahan pengawet berbahaya atau bahan kimia lainnya yang berbahaya dan mereka juga sangat mengedepankan kebersihan dan sterilisasi dalam produksi. Hal itu sejalan dengan tujuan produksi dalam ekonomi Islam yaitu menciptakan barang atau jasa yang menyehatkan, halal dan bermanfaat bagi masyarakat.

(3)

BUSINESS FEASIBILITY ANALYSIS OF HOME INDUSTRY

PROCESSING OF SOYBEAN TEMPE IN PRODUCTION ASPECT (CASE STUDY IN KARANGASEM VILLAGE, KERTANEGARA,

PURBALINGGA)

Ade Prasojo NIM. 1323205038

E-mail: adeprasojo28111994@gmail.com

Department of Islamic Economics Faculty of Economics and Islamic Business State Institute of Islamic Studies Purwokerto

ABSTRACT

Production aspect and marketing aspect is very important in a business activity oriented to trade a product. However, problems often arise in the aspect of production. The main issue of this research is to examine the home industry business of soybean tempe processing in production aspect and to investigate the home industry business of soybean tempe processing in production aspect of Islamic economic perspective.

This research includes the type of field research (field research), with qualitative methods described in the form of descriptive. Source of data obtained directly from research subjects, through interviews, observation and documentation which then analyzed the data obtained.

Based on the results of the study note that in the analysis of production aspects of home industry processing soybean tempe in Karangasem Village can already be considered feasible. Home industry processing of soybean tempe Karangasem Village has applied the aspects of production properly and in accordance with the existing theories. In determining the location of the business is using raw material approximity approach approach that is based on proximity to raw material source, and approach of market approximity approach that is approach based on proximity of marketing area. Equipment production is still simple, but it is in accordance with the capacity and production capability. Raw materials (soybean) obtained by buying on the collectors with soybean quality is good enough to be used as soybean tempe. For the workforce has been fulfilled which consists of family members who have no doubt the quality because it has become a routine. The quality of soybean tempe produced is good and feasible to market and the amount of production has been adjusted to market needs. However, there is one aspect of production that is lay-out aspect that can not be considered feasible because it has not met the standard and criteria lay-out. In the production process, the home industry of soybean tempe Karangasem Village uses a multi-stage process that is produced in several processes.

(4)

tempe they prefer to use organic ingredients and do not use harmful preservatives or other hazardous chemicals and they also strongly promote cleanliness and sterilization in production. This is in line with the objective of production in the Islamic economy that is creating goods or services that are healthy, lawful and beneficial to society.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari analisis aspek manajemen, usaha pengolahan kerupuk petis ini belum layak karena dalam pembagian tugas dalam kegiatan produksi antara pemilik usaha dan pegawai

(2) Rata-rata nilai tambah yang didapat dari pengolahan kedelai menjadi tempe dari kelurahan Plaju Ulu kecamatan Plaju sebesar Rp.4,513.79 /kg dengan hasil produksi

Melihat apa yang telah dicapai oleh home industry Mawar Batik, yang lebih mengutamakan proses produksi dalam manajemennya, maka ini sangat menarik apabila dilihat

Dalam penentuan harga pokok produksi yang dilakukan home industry tersebut, tidak semua biaya overhead pabrik dibebankan pada harga pokok produksi yang dikerjakan

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pemanfaatan limbah pra produksi home industry kebaya Bali dengan metode

Industry pembuatan tempe Pak Sapto yaitu dalam hal cara penataan peralatan produksi pada area kerja dan kebersihan yang kurang diperhatikan.Tujuan. skripsi ini

sehingga berdampak pada ukuran produk tersebut, tetapi dalam memproduksi tempe Bapak Sugino tetap menggunakan 68 kg kedelai setiap harinya walaupun harga kedelai naik.6 Berdasarkan

Hasil analisis kelayakan finansial dengan menggunakan 2 dua penilaian kriteria usaha produksi kerupuk tempe Di Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa layak.. Kelayakan finansial dalam