• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Data Medan Listrik Dengan Metode Bayangan Dan Persamaan Karakteristik Impedansi Di Bawah Andongan Jaringan Transmisi Sutt 150 KV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Data Medan Listrik Dengan Metode Bayangan Dan Persamaan Karakteristik Impedansi Di Bawah Andongan Jaringan Transmisi Sutt 150 KV"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem pengiriman daya listrik dengan jaringan transmisi saluran udara tegangan tinggi (SUTT) memiliki berbagai keuntungan diantaranya: pengiriman daya listrik lebih besar, memberikan kerugian daya yang semakin kecil, memiliki keandalan yang lebih unggul, dan sebagainya. Namun demikian sistem ini memiliki kerugian yang meresahkan masyarakat, yakni akibat dari efek medan yang ditimbulkannya terkhusus bagi mereka yang tinggal di bawah atau disekitar SUTT. [Suwitno, 2010]

Keresahan masyarakat ini sudah berlangsung sejak lama. Namun perkembangan teknologi dan sulitnya untuk mendapatkan lahan menyebabkan saluran yang melewati rumah-rumah tidak dapat dihindarkan. Menyikapi hal ini

World Health Organization (WHO) telah membuat standarisasi bahwa kuat medan magnet sebesar 240 A/m atau 0,3 mT tidak mengganggu kesehatan. Demikian pula untuk medan listrik, pada tahun 1987 WHO telah menetapkan bahwa kuat medan listrik sampai 104 V/m tidak membahayakan kesehatan manusia. Di Indonesia PLN juga telah menetapkan Standar PLN (SPLN) bahwa ambang batas medan magnet secara terus-menerus adalah 0,5 mT. [Sepannur Bandri, 2013]

Metode bayangan merupakan salah satu metode yang bisa digunakan untuk menghitung kuat medan pada suatu daerah SUTT. Dengan menetapkan suatu tinggi tertentu sebagai variabel y tetap dan variabel x yang berubah setinggi kabel menara kita dapat menghitung kuat medan magnet dan medan listrik dibawah suatu daerah SUTT dengan tidak memperhatikan konduktor yang digunakan pada kabel. Sehingga diperlukan metode lain untuk mampu memberikan penyelesaian yang lebih baik.

(2)

2

Untuk itu dipergunakan juga metode Persamaan Karaktristik Impedansi untuk menganalisis kuat medan magnet dan medan listrik dengan mempertimbangan konduktor kawat yang digunakan. Kedua metode ini sama-sama bergantung pada jarak ketinggian dari permukaan tanah. Adapun bahasa pemograman yang digunakan adalah Wolfram Mathematica versi 10.01 yang merupakan bahasa pemograman yang biasa dipakai untuk bidang sains, teknik, dan matematika serta bidang komputasi teknis lainnya.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menggunakan metode bayangan dan persamaan karakteristik impedansi dalam penyelesaian perhitungan medan listrik

2. Membuat program bantu untuk mensimulasikan solusi perhitungan medan listrik dengan menggunakan perangkat lunak bahasa pemograman Wolfram Mathematica versi 10.01.

3. Membandingkan kestabilan metode bayangan dan persamaan karakteristik impedansi dalam penyelesaian perhitungan medan listrik berdasarkan hasil simulasi

4. Menggunakan program bantu yang telah dibuat untuk menganalisi data medan listrik berdasarkan syarat ambang batas yang ditetapkan WHO/ IRPA / INIRC.

1.3 Manfaat Penelitian

(3)

3

Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan konstribusi positif terhadap usaha menanggulangi bahaya dari medan listrik bagi kesehatan. Manfaat khusus yang diharapkan diantaranya :

1. Pengaturan tinggi dari andongan jaringan transmisi SUTT 150 KV yang tidak menyebabkan bahaya bagi lingkungan dan kesehatan.

2. Program bantu dapat dikembangkan untuk menghitung medan listrik secara komputasi.

3. Memberikan informasi untuk digunakan sebagai pengembangan pengetahuan pada penelitian lanjutan khususnya bidang fisika komputasi dengan menggunakan perangkat lunak bahasa pemograman Wolfram Mathematica versi 10.01

1.4 Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada:

1. Saluran yang dianalisis adalah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV.

2. Metode perhitungan yang digunakan adaah metode bayangan dan metode karakteristik impedansi dengan memvariasikan jarak

3. Data lapangan diambil dari data yang diambil secara komersial secara komersial berupa kerjasama antara PT. PLN UPT Indonesia dan LP USU.

1.5 Sismatika Pembahasan

(4)

4

Laporan tugas akhir ini disusun dalam lima bab, yaitu sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan

Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab ini menjelaskan landasan teori yang digunakan dalam penelitian, yaitu medan listrik, intensitas medan listrik, metode bayangan, persamaan karakteristik impedansi serta ambang batas yang direkomendasikan oleh IRPA/INIRC dan juga WHO sebagai lembaga kesehatan Internasional.

Bab 3 Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan tentang peralatan dan prosedur penelitian. Perancangan perangkat lunak ini menggunakan bahasa pemograman Wolfram Mathematica verci 10.01

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab ini memberikan hasil coba simulasi penyelesaian metode bayangan dan karakteristik impedansi yang telah dilakukan pada bab 3 untuk melihat kesesuaian spesifikasi metode yang digunakan sehingga dianalisa hasil yang telah diperoleh. Serta analisis kesesuaian dengan ambang batas yang telah direkomendasikan oleh WHO.

Bab 5 Kesimpulan dan Hasil

Bab ini memberikan kesimpulan dari hasil perancangan program yang telah dilakukan dan juga memberikan saran-saran untuk penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Medan magnet adalah suatu medan yang mempunyai besar dan arah yang dibangkitkan oleh adanya arus listrik yang mengalir.Kekuatan medan magnet tergantung pada kuat arus

bahwa Pola distribusi intensitas radiasi medan magnet di bawah SUTT 150 kV menunjukkan nilai yang tinggi pada saat berada tepat di bawah kabel phasa kemudian

Perbedaan karakteristik hasil pengukuran kuat medan listrik pada titik dengan jarak yang sama, disebabkan pengukuran kuat medan listrik tidak dilakukan pada waktu yang

4.3 Hasil Perhitungan Kuat Medan Listrik Saluran Transmisi 150 kV Berdasarkan persamaan-persamaan dan data-data yang ada pada bagian sebelumnya untuk menghitung kuat

Hasil perhitungan intensitas medan listrik terendah berada pada titik pengukuran 0 meter dan 80 meter yang berada pada lendutan tertinggi dan direkomendasikan tinggi lantai untuk

Pada tabel 2, menunjukkan pengukuran intensitas medan magnet ELF tanpa menggunakan penghalang atap, intensitas radiasi medan magnet ELF di bawah SUTT 150 kV

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui intensitas medan listrik di sepanjang saluran antara dua tiang transmisi berdasarkan tinggi konduktor ke tanah

Perhitungan Kuat Medan Listrik di Bawah Saluran Transmisi 150 kV Menggunakan Metode Kawat Bayangan Rio Yusdizali1, Dinda Sintia Dewi1, Dewi Amalia1 , Egey Swandy Julian1, Dhimas