• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Bidan Puskesmas Di Kota Medan Tentang Pap Smear Dan Kanker Serviks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Bidan Puskesmas Di Kota Medan Tentang Pap Smear Dan Kanker Serviks"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

18

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU BIDAN

PUSKESMAS DI KOTA MEDAN TENTANG

PAP SMEAR DAN KANKER SERVIKS

Lubis HP

, Barus RP, Barus MNG, Lintang LS, Munthe IG, Dina S

Departemen Obstetri dan Ginekologi

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Medan, Indonesia, Desember 2013

ABSTRAK

Latar Belakang: Kanker serviks menunjukkan peningkatan insidensi, morbiditas, dan mortalitas seiring dengan pertambahan tahun. Deteksi dini kanker serviks bermanfaat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas. Salah satu Metode penapisan kanker serviks yang dapat dikerjakan di pelayanan primer adalah pap smear. Bidan di Puskesmas adalah ujung tombak pelayanan dan pencegahan terhadap kanker serviks di kalangan masyarakat.

Tujuan: Untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku bidan Puskesmas di Kota Medan terhadap kanker serviks dan pap smear.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan studi potong lintang dengan menggunakan kuesioner yang terdiri atas 15 pertanyaan mengenai pengetahuan, 12 pertanyaan menyangkut sikap, dan 8 pertanyaan tentang perilaku yang dilakukan pada 100 bidan di 39 puskesmas di Kota Medan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square satu arah dengan tingkat kemaknaan 95% (p < 0,05).

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan berada dalam tingkatan baik (84%), sikap cukup (52%), dan perilaku baik (52%). Pada analisis Chi square, ditunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku (p=0,184; p=0,417; p=0,185); tidak ada hubungan antara umur dan lama kerja dengan pengetahuan dan sikap (p=0,191; p=0,478 dan p=0,22; p=0,649)tetapi memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku (p=0,003 dan p=0,037). Selain itu, juga ditunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan sikap maupun sikap dengan perilaku (p=0,143; p=0,297).

Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini, ditunjukkan bahwa perilaku lebih baik pada bidan yang memiliki usia dan lama kerja yang lebih lama. Perlu diupayakan penyuluhan pencegahan kanker serviks secara berkala dan terus-menerus untuk meningkatkan sikap dan perilaku bidan puskesmas dan kalangan masyarakat. Serta perlunya peninjauan kembali kurikulum program skrining kanker serviks untuk bidan agar dapat dipraktekkan di masyarakat.

Kata Kunci: kanker serviks, deteksi dini, pap smear, bidan, pengetahuan, sikap, perilaku

(2)

19

KNOWLEDGE, ATTITUDES AND BEHAVIOR AMONG MIDWIFES

IN PRIMARY HEALTH CARE IN MEDAN ABOUT

PAP SMEAR AND CERVICAL CANCER

Lubis HP

, Barus RP, Barus MNG, Lintang LS, Munthe IG, Dina S

The Department of Obstetrics and Gynecology

Faculty of Medicine, University of North Sumatera

Medan, Indonesia, December 2013

ABSTRACT

Background: Cervical cancer showed an increase in incidence, morbidity, and mortality by increasing years. Early detection of cervical cancer is beneficial in reducing morbidity and mortality rate.One of the screening methods that could be conducted in primary health care is pap-smear. The midwife at the primary health care is the spearhead of service and prevention of cervical cancer in society.

Objective: To assess the knowledge, attitude, and behavior of midwife in primary health care about pap smear and cervical cancer.

Method: This study was a descriptive analytical with cross sectional design conducted using a 3-sections questionnaire containing 15 knowledge questions, 12 attitude questions, and 8 behavior questions at 100 midwives in 39 primary health care in Medan. Data was collected by.Data analysis was performed using two way Chi Square with a significance level of 95% (p<0,05).

Results: Majority of respondents were good in knowledge (84%), attitude in enough level (52%), and behavior in good level (52%). In Chi Square analysis, no significant relationship found between educations and knowledge, attitudes, behavior (p=0,184; p=0,417; p=0,185); no significant relationship found between age yet length of working with knowledge, attitudes (p=0,191; p=0,478 and p=0,22; p=0,649) while significant correlation found between age yet length of working with behavior (p=0,003 and p=0,0037). No correlation found between knowledge and attitude (p=0,143) yet attitude and behavior (p=0,297).

Conclusion: Based on these results, it is shown that better behavior is found in midwife who has a long working age and older age. Government need to socialize this prevention programme regularly and continuously to improve attitudes and behavior of midwives and society.Nurses training curricula needs review to incorporate practical skills on cervical cancer screening.

Keywords: Cervical cancer, screening, pap smear, midwife, knowledge, attitude, behavior

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan pembelajaran IPA berbasis PAIKEM dengan model Discovery Learning merupakan pendekatan dan model yang dianggap efektif, yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran

[r]

- Kesepakatan Urutan Prioritas Kegiatan Tematik Sektoral Kabupaten/Kota dan - Kesepakatan Urutan Prioritas Kegiatan Tematik Kewilayahan Kabupaten/Kota; yang diusulkan

Dengan demikian butir soal yang telah dikembangkan layak digunakan untuk mengukur indikator keterampilan proses sains yang telah ditentukan berdasarkan validitas

areal yang tidak dikenakan PBB Perhutanan, berupa Areal Lainnya, yaitu areal yang berada di dalam kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perhutanan yang tidak dikenakan

1) Murabahah adalah akad jual beli antara lembaga keuangan dan nasabah atas suatu jenis barang tertentu dengan harga yang disepakati bersama. Lembaga keuangan akan

Serbuk gergaji kayu jati mengandung komponen-komponen kimia seperti selulosa, hemiselulosa, lignin dan zat ekstraktif, sehingga dapat digunakan sebagai absorben yang

Struktur bagian dalam zeolit yang membentuk lubang dan sambungan dapat diisi dengan molekul-molekul lain, termasuk molekul air. Molekul yang dapat masuk ke dalam