• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan d (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan d (1)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi sekarang ini, penggunaan teknologi semakin maju untuk

industri seperti proses mekanisasi, elektrifikasi dan modernisasi. Di era pasar bebas

tentu daya saing dari suatu proses industrialisasi semakin ketat dan sangat

menentukan maju tidaknya pembangunan suatu bangsa. Dalam pasar bebas tingkat

ASEAN saja dikenal dengan istilah AFTA (Asean Free Trade Area) dibutuhkan

peningkatan produktivitas kerja untuk bersaing dan mampu menghasilkan barang dan

jasa yang berkualitas bagus. Dalam pasar bebas untuk kawasan Asia-Pasifik dikenal

dengan istilah APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation), hal ini akan menjadi

persaingan barang-barang dan jasa dalam menghasilkan produk yang diproduksi dan

pasti akan semakin berkembangnya industrialisasi di Indonesia. Belakangan ini

masyarakat Indonesia mengenal dengan istilah Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),

yang merupakan perdagangan bebas di kawasan ASEAN pada akhir tahun 2015. Oleh

karena itu penerapan regulasi, pengawasan dan perlindungan tenaga kerja/karyawan

sangat memerlukan sistem manajemen industri yang baik dengan menerapkan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang optimal (Suardi, 2005). Dalam kondisi

demikian penggunaan mesin-mesin, pesawat, instalasi dan bahan-bahan berbahaya

(2)

samping bagi pengguna teknologi sendiri. Lingkungan kerja yang tidak sesuai dengan

syarat dan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), proses kerja tidak aman,

sistem kerja yang semakin kompleks dan modern dapat menjadi potensi bahaya

tersendiri bagi para pekerja, tentang keselamatan dan kesehatan pekerja di lingkungan

tempat bekerja. Selain itu kesadaran pekerja dan pengusaha masih sangat rendah

dalam pemahaman pentingnya K3 di perusahaan (Tarwaka, 2008). Keselamatan kerja

bertujuan melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan

pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan menjamin keselamatan setiap orang yang

berada di tempat kerja. Perlindungan keselamatan tenaga kerja mewujudkan

produktivitas yang optimal (Suma’mur, 1985). Sesuai dengan tema pokok Bulan K3

Nasional tahun 2015 yaitu “Melalui Penerapan SMK3 Kita Wujudkan Indonesia

Berbudaya K3 dalam Menghadapi Perdagangan Bebas”. Hal ini menunjukan bahwa

pentingnya penerapan SMK3 di industri agar budaya K3 terwujud, dengan harapan

output dari itu yaitu kecelakaan kerja berkurang atau bahkan zero accident, mencegah

terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan produktivitas meningkat.

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) mendapatkan

perhatian yang sangat serius dunia sebagai syarat perdagangan dunia maka digunakan

standar Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS) 18001:2007

oleh berbagai perusahaan. Indonesia mengeluarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja

(Permenaker) No.05/MEN/1996 tentang SMK3, dan kemudian dibuat

(3)

disebutkan bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang terintegrasi dengan sistem

manajemen perusahaan, setelah itu terbitlah aturan yang baru yaitu Peraturan

Pemerintah No.50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3.

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan

bagian yang sangat penting untuk perlindungan tenaga kerja agar pekerja tetap aman,

sehat, dan selamat. Penerapan SMK3 di perusahaan akan menghindarkan diri dari

risiko kerugian material maupun imaterial, kehilangan jam kerja, maupun

keselamatan manusia dan lingkungan sekitarnya, yang diakibatkan oleh kecelakaan.

SMK3 juga dapat memberikan perlindungan bagi masyarakat sekitar perusahaan agar

terhindar dari bahaya pengotoran bahan-bahan proses industrialisasi yang

bersangkutan, dan perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin

di timbulkan oleh produk-produk industri (Suardi, 2005).

Data pada tahun 2011 yang diperoleh dari International Labour Organization

(ILO) disebutkan bahwa setiap 15 detik, 160 pekerja mengalami kecelakaan terkait

dengan pekerjaan. Setiap hari 6.300 orang meninggal akibat kecelakaan kerja atau

penyakit terkait kerja dan lebih dari 2,3 juta kematian per tahun, serta terdapat 337

juta kecelakaan akibat kerja setiap tahunnya (Sujendra, 2013). Di Indonesia tingkat

kecelakaan kerja mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data

Jamsostek pada tahun 2007 sebanyak 83.714 kasus, tahun 2008 sebanyak 94.736

(4)

sedangkan angka kecelakaan kerja tahun 2011 mencapai 99.491 kasus (Purnomo,

2012). Pada tahun 2012 kasus kecelakaan kerja sebanyak 103.074 dan tahun 2013

sebanyak 103.285 kasus. Hal ini berarti dalam setiap hari ada lebih dari 282 kasus

kecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia, fenomena ini sangat memprihatinkan yang

setiap tahunnya data kasus kecelakaan kerja terus merangkak naik.

PT. Mega Andalan Kalasan (MAK), merupakan suatu perusahaan swasta di

Indonesia yang bergerak di bidang manufaktur dan engineering, fokus pada produk

perlengkapan rumah sakit. Produk yang dihasilkan meliputi tempat tidur pasien, troli

kursi roda, furniture kamar pasien, meja operasi, meja pemeriksaan, rak dan lemari,

tempat tidur lipat dan lain sebagainya. Produk tersebut sudah diekspor ke

mancanegara seperti di Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah, Australia, dan

Eropa. PT. Mega Andalan Kalasan (MAK) sudah menerapkan sertifikasi

Internasional yaitu ISO 9001:2008 tentang jaminan mutu, ISO 14001:2004 tentang

manajemen lingkungan, OHSAS 18001:2007 tentang sistem manajemen keselamatan

dan kesehatan kerja (mak-techno.com, 2014).

PT. Mega Andalan Kalasan memiliki jumlah pekerja tetap 470 orang dan

pekerja kontrak 250 orang, sehingga total keseluruhan pekerja 720 orang. Para

pekerja di perusahaan memiliki pendidikan minimal Sekolah Menengah Atas

(SMA)/sederajat dibagian produksi, sehingga memiliki pekerja memiliki pendidikan

yang seragam dan minimal pengetahuan yang didapatkan sama. Pada produksi Divisi

(5)

Painting, Unit Assembling, dan Packing. Perusahaan memperoleh sertifikasi OHSAS

18001:2007 di Unit Pre Treatment dan Painting, karena dengan alasan unit tersebut

memiliki tingkat potensi bahaya lebih tinggi daripada unit lainnya.

Pada hasil studi lapangan di PT. Mega Andalan Kalasan, di dapatkan data

kecelakaan kerja tahun 2014 ada 19 kasus kecelakaan, tahun 2013 ada 23 kasus

kecelakaan kerja, tahun 2012 terdapat 25 kasus kecelakaan dan pada tahun 2011

terdapat 24 kasus kecelakaan kerja. Dari hasil analisa data kecelakaan kerja bahwa

semua kecelakaan kerja yang tercatat itu dibawa ke Rumah Sakit (RS) tidak ditangani

di poliklinik terlebih dahulu. Selain itu ada indikasi bahwa ada kecelakaan kerja yang

tidak dilaporkan dan tidak tercatat karena dari data kecelakaan kerja menunjukan

hanya kecelakaan kerja yang dibawa ke RS saja yang tercatat sebagai kecelakaan

kerja. Kecelakaan kerja yang tercatat yaitu disebabkan oleh mesin dan peralatan kerja

sehingga akibatnya; (1) jari terjepit, jari putus, mata terkena percikan api pada saat

menggerinda, mata terkena cairan allumunium dan terkena benturan; (2) berdasarkan

observasi, rambu K3 masih sedikit, pekerja melakukan tindakan tidak aman seperti

halnya melanggar garis pembatas area kerja, menggerinda tidak menggunakan

kacamata, tidak memakai sarung tangan, tidak menggunakan safety shoes.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis tertarik

melakukan penelitian mengenai penerapan SMK3 dan faktor penyebab kejadian

(6)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

bagaimana capaian penerapan SMK3 dan apa faktor yang berpengaruh dengan

kejadian kecelakaan kerja di PT. Mega Andalan Kalasan Kabupaten Sleman.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan faktor yang

berpengaruh pada terjadinya kejadian kecelakaan kerja di PT. Mega Andalan

Kalasan Kabupaten Sleman.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah:

a. Mengetahui capaian penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. Mega Andalan Kalasan Kabupaten Sleman.

b. Menganalisis hubungan pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

dengan kejadian kecelakaan kerja di PT. Mega Andalan Kalasan Kabupaten

Sleman.

c. Menganalisis hubungan masa kerja dengan kejadian kecelakaan kerja di PT.

(7)

d. Menganalisis hubungan Alat Pelindung Diri (APD) dengan kejadian

kecelakaan kerja di PT. Mega Andalan Kalasan Kabupaten Sleman.

e. Menganalisis hubungan pengetahuan K3, masa kerja, penggunaan APD secara

bersama-sama dengan kejadian kecelakaan kerja di PT. Mega Andalan

Kalasan Kabupaten Sleman.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:

1. Bagi PT MAK, dapat memberikan gambaran dan informasi tentang penerapan

SMK3 yang ada di perusahaan dan faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja di

perusahaan sehingga dapat dilakukan pencegahan, perbaikan serta menyusun

program K3 yang sesuai di perusahaan PT. Mega Andalan Kalasan.

2. Bagi pekerja di PT MAK, dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai

pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja, agar dapat bekerja

dengan aman, nyaman, sehat, dan selamat serta dapat melakukan pencegahan

kecelakaan di tempat kerja.

3. Bagi Instansi Pemerintah khususnya Disnakertrans Kabupaten Sleman, sebagai

sumber informasi dalam mengetahui pelaksanaan regulasi tentang penerapan

SMK3 di industri, serta memberikan masukan atau perbaikan karena ini

(8)

4. Bagi Program Studi S-2 Ilmu Kesehatan Masyarakat, penelitian ini dapat

dijadikan sebagai sumber data, informasi dan referensi ilmiah yang dapat

menambah pengetahuan bagi pembaca mengenai Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3). Selain itu juga dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya

sebagai masukan kepada instansi pemerintah terkait dan perusahaan karena

penelitian ini dilakukan menggunakan metode ilmiah.

5. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta

menjadi pengalaman berharga dalam menuntut ilmu di Perguruan Tinggi dibidang

riset dan dapat menginspirasi untuk melanjutkan sekolah selanjutnya pada jenjang

Program S-3 atau Program Doktor, serta sebagai upaya pengabdian terhadap

masyarakat.

E. Keaslian Penelitian

1. Sujendra (2013). Hubungan Karakteristik Pekerja, Penggunaan APD, dan

Penerapan SMK3 dengan Kejadian Kecelakaan Kerja pada Pekerja Bagian

Produksi PT. X Tahun 2012. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor yang

berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja di bagian produksi PT. X tahun

2012. Metode penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain cross

sectional, jumlah sampel 39 orang. Variabel bebas yaitu umur, tingkat

pendidikan, masa kerja, penggunaan APD, dan penerapan SMK3. Variabel terikat

(9)

berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja adalah tingkat pendidikan dan

penggunaan APD, sedangkan umur, masa kerja dan penerapan SMK3 tidak

berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja. Perbedaan pada penelitian ini

terletak pada lokasi, analisis data sampai analisis multivariat, beberapa variabel

berbeda, serta instrumen yang digunakan dalam penilaian penerapan SMK3.

2. Nallas. (2013). Pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Motivasi

Kerja, Penerapan Job Safety Analysis dan Kecelakaan Kerja (kajian di

departemen Maintenance Operational Support and Certification di PT. Chevron

Pasific Indonesia di Riau). Tujuan penelitian ini adalah mengkaji korelasi tingkat

pengetahuan K3, motivasi K3 dan penerapan JSA terhadap kecelakaan kerja.

Metode penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Variabel bebas

adalah pengetahuan K3, motivasi K3, penerapan JSA. Variabel terikat adalah

kecelakaan kerja. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan antara

pengetahuan K3, motivasi K3, penerapan JSA dengan kecelakaan kerja.

Perbedaan pada penelitian ini adalah terletak pada lokasi penelitian dan beberapa

variabel yang diteliti.

3. Kuncoro. (2012). Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (SMK3) dengan Motivasi dan Stress Kerja Tenaga Kerja PT. Telkom

Kandatel Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara

penerapan SMK3 dengan motivasi kerja dan stres kerja. Menggunakan cross

(10)

Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi

kerja dan stres kerja dengan penerapan SMK3. Perbedaan penelitian ini terletak

pada lokasi penelitian, beberapa variabel yang diteliti, sedangkan persamaannya

Referensi

Dokumen terkait

Tambahkan variable dengan nama nilai3 yang bertipe data integer dan diberi nilai awal 100 kemudian lakukan pembagian yang disimpan pada variable hasil

Usain Hamid Hisan, mengatakan Asuransi adalah sikap ta`awun yang telah diatur dengan sistem yang sangat rapih, antara sejumlah besar manusia, semuanya telah siap

Hal tersebut diduga adanya pembelanjaan atau penggunaan energi yang lebih besar dari biasanya seperti peningkatan penggunaan energi untuk mengkonsumsi pakan yang

Penurunan percepatan pertumbuhan pada tulang tibia dan femur dimungkinkan pada umur 3 minggu karena bobot ayam broiler semakin meningkat sehingga mengakibatkan broiler

sediaan berakhir didapatkan satu dari empat ampul yang kami buat bocor pada ujung atasnya hal tersebut mungkin dikarenakan proses pembakaran tutup ampul yang kurang baik dan

Dalam penulisan yang berkaitan dengan permasalahan ini, penulis menggunakan penelitan dokumentasi, dalam hal ini penelitian dilakukan dengan meneliti sumber-sumber

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;.. Peraturan Menteri Pendidikan dan

Pada dasarnya manusia dalam kehidupannya dituntut melakukan suatu usaha untuk mendatangkan hasil dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.Di dalam Islam, bekerja merupakan suatu