EVALUASI PEMBELAJARAN (Evaluasi Proses dan Eavaluasi Hasil)
Imas Sumarni (1501337)
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Imassumarni58@gmail.com
Salah satu faktor penting untuk mencapai tujuan pendidikan adalah proses pembelajaran, sedangkan salah satu faktor penting untuk efektivitas pembelajaran adalah faktor evaluasi, baik terhadap proses maupun hasil pembelajaran. Evaluasi dapat mendorong siswa untuk lebih giat belajar secara terus menerus dan juga mendorong guru untuk lebih meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Kegiatan evaluasi sebagai bagian dari program pembelajaran perlu lebih dioptimalkan. Evaluasi tidak hanya bertumpu pada penilaian hasil belajar, tetapi juga perlu penilaian terhadap input, ouput maupun kualitas proses pembelajaran itu sendiri.
Sebelum melakukan evaluasi, sebaiknya memperhatikan beberapa hal teknis yang memadai agar informasi yang diperoleh benar-benar akurat, sehingga keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan data itu sangat tepat. Persyaratan umum yang harus dipenuhi dalam evaluasi pembelajaran antara lain: a). Validitas, yaitu dapat mengukur karakteristik perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran; b). Realibilitas, yaitu menunjukan keajegan gambaran hasil yang diperoleh meskipun dilakukan beberapa kali evaluasi; c). Objektivitas, yaitu hasil penilaian mencerminkan kondisi kemampuan siswa sebagaimana adanya dan tidak berpengaruh oleh unsur-unsur subjektivitas penilai; d). Representantif, yaitu adanya keseimbangan dan keterwakilan setiap tujuan dan pokok materi pembelajaran yang diujikan; e). Fairness, yaitu mengemukakan persoalan-persoalan dengan wajar, tidak bersifat jebakan dan tidak mengandung kata-kata yang bersifat menjebak; f). Praktis, yaitu efektif dan efesien, mudah dilaksanakan, diolah, dan ditafsirkan.
Dalam bidang pendidikan ditinjau dari sasarannya, evaluasi ada yang bersifat makro dan ada yang mikro. Evaluasi yang bersifat makro sasarannya adalah program pendidikan, yaitu program yang direncanakan untuk memperbaiki bidang pendidikan. Evaluasi mikro sering digunakan di tingkat kelas, khususnya untuk mengetahui pencapaian belajar peserta didik. Pencapaian belajar ini bukan hanya yang bersifat kognitif saja, tetapi juga mencakup semua potensi yang ada pada peserta didik. Ada beberapa jenis evaluasi namun menurut fungsinya evaluasi dibedakan menjadi empat jenis, yaitu: formatif, sumatif, diagnostik, dan penempatan. Evaluasi formatif menekankan pada upaya perbaikan proses pembelajaran. Evaluasi Sumatif lebih menekankan kepada penetapan tingkat keberhasilan belajar setiap siswa yang dijadikan dasar dalam penentuan nilai, dan /atau kenaikan dan kelulusan siswa. Evaluasi diagnostik menekankan pada upaya memahami kesulitan siswa dalam belajar, sedangkan evaluasi penempatan dalam menekankan pada upaya untuk menyelaraskan antara progran dan proses pembelajaran denagan karakteristik kemampuan siswa.
Implementasi progran pembelajaran atau kualitas pembelajaran, serta 3). Hasil program pembelajaran. Dalam mengadakan penilaian terhadap proses dan hasil program tidak cukup terbatas pada hasil jangka pendek atau output tetapi sebaiknya juga menjangkau outcome dari program pembelajaran, karena dalam outcome ini akan dinilai seberapa jauh siswa mampu mengimplementasikan kompetensi yang dipelajari dikelas kedalam dunia nyata, dan memecahkan persoalan hidup dan kehidupan dalam masyarakat.
Daftar Pustaka:
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Szokol, Istvan. (2016). The Theory of Education Evaluation. [online]. diakses dari
http://konyvtar.uni.eszterhazy.hu/public/uploads/nevtelen-melleket-00046_5757789b24759.pdf
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2015). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Widoyoko, Eko Putro.(tanpa tahun). Evaluasi Program Pembelajaran. [online]. diakses dari http://www.umpwr.ac.id/download/publikasi-ilmiah/Evaluasi%20program%20