• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI IMPLEMENTASI TIK DALAM PEMBELAJ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STRATEGI IMPLEMENTASI TIK DALAM PEMBELAJ"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Strategi Implementasi TIK dalam pembelajaran di sekolah Joko Priyadi, S.Pd

Widyaiswara Pertama LPPKS Indonesia Karanganyar Abstrak

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan wahana untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dunia bergerak cepat ke media digital dan informasi, peran TIK dalam pendidikan menjadi lebih penting di abad 21. Dengan adanya peningkatan akses IT di rumah, di tempat kerja, dan di lembaga pendidikan bisa berarti bahwa aktivitas belajar menjadi benar-benar seumur hidup, laju kegiatan perubahan teknologi memaksa evaluasi konstan teaching learning. Teknologi khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), memainkan peran penting hampir semua tahapan proses pendidikan. Internet telah muncul sebagai kekuatan pendorong utama pembangunan secara dinamis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berdampak positif di hampir setiap sektor ekonomi, sektor pendidikan, lembaga pendidikan menggunakan komputer dalam program akademis mereka untuk menghasilkan kualitas hasil pembelajaran yang baik

Kata kunci : TIK untuk meningkatkan akses lembaga pendidikan, tempat kerja dan dalam program pembelajaran disekolah.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan bagian tak terpisahkan

dari dunia kontemporer. Bidang pendidikan pasti telah dipengaruhi oleh

pengaruh penetrasi informasi dan teknologi komunikasi di seluruh dunia dan

di negara-negara maju khususnya, TIK telah membuat dampak pada kualitas

(2)

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah beragam set alat teknologi

dan sumber daya yang digunakan untuk berkomunikasi dan menciptakan,

menyebarkan, menyimpan dan mengelola Informasi. Definisi yang luas ini

TIK termasuk teknologi radio, televisi, video, DVD, telepon, sistem satelit,

komputer dan perangkat keras jaringan dan perangkat lunak; serta peralatan

dan jasa terkait dengan teknologi ini, seperti videoconferencing dan surat

elektronik (UNESCO, 2002).

Secara konkret, TIK meningkatkan pengajaran dan pembelajaran yang

dinamis, interaktif, fleksibel, dan konten menarik. Ini memberikan

kesempatan nyata untuk instruksi individual. Selain itu, informasi dan

teknologi komunikasi memiliki potensi untuk mempercepat, memperkaya,

dan memperdalam keterampilan, untuk memotivasi dan melibatkan para

siswa dalam belajar, untuk membantu menceritakan pengalaman sekolah

untuk praktek kerja, untuk membantu menciptakan kelayakan ekonomi bagi

pekerja besok, memberikan kontribusi untuk perubahan di sekolah; untuk

memperkuat mengajar, dan untuk memberikan kesempatan bagi hubungan

antara sekolah dan dunia. transformasi TIK telah membawa teknologi yang

cepat, sosial, politik, dan ekonomi, di masyarakat telah terwujud dalam

jaringan terorganisir TIK (Yusuf, 2005).

Dengan demikian, penerapan TIK membuat lembaga yang lebih efisien dan

produktif, sehingga melahirkan berbagai alat untuk meningkatkan dan

(3)

satu cara yang paling umum menggunakan TIK untuk memberikan

pendidikan kepada siswa baik dan memastikan kampus dengan cara

mengajar online yang ditawarkan melalui berbasis web sistem (Yusuf, 2005;

Mutula, 2003).

Melihat peran pendidikan dalam pengembangan setiap masyarakat, sekolah

akan sangat diperlukan dalam mengembangkan budaya belajar berbasis TIK

dari negara manapun. Sekolah harus memberikan kepemimpinan yang

efektif dalam integrasiTIK, melalui penelitian, pemodelan integrasi efektif

TIK, dan penyediaan kesempatan untuk pengembangan profesional pendidik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan

rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana implementasi TIK di sekolah ?

2. Bagaimana pelaksanaan TIK di sekolah ?

3. Bagaimana pemanfaatan TIK di sekolah ?

PEMBASAN

A. Strategi Implementasi TIK di Sekolah.

Dalam rangka untuk masuk ke dalam tatanan ekonomi baru, lembaga

(4)

dan budaya yang menempatkan nilai tinggi pada pendidikan dan pelatihan.

Dengan demikian berdasarkan TIK Teknologi Informasi dan Komunikasi

seperti elearning memiliki potensi besar untuk melengkapi pembelajaran

tradisional. Hal ini TIK pada pembelajaran dapat memberikan peluang baru

untuk mengeksplorasi secara luas kegiatan kognitif seperti otonomi,

kreativitas, pemecahan masalah dan kerja tim dalam hal ini guru perlu

memberikan sarana untuk kebutuhan individu siswa, terutama saat

menggunakan TIK berbasis web teknologi. Oleh karena itu, beberapa

keharusan yang disebutkan di atas, merupakan alasan khusus untuk

menerapkan TIK berbasis teknologi bagi guru adalah:

1. Fasilitas yang baru TIK memungkinkan siswa dan guru untuk

mengontrol, memanipulasi dan berkontribusi informasi untuk belajar

dan mengajar lingkungan sebagai buku interaktif, jurnal dan sejenisnya

biasanya tersedia melalui Internet. (Oxfam Pendidikan Report, 2002)

2. Penggunaan teknologi multimedia baru dan internet akan

meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran yang efektif

3. Sebagai proses sosial itu akan memfasilitasi interaksi dan kolaborasi

tidak hanya di kalangan peserta didik, tetapi antara guru juga baik di

tingkat lokal dan / atau global.

4. Ini akan memberi kesempatan kepada individu yang mungkin ingin

menggabungkan pekerjaan dan kecepatan belajar sendiri, terlepas dari

(5)

5. Dapat meningkatkan kinerja guru secara maksimum dalam

pengiriman materi pelajaran dan memberikan umpan balik siswa

karena mereka bisa bertemu melalui fasilitas email atau informasi

lainnya.

6. Sebuah user interface yang fleksibel, karena menarik dan interaktif,

dapat memotivasi minat pelajar, yang pada gilirannya akan

mempertahankan terus-menerus belajar.

7. Mempromosikan sumber daya manusia yang mampu merespon

tuntutan ekonomi dunia baru yang didukung dan didorong oleh TIK.

Dengan demikian, dengan evolusi baru Teknologi Informasi dan Komunikasi,

lembaga pendidikan mampu menyediakan lingkungan belajar yang fleksibel

dan lebih terbuka untuk siswa dan guru sama

B. Permasalah terhadap Pelaksanaan TIK di Sekolah

Kesenjangan digital antara negara-negara maju dan berkembang, khususnya

disekolah. Dengan demikian, masalah yang paling umum yang terkait

dengan pelaksanaan yang efektif dari TIK adalah:

1. Kurangnya tenaga TIK yang berkualitas. Kebanyakan sekolah tidak

memiliki guru melek komputer dan ahli TIK yang akan mendukung dan

mengelola konektivitas internet dan / atau penerapan komputer di

(6)

2. Biaya peralatan di sekolah dengan dana yang sangat minim Namun,

perlu dicatat bahwa mungkin tidak menjadi masalah dana maupun

teknologi melainkan jika kehendak dari pihak pemerintah

3. Sikap Manajemen pendidikan terhadap pengembangan fasilitas TIK

terkait seperti Internet dan pengadaan komputer agak lambat

4. Konsisten pasokan listrik dan saluran telepon di sebagian besar bagian

daerah tidak memadai khususnya di daerah pedesaan.

5. Program pelatihan guru dan / atau di tingkat pendidikan dasar TIK

Tampaknya belum ada kebijakan yang jelas dan pasti untuk semua

tingkatan

C. Efektifitas Pemanfaatan TIK di Sekolah

Terlepas dari kenyataan bahwa pendidikan, dan bahkan sebagian besar

sekolah terlambat dalam pemanfaatan TIK , merupakan langkah yang tepat

dalam pemanfaatan TIK dalam setiap sektor pendidikan perlu dirancang

untuk memastikan bahwa pembelajaran sekolah sebagai pencentak generasi

bangsa yang terampil mengakui pentingnya TIK untuk pembangunan

nasional.

Sistem Aplikasi yang baik di setiap sector pendidikan hanya bisa dipastikan

melalui cakupan yang memadai. Kesenjangan yang diidentifikasi dapat diisi

melalui keterlibatan pemangku kepentingan / aktor seperti guru dan

(7)

adalah beberapa langkah-langkah diperlukan yang mendesak di samping

sudah ada:.

1. Penerapan standar Nasional pemanfaatan TIK dan dimasukkan dalam

kurikulum sekolah dan termasuk dalam kurikulum pendidikan guru.

2. pelatihan berkelanjutan dan berkala untuk guru pada keterampilan

pemanfaatan TIK dalam pembelajaran.

3. Pengembangan dan pelatihan ahli TIK khusus untuk desain

instruksional dan yang akan bekerja dalam kemitraan dengan para

pendidik dan guru.

4. Pendanaan pemerintah di semua tingkatan pendidikan harus

membuat prioritas TIK, menyediakan dana khusus yang dibutuhkan

untuk pelatihan guru dalam pendidikan komputer yang akan pada

gilirannya akan dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan TIK

untuk mengajar murid / siswa TIK dasar.

5. Harus ada pengawasan, di semua tingkat pendidikan yang memastikan bahwa kurikulum TIK dipatuhi dan bahwa dana yang dialokasikan untuk tujuan tersebut tidak dialihkan, dan peralatan yang tepat adalah dibeli dan disampaikan pada waktu yang tepat.

6. Ada perhatian bagi pemerintah untuk mengatasi serius isu-isu yang

tidak menentu seperti daya listrik, sementara di sekolah lain yang ingin

memanfaatkan TIK pada kegiatan belajar mengajar mereka harus

(8)

KESIMPULAH

Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran tidak bisa dihindari. Pada masa

mendatang dorong akan pada penggunaan TIK untuk memperkuat system

informasi dalam pendidikan akan membuka jarak dalam belajar. jelas

bahwa TIK dalam pendidikan adalah alat yang sangat diperlukan dalam

proses belajar mengajar modern, dan untuk guru akan lebih ke arah

peningkatan salah satu gaya mengajar. Hal ini benar karena isu-isu seperti

pengorganisasi yang baik, manajemen kelas yang efektif, pembuatan

konten, selfassessment, selfstudy, pembelajaran kolaboratif, kegiatan yang

berorientasi tugas dan komunikasi yang efektif antara kegiatan proses

pembelajaran akan difasilitasi dan ditingkatkan dengan penggunaan TIK

berbasis teknologi. Namun, untuk mencapai mencapai maksimum dan

pengaruh TIK, bahwa guru dan masyarakat, harus disesuaikan untuk

memenuhi tantangan zaman ilmu pengetahuan.

Jadi untuk pendidikan , dan khususnya kegiatan belajar, untuk

mengefektifkan penggunaan TIK di lingkungan pendidikan, berbagai

(9)

peraturan, dan kerangka kebijakan yang efektif akan memungkinkan

pelaksanaan elearning yang baik.

Daftar pustaka :

1. http://www.researchgate.net/profile/Philip_Achimugu/publication/26725 0476_An_Evaluation_of_the_Impac_of_ICT_Diffusion_in_Nigeria

%27s_Higer_Educational_

Instiyution/link/5465695d0cft2f5eb17ff3a89.pdf

2. http://jolt.merlot.org/documents/kwace.pdf

3. http://ijimt.org/papers/190-M663/pdf

4. Depdiknas, (2009). Panduan Pelaksanaan Pembinaan SMP RSBI, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,Jakarta

5. Nasution. (2005). Teknologi Pendidikan. Jakarta, Bumi Aksara

6. Patton, (2006). Metode Evaluasi Kualitatif(How to Use Qualitative Methodes in Evaluation). Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Hal keempat yang dapat menjadi sumber burnout adalah kurangnya dukungan sosial dari atasan, rekan kerja dan keluarga sehingga dapat menyebabkan kurangnya rasa

Persoalan yang terkait dengan sains dan teknologi akan dihadapi setiap individu pada level personal, komunitas, nasional bahkan global (OECD, 2009). Selanjutnya

(4) Buku teks pelajaran kimia sekolah menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA), sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Menteri ini, memenuhi syarat kelayakan

merupakan partikel Cu koheren disebut juga GP Zones [Porter dan Easterling, 1987] Pembentukan GP Zones ini akan membentuk endapan yang koheren sehingga kekerasan yang dicapai

Dari diagram dapat dilihat bahwa aktivitas dimulai dengan user menekan menu wisata, kemudian aplikasi akan merespon dengan menampilkan menu list wisata lalu user menekan

Bila nilai intrinsik saham lebih rendah dibandingkan dengan harga pasarnya, maka saham tergolong overvalued sehingga saham tersebut sebaiknya tidak dibeli dan

Memahami struktur Memahami struktur dan kaidah dan kaidah teks cerita teks cerita sejarah, berita, sejarah, berita, iklan, editori iklan, editorial"opini, dan al"opini,