• Tidak ada hasil yang ditemukan

AYAT AYAT TENTANG SEJARAH DAN KISAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "AYAT AYAT TENTANG SEJARAH DAN KISAH"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

AYAT-AYAT TENTANG SEJARAH DAN KISAH

Makalah

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Tafsir.

Dosen Pengampu : Drs. H. Soeparyo, M.Ag

Disusun oleh :

Farida Septinawati (1403076018)

Marina Aizzatun Nisa’ (1403076017)

Zumrotul asrifah (1403076019)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

(2)

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Al-Qur an membahas mengenai pokok‟ -pokok bahasan yaitu mengenai akhlak, janji dan ancaman, aqidah, ibadah, sejarah dan kisah. Al-Qur an menganjurkan untuk mempelajari‟

dan memahami sejarah dan kisah pada zaman dahulu serta mampu memperoleh ilmu dan hikmahnya. Dengan sejarah kita dapat melihat dengan jelas peninggalan umat-umat terdahulu, sehingga kita dapat memahami dan menghayati peristiwa-peristiwa yang terjadi pada zaman dahulu melalui bacaan atau pelajaran sejarah dan Al-Qur an juga ikut‟

menjelaskan sejarah-sejarah zaman orang-orang terdahulu. Allah menurunkan Al-Qur an‟

kepada Nabi Muhammad SAW melalui Jibril AS sebagai mukjizat yang terbesar. Salah satu isi pokok ajarannya adalah mengenai sejarah dan kisah umat terdahulu. Keterangan tentang sejarah dan kisah umat terdahulu didalam kitab Al- Qur an tentunya memiliki tujuan. Yaitu‟

merupakan sebagai petunjuk/pelajaran bagi umat islam yang selanjutnya agar dapat mengambil hikmah dari peristiwa yang sudah terjadi dimasa lalu. Sehingga dimasa sekarang umat manusia khususnya umat islam tidak terjerumus hal-hal yang tidak baik Pada makalah ini, pemakalah akan memaparkan secara rinci ayat-ayat tentang sejarah dan kisah.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut :

a. Apa pengertian sejarah dan kisah.?

b. Bagaimana tafsir ayat-ayat tentang sejarang dan kisah?

c. Bagaimana konsep sejarah dalam al-Qur’an?

d. Bagaimana hokum-hukum sejarah dalam al-Qur’an?

e. Bagaimana gambaran kisah yang di ceritakan dalam Al-Qur’an.?

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sejarah dan Kisah.

Dalam bahasa inggris, sejarah berarti history yang berarti masa lampau umat manusia atau kejadian-kejadian. Yang dibuat oleh alam. Asal-usul kata history dalam bahasa inggris bersal dari bahasa Yunani kuno istoria yang berarti ilmu atau belajar dengan cara bertanya-tanya. Dalam bahasa Belanda terdapat istilah geschiedenis yang berarti kejadian-kejadian yang telah dibuat oleh manusia. Sedangkan dalam bahasa Jerman terdapat istilah geschicte yang artinya sesuatu yang telah terjadi. Dalam masyarakat di berbagai daerah dikenal juga istilah-istilah yang merujuk pada pengertian sejarah seperti, silsilah, riwayat, hikayat, tambo, dan babad.

Dari berbgai arti kata sejarah diatas, semua menunjuk pada sesuatu yang telah terjadi atau kejadian yang telah terlewati. Juga terkandung makna sebagai suatu ilmu. Sejarah adalah cabang ilmu yang mengkaji secara sistematis keseluruhan perkembangan proses perubahan dan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek kehidupannya yang terjadi pada masa lampau1. Sedangkan kisah adalah kata

benda yang berarti cerita tentang kejadian dalam kehidupan, riwayat, dongeng dan sebagainya.2

B. Tafsir ayat-ayat tentang sejarah dan kisah.

Berikut merupakan ayat-ayat Al-Qur;an yang berisi sejarahdan kisah.

1. Surat Thaha ayat 99

             

1 Sadirman A.M, SEJARAH 1 SMA kelas X, (Yogyakarta: yudhistira, 2007), hlm3-6.

(4)

“Demikianlah Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat yang telah lalu, dan Sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan (Al Quran).” (Q.S Thaha : 99).

Ayat ini menjadi penutup lima kelompok kisah Nabi Musa as. Ayat ini menyatakan bahwa “Demikianlah”, yakni sebagai halnya kisah Nabi Musa dan selain beliau yang “Kami” uraikan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, pada ayat-ayat Kami yang lalu, Kami teta di masa dating akan kisahkan “kepadamu sebagian dari berita-berita penting”, yakni peristiwa pwnting, generasi “yang telah lalu” agar semakin luas pengetahuanmu dan pengetahuan umatmu serta semakin mantap iman dan keyakinan kamu lagi semakin banyak pelajaran yang dapat kamu peroleh”dan sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan”, yakni Al-Quran sebagai tuntutan yang mengandung kebaikan duniawi dan ukhrawi.

Kata naqushshu dapat diterjemahkan mengisahkan/menceritakan. Kata itu pada mulanya berarti mengikuti jejak. Kisah adalah upaya mengikuti jejak peristiwa yang benar-benar terjadi atau imajinatif sesuai dengan urutan kejadiannya dan dengan jalan menceritakannya satu periode atau episode dalam episode. Al-Quran tidak selalu menggunakan kata tersebut dalam arti mengiusahkan satu kisah, tetapi ia juga digunakannya dalam arti memberi tuntutan, baik tuntutan tersebut merupakan kisah maupun hanya pesan singkat.3

2. Surat Yusuf ayat 111

“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.”

(5)

(Q.S Yusuf : 111).

Tafsir ayat:

Allah SWT menegaskan kisah Nabi Yusuf as. Dan kisah-kisah para rasul lain yang disampaikan-Nya bahwa demi Allah, sungguh pada kisah-kisah mereka terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Ia, yakni Al-Qur’an yang mengandung kisah-kisah mereka, bukanlah cerita yang dibuat-buat sebagaimana dituduhkan oleh mereka yang tidak percaya, akan tetapi kitab suci itu membenarkan kitab-kitab suci dan peristiwa-peristiwa yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dalam bentuk prinsip-prinsip segala yang dibutuhkan umat manusia menyangkut kemaslahatan dunia dan akhirat mereka, dan disamping itu ia juga sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang ingin beriman.4

3. Surat Ali Imran ayat 137

       

  

137. Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah[230]; karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).

[230] Yang dimaksud dengan sunnah Allah di sini ialah hukuman-hukuman Allah yang berupa malapetaka, bencana yang ditimpakan kepada orang-orang yang mendustakan rasul.

Tafsir ayat :

Yang dimaksud ndengan sunnah allah disini ialah hukuma-hukuman allah yang berupa malapetaka, bencana yang di timpakan kepada orang-orang yang mendustakan rasul. Dalam ayat ini berisi perintah bagaimana keadaan orang-orang terdahulu dan kesudahan mereka. Sesungguhnya

(6)

193-telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah yakni hukuman kemasyarakatan yang tidak mengalami perubahan. Sunnah tersebut anatara lain adalah “ yang melanggar perintahNya dan rasulNya akan binasa, dan yang mengikutinya akan berbahagia,”Yang meneggakkan disiplin akan sukses”, “Hari-hari kekalahan dan kemenangan silih berganti”, dan lain sebagainya. Sunnah-sunnah itu ditetapkan allah demi kemaslahatan manusia, dan itu semua dapat terlihat dengan jelas dalam sejarah peninggalan umat-umat yang lalu. Perhatikanlah dan camkanlah hal tersebut, kalau belum juga kamu pahami dan hayati melalui bacaan atau pelajaran sejarah, karena itu, berjalanlah kamu di bumi untuk melihat bukti-buktinya, dan perhatikanllah untuk mengambil pembelajaran bagaiman kesudahan buruk yang dialami orang-orang yang mendustakan pesan-pesan Allah. Ini yakni, pesan-pesan yang dikandung oleh ayat-ayat yang lalu atau al-quran secara keseluruhan adalah penenrang yang memberi keterangan dan menghilangkan kesaksian dan keraguan bagin seluruh manusia, dan ia juga berfungsi sebagai petunjuk yang memberi bimbingan pada masa kini dan masa yang akan datang menuju kearah yang benar, serta peringatan yang harus dan berkesan menyangkut hal-hal yang tidak wajar bagi orang-orang yang bertakwa, yang diantara lain mampu mengambil hikmah dan pelajaran dari kebiasan-kebiasaan Allah dalam memperlakukan masyarakat. Dalam Al-Quran kta sunnatullah dan yang semakna dengannya, seperti sunnatuna,

(7)

sunnah al-awwalin, terulang sebanyak tiga belas kali. Kesemuanya berbicara dalam konteks kemasyarakatan. Perlu diingat bahwa apa yang dinamai huku-hukum alam pun adalah kebiasaan-kebiasaan yang dialami manusia dan dari ikhtisar pukul rata statistik tentang kebiasaan-kebiasaan itu, para pakar merumuskan hukum-hukum alam. Kebiasaan itu dinyatakan Allah sebagai tidak beralih (Q.S Al-Isra’ [17]: 77) dan tidak pula berubah. Karena memiliki sifat yang demikian, maka yang disebut juga “Hukum-hukum Kemasyarakatan” atau ketetapan-ketetapan

“ Kami menetapkan yang demikian), sebagai suatu ketetapab terhadap Rasul-rasul kami yang kami utus sebelum kamu dan tidak akan kamu dapati perubahan bagi ketetapan kami itu.” (Q.S Al-Isra’:77)

Tafsir ayat :

Ayat diatas pada hakikatnya berbicara tentang sunnatullah atau hukum-hukum kemasyarakatan sebagai bunyi selanjutnya “dan tidak akan kamu dapati perubahan bagi ketetapan Kami itu” karena itu kalimat “sepeninggalmu mereka tidak tinggal, melainkan sebentar saja”, tidak boleh dipahami sebagai kematian orang-orang tetapi kematian sistem/orde masyarakat. Orang-orang yang hidup dalam masyarakat tersebut tetap bertahan hidup, tetapi sistem kemasyarakatan dan pandangan jahiliyah yang mereka anut ayat yang ditafsirkan ini sebentar lagi akan runtuh. Dan hal ini terbukti kebenarannya setelah 10 tahun dari hijrah Rasul SAW dari Mekkah. Ayat ini merupakan salah satu bukti bahwa Al-Quran adalah kitab pertama yang menjelaskan hukum-hukum kemasyarakatan dan bahwa disamping ajal perorangan ada juga ajal bagi kemasyarakatan.

(8)

sesudah pengusiran itu melainkan sebentar saja. Dan demikianlah yang terjadi. Setelah nabi berhijrah dari tengah-tengah mereka, setelah gangguan mereka semakin memuncak, mereka tidak tinggal kecuali selama satu tahun setengah. Allah mempertemukan mereka dengan Nabi di badar tanpa perjanjian terlebih dahulu. Allah menguatkan nabi, mengirimnya untuk menguasai mereka, dan memenangkannya atas mereka. Beliau berhasil membunuh dan menawan para pemuka Quraisy dan keturunannya. Karena itu, Allah Ta’ala berfirma “ sebagai suatu ketetapan terhadap rasul-rasul Kani yang Kami utus.” Yakni, demikianlah perlakuan yang kami berikan kepada orang-orang kafir kepada para rasul Kami dan menyakitinya dengan mengusir rasul dari tengah-tengah mereka.6

Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari mereka”.

Asbabun Nuzul

Katakanlah hai rasul, kepada orang-orang musyrik dari kalangan kaummu itu, lakukanlah perjalanan ke berbagai negeri, lalu lihatlah dan perhatikanlah tempat-tempat tinggal orang-orang yang kafir kepada Allah sebelum kalian, karena mereka rela mendustakan rasul-rasulNya. Bagaimanakah Kami telah membinasakan mereka dengan azab Kami, kemudian Kami jadikan mereka sebagai pelajaran buat orang-orang yang sesudah mereka?

Selanjutnya Allah menjelaskan penyebab yang mengakibatkan mereka dibinasakan oleh azab itu. Azab yang telah menimpa mereka itu sebagai pembalasan yang setimpal dari kekafiran mereka terhadap ayat-ayat Tuhan mereka, dan kedustaan mereka terhadap rasul-Nya.

(9)

serta kehancuran melanda mereka karena tak beriman kepada Allah. Di sini kaum musyrik disuruh mengadakan riset di atas bumi ini serta melihat ke tempat-tempat kaum yang telah mengingkari dan mendurhakai rasul-rasul-Nya. Karena itu Allah telah menghancurkan mereka dengan azab-Nya. Hal itu hendaknya menjadi pelajaran bagi kaum sesudahnya. Orang-orang yang dihancurkan oleh Allah itu kebanyakan terdiri atas kaum musyrik dan sesat. Mereka sedikit sekali yang beriman kepada Allah, dan tak mau menerima seruan rasul-rasulNya, seperti kaum Nuh as, kaum Ibrahim as, kaum Ad,

Kaum Saleh as, kaum Syu aib as, kaum Lut as dan lain‟

-lain. Setiap ada siksaan, maka Allah hanya menghancurkan kaum musyrik yang sesat itu, dan melepas kaum yang beriman yang sedikit jumlahnya. 3.

Munasabah Adapun hubungan ayat ini dengan ayat 41 yaitu Allah menjelaskan bahwa timbulnya kerusakan di dunia sebagai akibat dari perbuatan tangan manusia sendiri. Lalu Allah memberikan petunjuk kepada mereka, bahwa orang-orang sebelum mereka pernah melakukan hal yang sama seperti apa yang telah dilakukan oleh mereka. Akhirnya mereka tertimpa azab dari Allah, sehingga mereka dijadikan pelajaran buat orang-orang sesudahnya. Sedangkan hubungan antara ayat 42 dan 43, dijelaskan bahwa Allah melarang orang kafir tetap pada kekafirannya, karena akan menimpa atasnya azab yang pedih dariNya, selanjutnya pembahasan itu diiringi dengan perintahNya yang ditujukan kepada rasulNya dan orang-orang yang mengikuti jejaknya, hendaknya mereka tetap teguh di dalam memegang apa yang ada pada mereka. Yaitu tetap beribadah kepada Allah Yang Maha Esa. 7

C. Konsep sejarah dalam al-Qur’an

Konsep sejarah dalam Al-Qur’an adalah untuk mempelajari sunnah, yakni kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam masyarakat, sehingga tidak mengalami perubahan bagi umat manusia. Pada konsep ini manusia diharapkan dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang terdahulu, sehingga mereka dapat mengambil pelajaran dari tingkah laku dan perbuatan orang-orang terdahulu

(10)

melalui pengamatan langsung, penelitian peninggalan sejarah, atau media-media yang lain. Dari perjalanan ini dapat diketahui berbagai peninggalan umat terdahulu. Diantara mereka itu ada yang memperoleh kejayaan dan ada pula yang mengalami kerugian, penderitaan, kesengsaraan akibat kerusakan atau bencana yang menimpa mereka. Ada juga yang beriman dan taat beribadah kepada Allah, tetapi ada pula yang kafir, munafik, dan fasik. Orang-orang yang ditimpa bencana itu kebanyakan orang-orang yang musyrik.8

D. Hukum-hukum sejarah dalam al-Qur’an

Hukum-hukum sejarah dalam Al-Qur’an ini terdapat pada Sunnatullah/ hukum-hukum kemasyarakatan, sama dengan halnya hukum-hukum alam atau hukum-hukum yang berkaitan dengan materi. Apa yang ditegaskan Al-Qur’an ini dikonfirmasikan oleh ilmuwan: “Hukum-hukum alam – sebagaimana hukum-hukum kemasyarakatan bersifat umum dan pasti, tidak satu pun dinegeri mana pun yang dapat terbebaskan dari sanksi bila melanggarnya. Hukum-hukum itu, tidak memperingatkan siapa yang melanggarnya, dan saksinya pun membisu sebagaimana membisunya hukum itu sendiri. Masyarakat dan manusia yang tidak dapat membedakan antara yang haram dan yang halal akan terbentur malapetaka, ketercabikan, dan kematian. Ini semata-mata adalah sanksi otomatis, karena kepunahan adalah akhir dari semua mereka yang melanggar hukum-hukum alam/kemasyarakatan”.9

E. Gambaran kisah yang di ceritakan dalam Al-Qur’an

Ada beberapa kisah yang diceritakan dalam Al-Qur’an salah satunya adalah kisah Nabi Yusuf as setelah dilemparkan ke dalam sumur, mengangkat kedudukannya setelah dipenjarah, menjadikannya berkuasa di Mesir setelah dijual dengan harga yang sangat murah, mengokohkan kedudukannya di muka bumi setelah lama ditawan, memenangkannya atas saudara-saudaranya yang berbuat jahat terhadapnya, menyatuhkan kekuatannya dengan mengumpulkan kedua orang tuanya dan saudara-saudaranya setelah perpisahan yang sekian lama, dan mendatangkan mereka dari belahan bumi yang sangat jauh.

(11)

Sesungguhnya, Allah yang telah berkuasa untuk melakukan semua kejadian itu terhadap Nabi Yusuf.10

F. Fungsi sejarah bagi kehidupan manusia.

Secara rinci dan sistematis, notosuranto mengidentifikasi terdapat empat jenis fungsi sejarah yaitu:11

1. Fungsi edukatif

Sejarah mengajarkan kebijaksanaan ataupun kearifan-kearifan. Hal tersebut memunculkan ungkapan-ungkapan seperti belajarlah dari sejarah atau sejarah mengajarkan kepada kita.

2. Fungsi inspiratif.

Mempelajari sejarah dapat memberikan inspirasi atau ilham. Sebagai contoh kisah perjuangan para nabi dan rosul Allah pada zaman dahulu dapat mendorong kita untuk menjadikannya sebagai suri tauladan atau teladan yang baik.

3. Fungsi instruktif.

Sejarah dapat berperan dalam proses pembelajaran pada salah satu kejuruan atau keterampilan tertentu. Misalnya pada proses pembuatan computer pada zaman dahulu yang tidak serta merta muncul computer seperti yang kita jumpai pada zaman sekarang. Semua di mulai dari teknologi yang sederhana menjadi teknologi yang canggih.

4. Fungsi rekreasi

Mempelajari sejarah dapat memberikan rasa senang dan keindahan. Dengan belajar sejarah seseorang dapat terpesona oleh kisahnya yang mengagumkan.

Selain itu menurut Al-Qur,an ada empat fungsi sejarah bagi kehidupan manusia, antara lain:

10Ahmad Mustafa Al-Maragi,Tafsir Al-Maragi,(Karya Toha Putra Semarang:Semarang, 1986), Hal. 101

(12)

1. Sejarah berfungsi sebagai peneguh hati.

Dari kisah-kisah yang menjadi teladan dapat meneguhkan hati agar selalu beriman kepada Allah SWT, seperti kisah asbabul kahfi.

2. Sejarah berfungsi sebagia pengajaran.

Seperti contohnya pada kaum Tsamud, kaumnya Nabi Sholeh AS, yang ingkar kepada nabi dan Tuhan mereka. Mereka memahat gunung menjadi rumah-rumah dan melupakan nikmat yang telah di berikan kepada mereka. Kaum Tsamud membunuh unta nabi Sholeh yang merukan mukjizat yang di berikan Allah kepada nabi Sholeh. Kemudian Allah mendatangkan petir dan meluluh lantahkan kaum Tsamud dan masih meninggalkan kisah-kisah bangunan agar menjadi pengajaran untuk kaum setelahnya.

3. Sejarah berfungsi sebagai peringatan

Al-Qur,an yang sepertiganya berisi kisah-kisah masa lalu dari umat terdahulu baik yang sholeh maupun yang ingkar bagaimanapun seharusnya berfungsi sebagai peringatan umat yang hidup hari ini agar berkaca pada masa lampau.

4. Sejarah sebagai sumber kebenaran.

Jaminan kebenaran telah termaktup tegas dalam sura al-baqarah ayat 2, yang berbunyi:

    

2 . Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa ,

(13)

PENUTUP

1. Kesimpulan

Sejarah adalah cabang ilmu yang mengkaji secara sistematif secara keseluruhan perkembangan proses perubahan dan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek kehidupannya yang terjadi pada masa lampau. Sedangkan kisah adalah kata benda yang berarti cerita tentang kejadian dalam kehidupan, riwayat, dongeng, dan sebagainya. Ada beberapa kisah yang di ceritakan dalam al-Qur’an, salah satunya adalah kisah nabi Musa as. Sejarah berfungsi sebagai edukasi, inspirasi, intruksi dan rekreasi. Selain itu sejarah juga berfungsi peneguh hati, pengajaran, peringatan dan sumber kebenaran.

2. Daftar pustaka

A.M, Sadirman, SEJARAH 1 SMA kelas X, (Yogyakarta: yudhistira, 2007)

Al-Maraghi, Ahmad Musthafa, Tafsir Al-Maraghi 4 ( Semarang: PT.Toha Putra, 1986 Cet.1)

Al-Maragi, Ahmad Mustafa, Tafsir Al-Maragi, (Karya Toha Putra Semarang:Semarang, 1986)

Anonim, http://glosarium.org, (kisah adalah, arti kisah), diakses pada 04/05/2016, pada pukul 6:54

Mustofa, A., Al-Qur’an Hadits kelas XII, (Surabaya:Al-Ikhlas, 1994)

Rahmat, Dudung Hidayat dkk, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan bagian III: Pendidikan Disiplin Ilmu, ( jakarta : grasindo, 2007, Cet 2).

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah volume 10,(Jakarta: lentera hati, 2012 cet V)

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah volume 2, (Jakarta: Lentera Hati, 2012 Cet. V)

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah volume 6, (Jakarta : Lentera Hati, 2012)

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh terbesar terhadap loyalitas pelanggan responden dalam penelitian ini dalah variabel persepsi nilai pelanggan, hal ini dikarenakan simcard GSM simpati

Hubungan negatif antara variabel Tingkat upah terhadap Kesempatan Kerja yang diperoleh dalam penelitian ini didukung oleh penelitian Lestari (2010), berdasarkan

Pada zaman kerajaan pula diyakini beberapa suku sudah membuat tempat tinggal yang sesuai dengan tatanan adat istiadat masyarakat setempat... Banua Tada Malige

Penelitian ini memiliki keterbatasan waktu, daya dan dana sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait persepsi stakeholder terhadap implementasi kebijakan

39 Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Makasar pada pasien yang berkunjung ke Poli Paru RSUP Denpasar didapatkan angka 76,1% pasien yang sebelumnya pernah

Gambar 4.10 Hasil Uji Mutu Hedonik terhadap Penerimaan Keseluruhan Produk Minuman

Tetapi Pendapatan pasar Eurodollar London lebih dari $400 miliar setiap hari kerja atau $100 triliun setahun-25 kali perdagangan dunia.3 Sebagai tambahan, transaksi mata