• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM VIDEO KAMERA VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM VIDEO KAMERA VI"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM VIDEO

“KAMERA VIDEO”

Disusun oleh:

Yossi Aprilia Andriani

23 / 1231130030

TT-3B

JURUSAN ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI MALANG

(2)

PERCOBAAN 5 KAMERA VIDEO

1. Tujuan :

1. Mengenal kamera video.

1. Mengukur video komposit pada kamera video. 1. Menentukan parameter video komposit.

2. Peralatan yang Digunakan :

1. 1 Kamera Video

2. 1 Oscilloscope 40 MHz dan passive probe 3. 1 Kabel penghubung RCA - BNC (75 )

3. Diagram Rangkaian :

4. Pendahulan :

Suatu ide menyeluruh dari fungsi kamera TV dilukiskan pada Gambar 3-2 dan 3-3. Pada Gambar 3-2 kamera ditujukan Pada adegan/pandangan sehingga bayangan optik (optical image) dapat difokuskan pada pelat sasaran tabung pengambil (pick-up tube). Jika Anda dapat melihat ke dalam, Anda akan melihat bayangan optik-. Sinyal video yang dihasilkan diperlihatkan oleh bentuk gelombang Osiloskop di bagian kiri bawah gambar. Di atas Osiloskop adalah monitor, yang memperlihatkan gambar yang direproduksi.

Gambar 3-3. Diagram blok yang menunjukkan bagaimana kamera televisi menyalurkan keluaran sinyal video komposit.Disini tidak diperlihatkan refleksi dan pemfokusan tabung kamera.

Rincian bentuk gelombang sinyal video yang lebih lengkap diperlihatkan oleh diagram balok pada Gambar 3-3. Mula-mula, pulsa-pulsa pengosongan ditambahkan ke sinyal kamera. Mereka menyebabkan amplitudo sinyal menuju level hitam sehingga pengulangjejakan (retrace) dalam pemayaran tidak akan terlihat. Selanjutnya pulsa-pulsa penyelarasan (sync) disisipkan. Penyelarasan (sinkronisasi) diperlukan untuk mengatur waktu pemayaran horisontal dan vertikal.

Sinyal kamera beserta pengosongan dan penyelarasan (sync) dinamakan sinyal video komposit (composite video signal). Kadang-kadang istilah sinyal video yang bukan komposit

OSCILLOSCOPE KAMERA

VIDEO

(3)

(noncompoxite video signal) digunakan untuk mengenali sinyal kamera dengan pengosongan tetapi tanpa penyelarasan. Level keluaran standar dari sinyal video komposit dari kamera adalah 1Vpuncak-ke-puncak (p-p = peak to peak) dengan pulsa-pulsa penyelarasan di posisi bawah untuk polaritas negatif.

5. Prosedur Percobaan

1. Set-up perangkat seperti gambar diatas, hubungkan kamera video out dengan input CRO.

2. ON-kan instrumen.

3. Atur CRO yang sesuai agar mudah diamati (MODE pada posisi TV-H dan atau TV-V). Pada saat melihat gelombang sinkronisasi horisontal letakkan saklar MODE pada posisi

TV-H, sedangkan untuk melihat gelombang sinkronisasi vertikal letakkan saklar MODE pada posisi TV-V.

4. Tentukan pulsa-pulsa sinkronisasi, pulsa blanking, serambi depan dan belakang, dan informasi gambar.

5. Foto gambar bentuk gelombang tersebut dan tentukan tegangannya.

6. Data Hasil Percobaan :

1. Gambar yang dihasilkan pada saat mode TV – H

2. Gambar yang dihasilkan pada saat mode TV – V

Sinyal Sinkronisasi

Sinyal Informasi

Serambi depan Serambi belakang

(4)

Gambar

Gambar 3-3. Diagram blok yang menunjukkan bagaimana kamera televisi menyalurkan keluaran sinyal

Referensi

Dokumen terkait

pelaksanaan dan atau koordinasi penyusunan program tahunan di bidang fisik dan prasarana yang meliputi pengairan, perhubungan dan pariwisata, tata ruang dan tata guna tanah

Perseroan menyadari bahwa kegiatan operasi semen menyumbang emisi CO2 yang cukup besar dan oleh karenanya upaya mitigasi emisi menjadi aspek material yang perlu disampiakan

Gambar simplisia rimpang cabang kunyit (Curcuma longa L.) Lampiran 3 : Gambar minyak atsiri hasil destilasi air... Gambar minyak atsiri hasil

Pendekatan inilah yang dikenal dengan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (school based quality anagement/school based quality improvement). Konsep peningkatan mutu

Kelebihan Waroeng Steak and Shake dibandingkan Double Steak sebagai kompetitornya, Waroeng Steak and Shake menawarkan menu makanan dengan kualitas yang memenuhi syarat

(2) Pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dapat mendelegasikan sebagian wewenangnya kepada pejabat lain di

Hasil dari hitung , F hitung dan nilai Sig menunjukkan bahwa nilai hitung dan F hitung bernilai positif, nilai Sig yang diperoleh lebih kecil dari (0,05),

Adapun tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui “Perbedaan tingkat pengetahuan tentang faktor predisposisi gangguan jiwa antara sebelum dan sesudah diberikan