• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Praktikum Kimia Fisika II Difusi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jurnal Praktikum Kimia Fisika II Difusi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Praktikum

Kimia Fisika II

“Difusi Gas”

Tanggal Percobaan:

Senin, 08-April-2014

Disusun Oleh:

Aida Nadia

(1112016200068)

Kelompok 3 Kloter I:

Wiwiek Anggraini (1112016200045) Millah Hanifah (1112016200073)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

I.

Abstrak

Telah dilakukan praktikum mengenai “Difusi Gas”. Dalam hal ini zat cair yang digunakan adalah HCl 12M (pekat) dengan zat X cair. Difusi (diffusion) adalah campuran antara molekul suatu gas dengan molekul gas lainnya yang terjadi secara sedikit demi sedikit berdasarkan sifat kinetiknya secara spontan. Sedangkan, efusi adalah suatu proses dimana suatu gas dengan tekanan akan menguap dari wadahnya melalui suatu lubang yang kecil. Di dalam praktikum kali ini, praktikan diminta untuk mengamati kabut (gas) yang akan dihasilkan dari percobaan, serta mengukur jarak yang ditempuh gas 1 dan gas 2 selama berdifusi dan mencatat waktu yang diperlukan untuk sampai terlihatnya warna putih kabut. Dengan mengetahui data yang diminta tadi, maka dapatlah ditentukan hasil yang diminta dari praktikum ini, yang bertujuan untuk mencari massa molekul gas dengan jalan membandingkan laju difusi berdasarkan hukum Graham. Dimana hukum Graham adalah hukum yang mempelajari kecepatan efusi beberapa gas dan mendapatkan hubungannya, yakni pada suhu dan tekanan yang sama, maka kecepatan efusi gas berbanding terbalik dengan akar kerapatannya. Berdasarkan percobaan, maka didapatlah rata-rata laju zat HCl adalah 25,67 cm dan zat x sebesar 2, 83 cm. Sehingga dilakukan perhitungan dan didapat massa molekul zat x sebesar 3003,11. Karena tidak ada gas dengan massa molekul seperti yang didapat, maka praktikan tidak dapat mengetahui zat x.

Kata kunci : difusi gas, efusi, hukum Graham.

II.

Introduction

(3)

ujung lain meja praktikum. Maka, difusi gas selalu terjadi secara berangsur-angsur, dan tidak secara seketika seperti kecepatan molekul yang diperkirakan. Lebih jauh lagi, karena kecepatan akar kuadrat rata-rata dari gas ringan adalah lebih besar daripada gas yang lebih berat, maka gas yang lebih ringan akan berdifusi melalui ruang tertentu, lebih cepat daripada gas yang lebih berat (Chang, 2004 : 146).

Difusi adalah suatu penyamaan keadaan-keadaan fisika secara sertamerta (spontan). Bila difusi menyangkut zat-zat yang berbeda, difusi merujuk ke pencampuran partikel ketika mereka bergerak untuk terdistribusi secara seragam satu di antara yang lain. Pengujian eksperimen Graham menunjukkan bahwa sebenarnya lebih mengukur laju efusi daripada laju difusi. Efusi merupakan gerakan partikel-partikel gas lewat suatu lubang sempit. Persamaan untuk hukum Graham memberikan laju efusi dengan sangat tepat (cvictorica, 2012).

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu : (Leonita, 2012)

 Ukuran partikel

Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.

 Ketebalan membran

Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.

 Luas suatu area

Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.

 Jarak

Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.

 Suhu

Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya

(4)

dimana suatu gas dengan tekanan akan menguap dari wadahnya melalui suatu lubang yang kecil. Proses efusi terjadi pada balon yang diisi gas helium (Brady, 1999 : 494).

Thomas Graham (1805-1869) seorang ahli kimia Inggris mempelajari kecepatan efusi beberapa gas dan mendapatkan hubungan yang disebut hukum Graham. Pada suhu dan tekanan yang sama, maka kecepatan efusi gas berbanding terbalik dengan akar kerapatannya. Pernyataan ini dikenal dengan hukum Graham dan secara matematika ditulis: (Syukri, 1999 : 280)

Kecepatan efusi ( r )

Suatu gas dengan rapatan tinggi akan berdifusi lebih lambat daripada gas yang berapatan rendah. Menurut Thomas Graham, laju difusi dua gas berbanding terbalik dengan akar (kuadrat) rapatan mereka. Secara matematika dapat dituliskan sebagai berikut:

Dengan r1 dan r2 adalah laju dua gas, d1 dan d2 adalah rapatan masing-masing gas.

Menurut hukum Avogadro, rapatan gas berbanding lurus dengan massa molekul relatif. Oleh karena itu massa molekul relatif dapat menggantikan rapatan dalam rumus hukum difusi Graham:

Massa molekul relatif suatu gas tertentu dapat ditentukan dengan mengukur laju difusi (efusi)-nya dengan cara membandingkan laju gas tersebut dengan laju gas yang telah diketahui massa molekulnya.

Laju difusi merupakan perbandingan antara jarak dengan waktu difusi. Untuk waktu difusi yang sama antara gas satu dengan yang lain, maka perbandingan laju difusi sebanding dengan perbandingan jarak yang ditempuh oleh gas dalam berdifusi.

(5)

Dengan L1 dan L2 adalah jarak yang ditempuh gas 1 dan gas 2 selama berdifusi, Mr(1) dan Mr(2) masing-masing adalah massa molekul relatif dari gas 1 dan gas 2 (Milama, 2014 : 40-41).

III.

Materials and Methods

A. Materials Alat:

 Pipa gelas 25cm (1 buah)

 Stopwatch (1 buah)

 Pipet tetes (2 buah)

 Statif dan klem

 Penggaris (1 buah)

 Kapas penyumbat (secukupnya) Bahan:

 Larutan HCl pekat 12 M

 Zat X Cair B. Methods

1. Siapkan pipa gelas, letakkan dalam posisi horizontal dengan statif.

2. Pipetlah HCl pekat dan teteskan dua tetes ke dalam pipa gelas pada ujung yang satu, dalam waktu yang bersamaan teteskan dua tetes zat X dalam ujung yang lain. 3. Tutuplah kedua ujung pipa yang telah ditetesi dengan kedua zat tersebut dengan

kapas dan biarkan beberapa saat.

4. Catat waktu yang diperlukan sampai terlihat warna putih kabut di tengah pipa gelas. 5. Ukurlah jarak antara ujung pipa zat HCl dengan titik putih kabut yang terjadi (L1). 6. Ukur pula jarak ujung pipa zat-zat X dengan titik putih kabut (L2).

(6)

IV.

Result and Discussion

(7)

Didalam praktikum ini, didapatlah data-data yang dibutuhkan yaitu waktu (detik) dan jarak yang ditempuh kabut (cm). Berdasarkan data yang di peroleh, maka dilakukanlah perhitungan dengan menggunakan rumus Graham untuk perbandingan jarak dan massa molekul. Didapatkan mr zat x sebesar 3003, 11.

Dari hasil yang diperoleh, tidak ada gas yang mempunyai massa molekul 3003, 11. Hal ini disebabkan karena data yang didapat kurang akurat, juga kesalahan praktikan saat melakukan percobaan. Kesalahan praktikum ini yaitu HCl pekat sudah terkontaminasi sehingga lama menguap dan lama sekali habis, sehingga mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk gas berdifusi. Kabut putih dari zat sangat susah untuk dilihat, karena pipa gelas yang digunakan tidak dapat dibersihkan dengan sempurna dari cetakan telapak tangan saat dibersihkan, serta dalam proses pengeringanpun kurang sempurna karena masih ada air dalam pipa gelas sehingga mempengaruhi penguapan zat.

V.

Conclution

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan:

 Difusi (diffusion) adalah campuran antara molekul suatu gas dengan molekul gas lainnya yang terjadi secara sedikit demi sedikit berdasarkan sifat kinetiknya secara spontan.

 Efusi adalah suatu proses dimana suatu gas dengan tekanan akan menguap dari wadahnya melalui suatu lubang yang kecil.

 Berdasarkan perbandingan laju difusi sebanding dengan perbandingan jarak yang ditempuh oleh gas dalam berdifusi, maka didapatlah massa molekul suatu zat X adalah 3003,11.

(8)

VI.

Referensi

Brady, James E. 1999. Kimia Universitas. Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Binarupa Aksara.

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Edisi ketiga Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Milama, Burhanudin. 2014. Panduan Praktikum Kimia Fisika 2. Jakarta : UIN P.IPA FITK-Press.

Syukri, S. 1999. Kimia Dasar Jilid 2. Bandung : ITB.

cvictorica. 2012. Difusi Gas. http://www.scribd.com/doc/66632359/PKF2#download . Diakses pada tanggal 15 April 2014 Pukul 00:35 WIB.

Leonita, S. 2012. Teori Dasar Difusi.

Referensi

Dokumen terkait

Demikian juga dengan rencana Pemerintah Provinsi NAD untuk membangun jalan baru setara dengan jalan kelas I pada Lintas Timur (Jalan Raya Lintas Timur) NAD sepanjang 391,5

Hasil penelitian tesis ini dapat diketahui beberapa kesalahan pemahaman asmaul husna ESQ Ary Ginanjar menurut ulama salaf yaitu; ESQ menyamakan antara fitrah, god spot dan asmaul

Latar Belakang: Ijma’ para ulama menetapkan adanya metode dalam melafalkan bacaan Al-Qur’an yang disebut qiro’ah, yaitu membaca Al-Qur’an dengan suara merdu dan dilagukan

Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan CIPTA BOND yang telah lengkap sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak Investasi Kolektif dan

a) Menjelaskan aliran bahan bakar dan fungsi komponen pada sistim bahan bakar bensin konvensional sesuai buku informasi pada New Step. b) Menjelaskan prinsip dasar kerja

Program ini hendak menghasilkan tiga hal: (1) hasil-hasil riset tentang peran perempuan dan dinamika yang mendorong ekstemisme berbasis kekerasan (2) terbentuknya koalisi

Sebaliknya individu yang memiliki tingkat pe- ngetahuan tentang agama yang rendah akan melakukan perilaku seks bebas tanpa berpikir panjang terlebih dahulu sehingga

interaksi magnet untuk menentukan interaksi magnet untuk menentukan sifat kutub magnet dan garis gaya sifat kutub magnet dan garis gaya