• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANG (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANG (2)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PANCASILA DALAM KONTEKS

SEJARAH PERJUANGAN BANGSA

INDONESIA

Disusun Oleh :

1. Muhammad Rusli

1700312310037

(2)
(3)

Zaman Kerajaan-Kerajaan

Zaman Kerajaan-Kerajaan di Indonesia

terbagi menjadi:

Zaman Kerajaan Kutai

Zaman Kerajaan Sriwijaya

Zaman Kerajaan Sebelum Majapahit

(4)

Zaman Kerajaan Kutai

Indonesia memasuki zaman sejarah pada tahun 400 M,

dengan ditemukannya prasasti yang berupa 7

yupa

(tiang batu). Berdasarkan prasasti tersebut dapat

diketahui bahwa raja Mulawarman keturunan dari raja

Aswawarman keturunan dari Kudungga. Masyarakat

kutai menampilkan nilai - nilai sosial politik, dan

ketuhanan dalam bentuk kerajaan, kenduri, serta

sedekah kepada para Brahmana

Pada masa ini Raja Mulawarman telah mengadakan

kenduri dan pemberian sedekah pada Brahmana.

Masyarakat Kutai yang pertama kali mencerminkan

nilai sosial politik, dan ketuhanan dalam bentuk

(5)

Zaman Kerajaan Sriwijaya

Pada abad ke – 7 muncullah suatu kerajaan

di Sumatra yaitu kerjaan Sriwijaya, dibawah

kekuasaan bangsa Syailendra.

Pada zaman itu kerajaan Sriwijaya

merupakan suatu kerajaan besar yang cukup

disegani dikawasan asia selatan

Sebagai suatu kerajaan yang besar Sriwijaya

sudah mengembangkan tata negara dan tata

pemerintahan yang mampu menciptakan

peraturan – peraturan yang ditaati oleh

(6)

Zaman Kerajaan – kerajaan

Sebelum Majapahit

Sebelum kerajaan Majapahit muncul sebagai

kerajaan yang memamancangkan nilai – nilai

nasionalisme, telah muncul kerajaan – kerajaan di

Jawa Tengah dan Jawa Timur secra silih berganti.

Menurut prasasti Kelagen, Raja Airlangga telah

mengadakan hubungan dagang dan bekerja sama

dengan Benggala, Chola dan Champa hal ini

menunjukan nilai–nilai kemanusiaan.

Bahkan pada zaman itu lambang negara Indonesia

yang makna didalamnya juga melambangkan sila

– sila Pancaila, digambarkan dengann burung

(7)

Kerajaan Majapahit

Pada tahun 1923 berdirilah kerajaan Majapahit di bawah

pemerintahaan raja Hayam Wuruk dengan Majapatih Gajah Mada

yang dibantu oleh Laksamana Nala, wilayah kekuasaan

Majapahit semasa jayanya itu membentang dari semenanjung

melayu sampai Irian barat melalui Kalimantan Utara. Pada buku

Sutasoma karangan Empu Tantular terdapat istilah Pancasila

dengan makna persatuan nasional yaitu Bhineka Tunggal Ika Tan

Hana Dharma Mangrua artinya walaupun berbeda namun satu

juga. Sumpah palapa yang diucapkan oleh Mahapatih Gajah

Mada berisi cita-cita mempersatukan seluruh nusantara raya.

Kerajaan Majapahit mempunyai nilai hubungan bertetangga

dengan baik dan nilai musyawarah mufakat yang dilakukan oleh

sistem pemerintahannya. Perselisihan dan perang saudara pada

permulaan abad XV membuat kerajaan Majapahit

(8)

Zaman Penjajahan

Setelah Majapahit runtuh pada abad XVI maka

berkembanglah agama islam dan kerajaan islam

seperti Demak dan mulailah berdatangan orang

eropa yang ingin mencari rempah-rempah. Pada

awalnya bangsa portugis berdagang, namun

lama-kelaman mulai menunjukan peranannya

dalam bidang perdagangan yang meningkat

menjadi praktek penjajahan misalnya Malaka

(9)

Zaman

Penjajahan

Tujuan pendirian VOC adalah:

• Menghilangkan persaingan yang akan merugikan para pedagang Belanda

• Menyatukan tenaga untuk menghadapi saingan dari bangsa Portugis dan pedagang-pedagang lainnya di Nusantara.

• Mencari keuntungan sebesar-besarnya untuk membiayai perang melawan Spanyol.

Adapun hak-hak khusus yang diberikan kepada VOC, yaitu:

• Hak monopoli dalam perdagangan

• Hak mengadakan perjanjian dengan raja atau penguasa setempat atas nama pemerintahan Belanda, dan

• Hak membentuk pasukan militer, mendirikan benteng, dan mengumumkan perang.

Karena praktek VOC penuh dengan paksaan sehingga mendapatkan perlawanan dari rakyat dan kerajaan-kerajaan. Penghisapan mulai

memuncak ketika belanda menerapkan system monopoli melalui tanam paksa (1830-1870) dengan memaksakan beban kewajiban terhadap

(10)

Zaman Penjajahan Jepang

Fasis Jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda

“Jepang pemimpin Asia, Jepang saudara tua bangsa

Indonesia”. Pemerintah Jepang bersikap bermurah hati

kepada bangsa Indonesia, yaitu menjanjikan Indonesia akan

merdeka. Pada tanggal 29 April 1945 bersamaan dengan

hari ulang tahun Kaisar Jepang beliau memberikan hadiah

kepada bangsa Indonesia yaitu kemerdekaan tanpa syarat.

Untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari bangsa

Indonesia maka dibentuklah suatu badan yang menyelidiki

usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yaitu Badan

Penyelidik Usaha Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)

atau Dokuritu Zyumbi Tioosakai yang diketuai oleh Dr. K.R.T.

Radjiman Wediodiningrat, dan beranggotakan 60 orang

(11)

Kebangkitan Nasional

Pada abad XX dipanggung politik internasional terjadilah

pergolakan kebangkitan dunia timur, di Indonesia kebangkitan

nasional(1908) dipelopori oleh dr.Wahidin Sudirohusodo dengan

Budi Utomo. Budi Utomo yang didirikan pada tanggal 20

Oktober 1908 merupakan pelopor pergerakan nasional, setelah

itu munculah Sarekat Dagang Islam(1909), kemudian diganti

dengan Sarekat Islam(1911)di bawah H.O.S. Cokroaminoto,

Indische Partij(1913),yang dipimpin oleh tiga serangkai yaitu:

Douwes Deker, Ciptimangunkusumo, KI Hajar Dewantoro Pada

tahun 1927 munculah Partai Nasional Indonesia yang dipelopori

oleh Soekarno, Ciptomangunkusumo, Sartono, dan tokoh

lainnya. Perjuangan kesatuan nasional kemudian diikuti dengan

Sumpah Pemuda tanggal 20 Oktober 1928, yang isinya satu

(12)

Sidang BPUPKI Pertama dan Kedua

Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan

Indonesia (BPUPKI) adalah sebuah badan yang dibentuk

oleh pemerintah Jepang pada tanggal 1 Maret 1945 dengan

tujuan untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Sebenarnya, hal ini tidak lain merupakan usaha Jepang

untuk mendapatkan hati rakyat Indonesia.

BPUPKI beranggotakan sebanyak 62 orang, dengan

dipimpin oleh seorang ketua yaitu Radjiman Widoyoningrat

dengan dibantu oleh dua wakil ketua, yaitu Ichibangase

(13)

Sidang BPUPKI Pertama

(29 Mei - 1 Juni 1945)

Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang

resmi, terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam

Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu:

Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945)

Dalam pidatonya tanggal 29 Mei 1945 Muh. Yamin mengusulkan

calon rumusan dasar negara sebagai berikut :

Peri kebangsaanPeri kemanusianPeri Ketuhanan

Peri kerakyatan (permusyawaratan, peerwakilan, kebijaksanaan) Kesejahteraan rakyat (keadilan sosial).

Selain usulan tersebut pada akhir pidatonya Muh. Yamin

(14)

Sidang BPUPKI Pertama

(29 Mei - 1 Juni 1945)

Prof. Dr. Supomo (31 Mei 1945)

Dalam pidatonya Prof. Dr. Supomo mengemukakan

teori-teori negara sebagai berikut:

Teori negara prseorangan(individualis)

Paham negara kelas(class theory)

Paham negara integralistik.

Selanjutnya dalam kaitannya dengan dasar filsafat

(15)

Sidang BPUPKI Pertama

(29 Mei - 1 Juni 1945)

Ir. Soekarno (1 Juni 1945)

Dalam hal ini Ir. Soekarno menyampaikan dasar

negara yang terdiri atas lima prinsip yang

rumusanya yaitu:

1) Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)

2) Internasionalisme (peri kemanusiaan)

3) Kesejahteraan sosial

4) Ketuhanan yang Maha Esa.

(16)

Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli 1945)

Dalam sidang ini dibentuk panitia kecil yang terdiri

dari 9 orang dan popular disebut dengan “panitia

sembilan” yang anggotanya adalah sebagai berikut:

1. Ir. Soekarno

2. Wachid Hasyim

3. Mr. Muh. Yamin

4. Mr. Maramis

5. Drs. Moh. Hatta

6. Mr. Soebarjo

(17)

Sidang BPUPKI Kedua (10-16

Juli 1945)

Panitia sembilan ini mengadakan pertemuan secara sempurna

dan mencapai suatu hasil baik yaitu suatu persetujuan antara

golongan islam dengan golongan kebangsaan. Adapun naskah

preambule yang disusun oleh panitia sembilan tersebut pada

bagian terakhir adalah sebagai berikut :

“...maka disusunlah kemerdekaan bangsa Indonesia itu dalam

suatu hukum dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam

suatu negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat

dengan berdasar kepada : Ketuhanan dengan kewajiban

(18)

Proklamasi Kemerdekaan

17 Agustus 1945

Setelah Jepang menyerah pada sekutu, maka kesempatan itu dipergunakan sebaik-baiknya oleh para pejuang kemerdekaan bangsa indonesia. Untuk mempersiapkan Proklamasi tersebut maka pada tengah malam, Soekarno-Hatta pergi ke rumah Laksamana Maeda di Oranye Nassau Boulevard

(sekarang Jl.imam bonjol No.1).

Setelah diperoleh kepastian maka Soekarno-Hatta mengadakan pertemuan pada larut malam dengan Mr. Achmad Soebardjo, Soekarni, Chaerul Saleh, B.M. Diah, Sayuti Melik, Dr. buntaran, Mr. Iwakusuma Sumantri dan

beberapa anggota PPKI untuk merumuskan redaksi naskah Proklamasi. Pada pertemuan tersebut akhirnya konsep Soekarno lah yang diterima dan

diketik oleh Sayuti Melik.

(19)

Sidang PPKI

(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)

Sehari setelah Proklamasi keesokan harinya pada

tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan

sidangnya yang pertama. Sebelum sidang resmi

dimulai, kira-kira 20 menit dilakukan pertemuan

untuk membahas beberapa perubahan yang

berkaitan dengan rancangan naskah Penitia

Pembukaan UUD 1945 yang pada saat itu dikenal

dengan nama piagam jakarta.

Dalam pertemuan tersebut para pendiri negara kita

bermusyawarah dengan moral yang luhur sehingga

mencapai suatu kesepakatan, dan akhirnya

(20)

Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Secara ilmiah masa Proklamasi kemerdekaan dapat mengandung pengertian sebagai berikut :

Dari sudut hukum ( secara yuridis) proklamasi merupakan saat tidak berlakunya tertib hukum kolonial.

Secara politis ideologis proklamasi mengandung arti bahwa bangsa indonesia terbebas dari penjajahan bangsa asing melalui kedaulatan untuk menentukan nasib sendiri dalam suatu negara Proklamasi Republik Indonesia.

Setelah prokamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 ternyata bangsa indonesia masih menghadapi kekuatan sekutu yang berupaya

menanamkan kembali kekuasaan Belanda di Indonesia, yaitu

pemaksaan untuk mengakui pemerintahan Nica ( Netherland Indies

(21)

Masa Setelah Proklamasi

Kemerdekaan

Untuk melawan propaganda Belanda pada dunia internasional, maka

pemerintah RI mengelurkan tiga buah maklumat :

1. Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945 yang

menghentikan kekuasaan luar biasa dari Presiden sebelum masa

waktunya (seharusnya berlaku selama enam bulan). Kemudian

maklumat tersebut memberikan kekuasaan tersebut kepada MPR

dan DPR yang semula dipegan oleh Presiden kepada KNIP.

2. Maklumat pemerintah tanggal 03 Nopember 1945, tantang

pembentukan partai politik yang sebanyak –banyaknya oleh

rakyat. Hal ini sebagai akibat dari anggapan pada saat itu bahwa

salah satu ciri demokrasi adalah multi partai. Maklumat tersebut

juga sebagai upaya agar dunia barat menilai bahwa negara

Proklamasi sebagai negara Demokratis.

3. Maklumat pemerintah tanggal 14 Nopember 1945, yang intinya

maklumat ini mengubah sistem kabinet Presidental menjadi

(22)

Referensi

Dokumen terkait

We do not know whether hypoxia that occur in skeletal muscles during the physical exercises may also occur in the cardiac muscles, considering that the

Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi syarat evaluasi administrasi. Unsur-unsur yang dievaluasi sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan :

Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral seperti kamalit dan silvit.Klor memiliki konfigurasi elektron [Ne]3S 2 3P 5 .Gas

Terlaksananya rencana untuk Kegiatan pembangunan Gedung Sarana Olah Raga, Gedung pengelola, 2 Unit Rumah Dinas Pengelola, Pembangunan Asrama

Deskripsi Bahasa yang digunakan, baik untuk menjelaskan konsep maupun ilustrasi aplikasi konsep, menggambarkan contoh konkret (yang dapat dijumpai oleh peserta

Dengan adanya sistem informasi geografis pemetaan wilayah lokasi kontes burung berkicau di kota Malang mempurmudah bagi para kicau mania dari kota Malang maupun luar kota Malang

PROJECT BASED LEARNING IN EFL WRITING: THE USE OF EDUBLOG: A Study at a Vocational School in Cimahi.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan utama yang harus dipenuhi untuk dapat mempertahankan diri sebagai makhluk fisik seperti kebutuhan makan, minum, pakaian, seks,