HUBUNGAN PELAKSANAAN PENGAWASAN DENGAN PENINGKATAN KINERJA GURU DI SDN
DI KECAMATAN POLONGBANGKENG UTARA KABUPATEN TAKALAR
M. Basri
Abstrak
pengamatan perangkat pembelajaran guru dalam pelaksanaan pembelajaran sehubungan dengan kinerja/prestasi kerja guru dalam persiapan, pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM), penilaian dan tindak lanjut pada Penelitian II di SDN No. 169 Parambaddo, SDN No. 127 Inpres Ko’mara 1, SDN No. 167 Inpres Malewang Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar dengan penerapan supervisi kepala sekolah di peroleh nilai rata-rata kualifikasi (A) yaitu sebesar 80,69%.
Kata Kunci : Pengawasan dan Kinerja Guru.
I. Pendahuluan
Semua lembaga pendidikan dari TK, SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi membutuhkan pengawasan sebagai bagian dari control terhadap lembaga pendidikan tersebut. Pengawasan memberikan gambaran tentang keberhasilan proses pendidikan yang dijalankan dan memberikan gambaran pula tentang hasil yang akan di dapatkan sehingga pelaksanaan aktifitas pendidikan di sekolah dapat lebih efektif.Pengawasan sekolah itu penting karena merupakan mata rantai terakhir dan kunci dari proses manajemen. Kunci penting dari proses manajemen sekolah yaitu nilai fungsi kegiatan-kegiatan yang didelegasikan (Robbins 1997 :hal. 10).
warga sekolah dan berjalan sesuai tugasnya masing-masing.
Guru mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sangat berat terhadap peningkatan mutu mengajar di sekolah karena guru sebagai ujung tombak dilapangan (dikelas) dan bersentuhan langsung dengan siswa dalam proses pembelajaran.
Supervisi akademik merupakan salah satu tugas kepala sekolah dalam membina guru melalui fungsi pengawasan. Namun kepala sekolah yang baru menjabat sebagai kepala sekolah akan berpengaruh terhadap peningkatan mutu mengajar guru dan produktivitas kerja guru menjadi menurun karena kepala sekolah belum berpengalaman dalam pengawasan. Kepala sekolah yang sudah lama menjabat sebagai kepala sekolah dapat mengakibatkan produktivitas kerja guru menjadi meningkat.
Atas dasar pemikiran tersebut maka penulis mengajukan judul penelitian yaitu “hubungan pelaksanaan pengawasan dengan peningkatan kinerja guru di SDNdi Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar.
Secara umum, kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh pengawas sekolah yaitu : perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing) dan pengawasan (controlling) yang telah diformat dalam suatu program. Dari sini nantinya akan ditindak lanjuti dengan kegiatan penilaian dan pemantauan program, serta perumusan langkah pencapaian tujuan yang akan dicapai. A. Muchtar ; Sergiovani (1971 : hal. 10).
a. Tujuan Pengawasan
Secara umum tujuan pengawasan adalah :
1) Menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan;
2) Mencegah terulangnya kembali kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan;
3) Mendapatkan cara-cara yang lebih baik atau membina yang telah baik;
4) Menciptakan suasana keterbukaan, kejujuran, partisipasi, dan akuntabilitas organisasi; 5) Meningkatkan kelancaran operasi organisasi; 6) Meningkatkan kinerja sekolah;
7) Memberikan opini atas kinerja organisasi; 8) Mengarahkan manajemen untuk melakukan
koreksi atas masalah-masalah pencapaian kinerja yang ada.
b. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan sebagaimana dikemukakan oleh dua pakar pendidikan, sebagai berikut:
1) Menurut Oteng Sutisna mengawasi ialah “proses dengan melihat apakah yang terjadi itu sesuai dengan yang seharusnya terjadi, jika tidak maka penyesuaian yang perlu dibuatnya”.
Dengan demikian, fungsi pengawasan ialah untuk mengetahui realisasi perilaku personel dalam organisasi, khususnya pada wilayah pendidikan akan diketahui melalui pengawasan pakah tingkat pencapaian tujuan pendidikan sesuai dengan yang dikehendaki ?apakah perlu dilakukan perbaikan ? dan lain sebagainya.
2. Kinerja Guru
Sebagai sebuah profesi, guru professional adalah guru yang memiliki dedikasi tinggi dalam pendidikan, tanpa dedikasi tinggi maka proses belajar mengajar akan kacau balau. Dalam proses belajar mengajar yang telah berlangsung di dalm kelas, dapat ditemukan beberapa komponen yang bersama-sama mewujudkan proses belajar mengajar. Dalam hal ini guru sebagai pendidik dan murid sebagai peserta didik dapat saja dipisahkan kedudukannya, akan tetapi mereka tidak dapat dipisahkan dalam mengembangkan murid dalam mencapai cita-citanya.
II. Metode Penelitian A. Desain Penelitian
penelitian dalam McMillan dan Schummacher (1989 : hal. 25).
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN No. 169 Parambaddo, SDN No. 127 Inpres Ko’mara 1, SDN No. 167 Inpres Malewang Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar, dengan jumlah siswa 495 orang dari ketiga sekolah tersebut, terdiri dari 18 (delapan belas) kelas, dengan jumlah guru 33 (tiga puluh tiga) orang. Dilihat dari input yang masuk di SDN No. 169 Parambaddo, SDN No. 127 Inpres Ko’mara 1, SDN No. 167 Inpres Malewang Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar
C. Subyek Penelitian dan Sampel 1.Populasi Penelitian
yaitu guru-guru SDN di Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar.
2. Sampel
Sekolah dasar di Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar, dari tiga sekolah yang diteliti jumlah guru masing-masing: 1. SDN No. 169 Parambaddo = 11 orang 2. SDN No. 127 Inpres Ko’mara 1 = 10 orang 3. SDN No. 167 Inpres Malewang = 12 orang
Jumlah = 33 orang
D. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah menerapkan supervisi kepala sekolah dengan teknik kelompok yaitu pendekatan pertemuan/rapat (meeting) untuk meningkatkan kinerja guru dalam proses belajar mengajar atau juga disebut variabel yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1998:99).
a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Supervisi Kepala Sekolah dengan indikator : rapat-rapat pembinaan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi yang berhubungan dengan langkah proses pembelajaran dari awal sampai langkah penutup pembelajaran. Lembar observasi dimaksud seperti dibawah ini.
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan metode pengamatan/observasi dengan menggunakan instrument di atas.Data adalah suatu fakta dan angka yang secara relatif belum dapat dimanfaatkan bagi peneliti sehingga data yang ada perlu di transformasikan terlebih dahu.Data dapat diperoleh dari sumber tertulis yang berhubungan dengan penelitian yaitu informasi tentang 7 (tujuh) kompetensi dasar guru pada SDN di Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar.
G. Teknik Analisis Data dan Kriteria Keberhasilan Data yang diperoleh dalam penelitian ini di analisis dengan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.Penelitian kualitatif dalam pendidikan bertujuan mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang terjadi di lapangan sebagai kajian lebih lanjut, untuk menemukan kekurangan dan kelemahan dalam sistem program pendidikan, sehingga dapat diketahui dan dapat menentukan jenis dan upaya penyempurnaan.
Penilaian terhadap kriteria kualitas proses belajar mengajar dari guru yang diamati, diobservasi, dengan rentang skor antara 1 sampai dengan 5.
Nilai Kualifikasi =Jumlah Skor Nilai Riil
III. Hasil Dan Pembahasan A. Hasil Penelitian
Data yang telah dikumpulkan baik pada penelitian I dan pada penelitian II hanyalah merupakan data atau informasi mentah yang masih perlu di analisis. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis data dalam penelitian ini mengambil carasupervisi individual dengan teknik pendekatan kunjungan kelas untuk meningkatkan kinerja guru dalam proses belajar mengajar sehubungan dengan langkah pembelajaran yang baik dan benar.
1.Deskripsi Analisis Hasil Penelitian I
2.Kesimpulan Hasil Penelitian I
Berdasarkan analisis data hasil pengamatan perangkat pembelajaran guru dalam pelaksanaan pembelajaran pembelajaran sehubungan dengan kinerja/prestasi kerja guru dalam persiapan, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian dan tindak lanjut pada penelitian I di SDN No. 169 Parambaddo, SDN No. 127 Inpres Ko’mara 1, SDN No. 167 Inpres MalewangKecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar dengan penerapan supervisi kepala sekolah di peroleh nilai rata-rata kualifikasi (B) yaitu sebesar 62,49%.
Dari 3 (tiga) kelompok kualifikasi diatas, terutama guru yang masih memiliki kinerjanya masih kurang akan dilakukan pembinaan lebih intensif untuk dapat meningkatkan kinerjanya lebih baik lagi.
3.Deskripsi Analisis Hasil Penelitian Tindakan penelitian II
Pelaksanaan kegiatan pengamatan/observasi melalui pertemuan (meeting) yang ke 2 (dua) sejak awal pertemuan I (pertama) mulai supervisi pada penelitian II (dua) yaitu yang dilakukan selama 1 (bulan) pertama, dapat di deskripsikan sebagai berikut :
75%. Dan terdapat 18 (delapan belas) orang guru berkualifikasi (A) dengan rentang nilai 76%-100% yaitu: 1 (satu) orang sebesar 77%, 2 (dua) orang sebesar 79%, 4 (empat) orang sebesar 81%, 6 (enam) orang sebesar 85%, 2 (dua) orang sebesar 88%, dan 3 (tiga) orang sebesar 90 %.
4.Kesimpulan Hasil Penelitian II
Berdasarkan analisis data hasil pengamatan perangkat pembelajaran guru dalam pelaksanaan pembelajaran sehubungan dengan kinerja/prestasi kerja guru dalam persiapan, pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM), penilaian dan tindak lanjut pada PenelitianII di SDN No. 169 Parambaddo, SDN No. 127 Inpres Ko’mara 1, SDN No. 167 Inpres Malewang Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar dengan penerapan supervisi kepala sekolah di peroleh nilai rata-rata kualifikasi (A) yaitu sebesar 80,69%.
B. Pembahasan
belum optimal dalam menjalankan profesinya sebagai guru terutama dalam proses pembelajaran.
C. Analisis data primer
Rata-rata skor hasil kinerja yang didapat guru pada SDN No. 169 parambaddo penelitian ke I adalah 71,08% dan penelitian ke II 87,63%, pada SDN No. 127 Inpres Ko’mara 1 penelitian ke I adalah 60,65% dan penelitian ke II 74,45%, pada SDN No. 167 Inpres Malewang penelitian ke I adalah 55,74% dan penelitian ke II 78,00%.
IV. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian ini di laksanakan sebanyak 2 (dua) Penelitian yaitu Penelitian I dilaksanakan pada minggu ke tiga bulan September 2011 dan Penelitian II dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Oktober 2011, terhadap 33 (tiga puluh tiga) orang guru diambil seluruhnya jumlah guru yang ada di SDN No. 169 Parambaddo, SDN No. 127 Inpres Ko’mara 1, SDN No. 167 Inpres Malewang Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar.
Berdasarkan hasil analisis data baik Penelitian I dan Penelitian II dapat disimpulkan bahwa :
2. Besarnya hubungan supervisi/pengawasan terhadap kinerja guru-guru SDN No. 169 Parambaddo SDN No. 127 Inpres Ko’mara 1, SDN No. 167 Inpres Malewang Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar dalam penelitian ini adalah 71,25%.
B. Saran
Sehubungan dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dalam rangka perbaikan pelaksanaan program tindakan selanjutnya ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian seperti :
1. Untuk perbaikan prestasi kerja guru-guru disarankan untuk menggunakan beberapa supervisi/pengawasan 2. Dalam penerapan teknik supervisi agar tidak terpaku
pada satu teknik saja, sebaiknya mencoba teknik yang lain.
Daftar Pustaka
Arikunt, Suharsimio (1998).Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta:Bina Aksara.
A. Muchtar ; Sergiovani (1971 : hal. 10) Wawasan Pendidikan. Surabaya: Unesa University Press
Depdikbud.1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Kosasih, E. 2002.Kompetensi Ketatabahasaan: Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya. Nuralim. 2011. Upaya Peningkatan Keterampilan Membaca
Bahasa Indonesia Melalui Penerapan Model pembelajaran CIRC pada Siswa Kelas V SDN 240 Walemping Kabupaten Soppeng.Skripsi. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.
Rafi’uddin. 1996. Rancangan Penelitian Tindakan. Lokakarya Tingkat Lanjut Penelitian Kualitatif Angkatan V Tahun 1996/1997. Malang: IKIP Malang
Sawi, Nurhayati. 2009. Pemanfaatan Strategi
Neighboardhood Walk‚ Pengamatan Terhadap