• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN SISTEM OTOMASI DALAM MENUNJANG P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANAN SISTEM OTOMASI DALAM MENUNJANG P"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN SISTEM OTOMASI DALAM MENUNJANG PRODUKTIVITAS SUATU

Sebelum mempelajari otomasi sebaiknya kita mengetahui apa itu otomasi, layaknya kita dalam mengontrol sebuah plant, kita harus mengetahui karakteristik sebuah palnt tersebut. Sistem otomasi dan otomatisasi tentu berbeda. Sistem otomasi adalah kumpulan dari beberapa komponen yang saling terintegrasi dengan tujuan untuk mengganti pekerjaan manusia dengan pekerjaan mesin tanpa mengebaikan keselamatan. Pekerjaan ini biasanya yang tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia. Contohnya dalam proses filing, pack, palleting. Sedangkan otomastisasi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh manusia (belum otomatis) diganti dengan pekerjaan yang serba otomatis sehingga memudahkan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia. Otomastisasi dapat mengurangi peran manusia tanpa mengabaikan safety.

Dalam sistem otomasi banyak sistem yang terintegrasi demi menunjang terciptanya suatu sistem yang handal, sistem tersebut antara lain :

1. Sistem Kendali

(2)

Industri manufaktur merupakan suatu industri yang menggunakan mesin, instrumentasi serta tenaga kerja yeng bertujuan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi barang jadi yang siap di pasarkan. Pada pasar bebas seluruh dunia atau sekitar ASEAN (AFTA) manufaktur mempunyai arti poduksi dalam skala besar demi mendapat keuntungan.

2. Standarisasi Sistem Otomasi Pada Produksi Manufaktur

Industri diciptakan demi memenuhi kebutuhan manusia secara besar-besaran dengan mengambil keuntungan. Oleh karena itu suatu industri sebaiknya menggunakan standarisasi dalam pemenuhan produksinya. Standarisasi bukan hanya pada barang jadinya (produk) tetapi juga pada sistem yang digunakan. Dalam hal ini akan membahas tentang standarisasi sistem otomasinya. Suatu industri perlu menggunakan standar yang bersifat lokal ataupun internasional. Standarisasi sistem otomasi ini agar energi yang diperlukan dalam proses produksi lebih efisien serta produksi dapat meningkat. Dengan adanya standarisasi kosumen juga semakin yakin bahwa produk yang mereka gunakan sudah sesuai terjamin kualitas dan mutunya terlebih lagi jika sudah berstandar internasional.

Banyak standarisasi yang bertaraf nasional mapun internasional. Pada industri manufaktur tidak terlepas darI keselamatan kelistrikan yang mana itu juga perlu menggunakan stadar IEC 61010 (Electrical Safety). Di Indonesia standar nasionalnya adalah SNI. Faktor keamanan cyber dan keselamatan untuk manufaktur dan sistem otomasi juga ada standarisasinya, yaitu ISA-99/IEC62443 (Cyber Security and Safety in Industrial Processes), standarnya yaitu tidak membahayakan keselamatan publik atau karyawan, pelanggaran peraturan, hilangnya hak cipta atau rahasia dan berdampak pada keamanan nasional.

Standarisasi otomasi dengan sistem wireless tercantum pada ISA100(Wireless systems for automation), standarisasinya berupa lokasi yang dapat digunakan, frekuensi radio,suhu, kelembaban dll. Standarisasi menejemen mutu ada pada ISO 9001-2008 (Quality Management System Requirements), yang dimaksud mutu pada ISO 9001-2008 adalah kemampuan menghasilkan produk dan pelayanan yang diberikan.

Dengan menggunakan standarisasi manufaktur dan sistem otomasinya maka industri tersebut sudah menggunakan alat dan teknologi yang yang terbaru. Standar IEC tersebut mengeluarkan standar bersama IEEE tetapi dalam pengembangan standar bersama ISO. Standar standar tersebut terus dilakukan pengembangan guna mempercepat terknologi yang lebih efisien.

(3)

Pada awalnya industri masih belum menggunakan sistem kendali otomatis yaitu masih menggunakan manual dan tanpa menggunakan HMI. Sebelum adanya kontroller (PLC atau Microcontroller) pekerja masih menggunakan saklar on-off yang dioperasikan manual. Dengan semakin berkembangnya teknologi maka sistem kendali juga mengalami kemajuan yaitu dengan adanya microcontroller lalu selang beberapa tahun ditemukan PLC pada tahun 1960 sebagai alat kendali pada industri industri. Semakin lama metode dalam sistem kendali juga berkembang, dari on-of lalu PID kemudian Fuzzy Logic (Sistem Kendali Cerdas).

Para ilmuan terus mengembangkan sistem kendali demi meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem. Fuzzy logic tergolong dalam Artificial Intelegence. Fuzzy control baik untuk sistem industri yang mengandung ketidakpastian sehingga output yang diharapkan lebih optimal.

Masing masing metode mempunyai kelebihan tergantung pengaplikasiannya. Teknologi semakin berkembang dengan ditemukannya SCADA yang berfungsi sebagai pengendalian jarak jauh dan pengambilan data. Sekarang bukan hanya industri saja yang menggunakan kendali jarak jauh, tetapi sudah diaplikasikan dalam rumah maupun apartemen.

4. Macam-macam Jenis Industri dan Sistem Otomasi

Industri di Indonesia ini bermacam macam dan mesin yang digunakan juga bermacam macam. Pemilihan sistem otomasi juga harus diperhatikan guna lebih mengefisienkan energi dan pada proses maintenance. Proses di industri mengaplikasikan kendali diskrit dan kontinyu. Ada beberapa industri antara lain otomotif manufaktur, electronik, tekstil,farmasi,logam,kertas,kendaraan, minyak dan gas , dan daya listrik. Semua industri tersebut tak lepas dari kendali diskrit dan kontinyu.

Industri sangat luas dalam penggunaanya tetapi untuk mudah memahaminya industri dibedakan dalam 3 kategori, yaitu :

1. Process Control

Pada proses kontrol kebanyakan menggunakan proses kontinyu yang umumnya reversible dan monotone, sehingga keadaan tetap pada keadaan yang ditentukan.Proses ini biasanya pada pengolahan air, petrokimia dan semen.

(4)

Pada batch kontrol biasanya menggunakan proses semi kontinyu yang berhubungan hanya pada satu produk. Sistem ini terjadi karena proses operasi yang mengalami shutdown dan start secara berulang dengan output yang terbatas sesuai dengan konsumen. Standarisasi batch control pada ISA88 (Batch Control). Industri ini contohnya kimia, farmasi dan minuman beralkohol.

3. Manufakturing

Manufakturing atau manufaktur menggunakan proses diskrit(biner) yang umumnya reversible tetapi tidak monoton, yang menghubungkan dengan beberapa bagian alat. Tugas dari sistem kendali dengan proses diskrit adalah set point(refenrensi). Industri ini contohnya industri automobile, pengisian botol dan pengepakan.

5. Tantangan Dalam Membangun Sistem Otomasi di Indonesia

Sistem otomasi pada industri di Indonesia sudah berkembang beberapa puluh tahun lalu. Pada awalnya sistem otomasi hanya dilakukan pada bagian yang vital saja lama kelamanaan seiring berkembangnya teknologi otomasi di industri semakin diperluas dan dikembangkan. Suatu industri dapat dikatakan sebagai industri yang maju teknologinya jika semua alatya terintegrasi dalam satu sistem dan dapat dikontrol dan dimonitor dari satu tempat.

Semakin banyaknya permintaan pasar terhadap produk menjadi salah satu tantangan dalam membangun sistem otomasi. Menghasilkan produk yang lebih banyak tanpa mengabaikan kualitas bukan suatu masalah yang sepele, perlu manajemen dan pengetahuan yang baik. Oleh karena itu industri mencari terobosan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut.

(5)

mengurangi tenaga kerja dan disisi lain tenaga kerja ingin bekerja. Dalam permasalahan ini pemerintah juga harus ikut serta dalam pemecahan masalah ini dengan mengeluarkan undang-undang untuk membatasi otomasi dan sedikit membantu negara dalam pengentasan pengangguran.

Perusahaan terus mencari terobosan guna meendapat keuntungan yang besar dengan modal sekecil kecilnya. Pemanfaatan energi dan efisiensi waktu pada jaman sebelum otomatisasi terlalu boros yang dapat mengurangi keuntungan yang diperoleh. Dengan menggunakan mesin yang menggunakan sistem otomasi energi dan waktu produksi dapat ditekan.

6. Masalah Tenaga Kerja Yang Mendukung Otomasi Industri

Industri di Indonesia kebanyakan menggunakan mesin otomasi dari luar negeri yang mana teknisinya harus didatangkan dari luar negeri karena tenaga kerja di Indonesia kurang mengetahui sistem tersebut atau industri menyuruh beberapa tenaga kerja untuk melakukan training beberapa bulan di luar negeri. Untuk memelihara sistem tersebut haruslah tenaga kerja yang kompeten serta mempunyai sertifikat kelulusan dalam menangani sistem tersebut.

Untuk melaksanakan training tersebut bukanah orang yang sembarangan, mereka harus menjalani beberapa tes untuk dapat melaksanakan training tersebut. Industri sebaiknya memiliki tenaga kerja dari Indonesia untuk menangani sistem tersebut karena biaya lebih rendah daripada mendatangkan teknisi dari luar negeri. Hal tersebut dapat menekan biaya pengeluaran.

Sistem yang handal akan tercapai jika tenaga kerja yang mengoperasikan juga handal. Oleh karena ini industri harus terus melakukan upgrade terhadap karyawannya agar sistemnya selalu stabil.

7. Perkembangan Sistem Otomasi Manufaktur di Indonesia Dalam Rangka

Persaingan Global

(6)

disebabkan karena sistem yang mereka gunakan kurang efisien dalam menghasilkan produk yang berkualitas.

Perkembangan sistem otomasi pada bidang manufaktur akhir ini sangat pesat karena setiap hari pihak standarisasi terus melakukan pengambangan dalam bidang sistem otomasi tersebut sehingga jika perusahaan tersebut tidak melakukan pembaruan sistem maka boleh dibilang sistem perusahaannya disebut kurang efisien.

Pada tahun ini industri logam sebagai peringkat teratas dalam perkembangan produksi.

(7)

Pada grafik menunjukkan bahwa industri di Indonesia lebih banyak mengalami peningkatan daripada penurunan, kenaikan tersebut bisa karena manajemen yang baik atau bisa juga karena mesin yang digunakan dalam kondisi normal sehingga waktu untuk memperbaiki lebih sedikit daripada waktu untuk produksi. Industri juga harus memperhatikan ketentuan mesin, kapan waktu pemeliharaannya agar mesin tetap dalam kondisi normal.

Industri di Indonesia mengalami naik turun bukan hanya dikarenakan oleh sistem otomasinya saja yang kurang berkembang tapi juga dalam mengelola perusahaannya. Sebaiknya perusahaan memperbaiki dulu sistem manajemennya lalu jika sudah stabil baru memperbaiki sistem pada produksi yaitu pada sistem otomasinya untuk meningkatkan hasil produksi tanpa mengabaikan kualitas.

8. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat didapatkan pada tugas ini adalah :

1. Sistem otomasi dan otomatisasi pada industri sangat diperlukan dan merupakan suatu yang tidak dapat dipisahkan.

2. Sistem otomasi sangat kompleks dan saling terintegrasi.

3. Dalam menggunakan alat otomasi industri tidak boleh mengabaikan standar yang sudah ditetapkan agar industri tersebut dapat dipercaya dan terjamin mutunya. 4. Pihak industri harus selalu melakukan upgrade sistem karena memeiliki keunggulan

lebih daripada sistem yang sebelumnya.

5. Dalam membangun sistem yang terintegrasi tersebut perusahaan juga harus memperhatikan kelemahannya.

6. Jika industri melakukan otomatisasi penuh maka industri tersebut hanya membutuhkan sedikit karyawan dan berdampak pada pengangguran.

(8)
(9)

Daftar Pustaka

 Riyadi,Indra, “Jenis Plant dan Kendali”, Politeknik Negeri Bandung, Bandung  Badan Pusat Statistik “Berita Resmi Statistik No. 43/05/ Th. XVIII”, 2015,  ISA-88 ,”Batch Control” ,

 ISO , “ISO 9001-2008 (Quality Management System Requirements)”.  OGP, “Oil and Gas Producers”, 2010 ,London

 Abbas,Sachbudi , “Standarisasi di industri”, Universitas Esa Unggul, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Since its intrinsic metric of this Dirichlet form is just the L 2 -Wasserstein distance on P , this process is usually called Wasserstein diffusion... We shall only prove (i), and

Surat Keputusan Pembetulan adalah surat keputusan yang membetulkan kesalahan tulis, kesalahan hitung dan atau kekeliruan dalam penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan

• The type of coal that would be used more in electricity generation Indonesia is low rank coal, due to plentiful availability in Kalimantan and Sumatera and more economical,

We can categorize their layout manners in four types: clustered, deployed in an independent room unit, deployed at the end of a building unit, or embedded in the end

Maksudnya saya, sebagai calon Pendidik bagi umat Allah atau warga Gereja, tidak cukup hanya cakap dalam mengajar atau berkhotbah, tetapi juga harus ditopang oleh kehidupan

Tahun 2014 Tentang Pendirian Satuan Pendidikan Anak Usia Dini;. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia

Amari also applied the natural gradient update rule for the optimization in the information geometry by using J (θ) = ℓ( x ; θ) as the online objective function, which is equivalent

Variabel independen yang digunakan pada penelitian terdahulu yaitu keseluruhan dari manajemen laba sedangkan pada penelitiaan saat ini yaitu hanya ukuran