• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Mata Pelajaran Sejarah Indonesia M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas Mata Pelajaran Sejarah Indonesia M"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Mata Pelajaran Sejarah Indonesia

Di susun oleh :

MUHAMAD IHSANUL FAADIL

XI – MIPA - 2

MAN INSAN CENDEKIA PEKALONGAN

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

(2)

Biografi

R. Oto Iskandar Dinata merupakan salah satu pahlawan nasional asal Jawa Barat. Lahir di desa Bojongsoang, Dayeuhkolot, Bandung Kidul 31 Maret 1897. Ayahnya bernama R. Nataatmaja, yang berganti nama menjadi R.H. Adam Rakhmat setelah pulang dari ibadah haji dan ibunya bernama Siti Hadijah. Sedangkan diantara saudaranya bernama R. Ating Atma di Nata yang pernah menjadi Walikota Bandung (1945) dan R. Pandu Prawira di Nata.

Sejak kecil Oto sudah terlihat sebagai orang yang cerdas, mandiri, pemberani, serta memiliki bakat sebagai pemimpin. Hobinya bermain sepakbola serta berminat pula terhadap seni. Dalam sepakbola, Oto tidak hanya pintar bermain bola, juga menjadi pemimpin di klub sepakbolanya. Di sekolahnya Oto juga selalu menjadi ketua kelas. Salah satu teman sekolahnya di HIK, R. Ema Bratakusuma, pernah bercerita bahwa jika tidak terpilih pemilihan ketua kelas atau ketua klub sepakbola, Oto selalu berusaha dengan berbagai cara hingga akhirnya terpilih menjadi ketua.

Oto menempuh pendidikan dasar di HIS (Hollandsch-Inlandsche School) Karang Pamulang Bandung, sekolah dasar yang berbahasa pengantar bahasa Belanda. Dari sana ia melanjutkan ke sekolah guru bagian pertama (HIK) di Bandung. Tamat dari sana Oto melanjutkan ke sekolah guru atas HKS (Hogere Kweekschool) di Purworejo, Jawa Tengah.

Setelah lulus dari HKS pada Juli 1920, Oto menjadi guru HIS di Banjarnegara, Banyumas, Jawa Tengah. Pada tahun berikutnya, Juni 1921 Oto dipindahkan ke Bandung dan mengajar di HIS Volksonderwijs (Perguruan Rakyat). Pada Agustus 1924 Oto dipindahkan lagi ke HIS Pekalongan, Jawa Tengah. Agustus 1928 dipindahkan ke Batavia (Jakarta) dan ditempatkan di HIS Muhammadiyah. Sejak tahun 1932, Oto berhenti menjadi guru, karena lebih tertarik dengan kegiatan sosial-politik.

(3)

Ketika pindah ke Bandung Oto melanjutkan aktifitasnya di Budi Utomo karena saat itu sudah ada cabangnya di Bandung.meski tidak terlalu aktif. Oto menghidupkan kembali Budi Utomo cabang Bandung, bahkan beliau terpilih menjadi wakil ketua. Ketika Budi Utomo cabang Bandung mengadakan rapat propaganda di gedung Concordia (sekarang gedung Merdeka ) pada 12-13 September 1921, dalam pidatonya Oto mengkritik serta dimuat di surat kabar Siliwangi (7 Nopémber 1922) yang isinya menyatakan bahwa beliau bermaksud

untuk masuk Paguyuban Pasundan. Meski demikian niatnya tersebut baru terlaksana 7 tahun kemudian (1929), setelah ia tinggal di Jakarta. Barangkali karena kepindahannya ke Pekalongan yang menyebabkan niatnya itu sempat tertunda.

Di Pekalongan Oto meneruskan kegiatananya di Budi Utomo. Beliau menjadi wakil ketua pengurus Cabang Pekalongan. Setelah itu bahkan terpilih menjadi anggota Gemeenteraad (Dewan Kota) Pekalongan mewakili Budi Utomo. Oto yang dikenal berani dalam membela rakyat membongkar kelicikan perkebunan gula Wonopringgo yang ingin mengusai tanah rakyat hingga rakyat selamat dari penipuan. Kasus tersebut yang disebut Bendungan Kemuning mengakibatkan konflik dengan residen di Pekalongan, hingga akhirnya ia dipindahkan ke Batavia (Jakarta).

Di Jakarta Oto mengajar di HIS Muhammadiyah dan dekat lagi dengan lingkungan sosial budaya Sunda serta Paguyuban Pasundan. Oto yang pernah berniat masuk Paguyuban Pasundan akhrnya bergabung dengan organisasi tersebut. Oto kemudian menjabat sebagai sekretaris di Pengurus Pusat (Hoofdbestuur) Paguyuban Pasundan. Kemudian dalam Kongres PP pada Desember 1929 di Bandung Oto terpilih menjadi ketua pengurus besar Paguyugan Pasundan.

(4)

Dalam sidang-sidang Volksraad dikenal dengan ucapan-ucapannya yang tajam dan berani dalam mengecam dan mengkritik pemerintah Hindia Belanda. Tak jarang Oto berdebat dengan pihak Belanda hingga mereka sering naik pitam. Karena keberaniannya itu Oto mendapat julukan "Si Jalak Harupat" yang bermakna seperti ayam jago yang tidak pernah kalah bila diadu. Nama julukannya "Si Jalak Harupat" sekarang digunakan sebagai nama stadion sepakbola di Kabupaten Bandung.

Menjelang Kemerdekaan RI Oto Iskandar di Nata ikut dalam Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdékaan Indonésia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdékaan Indonésia (PPKI). Oto juga yang mengusulkan agar Bung Karno dan Bung Hatta menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, yang usulannya langsung disetujui oleh anggota sidang PPKI. Setelah kemerdekaan Oto diangkat menjadi Menteri Negara dalam bidang keamanan dalam kabinet pertama RI.

Oto Iskandar di Nata merupakan sosok pejuang yang pantang menyerah, berjiwa nasionalis, dan antipenjajah. Tetapi akhir hidupnya justru terbunuh oleh pihak-pihak yang mengaku sebagai RI. Dalam menjalankan tugasnya diperkirakan menimbulkan ketidakpuasan pihak lain. Hingga akhirnya menjadi korban penculikan pada 10 Desember 1945 oleh para pemuda yang mengaku dari Laskar Hitam, dan dibunuh pada 20 Desember 1945 di daerah Mauk, Tangerang.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, sering kali terjadi objek yang secara lojik sama ( a.equals(b) ) dan mewakili satu baris dalam tabel basis data, tetapi objek tersebut tidak

Salah satu upaya yang dilakukan untuk meminimasi dampak negatif yang timbul dari suatu kegiatan maka dilakukan penyusunan kajian kelayakan lingkungan berupa

Berdasarkan hal tersebut, hasil kajian dengan tiga sudut pandang analisis (relasi gender, posisi, dan konten) yang memiliki afirmasi yang lebih tinggi untuk nilai

Data dikumpulkan berdasarkan teknik pengumpulan data yang telah dipaparkaan di atas yang meliputi wawancara, observasi, serta dokumentasi. Data dikumpulkan

Investor Adaro Energy harus men- dorong Adaro Energy untuk mengembangkan rencana strategis dengan target batas waktu yang terukur untuk mengurangi keter-

“BiAyA PEnGOBATAn yAnG DiPERLUKAn SECARA mEDiS” berarti biaya yang timbul dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari sejak menderita cidera atau Sakit yang dibayar

• Pelaku-pelaku yang terlibat dalam value chain ikan bandeng yaitu nelayan, Unit Pengolahan Ikan, pengepul, pedagang dan IKM/UMKM dimana masing-masing pelaku tersebut memiliki