1
PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
Hartono
Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SUSKA Riau
ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pendidik dan peserta didik dalam filsafat pendidikan Islam. Dalam Islam pendidik dapat diklasifikasikan menjadi tiga pendidik, yaitu Allah SWT., sebagai pendidik pertama, nabi Muhammad SAW. sebagai pendidik kedua, dan orangtua sebagai pendidik yang ketiga. Guru adalah pendidik profesional yang memiliki tanggungjawab profesi terhadap pekerjaannya. Peserta didik adalah manusia yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, yang memerlukan bantuan dari orang lain (orang dewasa) untuk menjalani pertumbuhan dan perkembangannya. Pesrta didik terlahir dengan membawa fitrah, yang berisi potensi-potensi, antara lain potensi beragama, mawahib (bakat), naluri dan kewahyuan (revilation). Key word : pendidik, peserta didik, filsafat pendidikan Islam.
A. Identitas Jurnal
Nama Pengarang : Hartono
Nama Jurnal : Jurnal Potensia
Volume : 13
Nomor : 1
Tahun : Januari-Juni 2014
B. Rangkuman Jurnal 1. Pendidik
Pendidik merupakan orang yang membimbing terjadinya proses pendidikan pada peserta didik, sehingga pendidik memiliki tanggungjawab terhadap keberhasilan atau kegagalan peserta didik.
Adapun pendidik dalam Islam adalah semua manusia dewasa yang memiliki tanggungjawab pendidikan, yaitu orangtua dari setiap anak yang dilahirkan. Pendidik azasi dan sebenar-benar pendidik adalah Allah SWT.
Ramayulis mengklasifikasikan pendidik menjadi beberapa bentuk, yaitu:
1. Allah SWT, seperti yang termaktub dalam Al-Quran surah AlFatihah ayat 1.
2. Nabi Muhammad SAW,. merupakan utusan Allah yang merupakan perpanjangan tangan dari Allah dalam menyampaikan ajaran-ajaranNya.
2
Melindungi dan menjamin kesamaan, baik jasmaniah maupun rohaniah, 3. Memberi pengajaran dalam arti yang luas, 4. Membahagiakan anak, baik dunia maupun di akhirat.
4. Guru, merupakan pendidik dalam lembaga-lembaga pendidikan formal. Seorang guru seharusnya memiliki ciri : 1. Mencintai jabatannya sebagai seorang guru 2. Bersikap adil terhadap semua murid 3. Berlaku sabar dan tenang 4. Berwibawa 5. Gembira dan menyenangkan 6. Bersifat menusiawi 7. Mampu bekerjasama dengan guru-guru yang lain 8. Dapat bekerjasama dengan masyarakat
2. Peserta Didik
Peserta didik pada dasarnya merupakan manusia yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, yang memerlukan bantuan dari orang lain (orang dewasa) untuk menjalani pertumbuhan dan perkembangannya tersebut.
Dalam hal pendidikan, khususnya mengenai anak didik Islam mempunyai pandangan ontologis tersendiri yang tidak dimiliki oleh ajaran agama lain. Pandangan ontologis Islam tentang pendidikan dapat dilihat dari konsep fitrah. Fitrah merupakan elemen dasar yang dimiliki oleh semua manusia, dalam hal ini termasuk pendidik dan peserta didik.
Dalam fitrah terkandung beberapa komponen potensial yang siap dikembangkan, yaitu :
1. Kemampuan dasar untuk beragama Islam
2. Mawahib (bakat) yang memuat kemampuan dasar yang lebih dominan dibandingkan
dengan yang dimiliki orang lain 3. Naluri dan kewahyuan (revilation)
4. Kemampuan dasar untuk beragama secara umum
5. Dalam fitrah terdapat komponen psikologis apapun, yaitu bakat, instink atau gharizah, nafsu dan dorongan-dorongannya, karakter atau watak tabi`at manusia, hereditas atau keturunan, serta intuisi atau ilham.
Ramayulis menggambarkan delapan bentuk kebutuhan peserta didik yaitu:
1. Kebutuhan fisik 2. Kebutuhan sosial
3. Kebutuhan untuk mendapatkan status 4. Kebutuhan mandiri
5. Kebutuhan untuk berprestasi
6. Kebutuhan ingin disayangi dan dicintai 7. Kebutuhan untuk curhat