• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran Pendidikan Seni Tari pada S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pembelajaran Pendidikan Seni Tari pada S"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

OBSERVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SENI TARI

diperlukan untuk mengembangkan pengetahuan, kepekaan rasa dan keterampilan siswa terhadap kebudayaan Indonesia. Namun pada zaman sekarang ini, minat siswa dalam mempelajari pendidikan seni tari di sekolah berkurang. Hal ini bisa disebabkan sistem pembelajaran yang diterapkan di sekolah tidak menarik perhatian siswa. Faktor guru, sekolah, fasilitas dan kurikulum juga sangat berpengaruh dalam pelaksanaan pendidikan seni tari. Jika suatu sekolah memiliki guru yang berkompeten serta kreatif dalam memberikan pembelajaran, maka siswa akan ikut tertarik mengikuti pembelajaran pendidikan seni tari di sekolah. Fasilitas yang lengkap juga dapat mendorong lancarnya proses pembelajaran bagi siswa. Kurikulum yang diterapkan juga sangat berpengaruh bagi guru dan siswa itu sendiri. Jika salah satu faktor diatas tidak terpenuhi maka pendidikan seni tari di sekolah-sekolah tidak dapat berjalan dengan lancar. Untuk itu, pada kesempatan kali ini penulis melakukan observasi mengenai pembelajaran pendidikan seni tari di SMA Negeri 1 Pemalang.

Tujuan diadakannya observasi ini yaitu untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran pendidikan seni tari di sekolah. Observasi ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Oktober 2016 di SMA Negeri 1 Pemalang (Jalan Jenderal Gatot Subroto, Pemalang, Jawa Tengah).

(2)

metode dokumentasi yaitu metode yang digunakan dengan mendokumentasikan hasil observasi di tempat.

B. Landasan Teori

Pembelajaran seni dapat dijadikan sebagai dasar pendidikan yang membentuk jiwa dan kepribadian anak. Hal ini sejalan dengan pernyataan Plato (dalam Rohidi 2000 : 7 dalam Eny Kusumastuti : 6) bahwa pendidikan seni dapat dijadikan dasar pendidikan. Pembelajaran seni memberikan andil untuk mengoptimalkan perkembangan potensi yang ada pada anak usia dini, yang sesuai dengan kebutuhan individu, sosial dan budaya warga masyarakatnya, yang hasilnya tercermin dalam cara berfikir, bersikap dan bertindak.

Pendidikan seni tari juga sangat efektif diberikan pada anak karena dapat melatih keterampilan dan koordinasi gerakan anak, sekaligus sebagai sarana untuk memperkenalkan, membudayakan dan menanamkan nilai-nilai seni budaya bangsa (Kusumastuti 2003 : 42 dalam Eny Kusumastuti : 2).

Pendidikan seni tari juga mampu membentuk budi pekerti anak sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa (Lestari 1998: 160 dalam Eny Kusumastuti : 2).

Pembelajaran seni untuk siswa idealnya diberikan saling keterkaitan antara seni musik, seni tari, seni rupa dan drama. Sebagaimana yang telah dirumuskan oleh Depdiknas (2001: 7 dalam Eny Kusumastuti : 5) bahwa pembelajaran seni meliputi semua bentuk kegiatan tentang aktivitas fisik dan cita rasa keindahan, yang tertuang dalam kegiatan berekspresi, bereksplorasi, berkreasi dan berapresiasi melalui bahasa rupa, bunyi, gerak dan peran.

Pendidikan seni tari bertujuan: (1) memperoleh pengalaman seni berupa pengalaman apresiasi seni dan pengalaman ekspresi seni, (2) memperoleh pengetahuan seni, misalnya teori seni, sejarah seni, kritik seni dan lain-lain (Rusyana 2000: 7 dalam Eny Kusumastuti : 6).

C. Pembahasan

(3)

SMA Negeri 1 Pemalang terletak di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Pemalang, Jawa Tengah. Sekolah ini berada di daerah yang strategis, dekat jalan raya, berada ditengah-tengah kota serta memiliki wilayah yang cukup luas. Sekolah ini berdiri pada tanggal 16 Agustus 1962. SMA Negeri 1 Pemalang sangat unggul dalam bidang akademik maupun non-akademik, hal ini dibuktikan dengan banyaknya prestasi yang didapatkan oleh para siswa. SMA Negeri 1 Pemalang menyediakan berbagai fasilitas yang mendukung untuk proses kegiatan pembelajaran bagi siswa. Fasilitas yang diberikan sekolah untuk siswa dalam mempelajari materi pendidikan seni tari diantaranya :

1. Aula

SMA Negeri 1 Pemalang memiliki aula yang cukup luas, biasanya aula tersebut digunakan untuk kegiatan pembelajaran seni tari khususnya saat kegiatan praktek. Selain digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, aula tersebut juga biasa digunakan untuk acara-acara besar yang diadakan di kabupaten Pemalang seperti FLS2N, O2SN, POPDA, dan lain sebagainya. Akan tetapi, saat ini aula tersebut belum bisa digunakan secara sepenuhnya karena masih dalam proses renovasi.

2. Panggung Tertutup

Panggung tertutup terletak didalam aula, panggung ini biasa digunakan untuk pagelaran siswa kelas 12, Gelar Kreatifitas Siswa, dan acara besar lainnya di sekolah.

3. Ruang Gending dan Seperangkat Gending

SMA Negeri 1 Pemalang menyediakan Seperangkat Alat Gending yang cukup lengkap. Sekolah menyediakan fasilitas tersebut dengan tujuan agar siswa dapat berekspresi dan mengenal kebudayaan Jawa. Bagi siswa yang ingin belajar karawitan dapat mengeksplor dirinya lewat kegiatan ekstrakurikuler karawitan yang diadakan setiap hari Senin.

4. Ruang Musik dan Seperangkat Alat Musik

(4)

Proses pembelajaran pendidikan seni tari tidak terlepas dari adanya sumber daya manusia. Di SMA Negeri 1 Pemalang terdapat 3 guru seni yaitu seni tari, seni musik, dan seni rupa. Pada proses observasi kali ini, penulis hanya melakukan wawancara dengan guru seni tari. Berikut adalah profil guru seni tari di SMA Negeri 1 Pemalang, beliau bernama Bapak Noor Ali Santosa yang lahir di Pemalang pada tanggal 8 April 1965, bertempat tinggal di Jl. Jati 2 no.47, RT.01 RW.03, Griya Pelutan Indah, Pemalang. Beliau menempuh pendidikan di SD N 01 Kebondalem, SMP N 4 Pemalang, SPG Pemalang, D3 IKIP Semarang (Jurusan Seni Tari), dan S1 UNNES (Jurusan Sendratasik, Prodi Pendidikan Seni Tari). Pengalaman beliau mengajar di SMA Negeri 1 Pemalang sudah 26 tahun. Selain guru pendidikan seni tari, SMA Negeri 1 Pemalang juga memberikan wadah lain bagi siswa yang ingin belajar tari-tarian yaitu dengan diadakannya ekstrakurikuler seni tari. Di dalam ekstrakurikuler tari tersebut juga difasilitasi seorang pelatih yang bernama Mas Sena, beliau lulusan S1 UNNES Jurusan Sendratasik Prodi Seni Tari dan sekarang sedang menempuh S2 di UNNES.

Setiap sekolah memiliki visi dan misi yang digunakan untuk mencapai tujuan sekolah. Berikut visi dan misi SMA Negeri 1 Pemalang :

1. Visi

Mewujudkan insan Indonesia yang berkepribadian Pancasila, Kuat Iman, Berakhlak Mulia, Berprestasi Prima dan Berwawasan Global.

2. Misi

Menumbuhkan pengamalan ajaran agama yang dianut warga sekolah dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.

Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Menumbuhkan semangat keunggulan pada seluruh warga sekolah.

Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan jajaran sekolah.

Mengembangkan sarana pendidikan yang memadai sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(5)

siswa untuk mengamalkan budaya yang ada didaerah maupun nasional yang digunakan sebagai cerminan dalam bertindak.

Pendidikan seni tari sangat diperlukan dalam pengembangan siswa di sekolah. Proses pelaksanaan pendidikan seni tari itu sendiri tidak terlepas dari materi yang diajarkan, metode pelaksanaan pembelajaran, tujuan umum dan tujuan spesifik pembelajaran, media, evaluasi, dan konsep paradigma berfikir guru.

Kurikulum berperan penting dalam pembelajaran pendidikan seni tari di sekolah. Di SMA Negeri 1 Pemalang kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013. Materi yang diajarkan, pada semester 1 diberikan tari tradisi yakni tari gambyong untuk siswa perempuan dan tari gedrug-gedrug untuk siswa laki-laki. Materi yang disampaikan dalam tari tradisi ini meliputi konsep ragam gerak dasar tari tradisional, teknik ragam gerak dasar tari tradisional, eksplorasi merangkai gerak dasar tari tradisional. Pada semester 2 materi yang diberikan adalah tari kreasi.

Metode pelaksanaan pembelajaran yang digunakan adalah melalui pendekatan scientific dan metode discovery learning. Pendekatan scientific adalah pembelajaran yang terdiri atas kegiatan mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau mengolah informasi, mengkomunikasikan, dan menciptakan. Sedangkan metode discovery learning adalah proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan penemuan diri individu yang bersangkutan sehingga siswa menjadi lebih aktif.

Dalam setiap proses kegiatan belajar mengajar tentu terdapat tujuan umum dan tujuan spesifik yang harus dicapai dalam setiap proses pembelajaran tersebut. Tujuan umum pembelajaran tari tradisi yang diajarkan untuk siswa dalam semester 1 ini yaitu siswa mengamati konsep ragam gerak dasar tari tradisional, siswa dapat mengidentifikasi teknik ragam gerak dasar tari tradisional, siswa dapat merangkai gerak dasar tari tradisional, siswa melakukan asosiasi gerak dasar tari tradisional. Tujuan spesifik pembelajaran seni tari semester 1 yaitu:

Minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-4 : memahami konsep, teknik dan prosedur dalam meniru ragam gerak tari tradisi.

Minggu ke-5 sampai dengan minggu ke-8 : Memeragakan gerak tari tradisi berdasarkan konsep, teknik, dan prosedur sesuai dengan hitungan/ketukan.

(6)

Minggu ke-13 sampai ke-16 : Memeragakan ragam gerak tari tradisi berdasarkan konsep, teknik dan prosedur sesuai dengan iringan.

Media yang disediakan sekolah dalam pembelajaran seni tari yaitu tape yang digunakan untuk memutar musik yang akan ditarikan, sampur sebagai properti tari, laptop digunakan untuk materi dan memutarkan contoh video tari, proyektor digunakan untuk menampilkan teori yang akan dipelajari, dan alat musik karawitan yang digunakan sebagai alat pengiring langsung dalam praktek tari.

Sistem evaluasi yang digunakan di SMA Negeri 1 Pemalang dalam proses pembelajaran seni tari yaitu tataran proses dan final. Tataran proses yang dilihat yaitu pada teori tertulis dan kegiatan praktek menari dalam setiap pertemuan. Sedangkan tataran final yang dilihat yaitu pada saat siswa menampilkan sebuah tarian yang telah diajarkan atau pada saat pagelaran penilaian akhir.

Konsep paradigma berfikir yang ditanamkan oleh Pak Ali yakni menanamkan cinta terhadap seni budaya Indonesia baik seni daerah maupun nasional melalui apresiasi seni dan praktek.

D. PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari hasil observasi diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan seni tari di sekolah sangat diperlukan bagi siswa untuk mengembangkan pengetahuan, kepekaan rasa dan keterampilan siswa dalam upaya melestarikan kebudayaan Indonesia. Proses pelaksanaan pendidikan seni tari tidak terlepas dari materi yang diajarkan, metode pelaksanaan pembelajaran, tujuan umum dan tujuan spesifik pembelajaran, media, evaluasi, dan konsep paradigma berfikir guru. Selain itu, kurikulum, sumber daya manusia dan fasilitas yang diberikan sekolah juga sangat berpengaruh kepada siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran pendidikan seni.

2. Saran

(7)

cukup luas bagi guru dan siswa serta memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang lengkap dalam melakukan proses pembelajaran pendidikan seni tari.

E. DAFTAR PUSTAKA

Kusumastuti, Eny. Pelatihan Model Pembelajaran Seni Tari Terpadu sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi Profesional Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Semarang. Semarang:academia.edu.

Kusumastuti, Eny. Pelatihan Pembelajaran Seni Tari pada Anak Usia Dini melalui Pendekatan Ekspresi Bebas bagi Guru Taman Kanak-Kanak Wilayah Kecamatan Gajah Mungkur Semarang. Semarang:academia.edu.

Kusumastuti, Eny. Pendidikan Seni Tari melalui Pendekatan Ekspresi Bebas, Disiplin Ilmu dan Multikultural sebagai Upaya Peningkatan Kreativitas Siswa. Semarang:academia.edu.

Lampiran Dokumentasi Observasi

1.

SMA Negeri 1 Pemalang

4.

Panggung Tertutup

2.

Aula SMA Negeri 1 Pemalang

(masih dalam proses renovasi)

(8)

3.

Ruang Gending

6.

Guru P.Seni Tari di SMA Negeri 1 Pemalang

7.

Pembelajaran Pendidikan Seni Tari kelas 11 di SMA Negeri 1 Pemalang

a.

Tari Gambyong

b.

Pemakaian Kostum yang dicontohkan oleh Pak Ali

c.

Tari Gedrug-Gedrug

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pemodelan struktur bangunan, kita perlu memahami beberapa hal yang cukup penting oleh seorang desainer bangunan yaitu desain dan fungsi. Dalam mendesain sebuah bangunan

Aplikasi sistem pendukung keputusan seleksi karyawan menggunakan metode SAW dapat meminimalkan kesalahan dalah proses seleksi pegawai terbukti dalam proses

Hasil tindakan dalam pembelajaran berbicara dengan pendekatan kontekstual melalui media audio visual sangat efektif untuk penguasaan hubungan dengan topik dengan

Hasil penelitian menunjukan bahwa lebih dari setengahnya mahasiswa mampu menerapkan hasil belajar desain tekstil dengan baik pada praktek pembuatan anyaman

The member function consists of the operations necessary for the genetic algorithm processing, namely creating an initial population, calculating non attacking

Beberapa penelitian dikatakan bahwa di kalangan siswa sekolah dasar (4-6 tahun), 40 menit latihan setiap hari, dapat meningkatkan IQ- nya; di antara siswa kelas

Adapun dampak negatif pada keturunan adalah, dengan mengkosumsi khamr – terlebih jika menjadi pecandu khamr-, maka keturunan yang lahir dari orang tua yang gemar

A. Undang­Undang Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan