• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAKE HOME EXAM MANAJEMEN PROYEK FAKULTAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TAKE HOME EXAM MANAJEMEN PROYEK FAKULTAS"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TAKE HOME EXAM

MANAJEMEN PROYEK

Disusun Oleh :

Faiz Riffat Al Mahyar

11/315837/EK/18598

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

(2)

Bagian I

Gambaran Proyek

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang suci bagi umat muslim di seluruh dunia. Setiap tahunnya setiap muslim selalu menyambut gembira datangnya bulan tersebut. Tidak terkecuali warga yang terdapat di dusun yang saya tempati yang seluruhnya beragama Islam. Dalam pelaksanaannya di dusun saya biasanya diadakan berbagai kegiatan untuk menyemarakkan bulan tersebut. Kegiatan tersebut terdiri dari buka puasa bersama dan taman pendidikan al-qur’an yang diharapkan dengan diadakannya kegiatan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan mengenai agama Islam serta semangat dalam beribadah di bulan suci ramadhan.

Pada pelaksanaannya dilaksanakan pada waktu yang berbeda – beda tiap kegiatan gema ramadhan di dusun saya tersebut. TPA dilakukan setiap sore hari menjelang waktu berbuka puasa dan buka puasa bersama diadakan setiap hari minggu selama bulan ramadhan. Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid yang berada di dusun saya dan merupakan kegiatan yang rutin diadakan setiap tahunnya. Posisi saya dalam kegiatan bulan ramadhan disini adalah sebagai anggota bagian peralatan dan perlengkapan dalam proyek buka puasa bersama. Tugas saya adalah menyediakan peralatan dan perlengkapan dalam proyek buka bersama ini seperti misalkan piring, gelas, sendok, mangkok, teko, nampan untuk menghidangkan makanan dan minuman dan juga peralatan soundsystem karena pada acara buka puasa bersama tersebut diisi dengan pengajian hingga adzan maghrib menjelang.

(3)

No. Aktivitas Time Predecesor 1. Pengambilan Peralatan dan

Perlengkapan

2. Eksekusi Proyek Buka Puasa Bersama

1

3. Pengembalian Peralatan dan Perlengkapan

(4)

Bagian II

Kajian Proyek

a. Leadership

Menurut Sarros dan Butchatsky (1996), "leadership is defined as the purposeful behaviour of influencing others to contribute to a commonly agreed goal for the benefit of individual as well as the organization or common good". Menurut definisi tersebut, kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi.

Sedangkan menurut Anderson (1988), "leadership means using power to influence the thoughts and actions of others in such a way that achieve high performance".

Menurut Wartburg dan Thorsten (2006) :

Transactional leadership adalah suatu gaya yang bersifat transaksional dimana pemimpin memberikan reward berdasarkan kinerja, pemimpin memonitor perilaku dan kinerja anggotanya dan melakukan koreksi jika menyimpang dari target.

Transformational leadership adalah suatu gaya yang bersifat transformatif, dimana:

1. pemimpin memberikan pengaruh dengan menunjukkan keyakinan, menekankan trust, dan menyampaikan nilai-nilai yang diyakininya. 2. pemimpin memberikan motivasi yang inspiratif, antara lain dengan mengartikulasikan visi, berdiskusi dengan optimis dan antusias.

3. pemimpin memberikan stimulasi intelektual, misalnya dengan merangsang anggotanya untuk selalu memiliki perspektif yang baru dalam melakukan sesuatu.

4. pemimpin menghargai individu dan kebutuhan individu dalam berinteraksi dengan anggota.

(5)

Hal yang dilakukan adalah misalnya membantu dan mengajarkan bagaimana melakukan perijinan dalam peminjaman alat alat yang diperlukan sehingga kedepannya para anggota dapat melakukannya sendiri sendiri.

b. Conflict

Menurut kamus besar bahasa Indonesia konflik adalah percekcokkan, perselisihan, pertentangan. Konflik berasal dari kata kerja bahasa latin yaitu configure yang berarti saling memukul. Secara Sosiologis konflik diartikan sebagai proses social antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.

Terdapat berbagai macam jenis konflik, tergantung pada dasar yang digunakan untuk membuat klasifikasi. Ada yang membagi konflik atas dasar fungsinya, ada pembagian atas dasar pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, dan sebagainya.

Berdasarkan pihak-pihak yang terlibat di dalam konflik, Stoner dan Freeman (1989:393) membagi konflik menjadi enam macam, yaitu:

1) Konflik dalam diri individu (conflict within the individual). Konflik ini terjadi jika seseorang harus memilih tujuan yang saling bertentangan, atau karena tuntutan tugas yang melebihi batas kemampuannya.

2) Konflik antar-individu (conflict among individuals). Terjadi karena perbedaan kepribadian (personality differences) antara individu yang satu dengan individu yang lain.

3) Konflik antara individu dan kelompok (conflict among individuals and groups). Terjadi jika individu gagal menyesuaikan diri dengan norma - norma kelompok tempat ia bekerja.

4) Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama (conflict among groups in the same organization). Konflik ini terjadi karena masing - masing kelompok memiliki tujuan yang berbeda dan masing-masing berupaya untuk mencapainya.

5) Konflik antar organisasi (conflict among organizations). Konflik ini terjadi jika tindakan yang dilakukan oleh organisasi menimbulkan dampak negatif bagi organisasi lainnya. Misalnya, dalam perebutan sumberdaya yang sama.

(6)

relations yang menyatakan keberatan atas pemberitaan yang dilansir seorang jurnalis.

Konflik yang terjadi pada pelaksanaan proyek tersebut adalah konflik antar individu pada bagian peralatan dan perlengkapan. Sebenernya memang sudah sejak lama ada dua orang yang bermusuhan dan mencoba disatukan dengan menjadi satu bagian pada pelaksanaan kegiatan ramadhan tersebut. Dalam penyelesaian konflik tersebut sudah dicoba dengan melakukan persuasi dan negosiasi namun tetap tidak menemukan titik temu atau penyelesaian dari konflik tersebut meskipun sebenarnya konflik tersebut tidak berpengaruh begitu besar dalam pelaksanaan proyek.

c. Culture

Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota, yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi. Budaya organisasi dapat mempengaruhi cara orang dalam berperilaku dan harus menjadi patokan dalam setiap program pengembangan organisasi dan kebijakan yang diambil. Hal ini terkait dengan bagaimana budaya itu mempengaruhi organisasi dan bagaimana suatu budaya itu dapat dikelola oleh organisasi.

Menurut Sathia dan Glinow (dalam bukunya Collins dan me laughim ,1996):

1. Apathetic Culture

Dalam tipe ini anggota organisasi terhadap hubungan antar manusia maupun perhatian terhadap pelaksanaan tugas dua-duanya disini penghargaan diberikan terutama berdasarkan permainan politk dan pemanipulasian orang-orang lain.

2. Caring Culture

Budaya organisasi ini dicirikan oleh rendahnya perhatian terhadap kinerja dan tingginya perhatian terhadap hubungan antar manusia. 3. Exacting Culture

Ciri utama dari tipe ini adalah bahwa perhatian terhadap orang sangat rendah tapi perhatian terhadap kinerja sangat tinggi.

4. Integrative Culture

Dalam tipe Integrative Culture ini perhatian terhadap orang maupun terhadap kinerja, keduanya sangat tinggi.

(7)

diberikan oleh ketua divisi juga dilakukan secara intens terhadap tugas atau pekerjaan atau aktivitas dari bagian peralatan dan perlengkapan.

d. Motivation

Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti "dorongan" atau rangsangan atau "daya penggerak" yang ada dalam diri seseorang.

Menurut Weiner (1990) yang dikutip Elliot et al. (2000), motivasi didefenisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.

Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan minat; dorongan dan kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan.

Motivasi adalah sesuatu apa yang membuat seseorang bertindak (Sargent, dikutip oleh Howard, 1999) menyatakan bahwa motivasi merupakan dampak dari interaksi seseorang dengan situasi yang dihadapinya (Siagian, 2004).

(8)

Bagian III

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil bahwa peran dari kepemimpinan, konflik, budaya, dan motivasi dalam proyek kegiatan ramadhan ini sangatlah besar dan tidak dapat dipisahkan. Dengan tercipta dan berjalannya hal tersebut dengan baik, maka proyek yang dihasilkan akan menghasilkan hal yang baik begitu pula sebaliknya.

 Yang pertama untuk kepemimpinan, kami membutuhkan leader yang tepat agar potensi yang dimiliki oleh setiap anggota mampu dimaksimalkan.

 Konflik dalam organisasi juga perlu dikelola secara baik, karena konflik pada tingkat tertentu dapat menghambat kinerja anggota organisasi.

 Mengenai budaya yang terintegrasi berakibat akan tingginya perhatian terhadap individu ataupun kinerja. Sehingga, kedua hal tersebut akan saling melengkapi dan menguatkan baik loyalitas maupun performa seorang individu.

(9)

Daftar Pustaka

 http://gakbisajadimasinis.blogspot.com/2012/11/pengertian-jenis-sumber-dan-strategi.html diakses 6 Juni 2014

 http://carideny.blogspot.com/2012/11/jenis-jenis-konflik-penyebab-konlik.html diakses 6 Juni 2014

 http://belamy19.blogspot.com/2013/07/budaya-organisasi_8562.html diakses 6 Juni 2014

 http://ilmu-ilmuorganisasi.blogspot.com/2012/04/empat-tipe-budaya-organisasi.html diakses 6 Juni 2014

Referensi

Dokumen terkait

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Orang yang beragama muslim di india mengalami deskriminasi yang berawal dari penerbitan Undang-undang kewarganegaraan yang baru di amandemen dimana hak orang muslim

Hasil dari kajian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa kajian kebutuhan listrik didapat pada penyulang terdekat memiliki beban puncak sebesar 4,16 MW;

• Seorang karyawan harus mengevaluasi kemampuan dan minatnya, mempertimbangkan berbagai peluang karir, menetapkan tujuan karir, dan merencanakan pengembangan karir,

Untuk mengatasi hal tersebut maka peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul: “ Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Naskah Drama Melalui Model

Akhirnya, bagian marketing Microsoft menggunakan nama Windows 95 sebagai nama produk bagi Chicago, saat dirilis pada tanggal 24 Agustus 1995. Microsoft memiliki dua keuntungan

Karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan oleh seluruh bangsa di dunia untuk berkomunikasi, bahasa ini dapat dengan mudah masuk dan diterima oleh

(Penelitian Subjek Tunggal te rhadap Pembelajar BIPA Tiongkok yang Mengalami Gegar