1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring berkembangnya teknologi dan berkembangnya perekonomian yang
menyebabkan pekerjaan bertambah banyak maka tidak heran jika rata-rata jumlah pemakaian
komputer meningkat, bahkan untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu seperti accounting, penulis,
programmer dan sejenisnya bisa seharian penuh bekerja di depan komputer. Kondisi kerja
pada pekerja perkantoran dimana pekerja selama 8 jam sehari berada di depan komputer,
menghabiskan sebagian waktunya dengan posisi kerja duduk. Hal ini akan beresiko
menimbulkan gangguan pada otot rangka dan gangguan lainnya pada pekerja tersebut [1].
Untuk menghasilkan desain meja yang baik, perlu memperhatikan faktor manusia dan
aktivitasnya, seperti ukuran, bentuk tubuh, perilaku dan kebiasaan manusia beraktivitas,
sehingga tercapai produktivitas kerja. Beberapa hal seperti peralatan, lingkungan fisik, posisi
kerja perlu didesain disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan manusia. Mengingat
manusia memiliki karakteristik tubuh yang berbeda-beda, maka sangat perlu dibuat suatu
landasan kerja yang dapat menyesuaikan dimensi atau karakteristik dari tubuh pengguna.
Dengan menggunakan meja yang yang dapat diatur ketinggiannya untuk posisi duduk-berdiri
diharapkan pengguna dapat memperoleh keuntungan antara lain pengguna meja dapat
nyaman dalam bekerja tanpa harus memperhatikan seberapa tinggi orang yang akan
menggunakan meja tersebut dan dapat mempertahankan kondisi kerja yang nyaman [2].
Meja dengan sistem duduk-berdiri ini dengan system elektrik sudah pernah dibuat
oleh IKEA, dengan dikontrol oleh push button untuk menaikkan dan menurunkan meja [3].
Akan tetapi dengan pengoperasian secara manual tersebut, terkadang pengguna akan lupa
untuk bekerja secara aktif (duduk-berdiri) apalagi pada saat terlalu berfokus pada pekerjaan.
Sehingga pekerja akan lupa untuk memperhatikan faktor kesehatan saat bekerja jika terlalu
lama duduk.
2
Gambar 1.1.Desain Meja Dengan Kontrol Manual
Berdasarkan kenyataan tersebut maka dirancang suatu meja yang dapat diatur
ketinggian serta pewaktuan secara otomatis. Pewaktuan secara otomatis digunakan sebagai
pengingat kapan waktu untuk mengubah posisi duduk-berdiri atau waktu istirahat. Dalam
skripsi ini kaki meja akan digabungkan dengan motor penggerak yang di hubungkan dengan
mikrokontroler dan dikontrol sebuah smartphone android. Smartphone Android di sini akan
digunakan sebagai media pengontrol untuk sistem meja elektrik tersebut. Penggabungan
sistem ini dimaksudkan agar pengguna meja dapat lebih mudah dan praktis dalam mengatur
ketinggian dan pewaktuan posisi duduk maupun berdiri meja dan android dapat
mempermudah dalam mengatur settingan untuk posisi duduk-berdiri sesuai kenyamanan
tanpa harus mensetting ulang ketika akan menggunakan meja. Dari permasalahan tersebut
maka pada skripsi ini akan dibuat sebuah meja yang dapat diatur ketinggiannya dengan
kontrol smartphone android mengunakan media koneksi bluetooth.
1.2. Spesifikasi Alat
Sesuai dengan surat tugas skripsi yang dikeluarkan oleh Fakultas Teknik Elektronika
dan Komputer Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dengan nomor
18/I.3/FTEK/I/2016 yang akan dibuat memiliki spesifikasi sebagai berikut:
1. Menggunakan mikrokontroller sebagai pengendali utama.
2. Menggunakan Android smartphone sebagai interface pada operator.
3. Android smartphone terhubung secara wireless dengan mikrokontroler
menggunakan Modul Bluetooth.
4. Terdiri dari 2 mode yaitu mode manual dan mode otomatis.
3
6. Menggunakan aktuator linier sebagai penggerak naik turun meja.
7. Dimensi meja berukuran panjang 120cm, lebar 60cm dan tinggi awal 70cm.
8. Meja dapat bergerak dari ketinggian 70 cm sampai 125cm terhadap lantai.
9. Sumber listrik yang digunakan adalah supply AC 220 Volt.
1.3. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam skripsi ini secara garis besar terdiri dari lima bab dengan
susunan sebagai berikut.
Bab satu berisi penjelasan latar belakang, spesifikasi sistem, dan sistematika
penulisan dalam skripsi ini. Bab dua berisi konsep dasar yang menjelaskan tentang gambaran
sistem dan cara kerja sistem. Bab tiga berisi penjelasan perancangan sistem yang meliputi
penjelasan perangkat keras maupun perangkat lunak. Bab empat merupakan bab pengujian
dan analisis yang meliputi penjelasan pengujian, hasil pengujian serta analisis hasil pengujian
keseluruhan alat yang telah didapat. Bab lima berisi kesimpulan dan saran pengembangan