BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuantitatif korelasi. Desain penelitian korelasional
bertujuan mendapatkan gambaran tentang hubungan antara
dua atau lebih variabel penelitian (Sugiyono, 2011).
3.2 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan korelasi. Korelasi
adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk
mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih,
tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi
3.3 Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel adalah karakteristik yang melekat pada
populasi, bervariasi antara satu subjek ke subjek yang lain
atau dari suatu objek ke objek yang lain, dan diteliti dalam
suatu penelitian. Variabel penelitian dikembangkan
berdasarkan konsep/teori dan hasil penelitian terdahulu
sesuai dengan fenomena atau masalah penelitian
(Dharma, 2011).
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
3.3.1 Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas (X)
adalah variabel yang dipandang sebagai
kemunculan variabel terikat yang diduga
merupakan akibatnya (Sugiyono, 2011). Variabel
Independen (X) dalam penelitian ini adalah: Pola
3.3.2 Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat (Y)
adalah variabel yang diramalkan, akibat yang
dipradugakan, dan yang bervariasi mengikuti
perubahan atau variabel bebas. Variabel
dependen tidak dimanipulasi, melainkan diamati
variasinya sebagai hasil yang dipradugakan
berasal dari variabel bebas (Sugiyono, 2011).
Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini
adalah: Indeks Massa Tubuh (IMT).
3.4 Defenisi Operasional
Menurut Notoatmodjo (2010), defenisi operasional adalah
ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati /
2 -Aktivitas
bobot tubuh seseorang
yang diukur tanpa
busana yang berlebihan
menggunakan
timbangan berat badan
Timbangan
Berat Badan,
meteran tinggi
badan
yang dicatat dalam
satuan kg
(Supariasa, 2016)
Tinggi Badan adalah
ukuran posisi tubuh
berdiri (vertical) dengan
kaki menempel pada
lantai, posisi kepala dan
leher tegak, pandangan
rata-rata air, dada
dibusungkan, perut
datar dan tarik nafas
beberapa saat
(Murtiantmo, 2008)
3.5 Responden Penelitian
3.5.1 Populasi
Populasi adalah unit dimana suatu hasil penelitian
akan diterapkan (Dharma, 2011). Populasi pada
penelitian ini adalah 92 orang mahasiswa FIK UKSW
Salatiga angkatan 2012.
3.5.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
(Sugiyono, 2011). Sampel penelitian merupakan bagian
dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagi
subjek penelitian melalui teknik sampling. Sedangkan
teknik sampling adalah proses menyeleksi porsi dan
populasi yang dapat mewakili populasi yang ada
(Nursalam, 2008). Pemilihan sampel dalam penelitian ini
dengan cara Total purposive sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu
oleh peneliti (Sugiyono, 2011). Sampel dalam penelitian
ini adalah 30 orang mahasiswa dengan kirteria inklusi
dan eksklusi sebagai berikut
Kriteria Inklusi :
1. Mahasiswa yang masih berkuliah di FIK UKSW
2. Pasien kooperatif dan dapat berkomunikasi
Kriteria eksklusi:
1. Subjek penelitian dalam kondisi sakit
2. Subjek penelitian menolak menjadi responden
penelitian.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
3.6.1 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk
mengukur atau menilai variabel pada subjek penelitian
(Dharma, 2011). Instrumen penelitian yang digunakan untuk
mengukur variabel independen (pola makan dan aktivitas
fisik) adalah kuisioner pola makan dan aktivitas fisik yang
sudah teruji validitas dan reliabilitasnya. Kuesioner pola
makan terdiri dari 11 soal dengan kategori pola makan baik dengan skor antara 28 – 44 dan kategori pola makan tidak baik antara skor 11 – 27, yang kedua adalah kuesioner aktivitas fisik yang terdiri dari 10 soal dengan kategori
timbangan berat badan dan meteran tinggi badan yang sudah
valid dan reliabel (Sugiyono, 2011).
3.6.2 Cara Pengumpulan Data
Cara atau prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini
yaitu:
- Mengajukan permohonan ijin penelitian kepada instansi tempat penelitian.
- Memilih sampel yang sesuai dengan kriteria penelitian.
- Menjelaskan maksud, tujuan penelitian, manfaat, peran serta responden selama penelitian dilakukan dan
menjamin kerahasian responden.
- Mengajukan permohonan persetujuan penelitian kepada responden.
-Setelah responden setuju, responden diminta menandatangani surat pernyataan persetujuan menjadi
responden.
- Melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan
- Semua data hasil pemeriksaan dicatat untuk selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisis data.
3.7 Uji Normalitas, Validitas, Realibilitas
3.7.1 Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan peneliti adalah Shapiro – Wilk dengan menggunakan bantuan program SPSS.16.
Pengambilan keputusan mengenai normalitas adalah
sebagai berikut:
a. Jika p< 0,05 maka distribusi data tidak normal.
b. Jika p> 0,05 maka distribusi data normal.
3.7.2 Uji Validitas
Suatu instrumen dinyatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap
data dari variabel yang diteliti secara tepat dangan selang
kepercayaan 95 % (α = 5%), jika r hitung > r tabel maka
kuesioner tersebut dinyatakan valid. Nilai r tabel dalam
penelitian ini adalah 0.374 (Rahardjo, 2014), rata-rata
nilai r hitung dari uji validitas kuesioner pola makan
sebesar 0.708 dan untuk rata-rata r hitung kuesioner
soal dalam kuesioner valid terlihat dari perhitungan pada
kolom tabel Corrected item_Total Correlation pada lampiran uji validitas yang lebih besar dari nilai r tabel. Uji
validitas dilakukan dengan responden sebanyak 30 orang
yang menjadi responden adalah mahasiswa FIK angkatan
2013.
3.7.3 Uji Reliabilitas
Untuk menghitung reliabilitas digunakan uji
Cronbach’s Alpha. Berikut Tingkat Keandalannya.
Tabel 3.1
Nilai Cronbach’s Alpha Tingkat keandalan
0.80 – 1.000 Sangat andal
0.60 – 0.799 Andal
0.40 – 0.599 Cukup andal
0.20 – 0.399 Agak andal
0.00 – 0.199 Kurang andal
Sumber : Bungin (2010)
Hasil uji reliabilitas kuesioner pola makan dan aktivitas fisik
menunjukkan kuesioner pola makan dengan jumlah pertanyaan
sedangkan untuk kuesioner aktivitas fisik dengan jumlah
pertanyaan sebanyak 10 memiliki nilai Cronbach’s Alpha
sebesar 0.908 yang berarti instrumen penelitian reliabel dan sangat andal.
3.8 Analisis Data
Analisa data univariat dilakukan pada setiap variabel hasil
penelitian, dan analisis bivariat dilakukan pada dua variabel
yang diduga berpengaruh (Notoatmodjo, 2010):
3.8.1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan
untuk mendeskripsikan masing-masing variabel yang
diteliti, untuk data numerik, dengan menghitung mean,
median, standar deviasi, nilai minimal dan nilai maksimal.
Penyajian data dari masing-masing variabel
menggunakan tabel dan diinterpretasikan berdasarkan
hasil yang diperoleh (Notoadmojo, 2010)
3.8.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisa hubungan antara dua
variabel yang saling mempengaruhi artinya variabel yang
2010).Dalam hal ini untuk mengetahui apakah ada
hubungan pola makan dan aktivitas fisik terhadap indeks
massa tubuh, analisis bivariat yang digunakan adalah uji
Chi Square dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Analisa bivariat dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan variabel independen terhadap
variabel dependen. Dianalisis dengan tingkat kemaknaan
95 % (nilai α yaitu 0,05). Dalam penelitian ini yang dilihat
adalah ada tidaknya hubungan pola makan dan aktivitas
fisik terhadap IMT. Pola makan dan aktivitas fisik
dikatakan memiliki hubungan terhadap tingkat IMT dapat
dilihat dari hasil uji hipotesis dengan membandingkan
nilai probabilitas dengan nilai α . Jika nilai probabilitas (p
value) lebih besar dari nilai α (p value> α), maka
hipotesis nul (Ho) diterima (tidak ada hubungan yang
signifikan antara pola makan dan aktivitas fisik terhadap
IMT), sedangkan jika nilai probabilitas kurang dari atau
sama dengan nilai α (p value ≤ α ), maka hipotesis null
ditolak (ada hubungan yang signifikan antara pola makan