• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam konteks SCM, purchasing (pembelian) dapat didefinisikan sebagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dalam konteks SCM, purchasing (pembelian) dapat didefinisikan sebagai"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Dalam konteks SCM, purchasing

(pembelian) dapat didefinisikan sebagai

“the act of obtaining merchandise,

capital equipment, raw material,

services, or maintenance, repair, and

operating supplies in exchange for

money or its equivalent”

(3)

Klasifikasi Pembelian

Merchant (Pedagang)

 Membeli dengan tujuan menjual kembali

 Membeli barang dalam volume besar untuk mengambil

keuntungan dari diskon yang diberikan dan insentif lainnya seperti biaya transportasi dan penyimpanan yang efisien

 Konsolidasikan barang, memberikan layanan logistik

Pembeli Industri (Industrial buyer)

 Membeli barang mentah (bahan baku) untuk tujuan diolah

 Juga membeli layanan,

(4)

Aturan Pembelian dalam

sebuah organisasi

Tujuan Utama Kegiatan Pembelian :

1. Menjamin tidak terganggunya aliran bahan-bahan mentah dengan biaya total minimum,

2. Memperbaiki kualitas dari barang yang diproduksi, dan

3. Memenuhi kepuasan pelanggan

Kontribusi pembelian pada

tujuan-tujuan tersebut dengan :

 Secara aktif mencari material-material yang lebih baik dan supplier-suplier yang lebih reliabel,

 Bekerja dekat dengan suplier-suplier strategis untuk meningkatkan kualitas dari material-material, dan

(5)

Proses Pembelian

Pembelian secara manual

 Proses lama,

 cenderung terjadi kesalahan dikarenakan adanya

aktivitas “data entry” yang berulang pada tiap tahap proses pembelian

Step 1-Daftar permintaan Material/ Pembelian = (Material Requisition (MR))- Barang yang diminta, jumlahnya , dan Tanggal jatuh tempo pengiriman sudah harus jelas.

Step 2- The Request for Quotation (RFQ)- Pembeli

mengidentifikasi pihak-pihak yang dapat menyediakan barang tersebut dan membuat RFQ.

(6)

Sistem Pembelian tradisional

manual

Principles of Supply Chain Management: A Balanced Approach by Wisner, Leong, and Tan.

(7)

Electronic Procurement (

e-Procurement

)

Step 1- Material user inputs a materials requisition- relevant information such as quantity and date needed.

Step 2- Materials requisition submitted to buyer- at purchasing department (hardcopy or electronically).

Step 3- Buyer assigns qualified suppliers to bid-

Product description, closing date, & conditions are given.

(8)

Sistem Pembelian berbasis

internet

Prepares Material Requisition (MR) - input informatioan into computer system

MR is printed out or transmitted electronically

Buyer reviews material requisition

Material user Purchasing Department/ Buyer

Extract and

merges materials requisition data into internet- bases B2B system

Assign suppliers to requisition on B2B system for bidding and spesific closing date and other conditions Collects and

reviews bid submitted by suppliers through internet based B2B system or fax

Selects a supplier based on quality, cost and delivery performance, then issues a purchase order

Purchase order (PO) (electronic or hard copy)

Supplier

Purchase order (PO)

(9)

Advantages for the

e-Procurement

System

Time savings

 Lebih efisien dalam pemilihan supplier,

permintaan proses PO, dan dalam pembelian berulang

Cost savings

 Menjangkau lebih banyak supplier, staff

pembelian yang sedikit, biaya administratif yang lebih rendah, dll

Accuracy

(10)

Advantages for the

e-Procurement

System cont...

Real time

 Memungkinkan pembeli memberikan penawaran dan supplier

memberikan respon 24 jam 7 hari per minggu

Mobility

 Pembeli dapat memberikan penawaran,mengecek status

penawaran, dan berkomunikasi dengan supllier tanpa batasan lokasi geografis dan waktu

Trackability

 Audit dapat dilacak dari semua bentuk transaksi dalam bentuk

elektronik

Management

 Sistem dapat dirancang untuk menyimpan informasi penting

mengenai supplier

Benefits to the suppliers

 Mencangkup lebih mudahnya untuk menerima tawaran

(11)

Small Value Purchase Orders

Processing costs can be substantial. Small value purchases should be minimized through:

Procurement Credit Card/ Corporate Purchasing Card

Kartu kredit dengan limit yang ditentukan

Blank Check Purchase Orders

Cek dengan harganya dikosongkan , dengan

keterangan “tidak berlaku untuk jumlah tertentu”,

 ketika material dikirimkan supplier memasukan harga pada cek kosong tersebut dan mencairkannya

(12)

Small Value Purchase Orders,

cont....

Blanket or Open-End Purchase Orders

Blanket PO - Pembelian dengan pengiriman

berulang pada periode tertentu

Open-End - Dapat dilakukan renegosiasi

mengenai jenis barang tambahan dan

“expiration dates”

Stockless Buying or System Contracting

Perpanjangan dari blanket purchase order

Supplier menyediakan barang kepada

(13)

Small Value Purchase Orders,

cont....

Petty Cash

 Jumlah kecil uang tunai yang dikelola kasir atau level midmanager

Digunakan untuk pembayaran-pembayaran dengan jumlah yang tidak terlalu besar, sehingga tidak

diperlukan cek

Standardization & Simplification of Materials &

Components

 Standarisasi = Material yang sama digunakan untuk beberapa jenis produk

Simplification = Pengurangan jumlah komponen,

(14)

Accumulating Small Order to create a

large order

 Penggabungan order-order dengan jumlah kecil menjadi satu order dengan jumlah besar

 Minimasi biaya transport dan biaya order

Using a Fixed Order Interval for Spesific

Categories of Materials/ Supplies

 Mengendalikan order dengan jumlah kecil dengan

(15)

Sourcing Decisions: The

Make-or-Buy Decision

Outsourcing -buying materials and components from

suppliers instead of making them in-house. The trend has moved toward outsourcing.

Backward integration refers to acquiring sources of

supply

Forward integration refers to acquiring customer’s

operations.

(16)

Sourcing Decisions: The

Make-or-Buy Decision- Cont.

Reasons for Buying or Outsourcing

Cost advantage: Especially for components that are non-vital to the organization’s operations.

Insufficient capacity: A firm may be at or near capacity.

Lack of expertise: Firm may not have the necessary technology and expertise.

(17)

Sourcing Decisions: The

Make-or-Buy Decision- Cont.

Reasons for Making

Protect proprietary technology

No competent supplier

Better quality control

Use existing idle capacity

Control of logistics- lead-time

transportation, and warehousing cost

(18)

The make-or-buy Break Event

Analysis

Misalkan diketahui data-data sbb:

Jumlah kebutuhan barang 15,000 unit

Cost Make Buy

Fixed Cost Rp 25,000 Rp 500

(19)

Break-even analysis

Break event point dicari dengan

mengatur dua pilihan yang tersedia

dengan jumlah yang sama dan

menentukan nilai Q

25,000 + 5Q = 500 + 7Q

7Q – 5Q

= 25,000 – 500

2Q

= 24,500 unit

(20)

Total cost at break even point, TC

BE

25,000 + 5 (12,250) = 86,250

Total cost for make option, TC

M

25,000 + 5 (15,000) = 87,250

Total cost for buy option, TC

B

(21)

Sourcing Decisions: The

Make-or-Buy Decision- Cont.

(22)

Keputusannya??

Pembelian kurang

dari 12,250 unit,

pilihan untuk

membeli lebih

menarik

Pembelian lebih dari

12,250 unit, pilihan

untuk membuat

lebih menarik,

karena kebutuhan

barangnya 15,000

unit, maka pilihan

untuk membuat

(23)

Roles of Supply Base

Supply Base- Daftar supplier yang digunakan oleh

perusahaan untuk memenuhi kebutuhan material, jasa, persediaan, dan peralatan

Perusahaan menekankan strategi konsolidasi jangka panjang dengan aliansi supplier dengan mengurangi

variasi barang yang dibeli, menghasilkan daftar supplier yang semakin kecil.

Supplier sebaiknya dapat memberikan:

 Early supplier involvement

 Information on the latest trends in materials, processes, or designs

 Information on the supply market; price increase, political situations that may threathen supplies or vital material

 Capacity for meeting unexpected demand; and

(24)

Supplier Selection

 Product and process technologies

 Willingness to share technologies and information

 Communication capability

 Location

 Service

(25)

How Many Suppliers to Use

Reasons Favoring a Single Supplier

 To establish a good relationship

 Less quality variability

 Lower cost

 Transportation economies

 Proprietary product or process purchaces

 Volume too small to split

Reasons Favoring More than One Supplier

 Need capacity

 Spread risk of supply interruption

 Create competition

 Information

 Dealing with special kinds of business

(26)

Purchasing: Centralized vs.

Decentralized

Purchasing Organization dependent on many factors, such as market conditions & types of materials required.

Centralized Purchasing- purchasing department

located at the firm’s corporate office makes all the purchasing decisions.

Decentralized Purchasing- individual, local

(27)

Purchasing: Centralized vs.

Decentralized

Advantages-

Centralization

 Concentrated volume-

leveraging purchase volume

 Avoid duplication

 Specialization

 Lower transportation costs

 No competition within units

 Common supply base

Advantages-

Decentralization

 Closer knowledge of

requirements

 Local sourcing

 Less bureaucracy

(28)

International Purchasing/Global

Sourcing

Global

sourcing- Opportunity to improve quality, cost, and delivery performance.

 Requires additional skills and knowledge to deal with

international suppliers, logistics, communication, political environment, and other issues.

Import broker or sales agent- performs service for a fee.

Import merchant- buys and takes title to the goods.

Referensi

Dokumen terkait

menetapkan kebijakan mengenai tata cara pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal, dan hak masyarakat hukum adat yang terkait dengan perlindungan dan

Pemeriksaan USG trans abdominal pada kehamilan 37 minggu dapat mengetahui ketebalan SBR. Parut yang tidak sembuh sempurna didapat  jika ketebalan SBR < 3,5 mm.

Selain itu hasil penelitian yang dilakukan pada pasien diabetes mellitus dengan hiperglikemia berdasarkan kelompok usia dan penggunaan insulin aspartam kerja cepat dan insulin

 Material Polycrystalline umumnya lebih kuat dibanding kristal tunggal, karena kendala geometris dan kebutuhan tekanan yield yang lebih

dalam mempengaruhi perilaku konsumsinya. Sebelumnya sudah dijelaskan tentang definisi gaya hidup sampai pada konsumsi Baudrillard. Kemudian pada penelitian ini gaya

Hubungan yang terjadi adalah semakin baik derajat modified Singh index maka semakin memiliki kecenderungan terjadi fraktur collum femur, dan semakin jelek

Pada alat tenun ini benang lusi dalam posisi vertikal dan selalu tegang karena ada pemberat atau beban, sedangkan benang pakan disisipkan dengan suatu alat yang disebut

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dalam rangka pembentukan modal pemerintah, yang dimaksud pengeluaran pemerintah bidang infrastruktur jalan dalam penelitian ini