• Tidak ada hasil yang ditemukan

Septiana Dwi Puspita Sari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Septiana Dwi Puspita Sari"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PEMAKNAAN NOVEL

GADIS KRETEK

KARYA RATIH KUMALA

SERTA RELEVANSI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH

Septiana Dwi Puspita Sari

Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sebelas Maret

Septianadw ips@gmail.com

Abstract

The aim of this study is to reveal the meaning of the novel Girl Kretek Ratih Kumala works as well as the relevance of learning literature in school. Practical bene its of this paper is to provide knowledge about the meaning of literature, especially the novel and give a real picture of the relevance of the novel in literature learning in school. Based on the analysis of the data found that the meaning of the novel Girl Kretek Ratih Kumala works can be seen by diction or style of language used, the authors use majas to explain the meaning contained in a few sentences and dialogue that exist in the novel. Figure of speech is often used in a novel author Ratih Kumala Girl Kretek work is a metaphor, personi ication and hyperbole. Girl Novel Kretek jade works of Ruth can be used as relevance educated in high school literature class XI especially learning the skills of reading, the standard of competency to understand the saga, Indonesia novel/novels in translation with a basic competence to analyze the elements of intrinsic and extrinsic novel Indonesia/ translation. Girl Novel Kretek Ratih Kumala works can be used as a teaching material for use in accordance with the diction of interest the meaning, except that in this novel there is some educational value of characters in it and also has a story that can be an inspiration to readers.

Keywords: literature, novels, diction, the relevance of learning

Abstr ak

Tujuannya penelitian ini adalah memaparkan pemaknaan novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala serta relevansi pembelajaran sastra di Sekolah. Manfaat secara praktis tulisan ini adalah memberikan pengetahuan tentang pemaknaan karya sastra khususnya novel dan memberikan gambaran nyata relevansi novel dalam pembelajaran sastra di sekolah. Berdasarkan analisis data yang ditemukan bahwa pemaknaan novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala dapat dilihat berdasarkan diksi atau gaya bahasa yang digunakan, penulis menggunakan pemajasan untuk menjelaskan makna yang terkandung di beberapa kalimat dan dialog yang ada dalam novel tersebut. Majas yang sering dipakai penulis dalam novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala adalah metafora, personi ikasi, dan hiperbola. Novel

Gadis Kretek karya Ratih Kumala dapat digunakan sebagai relevansi pembelajaran di SMA khususnya pembelajaran sastra kelas XI pada keterampilan membaca, standar kompetensi memahami berbagai hikayat, novel Indonesia, novel terjemahan dengan kompetensi dasar menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia, terjemahan. Novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala dapat digunakan sebagai salah satu bahan pembelajaran karena menggunakan diksi yang menarik sesuai dengan pemaknaannya, selain itu dalam novel ini terdapat beberapa nilai pendidikan karakter di dalamnya dan juga memiliki cerita yang bisa menjadi sebuah inspirasi untuk pembacanya.

Kata kunci: karya sastra, novel, diksi, relevansi pembelajaran

Pendahuluan

(2)

Karya sastra yang tidak terikat oleh rima, irama disebut prosa. Prosa iksi merupakan salah satu jenis karya sastra yang menghadirkan cerita-cerita yang diangkat dari masalah kehidupan manusia yang biasa dijalani setiap harinya. Di dalam istilah iksi berarti sebuah cerita rekaan atau cerita dari khayalan manusia. Dalam iksi terdapat imajinasi manusia yang dituangkan lewat tulisan dengan bahasa yang bisa dipahami oleh khalayak. Permasalahan dalam prosa tersebut meliputi interaksi manusia dengan lingkungannya maupun dengan sesama manusia dan juga interaksi dengan dirinya sendiri. Fiksi merupakan dialog dan reaksi yang ditulis oleh pengarang terhadap kehidupannya. Fiksi merupakan hasil dari khayalan seorang penulis, meskipun begitu iksi bukanlah lamunan semata, karena iksi itu ditulis berdasarkan dari kehidupan nyata yang ditambahkan dengan beberapa cerita yang bisa membuat jalan cerita menjadi menarik dan hidup.

Salah satu bentuk prosa iksi adalah novel. Menurut Kosasih (2012:60) novel merupakan karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang atau beberapa tokoh. Daya imajinatif penulis muncul bukan secara kebetulan, melainkan terbentuk dari pengalaman pribadi penulis yang kemudian dituangkan dalam cerita tersebut.

Dalam kehidupan pendidikan terutama dalam bidang pembelajaran sastra pada mata pelajaran bahasa Indonesia tidak terlepas dari karya sastra dan salah satunya adalah novel. Pembelajaran di SMA di bidang sastra membahas banyak tentang novel. Pembelajaran sastra Bahasa Indonesia sering kali kekurangan bahan untuk pembelajaran, bahkan terkadang cenderung tidak berkembang. Sehubungan dengan hal tersebut novel Gadis Kretek merupakan salah satu novel yang memiliki cerita yang menarik dan memiliki banyak nilai dan makna di dalamnya yang dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pembelajaran sastra di Sekolah Menengah Atas (SMA).

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan diangkat dalam tulisan ini adalah bagaimana pemaknaan novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala serta relevansi pembelajaran sastra di sekolah. Sedangkan tujuannya adalah memaparkan pemaknaan novel

Gadis Kretek karya Ratih Kumala serta relevansi pembelajaran sastra di sekolah. Manfaat secara praktis tulisan ini adalah memberikan pengetahuan tentang pemaknaan karya sastra khususnya novel dan memberikan gambaran nyata relevansi novel dalam pembelajaran sastra di sekolah.

Pembahasan

1. Pemaknaan Novel Gadis Kretek Karya Ratih Kumala

Menurut Pradopo (2007:218) yang dimaksud resepsi adalah ilmu keindahan yang didasarkan pada tanggapan-tanggapan pembaca terhadap karya sastra. Teeuw (dalam Pradopo 2007:207) menegaskan bahwa resepsi termasuk dalam orientasi pragmatik. Karya sastra sangat erat hubungannya dengan pembaca, karena karya sastra ditujukan kepada kepentingan pembaca sebagai penikmat karya sastra. Selain itu, pembaca juga yang menentukan makna dan nilai dari karya sastra, sehingga karya sastra mempunyai nilai karena ada pembaca yang memberikan nilai.

(3)

Di bawah ini merupakan penggunaan diksi dan pemaknaan dari beberapa percakapan dalam novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala:

(1) Lelaki yang ingin menembak sasaran lebih cepat dari pada bayangannya sendiri itu kini mengalah sejenak, mengingat dia betul-betul buta Cirebon.( hlm. 27)

Pada data (1), bentuk ‘menembak sasaran lebih cepat dari pada bayangannya sendiri’

dengan gaya metafora merupakan khas tentang keadaan seseorang yang ingin melakukan segala sesuatu dengan kekuatan sendiri dan dengan cepat atau sigap sampai pada apa yang dituju. Dengan membandingkan bahwa lelaki yang ingin melakukan segala sesuatu dengan kekuatan sendiri dan cepat dengan ‘menembak sasaran lebih cepat dari pada bayangannya sendiri’, pembaca akan memperoleh kesan lebih dalam sehingga dapat membayangkan lebih jelas bagaimana seorang lelaki yang ingin melakukan segala hal dengan kekuatan sendiri.

(2) “ Kalau lagi mikiir, paling enak sambil ngeses.” (hlm.44)

Pada data (2) Ratih Kumala melukiskan kebiasaan merokok warga masyarakat kota M dengan menggunakan kata konotatif ‘ ngeses’ : yaitu merupakan sebutan atau istilah lain untuk merokok dalam bahasa Jawa. Sungguh plastis penggunaan kata ‘ngeses’ tersebut untuk

melukiskan salah satu kegiatan lelaki yaitu merokok. Selain itu para wanita masyarakat kota M juga banyak yang ‘ngeses’ atau merokok, di sana hal tersebut adalah suatu kebiasaan, karena latar sosial masyarakat kota M yang banyak pabrik rokok dan sebagian penduduknya merupakan buruh pelinting rokok pabrik-pabrik besar yang berdiri. Bagi sebagian orang yang tidak mengerti bahasa Jawa kata ‘ngeses ‘ menjadi sesuatu yang menarik.

(3) Ketika matahari sudah setinggi tombak, Idroes Moeria dan si mboknya telah tiba di depan rumah juru tulis. ( hlm.70)

Pada data (3) penulis menggunakan diksi yang mengandung majas personi ikasi. Makna yang terkandung dalam kalimat “matahari sudah setinggi tombak” adalah hari sudah mulai siang dan matahari sudah semakin tinggi.

(4) Roemaisa kembali menjadi kembang. ( hlm. 82)

Pada data (4) memakai diksi yang mengandung majas metafora, dari kalimat “Roemaisa kembali menjadi kembang” mengandung makna bahwa Roemaisa kembali menjadi seorang wanita meskipun bukan perawan tetapi Roemaisa adalah janda kembang.

(5) Roemaisa telah menjatuhkan bom yang dahsyat di atas harga diri Soedjagad dan kejadian itu telah membuahkan buah bibir bagi orang-orang. (hlm.85)

Pada data (5) terdapat diksi yang mengandung majas hiperbola yaitu “bom yang dahsyat di atas harga diri Soedjagad” yang berarti Roemaisa menginjak-injak harga diri Soejagad dan

buah bibir” yang berarti menjadi perbincangan atau pembicaraan untuk orang-orang.

(6) Ketika matahari mulai benar-benar pelit menampakkan sinarnya, cepat-cepat Idroes Moeria mengangkut klobotnya ke dalam rumah. (hlm.61)

Pada data (6) penulis menggunakan diksi yang mengandung majas personi ikasi yang memiliki makna dan menggambarkan matahari seperti sebagian manusia yang mempunyai sifat pelit, itu layaknya matahari yang senja yang sudah akan tenggelam karena datangnya malam. Pelukisan dengan bahasa biasa itu tidak akan menjadikannya menarik dan memikat pembaca.

(7) Asap itu seolah-olah membawanya terbang ke awang-awang dan mengajaknya melihat akan jadi apa kretek Djagad Raja kelak. (hlm. 45)

(4)

(8) Ketika orok merah Roemaisa meraung-raung kembali setelah mendengar suara keras seorang bapak-bapak, Roem tak tahu harus bagaimana. (hal. 107)

Pada data (8) merupakan diksi yang mengandung majas hiperbola yaitu sebuah pelukisan yang berlebihan, hal tersebut di gunakan oleh penulis untuk menunjukkan kerasnya bayi yang sedang terganggu sehingga menjadi tidak nyaman dan akhirnya menangis keras.

2. Relevansi Novel Gadis Kretek dalam Pembelajaran Sastra di Sekolah

Pembelajaran sastra merupakan salah satu hal yang penting dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya di Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dipelajari di kelas XI pada keterampilan membaca siswa pada standar Kompetensi memahami berbagai hikayat, novel Indonesia, novel terjemahan dengan kompetensi dasar menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia, terjemahan. Berkaitan dengan hal tersebut novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala merupakan novel yang memiliki banyak keistimewaan selain penggunaan diksi atau gaya bahasa yang indah.

Novel ini mempunyai cerita dan pemaknaan yang di dalamnya dapat dijadikan sebagai sebuah pembelajaran serta contoh dalam kehidupan sehari-hari sehingga novel ini layak untuk dijadikan bahan ajar pembelajaran bahasa Indonesia dalam bidang sastra pada tingkat SMA. Novel Gadis Kretek ini merupakan novel yang berisi tentang perjuangan dan mengandung sejarah yang diceritakan pada masa G30S PKI. Di masa sulit itu banyak pemuda Indonesia yang dibunuh, disiksa, dan dianiaya karena dianggap sebagai pengikut G30S PKI meskipun pada kenyataannya bukan merupakan anggota G30S PKI.

Selain beberapa alasan yang sudah disebutkan di atas dalam novel Gadis Kretet terdapat beberapa nilai pendidikan karakter di dalamnya seperti pendidikan kerja keras, nilai kejujuran, nilai mandiri, nilai semangat kebangsaan, nilai kreatif, dan nilai tanggung jawab.

Simpulan

Berdasarkan dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa pemaknaan novel Gadis Kretek

karya Ratih Kumala dapat dilihat berdasarkan diksi atau gaya bahasa yang digunakan. Penulis menggunakan pemajasan untuk menjelaskan makna yang terkandung di beberapa kalimat dan dialog yang ada dalam novel tersebut. Majas yang sering dipakai penulis dalam novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala adalah metafora, personi ikasi, dan hiperbola.

Novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala dapat digunakan sebagai relevansi pembelajaran di SMA khususnya pembelajaran sastra kelas XI pada keterampilan membaca, standar kompetensi

memahami berbagai hikayat, novel Indonesia, novel terjemahan dengan kompetensi dasar

menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia, terjemahan. Novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala dapat digunakan sebagai salah satu bahan pembelajaran karena menggunakan diksi yang menarik sesuai dengan pemaknaannya, selain itu terdapat beberapa nilai pendidikan karakter dan memiliki cerita yang bisa menjadi sebuah inspirasi untuk

pembacanya.

Daftar Pustaka

Al-Ma’ruf,Ali Imron. 2010. Dimensi Sosial Keagamaan dalam Fiksi Indonesia Modern. Solo: Smart

Media.

Al-Ma’ruf,Ali Imron.2012. Stilistika Teori, Metode, dan Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa.

(5)

Kumala, Ratih. 2012. Gadis Kretek. Jakarta : Gramedia.

Kosasih, E. 2012. Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung : Yrama Widya.

Rachmat Djoko Pradopo.2007. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya.

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana implementasi analisis diksi dan citraan pada novel Negeri di Ujung Tanduk karya Tere Liye sebagai bahan pembelajaran Bahasa.. Indonesia

Karya sastra yang diteliti dalam penelitian ini adalah novel Penari Kecil karya Sari Safitri Mohan.. Novel Penari Kecil ini sangat

tersebut membuat novel menjadi salah satu karya sastra yang menarik

Tujuan penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan unsur struktural yang meliputi tokoh, alur, latar, tema dan amanat dalam novel Kronik Betawi karya Ratih

Selain kegitan sekolah tersebut di payungi university sendiri terdapat kegiatan Diskusi Payungi University (DIKSI) mengenai hal-hal menarik salah satunya yaitu

Dengan demikian penelitian warna lokal Betawi dalam novel Kronik Betawi karya Ratih Kumala dengan fokus pada batasan warna lokal kemudian mengimplikasikannya

Data yang digunakan pada penelitian ini terdapat dalam novel Raumanen karya Marianne Katoppo, salah satu novel sastra modern yang ada di Indonesia. Selain itu, 10

Relevansi novel Komet Minor karya Tere Liye sebagai bahan ajar sastra di SMA Penelitian ini memiliki relevansi untuk guru sebagai bahan ajar terkait materi diksi dan majas dalam