• Tidak ada hasil yang ditemukan

Legal Aspek Produk TIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Legal Aspek Produk TIK"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Legal Aspek Produk

Legal Aspek Produk

TIK

(2)

Hak Cipta & Konvensi

Internasional Tentang Hak Cipta

(3)

Hak Cipta

Pengertian, fungsi dan sifat hak cipta,

pemegang hak cipta, pembatasan hak cipta, pendaftaran hak cipta, hak moral, jangka waktu pemilikan hak cipta, perlindungan hak

cipta sebagai hak milik, tujuan konvensi internasional tentang hak cipta, Berne

(4)

Hak Cipta

• Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya.

Termasuk ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, sastra dan seni.

• Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002

(5)

Hak Cipta

• Hak cipta diberikan terhadap ciptaan dalam ruang lingkup bidang ilmu pengetahuan,

kesenian, dan kesusasteraan.

• Hak cipta hanya diberikan secara eksklusif kepada pencipta, yaitu "seorang atau

beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan

(6)

Subyek Hak Cipta

• Pencipta

seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, ketrampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi

• Pemegang Hak Cipta

(7)

Obyek Hak Cipta

Ciptaan

yaitu hasil setiap karya pencipta dalam bentuk yang khas dan menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu

pengetahuan, seni dan sastra. Ciptaan yang dilindungi adalah Ciptaan dalam

(8)

UU Hak Cipta

• UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta • UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta

(Lembaran Negara RI Tahun1982 Nomor 15)

• UU Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta

(Lembaran Negara RI Tahun 1987 Nomor 42)

(9)

Pembatasan Hak Cipta

• UU Hak Cipta No. 19 tahun 2002 pasal 14,15, 16

• Pasal 14

Tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta:

(10)

Pembatasan Hak Cipta

b. Pengumuman dan/ atau perbanyakan segala sesuatu yang diumumkan... c. Pengambilan berita aktual baik

seluruhnya maupun sebagian dari kantor berita, lembaga penyiaran dan surat

kabar atau sumber jenis lain, dengan

(11)

Pembatasan Hak Cipta

• Pasal 15

Dengan syarat bahwa sumbernya harus disebutkan atau dicantumkan, tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta:

a. Penggunaan hak cipta lain untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah,

penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan

kepentingan yang wajar dari pencipta;

b. Pengambilan ciptaan pihak lain, seluruhnya

(12)

Pembatasan Hak Cipta

c. Pengambilan ciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian, guna keperluan:

– ceramah yang semata-mata untuk tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan; atau

– pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut bayaran dengan ketentuan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pencipta

...

(13)

Pembatasan Hak Cipta

• Pasal 16

untuk kepentingan pendidikan, ilmu pengetahuan serta kegiatan penelitian dan pengembangan, terhadap ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan dan sastra. Menteri setelah mendengar pertimbangan Dewan Hak Cipta dapat:

a. Mewajibkan pemegang hak cipta untuk melaksanakan sendiri penerjemahan dan/atau perbanyakan ciptaan tersebut di

(14)

Hak Moral (Pasal 24,25,26)

• Pasal 24

a. Pencipta atau ahli waris berhak menuntut pemegang hak cipta supaya nama pencipta tetap dicantumkan dalam ciptaannya

b. Suatu ciptaan tidak boleh diubah walaupun hak ciptanya telah diserahkan kepada pihak lain, kecuali dengan persetujuan pencipta

atau dengan persetujuan ahli warisnya dalam hal pencipta telah meninggal dunia

(15)

Hak Moral (Pasal 24,25,26)

• Pasal 25

Informasi elektronik tentang informasi manajemen hak pencipta tidak boleh ditiadakan atau diubah

• Pasal 26

(16)

Masa Berlaku Hak Cipta(Pasal

29-34)

• Pasal 29

Hak cipta atas ciptaan: buku, pamflet, semua hasil karya tulis lain; drama, drama musikal, tari, seni batik, arsitektur, tafsir, saduran...berlaku selama hidup pencipta dan terus berlangsung hingga 50

(lima puluh) tahun setelah pencipta meninggal dunia • Pasal 30

Hak cipta atas ciptaan: program komputer;

(17)

Masa Berlaku Hak Cipta(Pasal

29-34)

• Pasal 31

Hak cipta atas ciptaan yang dipegang atau dilaksanakan oleh negara

(18)

Pendaftaran Ciptaan (Pasal 35

s/d pasal 44)

• Pasal 35

Direktorat Jenderal menyelenggarakan

pendaftaran ciptaan dan dicatat dalam Daftar Umum Ciptaan

...

• Pasal 36

Pendaftaran ciptaan dalam Daftar Umum Ciptaan tidak mengandung arti sebagai

(19)

Pendaftaran Ciptaan (Pasal 35

s/d pasal 44)

• Pasal 37

Pendaftaran ciptaan dalam Daftar Umum

Ciptaan dilakukan atas permohonan yang diajukan oleh pencipta atau oleh

pemegang hak cipta atau kuasa

(20)

Dewan Hak Cipta (Pasal 48)

• Membantu pemerintah dalam memberikan penyuluhan dan pembimbingan serta

pembinaan Hak Cipta

• Terdiri atas wakil pemerintah, wakil

organisasi profesi dan anggota masyarakat yang memiliki kompetensi di bidang hak

(21)

Pengelolaan Hak Cipta (pasal

52-53)

• Penyelenggaraan administrasi hak cipta dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal

• Direktorat Jenderal menyelenggarakan

(22)

Tugas

• Buatlah tulisan mengenai kasus

(23)

Berne Convention

Berne Convention for the Protection of Literary and Artistic Works, atau dikenal sebagai Berne Convention, adalah hak cipta yang mengatur perjanjian internasional yang pertama kali diterima di Bern, Swiss pada tahun 1886.

• Konvensi Berne mewajibkan penandatangan untuk mengakui hak cipta karya penulis dari negara

penandatangan lainnya (dikenal sebagai anggota Serikat Berne) dengan cara yang sama seperti mengakui hak

cipta warga negaranya sendiri. Misalnya, undang-undang hak cipta Prancis berlaku untuk semua hal yang

(24)

Berne Convention

• Selain menetapkan sistem perlakuan yang sama yang menginternalisasi hak cipta di antara penandatangan, kesepakatan tersebut juga mewajibkan

negara-negara anggota untuk memberikan standar minimum yang kuat untuk undang-undang hak cipta.

• Hak Cipta di bawah Konvensi Berne harus bersifat otomatis; Dilarang untuk meminta pendaftaran resmi (namun diketahui bahwa ketika Amerika Serikat

(25)

Berne Convention

• Konvensi Berne menyatakan bahwa semua karya kecuali fotografi dan sinematografi berhak cipta setidaknya 50 tahun setelah kematian penulis, namun pihak bebas memberikan

persyaratan yang lebih lama, seperti yang dilakukan Uni Eropa dengan Petunjuk 1993 untuk menyelaraskan perlindungan hak cipta.

• Untuk fotografi, Konvensi Berne menetapkan jangka waktu minimum 25 tahun sejak tahun foto dibuat, dan untuk

sinematografi minimum adalah 50 tahun setelah pertama kali ditampilkan, atau 50 tahun setelah penciptaan jika tidak

diperlihatkan dalam waktu 50 tahun setelah penciptaan.

(26)

Berne Convention

• Meskipun Konvensi Berne menyatakan bahwa undang-undang hak cipta negara tempat hak cipta diklaim harus diterapkan, pasal 7.8 menyatakan bahwa "kecuali jika undang-undang negara tersebut menentukan, istilah tersebut tidak boleh melebihi jangka waktu yang

ditetapkan di negara tempat asal pekerjaan ", Yaitu seorang penulis biasanya tidak berhak memiliki hak cipta yang lebih panjang di luar negeri daripada di

negaranya sendiri, bahkan jika undang-undang di luar negeri memberikan jangka waktu lebih lama. Ini

(27)

Konvensi Bern (penjelasan

tambahan)

• Konvensi Bern, sebagai suatu konvensi di bidang hak cipta yang paling tua di dunia (1 Januari 1886)  keseluruhannya

tercatat 117 negara meratifikasi • Belanda , 1 November 1912 juga

(28)

Konvensi Bern (penjelasan

tambahan)

• Beberapa negara bekas jajahan atau di bawah administrasi pemerintahan Inggris yang menandatangani Konvensi Bern 5 Desember 1887 yaitu Australia, Kanada, India, New Zealand dan Afrika Selatan

Referensi: Margono Suyud,2010, Hukum Hak Cipta di

Indonesia Teori dan Analisis Harmonisasi Ketentuan World Trade Organization (WTO)-TRIPs Agreement, Ghalia

(29)

Konvensi Bern (penjelasan

tambahan)

• Konvensi Bern  Law Making Treaty, dengan memberlakukan secara terbuka bagi semua negara yang belum menjadi

anggota

• Keikutsertaan suatu negara sebagai anggota Konvensi Bern memuat tiga prinsip dasar, yang menimbulkan kewajiban negara peserta untuk menerapkan dalam

perundang-undangan nasionalnya di bidang hak cipta, yaitu:

a. Prinsip national treatment

b. Prinsip automatic protection

c. Prinsip independence of protection

Referensi: Margono Suyud,2010, Hukum Hak Cipta di

Indonesia Teori dan Analisis Harmonisasi Ketentuan World Trade Organization (WTO)-TRIPs Agreement, Ghalia

(30)

Konvensi Bern (penjelasan

tambahan)

• Prinsip national treatment

Ciptaan yang berasal dari salah satu negara peserta perjanjian harus mendapat perlindungan hukum hak cipta yang sama seperti diperoleh ciptaan seorang pencipta warga negara sendiri

• Prinsip automatic protection

(31)

Konvensi Bern (penjelasan

tambahan)

• Prinsip independence of protection

Bentuk perlindungan hukum hak cipta

diberikan tanpa harus bergantung kepada pengaturan perlindungan hukum negara asal pencipta

Referensi: Margono Suyud,2010, Hukum Hak Cipta di

Indonesia Teori dan Analisis Harmonisasi Ketentuan World Trade Organization (WTO)-TRIPs Agreement, Ghalia

(32)

Konvensi Hak Cipta Universal

1955

• Hasil kerja PBB melalui sponsor UNESCO • Menjembatani dua kelompok masyarakat

internasional: civil law system (anggota konvensi Bern), common law

system( anggota konvensi hak cipta

(33)

Konvensi Hak Cipta Universal

1955

• Pada 6 September 1952, untuk memenuhi kebutuhan adanya kesepakatan, lahir

UCC (Universal Copyright Convention)  ditandatangani di Geneva

(34)

Garis-garis besar ketentuan pada

Konvensi Hak Cipta Universal 1955

• Adequate and effective protection • National treatment

• Formalities

(35)

Garis-garis besar ketentuan pada

Konvensi Hak Cipta Universal 1955

• Jurisdiction of the International Court of Justice  penyelesaian sengketa yang tidak dapat diselesaikan dengan

musyawarah dan mufakat, diajukan ke Mahkamah Internasional

(36)

Beberapa Konvensi Internasional

Hak Cipta Lainnya

• Convention for the Protection of

Performers, Producers of Phonogram and Broadcasting Organization (Rome Convention/Neighboring Convention) • Convention for the Protection of

Producers of Phonogram Againts Unnauthorized Duplication of their

(37)

Referensi

Dokumen terkait

Ketentuan internasional lainnya yang khusus mengatur pemberantasan perdagangan perempuan ialah Convention on Elimination Against all form of Discrimination Against

Perjanjian Bern merupakan tonggak sejarah penting dalam hukum internasional untuk memberikan perlindungan hukum atas Hak Milik Intelektual, khususnya Hak Cipta,

Dalam hukum internasional terdapat sebuah konvensi yang mengatur tentang perlindungan warisan budaya bawah air yaitu Convention On The Protection of Underwater

Outer Space Treaty dan Liability Convention merupakan dua perjanjian internasional dalam rezim hukum angkasa yang mengatur mengenai tanggung jawab dalam hal terjadi damage. Di

Tidak seperti perjanjian internasional pada umumnya, anggaran dasar suatu organisasi internasional tidak hanya mengatur masalah hak dan kewajiban negara pihak, tetapi yang

tetap berada di tangan Pencipta selama kepada pembeli Ciptaan itu tidak diserahkan seluruh Hak Cipta dari Pencipta itu.. 2) Hak Cipta yang dijual untuk seluruh atau sebagian tidak

Pengaturan pemenuhan hak-hak penyandang cacat diatur didalam suatu perjanjian internasional yaitu The Convention on the Rights of Persons with Disabilities (CRPD),

Dalam hukum internasional terdapat sebuah konvensi yang mengatur tentang perlindungan warisan budaya bawah air yaitu Convention On The Protection of Underwater