• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Layanan Perpustakaan Sekolah Di SMA Negeri 1 Boja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Layanan Perpustakaan Sekolah Di SMA Negeri 1 Boja"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

44

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis

Penelitian

dan

Model

Pengembangan

Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Dalam penelitian ini untuk menghasilkan produk dan menguji keefektifan dari produk tersebut. Dalam penelitian ini dibatasi sampai menghasilkan produk saja yaitu sampai menghasilkan Rencana Strategis Peningkatan Mutu Layanan Perpustakaan Sekolah di SMA Negeri 1 Boja yang disusun berdasarkan analisis SWOT yang kemudian disain produk ini divalidasi oleh para pakar yang nantinya akan memberikan masukan, kritikan dan saran guna perbaikan desain produk. Dalam hal ini penulis meminta masukan kepada Prof. Dr. Slameto M.pd. (Pakar Manajemen Pendidikan dari UKS),Dr. Bambang Suteng Sulasmono .M.si (Pakar Inovasi Pendidikan dari UKS) dan Drs Wagiyo M.pd. selaku pengawasan SMA Dinas Kabupaten Kendal. Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi oleh para pakar, maka akan terlihat kekurangan dan kelemahannya, yang selanjutnya peneliti akan memperbaiki desain tersebut.

(2)

45 produk, (8) Ujicoba pemakaian, (9) Revisi produk, dan (10) Produksi masal.

Secara skematik langkah-langkah yang dilakukan peneliti hanya sampai dalam validasi desain ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 3.1

Langkah-langkah Penelitian R & D menurut Sugiyono

3.1.1. Tahap Persiapan Penelitian

Peneliti akan melakukan beberapa persiapan sebelum melakukan penelitian. Adapun persiapan-persiapan tersebut adalah:

a. Survei

Survei dilakukan oleh peneliti untuk meminta ijin kepada kepala sekolah, melihat kondisi fisik perpustakaan dan mengenali lingkungan perpustakaan

b. Membuat Instrumen Penelitian/Rancangan Penelitian

Potensi dan Masalah

Pengumpul an Data

Desain Produk

Validasi Desain

(3)

46 Instrumen penelitian yang disiapkan peneliti antara lain lembar observasi, panduan wawancara dan panduan FGD

3.1.2. Tahap Pelaksanaan

a. Mengenali Potensi dan masalah

Kegiatan mengenali potensi dan masalah dilakukan oleh peneliti pada saat survai dengan melakukan wawancara awal dengan kepala sekolah, pengelola perpustakaan, guru dan beberapa siswa serta dengan

melakukan pengamatan terhadap lingkungan

(4)

47 maksimal. Diharapkan masalah yang ada di perpustakaan segera teratasi sehingga perpustakaan bias melayani penggunanya dengan prima.

Pengumpulan dan analisis data

Pada tahap pengumpulan data peneliti memperoleh

dengan cara meminta beberapa dokumen

perpustakaan. Selain dengan menganalisis dokumen sekolah, peneliti memperoleh data dengan cara wawancara dengan beberapa pihak antara lain kepala sekolah, pengelola perpustakaan, wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana, beberapa guru, beberapa siswa. Disamping itu peneliti juga mengajak narasumber untuk diskusi bersama dalam bentuk FGD

(focus group discussion). FGD dilakukan sebanyak 2

(5)

48 Kegiatan FGD akan diawali dengan presentasi dari

peneliti tentang proses penelitian sampai

dirumuskannya desain tersebut, berikut

keunggulannya.

b. Desain produk

Desain produk berupa Rencana Strategi

Peningkatan Mutu layanan Perpustakaan Sekolah SMA N 1 Boja Kab Kendal disusun berdasarkan hasil

analisis SWOT. Selanjutnya peneliti akan

menghubungan dengan kajian literatur tentang mutu layanan.

c. Validasi desain produk

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini

Rencana Strategi Peningkatan Mutu Layanan

(6)

49 Pendidikan dari UKSW) dan Drs Wagiyo ,M.Pd (Pengawas SMA Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal). d. Perbaikan Desain

Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para nara sumber, maka akan dapat diketahui kekurangan dan kelemahannya. Kekurangan dan kelemahan tersebut selanjutnya peneliti akan mencoba untuk mengurangi dengan cara memperbaiki desain tersebut.

3.2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah Perpustakaan Sekolah di SMA N 1 Boja. Penelitian ini berlangsung pada bulan Desember 2014 sampai dengan Februari 2015.

3.3.

Subyek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah Kepala Sekolah, pengelola perpustakaan,guru, siswa dan staf sekolah di SMA N1 Boja, Kab Kendal.

3.4.

Jenis Data dan Metode Pengumpulan

Data

3.4.1 Jenis Data

(7)

50 perpustakaan di SMAN 1 Boja Kendal. Subjek utama dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, staf, dan siswa. Sedangkan data sekunder disini berupa dokumen, laporan, program dan sebagainya.

3.4.2. Metode Pengumpulan Data

3.4.2.1. Focus Group Discussion (FGD)

Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini digunakan metode Focus Group

Discussion (FGD). FGD adalah suatu proses diskusi

untuk mengidentifikasi masalah, analisis dan penyebab masalah dan menentukan cara cara penyelesaian masalah, serta mengusulkan berbagai alternatif pemecahan masalah dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Focus Group Discussion (FGD) dilakukan untuk mendapatkan data tentang faktor faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam rangka meningkatkan mutu layanan perpustakaan di SMA 1 boja Kabupaten Kendal. Focus

Group Discussion dilakukan dengan pengelola

perpustakaan, guru dan karyawan serta siswa. Dalam

Focus Group Discussion ini terjadi curah pendapat

dalam perencanaan model atau produk.

(8)

51 didik. Kategori secara khusus dibuat untuk data yang didapat dari wawancara, dan dokumentasi, sedangkan untuk pemberian bobot pada analisis SWOT dilakukan dengan Focus Group Discussion (FGD).

3.4.2.2 Observasi

Teknik pengumpulan data selanjutnya dilakukan dengan cara observasi yang dilakukan di SMA N 1 Boja Kabupaten Kendal. Karena peneliti merupakan warga SMA 1 Boja maka observasi yang digunakan adalah jenis observasi partitif, dimana peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan sehari hari orang yang sedang diamati. Dalam observasi partitif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka katakan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka.

3.5. Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary), analisis matrik EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary), dan analisis matrik SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Thereats).

(9)

52 Langkah langkah dalam menganalisis SWOT adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi faktor faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi Perpustakaan SMA N 1 Boja Kabupaten Kendal.

2. Menentukan faktor faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi Perpustakaan SMA N 1 Boja Kabupaten Kendal 3. Menentukan bobot relatif masing masing faktor

berdasarkan tingkat kepentingan sebagai penentu keberhasilan upaya perbaikan kualitas layanan di Perpustakaan SMA N 1 Boja Kabupaten Kendal 4. Menentukan skor/rating (1 sampai 5) dari tiap tiap

faktor yang menggambarkan kondisi internal dan kondisi eksternal di Perpustakaan SMA N 1 Boja Kabupaten Kendal

5. Menghitung total skor dengan mengalikan bobot dan rating untuk masing masing faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

6. Menghitung total skor akhir faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman)

7. Menentukan posisi strategis dari faktor internal dan faktor eksternal Perpustakaan SMA N 1 Boja Kabupaten Kendal

Gambar

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian R & D menurut Sugiyono

Referensi

Dokumen terkait

Prodi PGMI Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dalam mempertahankan komitmenya untuk memajukan kualitas lulusanya selalu berusaha memperbaruai dan mengupdate berbagai

2) menjadikan Wakatobi menjadi daerah tujuan wisata bahari dengan fasilitas yang tidak merusak terumbu karang 3) melestarikan terumbu karang dengan melarang siapapun menjamah

Begitu pula dengan pedoman wawancara juga di konsultasikan untuk dimintai pendapatnya oleh ahli (judgment expert) sehingga akan diketahui apakah instrumen

Cara lain dalam mengekstraksi minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak adalah gabungan dari proses wet rendering dengan

Hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa pembelajaran di kelas X MIPA 2 kurang mengembangkan kemampuan berpikir kritis sehingga perlu dilakukan tindakan

vertigo adalah setiap gerakan atau rasa gerakan tubuh penderita atau objek-.. objek disekitar penderita yang bersangkutan dengan gangguan

Peningkatan pada aspek merumuskan hipotesis ini terjadi karena hipotesis disusun oleh peserta didik berdasarkan rumusan masalah, ketika peserta didik mampu

Dengan demikian pemberian seduhan kopi dapat meningkatkan kadar VEGF, yang selanjutnya dapat meningkatkan jumlah osteoklas dan resorpsi tulang serta meningkatkan jumlah