24
SISTEM PAKAR KLASIFIKASI PENYAKIT FILARIASIS
PADA PUSKESMAS AIR PERIUKAN MENGGUNAKAN
METODE FORWARD CHAINING
Rizka Tri Alinse¹, Arius Satoni Kurniawansyah²
1Teknik Informatika, Universitas Dehasen BengkuluJalan Meranti Raya No.32 Kelurahan Sawah Lebar Kota Bengkulu Telp. 22027 Fax. (0736) 341139 Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Sistem Pakar adalah suatu sistem yang digunakan agar computer dapat menyelesaikan masalah dengan menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran seperti yang bias dilakukan para ahli, termasuk juga tentang penyakit Filariasis. Penderita penyakit Filariasis kurang memperhatikan dan mengabaikan kesehatannya yang dikarenakan oleh kurangnya pengetahuan tentang penyakit Filariasis dan rasa enggan untuk berkonsultasi kedokter atau petugas puskesmas dengan berbagai alasan.
Penelitian ini bertujuan untuk membantu dokter atau petugas pela ya nan kesehatan dalam pengumpulan data–data mengenai seputar penyakit Filariasis, serta memperoleh informasi dan melakukan konsultasi mengenai kesehatan terhadap penyakitFilariasis yang diderita. Penelitian dilakukan dengan mempelajari gejala-gejala penyakit Filariasis,Klasifikasi Penyakit, serta Penanggulangan dari penyakit Filariasis. Selanjutnya merancang program aplikasi dan mengimplementasikan ke dalam perangkat lunak, untuk digunakan sebagai alat penelitian serta menguji kebenaran hasil rancangan.
Hasil penelitian adalah Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Filariasis, yang dirancang menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 aplikasi ini dapat digunakan oleh seorang pakar untuk melakukan penambahan, pengubahan, dan penghapusan data, sedangkan bagi pemekai dapat digunakan sebagai media dalam melakukan konsultasi dan memperoleh informasi tentang penyakit Filariasis.
KataKunci: Sistem Pakar, Penyakit Filariasis
I. PENDAHULUAN
Di era globalisasi seperti yang kita jalani saat ini, peranan teknologi khususnya dibidang informatika, semakin hari semakin nyata manfaatnya dalam kehidupan masyarakat sehari– hari. Sejalan dengan itu perkembangan komputer ikut andil dalam mencangkup seluruh pekerjaan manusia.
Perkembangan ilmu pengetahuan dibidang teknologi dan informasi komputer saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Seiring dengan itu, perkembangan ilmu pengetahuan dibidang kedokterandan kesehatan juga mengalami kemajuan pesat yang ditandai dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi sebelumnya. Para dokter ahli terus mencoba menemukan solusi untuk mengatasi penemuan baru dan selalu memberikan pelayanan terbaik terhadap para pasien dengan memanfaatkan teknologi melalui komputer.
Puskesmas Air Periukan merupakan salah satu Puskesmas yang memiliki peralatan kesehatan yang cukup lengkap. Namun demikian, dalam proses memberikan pelayanan terhadap pasien-pasien filariasis dalam Pemberian Obat Massal Pencegahan(POMP) Filariasis, penanganannya sering kali mengalami kendala dikarenakan belum adanya dokter ahli pelayanan penyakit filariasis sehingga untuk memberikan pelayanan dirasa masih belum maksimal. Dalam proses penatalaksanaan Kejadian pasca pemberian obat
menurut berat ringannya gejala klinik filariasis, bidan-bidan yang ada di Puskesmas masih menggunakan metode manual dalam menentukan klasifikasi dari Filariais.
II.LANDASAN TEORI A. Sistem Pakar
Menurut Rich(2009:112) Sistem pakar adalah sistemyang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia kekomputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang bisa dilakukan oleh para ahli.
Sistem Pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam.
B. Konsep dasar Sistem Pakar 1. Keahlian
Keahlian adalah suatu pengetahuan khusus yang diperoleh dari latihan belajar dan pengetahuan. Pengetahuan dapat berupa fakta, teori, aturan, strategi global untuk memecahkan masalah.
2. Ahli(expert)
25 pemecahannya, belajar dari pengalaman,
merestrukturisasi pengetahuan, memecahkan aturanserta menentukan relevansi.
3. MentransferKeahlian(transfering expertise) Adalah proses pentransferan keahlian dari seseorang pakar ke dalam komputer agar dapat digunkan oleh orang lain yang bukan pakar. Pengetahuan tersebut ditempatkan ke dalam sebuah komponen yang dinamakan basis pengetahuan.
4. Menyimpulkan Aturan( inferencing rule) Merupakan kemampuan komputer yang telah diprogram. Penyimpulan ini dilakukan oleh mesininferensi yang meliputi prosedur tentang penyelesaian masalah.
5. Peraturan(rule)
Diperlukan karena mayoritas dari sistem pakar bersifat rule–basesistem, yang berarti pengetahuan disimpan dalam bentuk peraturan.
6. Kemampuan Menjelaskan(explanation capability) Adalah karakteristik dari sistem pakar yang memiliki kemampuan menjelaskan atau memberi saran mengapa tindakan tertentu dianjurkan atau tidak dianjurkan.
C. PenyakitFilariasis
Filariasis adalah penyakit infeksi sistemik kronik yang disebabkan oleh cacing seperti benang, dari genus Wuchereria dan Brugia yang dikenal sebagai filaria yang tinggal di sistemlimfa (mengandung getah bening), yaitu jaringan pembuluh yang berfungsi untuk menyangga dan menjaga keseimbangan cairan antara darah dan jaringan otot yang merupakan komponenesensial dari sistem kekebalan tubuh. Filariasis atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit “kaki gajah” ini disebabkan oleh tiga spesies filaria, yaitu Wuchereriabrancofti dimana hampir sebagian besar berada di daerah yang memiliki kelembaban yang cukup tinggi, misal Amerika Latin dan Afrika, Brugia malayi yang endemis di daerah pedesaan di India, AsiaTenggara, dan daerah pantai utara Cina, dan spesies terakhir yaitu Brugiatimori yang hanya berada di Indonesia, khususnya daerah Flores, Alor, dan Rote(Juriastuti,Kartikadan Susanna, 2010 : 31 ).
D. Gejala Akut Penyakit Filariasis
Adapungejalaakutyang dapat terjadi antaralain :
1. Demam berulang-ulang selama 3-5 hari ,demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat.
2. Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) di daerah lipatanpaha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas, dan sakit.
3. Radang saluran kelenjar getah bening yang
terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan ke arah ujung (retrogradelymphangitis).
4. Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah. 5. Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah
zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas. Sedangkan gejala kronis dari penyakit kaki gajah yaitu berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada.
E. Pencegahan penyakit Filariasis
Bagi penderita penyakit kaki gajah diharapkan kesadarannya untuk memeriksakan ke dokter dan mendapatkan penanganan obat-obatan sehingga tidak menyebarkan penularan kepada masyarakat lainnya. Untuk itulah perlu adanya pendidikan dan pengenalan penyakit kepada penderita dan warga sekitarnya.
Pemberantasan nyamuk diwilayah masing-masing sangatlah penting untuk memutus mata rantai penularan penyakit ini. Menjaga kebersihan lingkungan merupakan hal terpenting untuk mencegah terjadinya perkembangan nyamuk diwilayah tersebut.
F. Inferensi
Inferensi merupakan proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui atau diasumsikan. Inferensi adalah konklusi logis atau implikasi berdasarkan informasi yang tersedia.
Ada dua metode inference yang penting dalam sistem pakar, yaitu:runut maju(forwardchaining) dan runut balik (backward chaining).
1. Runut Maju(Forward Chaining)
Runut maju berarti menggunakan himpunan aturankondisi-aksi.Dalammetode ini,data digunakan untuk menentukan aturan mana yang akan dijalankan, kemudian aturan tersebut dijalankan mungkin proses penambahan data ke memori kerja, proses diulang sampai ditemukan suatu hasil (Wilson,2006:36).
2. Runut Balik (Backward Chaining)
Runut balik merupakan metode penalaran kebalikan dari runut maju. Dalam runut balik, penalaran dimulai dengan tujuan merunut balik kejaluryangakanmengarahkanke tujuantersebut (Giarattano dan Riley. 2006: 37).
III. METODOLOGI PENELITIAN
26 Gambar 3.1 Kerangka Kerja
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL
Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Filariasis Pada Puskesmas Air Periukan berdasarkan Penata laksanaan Kejadian Ikutan Pasca Pemberian Obat Menurut Berat Ringannya Gejala Klinik yang telah dirancang sesuai dengan proposal, di beri nama file Filariasis. Dimana program ini dapat diaktifkan melalui file aplikasi yang berbentuk Exe. Sedangkan Source programnya baru dapat diaktifkan apabila pada sistem komputer telah terpasang Microsoft Visual Basic 6.0.
Apabila program tersebut diaktifkan, maka pada layar akan terlihat tampilan seperti pada gambar 4.1 berikut:
4.1 LoginAdministrator
Gambar 4.1 Tampilan Login Untuk Admin
Berdasarkan gambar 4.1 diatas, setelah benar memasukan nama administrator dan password pada login program, maka selanjutnya program akan menampilkan tampilan menu utama seperti gambar 4.2
Gambar 4.2 Tampilan Menu Utama
Berdasarkan gambar 4.2 diatas dapat diamati bahwa pada menu utama terdapat tiga macam pilihan (Submenu), yakni submenu Admin, Konsultasi dan Keluar. Submenu Admin terdiri dari beberapa pilihan lanjutan (Sub- Submenu) yang dapat dilihat pada gambar 4.3, untuk Submenu Konsultasi dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut :
Gambar 4.3 Pilihan Lanjutan (Sub–Submenu) Admin
Gambar 4.4 Pilihan Lanjutan (Sub-Submenu) Konsultasi
4.5 Data Admin
Untuk menampilkan input data Admin, dari menu utama dapat mengklik Admin maka program akan memberikan tampilan seperti gambar 4.5
Gambar 4.5 Data Admin
Untuk penghapusan data dapat dilakukan dengan cara mengklik Tombol Hapus, maka layarakan menampilkan pesan Identifikasi Masalah
Studi Literatur
Menentukan Tujuan
Mengumpulkan Data
Analisa dan Pembuatan Rancangan
Implementasi
Wawancara
Observasi
Forward Chaining
27 seperti terlihat pada gambar 4.6 berikut, dan
setelah pengguna mengklik tombol Yes, maka data otomatis akan terhapus.
Gambar 4.6 Penghapusan Data Admin
Untuk menampilkan input datagejala, dari menu utama dapat mengklik Gejala makaprogram akan memberikan tampilan seperti gambar 4.7
Gambar 4.7 Input Data Gejala
Hapus data gejala Berfungsi untuk melakukan penghapusan data yang telah tersimpan pada databa se, menghapus data dapat dilakukan dengan cara memilih data yang akan dihapus terlebih dahulu seperti yang terlihat padagambar 4.8 berikut :
Gambar 4.8 Pemilihan Data Gejala yang akan di Hapus
Untuk menampilkan Input Kasifikasi Penyakit, dari menu Utama Klik Klasifikasi selanjutnya Program akan memberikan tampilan seperti gambar 4.9 berikut:
Gambar 4.9 Input Data Klasifikasi
Hapus data klasifikasi Berfungsi untuk melakukan penghapusan data yang telah tersimpan pada databa se, menghapus data dapat dilakukan dengan cara memilih data yang akan dihapus terlebih dahulu seperti yang terlihat padagambar 4.10 berikut :
Gambar 4.10 Pemilihan Data Yang akan diHapus
Input data penanggulangan Untuk menampilkan Input Penanggulanagn Penyakit, dari menu Utam Klik Penanggulanagn selanjutnya Programakan memberikan tampilan seperti gambar 4.11 berikut:
Gambar 4.11 Data Penanggulangan
28 Gambar 4.12 Input data penangulangan
Input data rule untuk menampilkan input data Rule, dari menu utama dapat mengklik Rule maka program akan memberikan tampilan seperti gambar 4.13:
Gambar 4.13 Tampilan Input Data Rule
Hapus Data Rule berfungsi untuk melakukan penghapusan data yang telah tersimpan pada database, menghapus data dapat dilakukan dengan cara memilih data yang akan dihapus terlebih dahulu seperti yang terlihat pada gambar 4.14berikut :
Gambar 4.14 Pemilihan DataRule yang akan di Hapus
Input data pasien untuk menampilkan input data Pasien, dari menu utama dapat mengklik Pasien maka program akan memberikan tampilan seperti gambar 4.15:
Gambar 4.15 Input Data Pasien
Hapus data pasien Berfungsi untuk melakukan penghapusan data yang telah tersimpan pada database, menghapusdata dapat dilakukan dengan cara memilih data yang akan dihapus terlebih dahulu seperti yang terlihat pada gambar 4.16 berikut:
Gambar 4.16 Data Pasien yang akan di Hapus
Cetak Rekapitulasi Data Pasien untuk mencetak hasil Rekapitulasi Data Pasien, maka dapat mengklik tombol cetak yang terletak disudut kanan pada Form Data Pasien, maka layar akan memunculkan Rekapitulasi Data Pasien yang akan di cetak seperti yang terlihat pada gambar 4.17:
Gambar 4.17 Cetak Rekapitulasi Data Pasien
Input data konsultasi untuk menampilkan input data Konsultasi dari menu utama dapat mengklik Konsultasi maka program akan memberikan tampilan sepertigambar 4.18 :
Gambar 4.18 Input Data Konsultasi
29 Gambar 4.19 Tampilan Keluar
B. Hasil Pengujian
Pengujian dilaksanakan terhadap3 (Tiga) orang karyawan Puskesmas yang kemudian diberi Kuisioner yang berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Filariasis. Berdasarkan data hasil kuisioner dapat, dicari persentase masing-masing jawaban dengan menggunakan Rumus:
Gambar 4.20 Grafik Hasil Pengujian Sistem
Dari Grafik jawaban responden diatas didapat hasil bahwa dari 3 orang responden untuk pertanyaan satu Apakah tampilan Sistem Pakar ini menarik dengan persentase Ya 100%(3orang), Cukup sebanyak 0% kurang sebanyak 0% dan tidak sebanyak0%. untuk pertanyaan kedua Apakah program sistem pakar ini membantu para tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas ini dalam mendiagnosa klasifikasi penyakit filariasis dengan persentase Ya sebanyak 67% (2 orang), Cukup sebanyak 33%(1orang ), kurang sebanyak 0%, Tidak sebanyak 0%.
Untuk pertanyaan ketiga Apakah aplikasi system ini memberikan kemudahan dalam memberikan solusi atau pengobatan terhadap pasien yang terserang penyakit filariasis dengan persentase Ya sebanyak67% (2orang), Cukup sebanyak 33% (1orang), kurang sebanyak 0%, Tidak sebanyak 0%. Untuk pertanyaan keempat Apakah tenaga kesehatan puskesmas Air periukan ini mendapat kemudahan dalam menjalankan aplikasi system pakar ini dengan persentase Ya sebanyak 67% (2orang), Cukup sebanyak 0%,kurang sebanyak33% (1 orang), tidak sebanyak 0%. Dan untuk pertanyaan kelima Bagaimana penilaian keseluruhan dari aplikasi system pakar untuk menentukan klasifikasi penyakit filariasis ini Ya sebanyak 67% (2 orang), Cuku psebanyak 33% (1orang), kurang sebanyak 0%, Tidak sebanyak 0%.
V. PENUTUP
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan melalui implementasi dan penerapaan pemakaian program pada Puskesmas Air Periukan,dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Keberadaan program sebagai alat bantu memberikan informasi tentang cetak hasil konsultasi penyakit Filariasis.
2. Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Filariasis Pada Puskesmas Air Periukan ini dapat memberikan kemudahan kepada pihak Puskesmas dalam penyelesaian pekerjaan.
3. Dengan adanya program ini kinerja Puskesmas Air Perikuan lebih efektif dan efisien dalam menangani Penyakit Filariasis
4. Dengan adanya program ini mampu memberikan kontribusi positif untuk peningkatan kinerja manajemen Puskesmas.
5. Dengan adanya program ini dapat membantu pihak Puskesmas memberikan informasi tentang penyakit Filariasis lebih tepat kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
AL Fatta, Hanif, 2007, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan Dan Organisasi Modern, Yogyakarta. 212 hal.
Andi, 2009, Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic, Yogyakarta. 208 hal.
Fathansyah, Ir, 2007, Buku Teks Komputer Basis Data, Bandung. 237 hal.
30
Rumah, Sosial Ekonomi, dan P erilaku
Masyarakat dengan Kejadian
Filariasis di Kecamatan Pekalongan Selatan Kota P ekalongan. Jurnal KesehatanLingkunganIndonesia, 2013 (1), 51.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesi. 2012. Pedoman Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca P engobatan Filariasis, Jakarta, 42 hal.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesi.2012. Pedoman PengendalianKecacingan, Jakarta, 54hal.
Kurniadi Andi, 2000,Pemrograman Microsoft Visual Basic6, Jakarta.349 hal. Kusrini, S.Kom. 2006, Sistem Pakar Teori dan
Aplikasi, Yogyakarta. 103 hal. KustiyahningsihYenidanAnamisa,DeviRosa,
2011, Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP Dan MySQL, Yogyakarta, 234 hal. ReykeUloli, Soeyokodan Sumarni, 2008.
ANALISIS FAKTOR–FAKTOR
RISIKO KEJADIAN