BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Data hasil penelitian ini berupa data yang diambil berdasarkan dari
penambahan berat badan Mencit (Mus musculus). Jarak penimbangan pada objek penelitian berkisar 5x24 jam, 10x24 jam dan 15x24 jam setelah
penimbangan awal dilakukan. Adapun berat awal objek penelitian sebelum
dilakukan percobaan yaitu:
Tabel 4.1 Berat Badan awal Mencit (Mus musculus) sebelum Perlakuan
No Perlakuan Kelompok Total Rata-rata
Mencit I Mencit II Mencit III
1 P0 0% 12.042 14.818 12.268 39.128 13.043 2 P1 10% 14.728 14.947 12.141 41.816 13.939 3 P2 20% 14.899 12.319 12.372 39.590 13.197 4 P3 30% 12.273 14.748 14.948 41.816 13.990 5 P4 40% 14.869 14.778 12.031 41.678 13.893 6 P5 50% 14.967 12.121 14.882 41.970 13.990 7 P6 60% 14.958 12.262 12.151 39.371 13.124 8 P7 70% 14.817 12.361 12.152 39.330 13.110 9 P8 80% 14.759 12.017 13.123 39.899 13.300
1. Hasil Penimbangan berat badan (gr) Mencit (Mus musculus) pada waktu 5x24 Jam.
Data hasil pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus) pada waktu 5x24 jam, adapun hasil rata-ratanya disajikan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.2 Rata-rata Pertambahan Berat Badan Mencit (Mus musculus) pada waktu 5x24 Jam. Setelah Ditransformasikan ke √
No Perlakuan Data Asli Data Transformasi
Jumlah Rata-rata Jumlah Rata-rata
1 P0 0% 8,766 2,922 5,499 1,833
2 P1 10% 11,906 3,969 6,265 2,088
3 P2 20% 12,658 4,219 6,426 2,142
4 P3 30% 11,195 3,732 6,008 2,003
5 P4 40% 12,954 4,318 6,483 2,161
6 P5 50% 13,007 4,336 6,390 2,130
7 P6 60% 13,710 4,570 6,669 2,223
8 P7 70% 14,373 4,791 6,882 2,294
9 P8 80% 0,917 0,306 2,693 0,898
Total 99,486 3,685 53,314 1,975
Data pada Tabel 4.2 diatas menunjukan hasil pengukuran rata-rata
pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus) yang disebabkan dari pemberian pakan Ampas Tahu sebagai suplemen pakan alternatif, dengan
setiap taraf perlakuan yang bervariasi. Hal ini terlihat pada hasil rata-rata
pertambahan berat badan yang terkecil adalah 0,898 gr pada perlakuan P8
(80%), dan hasil rata-rata pertambahan berat badan terbesar adalah 2,294 gr
pada perlakuan P7 (70%).
Hasil analisis variansi juga untuk mengetahui pengaruh pemberian
ampas tahu sebagai suplemen protein pakan alternatif terhadap pertambahan
Tabel 4.3 Ringkasan Analisis Variansi untuk Pemberian Ampas Tahu sebagai Suplemen Protein Pakan Alternatif terhadap Pertambahan Berat Badan Mencit (Mus musculus) pada waktu 5x24 Jam setelah ditransformasikan ke √
Sumber Keragaman
Derajat Bebas
Jumlah Kuadrat
Kuadrat
Tengah Fhitung
Ftabel
5%
Kelompok 2 0,171 0,085 0,426 3,63
Perlakuan 8 4,333 0,542 2,700* 2,59
Galat 16 3,210 0,201
Total 26 7,714
Keterangan :
* = Berbeda Nyata ( Fhitung > Ftabel 5% )
Tn = Tidak Berbeda Nyata ( F hitung < Ftabel 5% )
Tabel 4.3 diatas menunjukan bahwa perlakuan pemberian pakan
ampas tahu sebagai suplemen protein pakan alternatif terhadap pertambahan
berat badan Mencit (Mus musculus) pada taraf pengujian 5% dengan nilai Fhitung Perlakuan (2,700) yang lebih besar dari nilai Ftabel Perlakuan (2,59),
berbeda nyata sehingga hipotesis penelitian (H1) dapat diterima sedangkan
hipotesis nol (H0) ditolak pada taraf signifikansi 5% untuk parameter
pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus) pada waktu 5 x 24 Jam. Sedangkan pada Fhitung Kelompok (0,426) yang lebih kecil dari nilai Ftabel
Kelompok (3,63), berbeda nyata sehingga pada kelompok perlakuan
hipotesis penelitian (H1) ditolak sedangkan hipotesis nol (H0) diterima pada
taraf signifikansi 5% untuk parameter pertambahan berat badan Mencit
(Mus musculus) pada waktu 5 x 24 Jam.
22,684% mendukung nilai Fhitung Perlakuan (2,700) yang lebih besar dari
nilai Ftabel Perlakuan (2,59), yang menunjukan adanya variasi data yang
masuk dalam syarat keragaman taraf 5%. Uji lanjut yang digunakan untuk
mengetahui taraf optimal dari pengaruh setiap taraf perlakuan pemberian
pakan ampas tahu sebagai suplemen protein pakan alternatif terhadap
pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus) yaitu dilakukan dengan Uji Beda Jarak Nyata Duncan (BJND) 5%, karena nilai koefesien
keragaman (KK) pada pengamatan pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus) pada waktu 5 x 24 jam sebesar 22,684% pada kondisi data hasil pengukuran yang heterogen. Hal ini sesuai dengan ketentuan hubungan nilai
KK dan macam uji beda yang sebaiknya dipakai seperti tertulis pada buku
berjudul Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi Edisi Ketiga yang disusun oleh Dr. Ir. Kemas Ali Hanafiah, M.S pada halaman 41.1 Berikut
data hasil uji lanjut yang dilakukan dengan uji BJND 5% pada waktu 5 x 24
jam selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.4, sedangkan perhitungan lebih
lengkap terdapat pada Lampiran 1.1.
Tabel 4.4 Nilai Baku P dan Nilai BJND 5%
P 2 3 4 5 6 7 8 9
Nilai Baku Galat (16) BNT 0.05
3,
00 3,15 3,23 3,30 3,34 3,37 3,39 3,41
Nilai BJND 5%
0, 77 6
0,815 0,835 0,853 0,864 0,872 0,877 0,882
1
Tabel 4.5 Uji BJND 5 % Untuk Pengaruh Pemberian Ampas Tahu sebagai Suplemen Protein Pakan Alternatif terhadap Pertambahan Berat Badan Mencit (Mus musculus) waktu 5 x 24 Jam Setelah Ditransformasikan ke √
Perlakuan Rerata
Beda Riel BJND
2 3 4 5 6 7 8 9 0,05
P8 0,898 - - - - - - - - a
P0 1,833 0,936 - - - - - - - b
P3 2,003 0,169 1,105 - - - - - - b
P1 2,088 0,086 0,255 1,191 - - - - - b
P5 2,130 0,042 0,127 0,297 1,232 - - - - b
P2 2,142 0,012 0,054 0,139 0,309 1,244 - - - b
P4 2,161 0,019 0,031 0,073 0,158 0,328 1,263 - - b
P6 2,223 0,062 0,081 0,093 0,135 0,220 0,390 1,325 - b
P7 2,294 0,071 0,133 0,152 0,164 0,205 0,291 0,461 1,396 b
P0,05 (9.16) 3,00 3,15 3,23 3,30 3,34 3,37 3,39 3,41
0,776 0,815 0,835 0,853 0,864 0,872 0,877 0,882
Keterangan = Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti berbeda tidak nyata (5 %).
Berdasarkan hasil dari Uji Beda Jarak Nyata Duncan (BJND) 5%,
bahwa pemberian pakan ampas tahu sebagai suplemen protein pakan
alternatif terhadap pertambahan berat badan mencit (Mus musculus) pada taraf perlakuan P0 (0%), P1 (10%), P2 (20%), P3 (30%), P4 (40%), P5
(50%), P6 (60%), P7 (70%), berbeda tidak nyata dengan perlakuan P8
Gambar 4.1 Grafik Pengaruh Pemberian Ampas Tahu sebagai Suplemen Protein Pakan Alternatif terhadap Pertambahan Berat Badan Mencit (Mus musculus) pada waktu 5x24 Jam.
Berdasarkan Gambar 4.1 diatas terlihat bahwa perlakuan dari
beberapa taraf perlakuan pemberian pakan ampas tahu sebagai suplemen
protein pakan alternatif pada waktu 5 x 24 jam memiliki pengaruh terhadap
pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus), hal ini dibuktikan dengan adanya rata-rata lebar daerah pertambahan tinggi yang dihasilkan dari setiap
taraf konsentrasi perlakuan pada taraf perlakuan P0 (0%), P1 (10%), P2
(20%), P3 (30%), P4 (40%), P5 (50%), P6 (60%), dan P7 (70%). Sedangkan
terjadinya pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus) yang rendah pada taraf perlakuan dan P8 (80%).
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
P0 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
Hasil rata-rata pertambahan berat badan tinggi pada taraf perlakuan
5x24 jam adalah P0 (0%) 1,833 gr, P1 (10%) 2,088 gr, P2 (20%) 2,142 gr,
P3 (30%) 2,003 gr, P4 (40%) 2,161 gr, P5 (50%) 2,130, P6 (60%) 2,223 gr,
dan P7 (70%) 2,294 gr. Sedangkan hasil rata-rata pertambahan berat badan
terendah terjadi pada perlakuan P8 (80%) dengan berat 0,898 gr.
2. Hasil Penimbangan berat badan (gr) Mencit (Mus musculus) pada waktu 10x24 Jam.
Data hasil pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus) pada waktu 10x24 jam, adapun hasil rata-ratanya disajikan pada Tabel 4.6.
Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.2
Tabel 4.6 Rata-rata Pertambahan Berat Badan Mencit (Mus musculus) pada waktu 10x24 Jam. Setelah Ditransformasikan ke √
No Perlakuan Data Asli Data Transformasi
Jumlah Rata-rata Jumlah Rata-rata
1 P0 0% 6,373 2,124 4,735 1,578
2 P1 10% 10,076 3,359 5,875 1,958
3 P2 20% 10,329 3,443 5,949 1,983
4 P3 30% 10,988 3,663 6,097 2,032
5 P4 40% 12,359 4,120 6,420 2,140
6 P5 50% 11,928 3,976 6,248 2,083
7 P6 60% 10,916 3,639 6,020 2,007
8 P7 70% 9,554 3,185 5,752 1,917
9 P8 80% 3,422 1,141 3,766 1,255
Total 85,945 3,183 50,862 1,884
Data pada Tabel 4.6 diatas menunjukan hasil pengukuran rata-rata
pemberian pakan Ampas Tahu sebagai suplemen pakan alternatif, dengan
setiap taraf perlakuan yang bervariasi. Hal ini terlihat pada hasil rata-rata
pertambahan berat badan yang terkecil adalah 1,255 gr pada perlakuan P8
(80%), dan hasil rata-rata pertambahan berat badan terbesar adalah 2,140
gr pada perlakuan P4 (40%).
Hasil analisis variansi juga dapat diketahui bahwa pengaruh
pemberian ampas tahu sebagai suplemen protein pakan alternatif terhadap
pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus) dapat dilihat pada tabel ringkasan analisis variansi yang terdapat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Ringkasan Analisis Variansi untuk Pemberian Ampas Tahu sebagai Suplemen Protein Pakan Alternatif terhadap Pertambahan Berat Badan Mencit (Mus musculus) pada waktu 10x24 Jam setelah ditransformasikan ke √
Sumber Keragaman
Derajat Bebas
Jumlah Kuadrat
Kuadrat
Tengah Fhitung
Ftabel
5%
Kelompok 2 0,242 0,121 1,337 3,63
Perlakuan 8 1,942 0,243 2,684* 2,59
Galat 16 1,447 0,090
Total 26 3,631
Keterangan :
* = Berbeda Nyata ( Fhitung > Ftabel 5% )
Tn = Tidak Berbeda Nyata ( F hitung < Ftabel 5% )
Tabel 4.7 diatas menunjukan bahwa perlakuan pemberian pakan
ampas tahu sebagai suplemen protein pakan alternatif terhadap
Perlakuan (2,59), berbeda nyata sehingga hipotesis penelitian (H1) dapat
diterima sedangkan hipotesis nol (H0) ditolak pada taraf signifikansi 5%
untuk parameter pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus) pada waktu 10 x 24 Jam. Sedangkan pada Fhitung Kelompok (1,337) yang lebih
kecil dari nilai Ftabel Kelompok (3,63), tidak berbeda nyata sehingga pada
kelompok perlakuan hipotesis penelitian (H1) ditolak sedangkan hipotesis
nol (H0) diterima pada taraf signifikansi 5% untuk parameter pertambahan
berat badan Mencit (Mus musculus) pada waktu 10 x 24 Jam.
Pengamatan pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus) pada waktu 10 x 24 jam memiliki nilai Koefesien Keragaman (KK) sebesar
15,966% mendukung nilai Fhitung Perlakuan (2,684) yang lebih besar dari
nilai Ftabel Perlakuan (2,59), yang menunjukan adanya variasi data yang
masuk dalam syarat keragaman taraf 5%. Uji lanjut yang digunakan untuk
mengetahui taraf optimal dari pengaruh setiap taraf perlakuan pemberian
pakan ampas tahu sebagai suplemen protein pakan alternatif terhadap
pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus) yaitu dilakukan dengan Uji Beda Jarak Nyata Duncan (BJND) 5%, karena mengikuti uji lanjut dari
Tabel 4.8 Nilai Baku P dan Nilai BJND 5%
P 2 3 4 5 6 7 8 9
Nilai Baku Galat (16)
BNT 0.05
3,00 3,15 3,23 3,30 3,34 3,37 3,39 3,41
Nilai BJND
5%
0,521 0,547 0,561 0,573 0,580 0,585 0,589 0,592
Tabel 4.9 Uji BJND 5 % Untuk Pengaruh Pemberian Ampas Tahu sebagai Suplemen Protein Pakan Alternatif terhadap Pertambahan Berat Badan Mencit (Mus musculus) waktu 10 x 24 Jam Setelah Ditransformasikan ke √
Perlakuan Rerata
Beda Riel BJND
2 3 4 5 6 7 8 9 0,05
P8 1,255 - - - - - - - - a
P0 1,578 0,323 - - - - - - - ab
P7 1,917 0,339 0,662 - - - - - - b
P1 1,958 0,041 0,380 0,703 - - - - - b
P2 1,958 0,000 0,041 0,380 0,703 - - - - b
P6 2,007 0,048 0,048 0,089 0,428 0,751 - - - b
P3 2,032 0,026 0,074 0,074 0,115 0,454 0,777 - - b
P5 2,083 0,050 0,076 0,124 0,124 0,166 0,504 0,828 - b
P4 2,140 0,057 0,108 0,133 0,182 0,182 0,223 0,562 0,885 b
P0,05 (9.16) 3,00 3,15 3,23 3,30 3,34 3,37 3,39 3,41
0,521 0,547 0,561 0,573 0,580 0,585 0,589 0,592
Berdasarkan hasil dari Uji Beda Jarak Nyata Duncan (BJND) 5%,
bahwa pemberian ampas tahu sebagai suplemen protein pakan alternatif
terhadap pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus) pada taraf perlakuan P1 (10%), P2 (10%), P3 (30%), P4 (40%), P5 (50%), P6 (60%) dan
nyata dengan perlakuan P8 (80%). Adapun perlakuan pemberian yang
optimal adalah pada taraf perlakuan P4 (40%), sedangkan kisaran optimal
untuk pemberian ampas tahu sebagai suplemen protein pakan alternatif
terhadap pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus) terdapat pada taraf perlakuan P1 (10%), P2 (10%), P3 (30%), P4 (40%), P5 (50%), P6
(60%) dan P7 (70%).
Gambar 4.2 Grafik Pengaruh Pemberian Ampas Tahu sebagai Suplemen Protein Pakan Alternatif terhadap Pertambahan Berat Badan Mencit (Mus musculus) pada waktu 10x24 Jam.
Berdasarkan Gambar 4.2 diatas terlihat bahwa perlakuan dari
beberapa taraf perlakuan pemberian pakan ampas tahu sebagai suplemen
protein pakan alternatif pada waktu 10 x 24 jam memiliki pengaruh
terhadap pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus), hal ini dibuktikan dengan adanya rata-rata pertambahan yang dihasilkan dari
0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 4.500
P0 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
setiap taraf konsentrasi perlakuan pada taraf perlakuan P0 (0%), P1 (10%),
P2 (20%), P3 (30%), P5 (50%), P6 (60%), dan P7 (70%), akan tetapi taraf
perlakuan yang pertambahan berat badan tertinggi terdapat pada taraf
perlakuan P4 (40%). Sedangkan pertambahan yang rendah terdapat pada
taraf perlakuan P8 (80%).
Hasil rata-rata pertambahan berat badan dari taraf perlakuan yang
tinggi pada taraf perlakuan P4 (40%) dengan berat 2,140 gr, sedangkan
pertambahan berat badan dari taraf perlakuan yang rendah pada taraf
perlakuan P8 (80%) dengan berat 1,225 gr. Dilihat dari perbandingan
antara taraf perlakuan 5x24 jam dan 10x24 jam, memiliki perbandingan
pertambahan yang berbeda, dapat dibandingkan bahwa pada taraf
perlakuan dengan berat yang berkurang pada taraf perlakuan 10x24 jam
dari taraf perlakuan 5x24 jam adalah P0 (0%) 1,578 gr, P1 (10%) 1,958 gr,
P2 (20%) 1,983, P4 (40%) 2,140 gr, P5 (50%) 2,083 gr, P6 (60%) 2,007 gr,
dan P7 (70%) 1,917 gr. Sedangkan pada taraf perlakuan dengan berat yang
bertambah pada taraf perlakuan 10x24 jam dari taraf perlakuan 5x24 jam
adalah P3 (30%) 2,032 gr, dan P8 (80%) 1,255 gr.
3. Hasil Penimbangan berat badan (gr) Mencit (Mus musculus) pada waktu 15x24 Jam.
Data hasil pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus) pada waktu 15x24 jam, adapun hasil rata-ratanya disajikan pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Rata-rata Pertambahan Berat Badan Mencit (Mus musculus) pada waktu 15x24 Jam. Setelah Ditransformasikan ke √
No Perlakuan Data Asli Data Transformasi
Jumlah Rata-rata Jumlah Rata-rata
1 P0 0% 4,057 1,352 4,082 1,361
2 P1 10% 8,688 2,896 5,528 1,843
3 P2 20% 8,022 2,674 5,330 1,777
4 P3 30% 6,904 2,301 5,019 1,673
5 P4 40% 7,817 2,606 5,231 1,744
6 P5 50% 8,522 2,841 5,435 1,812
7 P6 60% 7,978 2,659 5,318 1,773
8 P7 70% 8,611 2,870 5,507 1,836
9 P8 80% 4,772 1,591 4,318 1,439
Total 65,371 2,421 45,769 1,695
Data pada Tabel 4.10 diatas menunjukan hasil pengukuran rata-rata
pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus) yang disebabkan dari pemberian pakan Ampas Tahu sebagai suplemen pakan alternatif, dengan
setiap taraf perlakuan yang bervariasi. Hal ini terlihat pada hasil rata-rata
pertambahan berat badan yang terkecil adalah 1,361 gr pada perlakuan P0
(0%), dan hasil rata-rata pertambahan berat badan terbesar adalah 1,843 gr
pada perlakuan P1 (10%).
Hasil analisis variansi juga dapat diketahui bahwa pengaruh
pemberian ampas tahu sebagai suplemen protein pakan alternatif terhadap
Tabel 4.11 Ringkasan Analisis Variansi untuk Pemberian Ampas Tahu sebagai Suplemen Protein Pakan Alternatif terhadap Pertambahan Berat Badan Mencit (Mus musculus) pada waktu 15x24 Jam setelah ditransformasikan ke √
Sumber Keragaman
Derajat Bebas
Jumlah Kuadrat
Kuadrat
Tengah Fhitung
Ftabel
5%
Kelompok 2 0,002 0,001 0,029 3,63
Perlakuan 8 0,744 0,093 2,754* 2,59
Galat 16 0,540 0,034
Total 26 1,286
Keterangan :
* = Berbeda Nyata ( Fhitung > Ftabel 5% )
Tn = Tidak Berbeda Nyata ( F hitung < Ftabel 5% )
Tabel 4.11 diatas menunjukan bahwa perlakuan pemberian pakan
ampas tahu sebagai suplemen protein pakan alternatif terhadap
pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus) pada taraf pengujian 5% dengan nilai Fhitung Perlakuan (2,754) yang lebih besar dari nilai Ftabel
Perlakuan (2,59), berbeda nyata sehingga hipotesis penelitian (H1) dapat
diterima sedangkan hipotesis nol (H0) ditolak pada taraf signifikansi 5%
untuk parameter pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus) pada waktu 15 x 24 Jam. Sedangkan pada Fhitung Kelompok (0,029) yang lebih
kecil dari nilai Ftabel Kelompok (3,63), tidak berbeda nyata sehingga pada
kelompok perlakuan hipotesis penelitian (H1) ditolak sedangkan hipotesis
nol (H0) diterima pada taraf signifikansi 5% untuk parameter pertambahan
Pengamatan pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus) pada waktu 15 x 24 jam memiliki nilai Koefesien Keragaman (KK) sebesar
10,839% mendukung nilai Fhitung Perlakuan (2,754) yang lebih besar dari
nilai Ftabel Perlakuan (2,59), yang menunjukan adanya variasi data yang
masuk dalam syarat keragaman taraf 5%. Uji lanjut yang digunakan untuk
mengetahui taraf optimal dari pengaruh setiap taraf perlakuan pemberian
pakan ampas tahu sebagai suplemen protein pakan alternatif terhadap
pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus) yaitu dilakukan dengan Uji Beda Jarak Nyata Duncan (BJND) 5%, karena mengikuti uji lanjut dari
uji lanjut pada perlakuan umur 5x24 jam dan 10x24 jam.
Tabel 4.12 Nilai Baku P dan Nilai BJND 5%
P 2 3 4 5 6 7 8 9
Nilai Baku Galat (16) BNT 0.05
3,00 3,15 3,23 3,30 3,34 3,37 3,39 3,41
Nilai BJND
Tabel 4.13 Uji BJND 5 % Untuk Pengaruh Pemberian Ampas Tahu sebagai Suplemen Protein Pakan Alternatif terhadap Pertambahan Berat Badan Mencit (Mus musculus) waktu 10 x 24 Jam Setelah Ditransformasikan ke √
Perlakuan Rerata
Beda Riel BJND
2 3 4 5 6 7 8 9 0,05
P0 1,361 - - - - - - - - a
P8 1,439 0,078 - - - - - - - ab
P3 1,673 0,234 0,312 - - - - - - abc
P4 1,744 0,071 0,304 0,383 - - - - - bc
P6 1,773 0,029 0,100 0,333 0,412 - - - - c
P2 1,777 0,004 0,033 0,104 0,338 0,416 - - - c
P5 1,812 0,035 0,039 0,068 0,139 0,373 0,451 - - c
P7 1,836 0,024 0,059 0,063 0,092 0,163 0,397 0,475 - c
P1 1,843 0,007 0,031 0,066 0,070 0,099 0,170 0,404 0,482 c
P0,05 (9.16) 3,00 3,15 3,23 3,30 3,34 3,37 3,39 3,41
0,318 0,334 0,343 0,350 0,354 0,358 0,360 0,362
Berdasarkan hasil dari Uji Beda Jarak Nyata Duncan (BJND) 5%,
bahwa pemberian ampas tahu sebagai suplemen protein pakan alternatif
terhadap pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus) pada taraf perlakuan P1 (10%), P2 (10%), P5 (50%), P6 (60%) dan P7 (70%) berbeda
tidak nyata dengan perlakuan P3 (30%) dan P4 (40%), dan berbeda nyata
dengan perlakuan P0 (0%) dan P8 (80%). Adapun perlakuan pemberian
yang optimal adalah pada taraf perlakuan P1 (10%), sedangkan kisaran
optimal untuk pemberian ampas tahu sebagai suplemen protein pakan
alternatif terhadap pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus) terdapat pada taraf perlakuan P1 (10%), P2 (10%), P3 (30%), P4 (40%), P5
Gambar 4.3 Grafik Pengaruh Pemberian Ampas Tahu sebagai Suplemen Protein Pakan Alternatif terhadap Pertambahan Berat Badan Mencit (Mus musculus) pada waktu 15 x 24 Jam.
Berdasarkan Gambar 4.3 diatas terlihat bahwa perlakuan dari
beberapa taraf perlakuan pemberian pakan ampas tahu sebagai suplemen
protein pakan alternatif pada waktu 15 x 24 jam memiliki pengaruh
terhadap pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus), hal ini dibuktikan dengan adanya rata-rata lebar daerah pertambahan yang
dihasilkan dari setiap taraf konsentrasi perlakuan dan pada taraf perlakuan
yang mempunyai pertambahan tinggi terdapat pada taraf P1 (10%),
sedangkan pertambahan terendah terdapat pada P0 (0%) kontrol.
Hasil rata-rata pertambahan berat badan tertinggi pada taraf
perlakuan yang pada taraf perlakuan P1 (10%) dengan berat rata-rata 1,843
gr, sedangkan pertambahan berat badan terendah pada taraf perlakuan
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0
P0 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
yang pada taraf perlakuan P0 (0%) dengan berat rata-rata 1,361 gr. Dapat
dibandingkan antara perlakuan pada waktu 5x24 jam, 10x24 jam dan
15x24 jam, memiliki perbandingan yang berbeda nyata, pada taraf
perlakuan waktu 15x24 jam memiliki perbandingan pertambahan yang
menurun dari taraf perlakuan 10x24 jam terdapat pada taraf perlakuan P0
(0%) 1,361 gr, P1 (10%) 1,843 gr, P2 (20%) 1,777 gr, P3 (30%) 1,673 gr, P4
(40%) 1,744 gr, P5 (50%) 1,812 gr, P6 (60%) 1,773 gr dan P7 (70%) 1,836
gr, sedangkan pada taraf perlakuan waktu 15x24 jam memiliki
perbandingan pertambahan yang naik dari taraf perlakuan 10x24 jam
terdapat pada taraf perlakuan P8 (80%) 1,439 gr.
4. Hasil Penimbangan Berat Badan Mencit (Mus musculus) pada waktu 5x24 jam, 10x24 jam dan 15x24 jam.
Rangkuman dari hasil analisis pengaruh pemberian ampas tahu
sebagai suplemen protein pakan alternatif terhadap pertambahan berat
badan Mencit (Mus musculus), dapat dilihat pada tabel 4.14
Tabel 4.14 Pengaruh Pemberian Ampas Tahu sebagai Suplemen Protein Pakan Alternatif terhadap Pertambahan Berat Badan Mencit (Mus Musculus). Pada waktu 5x24 Jam, 10x24 Jam dan 15x24 Jam.
Sumber Keragaman
Waktu Pertambahan Berat Badan Mencit
(Mus Musculus) Ftabel
Fhitung
5% 5x24 jam 10x24 jam 15x24 jam
Kelompok 0,448 0,301 0,029 3,63
Perlakuan 2,700* 2,684* 2,754* 2,59
Tabel 4.14 diatas merupakan rangkuman dari keseluruhan hasil
analisis pengaruh pemberian ampas tahu sebagai suplemen protein pakan
alternatif terhadap pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus), pada waktu 5x24 jam, 10x24 jam dan 15x24 jam karena dilihat dari Fhitung
berbeda dengan hasil Ftabel 5%. Pada Fhitung kelompok dari waktu 5x24 jam,
10x24 jam dan 15x24 jam mempunyai nilai kurang dari hasil Ftabel 5%,
sehingga untuk keragaman kelompok itu didapatkan tidak berbeda nyata
atau hasil hipotesis penelitian (H0) dapat diterima sedangkan hipotesis
penelitian (H1) ditolak.
Sedangkan pada Fhitung perlakuan dari waktu 5x24 jam, 10x24 jam
dan 15x24 jam mempunyai nilai lebih dari hasil Ftabel 5%, sehingga untuk
keragaman kelompok itu didapatkan berbeda nyata atau hasil hipotesis
Gambar 4.4 Pengaruh Pemberian Ampas Tahu sebagai Suplemen Protein Pakan Alternatif terhadap Pertambahan Berat Badan Mencit (Mus Musculus). Pada waktu 5x24 Jam, 10x24 Jam dan 15x24 Jam.
Pengaruh pemberian ampas tahu terhadap pertambahan berat badan
Mencit (Mus musculus) disebabkan oleh protein yang terkandung didalam pakan alternatif. Adanya protein yang berguna menghasilkan tenaga
maupun untuk pertumbuhan, protein merupakan sumber tenaga yang
paling utama, terbukti dengan pertambahan berat badan yang dihasilkan
dari taraf perlakuan konsentrasi optimal P7 (70%) dengan rata-rata
pertambahan berat badan yang diperoleh 2,294 gr pada waktu 1x24 jam,
kemudian pada waktu 10x24 jam pertambahan berat badan berkurang
dengan nilai rata-rata 1,917 gr, selanjutnya pada waktu 15x24 jam
pertambahan berat badan dengan nilai rata-rata 1,836. Hal ini
menunjukkan bahwa protein sebagai suplemen pertambahan berat badan
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Umur 5x24 Jam Umur 10x24 Jam Umur 15x24 Jam
B
e
rat
R
ata
-r
ata
(gr
am
)
Treatment/Perlakuan
P0
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
dipengaruhi oleh waktu daya pemberian, yang menyebabkan pemberian
pakan dengan konsentrasi P7 (70%) semakin hari semakin menurun.
Berbeda dengan konsentrasi pada taraf perlakuan P8 (80%), dengan
rata-rata pertambahan berat badan yang diperoleh 0,898 gr pada waktu
1x24 jam, kemudian pada waktu 10x24 jam pertambahan berat badan
bertambah dengan nilai rata-rata 1,255 gr, selanjutnya pada waktu 15x24
jam pertambahan berat badan dengan nilai rata-rata 1,436. Hal ini
menunjukkan bahwa protein sebagai suplemen pertambahan berat badan
yang menyebabkan pemberian pakan dengan konsentrasi P8 (80%)
semakin hari semakin bertambah.
B. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan deskripsi data dari data hasil penimbangan berat
pertambahan Mencit (Mus musculus) yang disebabkan oleh pengaruh pemberian pakan ampas tahu sebagai suplemen protein pakan alternatif pada
perlakuan waktu 5 x 24 jam, 10 x 24 jam, dan 15 x 24 jam, dapat diambil
kesimpulan dari hipotesis yang telah diajukan pada hipotesis perlakuan yaitu
hipotesis penelitian (H1) dapat diterima sedangkan hipotesis nol (H0) ditolak
pada taraf signifikansi 5%, hal ini dikarenakan Fhitung dari semua waktu
pengukuran lebih besar dari Ftabel 5%. Sedangkan hipotesis kelompok pada
perlakuan yaitu hipotesis nol (H0) dapat diterima sedangkan hipotesis
penelitian (H1) ditolak pada taraf signifikansi 5%, hal ini dikarenakan Fhitung
1. Aplikasi Penelitian Murni Biologi Dengan Dunia Pendidikan
Berdasarkan kurikulum Tadris Biologi STAIN Palangka Raya,
khususnya pada mata kuliah Perkembangan Hewan, yang menjadi tujuan
pembelajaran yaitu mahasiswa mampu menganalisis konsep dasar
berbagai aspek kehidupan hewan terutama kaitannya dengan kehidupan
manusia, mengkomunikasikan keilmuan Perkembangan Hewan dan
menerapkan Perkembangan Hewan secara umum meliputi sejarah,
klasifikasi, morfologi dan sitologi, pertumbuhan dan perkembangbiakan,
peternakan, dan asupan gizi maupun vitamin yang dapat dihubungkan
dengan dunia pendidikan lainnya.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi
dalam kegiatan pembelajaran dan praktikum pada mata kuliah
Perkembangan Hewan, khususnya Pertumbuhan dan Perkembangan.
Proses pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran kontekstual, karena dengan pendekatan ini, mahasiswa
mampu memperoleh kecakapan hidup, dan proses pembelajaran ini juga
dapat dilakukan dengan menggunakan pembelajaran yang lain, misalnya
pendekatan pembelajaran PBI yaitu pembelajaran berdasarkan masalah,
karena dengan pendekatan ini, mahasiswa mampu memahami dan
menerapkan permasalahan yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan
sehari-hari. Selain itu juga dapat memberi informasi kepada khalayak
alternatif yang dibuat pada pakan buatan atau dalam hal ini disebut pakan
alternatif.
Dari hasil penelitian ini juga, peneliti membuat penuntun
praktikum terkait dengan penelitian yang telah dilakukan, yang dapat di