BAB 4
GENERATOR ARUS SEARAH
Edit by
Harlianto Tanudjaja
INTRODUCTION
In this lecture we consider various forms of
rotating
electrical machines
These can be divided into:
generators – which convert mechanical energy into
electrical energy
motors – which convert electrical energy into
mechanical energy
Both types operate through the interaction
DC GENERATORS OR DYNAMOS
Practical
DC generators
or
dynamos
can take a
number of forms depending on how the magnetic
field is produced
can use a permanent magnet
more often it is generated electrically using field coils
current in the field coils can come from an external supply
this is known as a separately excited generator
but usually the field coils are driven from the generator output
this is called a self-excited generator
often use multiple poles held in place by a steel tube
WHAT IS ELECTRICITY?
Electricity is energy transported by
the motion of electrons
Electricity is energy transported by
the motion of electrons
**We do not make electricity, we
CONVERT other energy sources into
electrical energy**
**We do not make electricity, we
CONVERT
other energy sources into
electrical energy**
Conversion is the name of the game
ELECTRIC GENERATOR
G
Mechanical
Energy ElectricalEnergy
Stationary magnets - rotating magnets - electromagnets
dcmotor 6
PANDANG DEPAN
A SIMPLE AC GENERATOR
We noted earlier that Faraday’s law dictates that if
a coil of
N
turns experiences a change in magnetic
flux, then the induced voltage
V
is given by
If a coil of area
A
rotates with respect to a field
B
,
and if at a particular time it is at an angle
to the
field, then the flux linking the coil is
BA
cos
, and
the rate of change of flux is given by
FUNGSI & KONSTRUKSI GENERATOR
F
ungsi generator
:
Untuk mengubah tenaga mekanik menjadi
tenaga listrik.
Konstruksi generator:
Generator arus searah (DC) terdiri atas dua
bagian:
1. Rotor,
yaitu bagian yang berputar.
Sebuah generator DC memiliki kutub utama dan
kutub pembantu pada stator-nya.
Untuk mengambil arus listrik yang diinduksi di
kawat-kawat penghantar, maka pada stator terdapat sikat-sikat. Jadi bagian-bagian dari stator adalah :
1. Kerangka generator
2. Kutub utama dengan belitannya
3. Kutub pembantu dengan belitannya 4. Sikat-sikat
5. Bantalan-bantalan poros
A SIMPLE DC GENERATOR
The alternating signal from the earlier AC
generator
could
be converted to DC using a
rectifier
A more efficient approach is to
replace
the two slip
rings
with a
single split slip
ring called a
commutator
this is arranged so that connections to the coil are
reversed as the voltage from the coil changes polarity
hence the voltage across the brushes is of a single
polarity
adding additional coils produces a more constant
PROSES-MEDAN MAGNET
Thus for the arrangement shown below
SLIP-RING
Wires connected to
the rotating coil
would get twisted
Therefore we use
circular
slip rings
with sliding
contacts called
dcmotor 15
FORE FINGER = MAGNETIC FIELD
900
900
900
MIDDLE FINGER = INDUCED VOLTAGE
PRINSIP KERJA GENERATOR DC
Sebuah lilitan diputar di dalam medan magnet,
maka di dalam kawat akan timbul arus induksi. Bila ujung-ujung kawat tersebut dihubungkan dengan cincin-cincin, maka tegangan yang terukur pada cincin-cincin tersebut adalah
OUTPUT-SINYAL AC
Therefore this arrangement produces a
GENERATOR DC
Use of a commutator :
GENERATOR DC
Bila cincin diganti dengan komutator, maka
tegangan yang terukur adalah tegangan searah (DC).
Disini komutator bertindak sebagai saklar, yang
KOMUTASI
Fungsi komutator adalah:
1. Mengumpulkan arus-arus
2. Memindahkan sakeling atau merubah arus
Komutator atau kolektor terdiri atas sekian
banyak lamel, sejumlah lilitan yang ada.
Gambar (a) : Posisi sikat adalah sedemikian rupa,
sehingga dari masing-masing lilitan I dan II dikumpulkan arus jangkar IJ.
Gambar (b) : Arus jangkar dikumpulkan dari
lilitan 0 dan II, sedangkan lilitan I terhubung singkay.
Gambar (c) : Arus jangkar dikumpulkan dari
Yang perlu mendapat perhatian di sini adalah di
lilitan I, dari posisi (a) ke posisi (c), arus sebesar 0,5 IJ membalik arah dari positif ke negatif. Perubahan arus ini akan menyebabkan perubahan medan, yang berarti akan timbul GGL sendiri.
Dalam posisi (b) hal ini akan menimbulkan terjadinya
suatu arus hubung singkat, yang akan melalui sikat serta menimbulkan bunga api yang akan mudah merusak lamel dan sikat.
Untuk mengatasi ini, sikat dibuat dari material yang
memiliki tahanan besar, yaitu grafit. Selain itu, karena posisi lilitan yang terhubung singkat tadi tepat berhadapan dengan medan kutub bantu, maka medan kutub bantu juga akan menginduksi GGL yang berlawanan dengan arus yang terhubung singkat.
Pada mesin listrik DC pada umumnya, komutator dan
Arus yang didapat pada terminal adalah jumlah
dari arus-arus yang diinduksi di masing-masing kumparan, dan bentuknya mendekati arus searah.
Agar kumparan pada rotor pada saat berputar
KONSTRUKSI MOTOR DC
The ripple can be further reduced by the use
of a cylindrical iron core and by shaping the
pole pieces
this produces an
approximately
uniform field in the narrow air gap
the arrangement
of coils and core is known as the
Jadi rotor terdiri atas :
1. Poros inti jangkar 2. Inti jangkar
3. Kumparan jangkar 4. Komutator
Jumlah segmen dari komutator sama dengan
Medan magnet utama, tidak berputar, terdapat
pada stator. Pembuatan medan utama ini dapat dilakukan dengan magnet permanen atau magnet listrik.
Karena magnet permanen relatif kecil dan tidak
dapat diatur, maka magnet permanen hanya digunakan pada generator-generator kecil, seperti dinamo sepeda.
Pada magnet listrik, besar medan magnet dapat
diatur, dengan mengatur besar arus listrik yang mengalir di lilitan kutub. Besar flux () terhadap
shunt-wound generator
Field coil excitation
sometimes the field coils are connected in series
with the armature, sometimes in parallel (shunt) and sometimes a combination of the two
(compound)
these different forms
KARAKTERISTIK MOTOR DC
DC generator characteristics
vary slightly between forms
examples shown here are for a shunt-wound
As with DC generators multiple poles and
sets of windings are used to improve
efficiency
sometimes three sets of armature windings
are spaced 120 apart around the stator to form
a three-phase generator
The e.m.f. produced is in sync with rotation
of the rotor so this is a
synchronous
generator
if the generator has a single set of poles the
output frequency is equal to the rotation frequency
if additional pole-pairs are used the frequency is
JENIS-JENIS BELITAN JANGKAR
Kumparan pada rotor dibelit pada jangkar.
Jangkar dapat merupakan jangkar cincin atau jangkar tromol. Karena jangkar cincin jarang sekali digunakan, maka kita hanya akan membahas jangkar tromol.
Belitan pada jangkar tromol dapat merupakan
belitan jerat atau belitan gelombang.
Ini dapat kita lihat apabila tromol dengan
MEDAN JANGKAR
Bila generator DC menghasilkan arus, maka arus ini akan mengalir pula melalui lilitan jangkar, yang mengakibatkan timbulnya suatu medan baru, yaitu medan jangkar.
Medan jangkar ini yang pada awalnya merupakan reaksi, tidak diperlukan, bahkan menyulitkan, karena mempengaruhi medan utama. Bersama medan utama, medan jangkar menghasilkan medan total. Medan total ini yang menyebabkan induksi.
Posisi sikat letaknya tegak lurus medan utama, seharusnya tegak lurus terhadap medan total. Akibatnya timbul percikan-percikan api. Untuk mengatasi ini, maka posisi sikat harus digeser menjadi tegak lurus terhadap medan total.
Untuk mengatasi ini, medan jangkar harus
dihapuskan. Ada dua cara, yaitu dengan menggunakan lilitan kutub pembantu atau dengan menggunakan lilitan kompensasi.
Penggunaan lilitan kutub pembantu dilakukan
Pada lilitan kompensasi yang terpisah dibuat
Kesulitan yang menyebabkan terjadinya bunga
api antara lain : 1. Sebab Mekanis
Kurang bulatnya bentuk komutator
Ada lamel yang menonjol keluar
Isolasi yang menonjol keluar
Tekanan sikat yang terlalu rendah
2. Sebab Listrik
Kesalahan posisi sikat
Kesalahan atau kerusakan pada lilitan
TEGANGAN YANG DITIMBULKAN
PADA GENERATOR DC
Tegangan yang diinduksi dalam
kumparan-kumparan di rotor, pada generator DC adalah :
Dimana :
Ea = GGL yang dibangkitkan pada jangkar generator.
= Flux per kutub (Weber)
P = Jumlah kutub
Z = Jumlah penghantar total N = Kecepatan putar (rpm)
JENIS-JENIS GENERATOR DC
Berdasarkan cara memberikan fluks pada
kumparan medannya, generator DC dapat dikelompokkan menjadi dua :
1. Generator berpenguatan bebas (penguatan luar)
1. GENERATOR BERPENGUATAN
BEBAS (PENGUATAN LUAR)
Tegangan DC yang dipasangkan pada kumparan
Kalau penguatan tetap, maka tetap dan jika N
diubah-ubah maka berlaku :
Jika generator dihubungkan dengan beban, dan
Ra adalah tahanan dalam jangkar generator, maka hubungan yang dapat dinyatakan adalah : Vf = If Rf
Ea = K N
2.GENERATOR BERPENGUATAN
SENDIRI
Generator berpenguatan sendiri dapat dibedakan
menjadi empat yaitu : 1. Generator DC Seri
2.1 GENERATOR DC SERI
Karakteristik luar
V = E – I (Ra + Rs) adalah linear untuk I dan V. Berarti bahwa dalam karakteristik tanpa beban, perlu senantiasa dipotong dari E, suatu nilai yang berbanding lurus dengan I.
Perhatikan gambar pada slide berikutnya,
dengan menggunakan segitiga-segitiga karak-teristik, dapat diperoleh karakteristik luar menurut kurva pada gambar bawahnya.
Mesin seri hanya akan memberi tegangan bila
GENERATOR DC SERI
I
a= I
L= I
sV = E
a– I
aR
aV = V
L+ I
sR
s2.2 GENERATOR DC SHUNT
I
a= I
f+ I
LV = V
f= V
LV = E
a– I
aR
aGENERATOR DC SHUNT
Karakteristik beban nol dan karakteristik dalam, untuk generator DC shunt sama dengan generator DC berpenguatan bebas.
#) Karakteristik luar
Garis AR adalah ukuran arus jangkar Ia.
Garis RR1 adalah tegangan V, namun OR juga
merupakan ukuran untuk tegangan V tersebut.
GENERATOR DC KOMPON
1. Karakteristik beban nol atau lengkung magnetisasi, diambil sama dengan generator DC berpenguatan bebas.
Bertitik tolak dari lengkung magnetisasi,
untuk mendapatkan EMF sebesar OR pada tak
berbeban, dibutuhkan medan sebesar Oa.
Untuk melawan medan jangkar, arus medan
harus dinaikkan sebesar ab.
3. Karakteristik luar
4.GENERATOR DC KOMPON PANJANG
V
L= E
a– ( I
sR
s+ I
aR
a)
I
a= I
f+ I
L= I
s
tanpa R
D5. GENERATOR DC KOMPON PENDEK
VL = Ea – ( Is Rs + Ia Ra) Ia = If + IL tanpa RD
Ia = Is + Id dengan RD // Rs
Pada saat mesin dihidupkan (S ditutup), timbul
suatu fluks residu yang memang sudah terdapat pada kutub. Dengan berputarnya rotor, muncul tegangan induksi yang kecil pada sikat-sikat.
Dengan adanya tegangan induksi ini, mengalirlah
arus dalam kumparan medan. Arus ini menimbulkan fluks yang memperkuat fluks yang telah ada sebelumnya.
Proses terus berlangsung hingga dicapai tegangan
PENGATURAN TEGANGAN
(VOLTAGE REGULATION)
Sebuah generator DC tanpa beban memiliki
tegangan terminal VNL. Begitu diberi beban penuh, tegangan akan turun menjadi VFL.
Voltage regulation :
Semakin kecil VR semakin baik generator
EFISIENSI MESIN-MESIN ARUS SEARAH
Efisiensi :
Dimana :
Pinput = Daya total yang diterima mesin Poutput = Daya yang berguna dalam kerja
Rugi-rugi tembaga terdiri dari :
5. Rugi-rugi pada lilitan medan tambahan, misalnya belitan pada kutub bantu, dan lain sebagainya.
Rugi-rugi besi/mekanis terdiri dari:
1. Rugi-rugi besi, misalnya histeresis, focoult, dsb-nya. 2. Rugi-rugi gesekan.
KARAKTERISTIK GENERATOR DC
Ada tiga karakteristik atau kurva generator DC yang penting, yaitu :
1. Karakteristik penjenuhan beban nol ( )
Karakteristik ini dikenal sebagai karakteristik magnetik atau karakteristik circuit terbuka (open circuit characteristic = OCC). Hal ini memberi hubungan antara EMF induksi jangkar E0 pada beban nol dan medan atau arus penguatan If pada kecepatan tetap. Sesungguhnya adalah merupakan kurva magnetisasi untuk bahan-bahan elektromagnet.
2. Karakteristik dalam atau karakteristik beban ( )
Karakteristik ini memberi hubungan antara tegangan terminal V yang sesungguhnya dengan arus penguat If. Karakteristik ini penting sekali dalam perencanaan.
3. Karakteristik luar
Karakteristik ini menunjukkan unjuk kerja atau kurva pengaturan tegangan. Memberi hubungan antara tegangan terminal V (jala-jala) dan arus beban IL.
GENERATOR DC
BERPENGUATAN BEBAS
1. Karakteristik beban nol
E0 sebagai fungsi dari arus penguat If pada kecepatan N konstan.
Untuk sebuah generator, dengan kecepatan N tetap, maka Ea = K , dimana adalah fungsi
2. Karakteristik dalam / karakteristik berbeban
atau tegangan terminal sebagai fungsi dari arus medan dengan kecepatan N dan arus beban konstan. Titik tolak adalah kurva tanpa beban. Setelah mesin dapat beban, mengalir arus Ia atau IL melalui jangkar sehingga terjadi :
Suatu medan jangkar yang melawan sebesar ,
dengan demikian maka pada kurva magnetisasi perlu kembali satu langkah, dikurangi dari medan utama.
Suatu kerugian tegangan, sebesar Ia Ra yang berkurang
dari nilai E sehingga V = E – Ia Ra
3. Karakteristik luar
KERJA PARALEL
Bila muatan bagi suatu generator terlalu besar,
maka dapat dua atau lebih generator diparalel. Umumnya yang dapat dikerjakan paralel hanya generator-generator DC shunt atau kompon. Sering pula generator DC diparalel dengan sumber tegangan DC lainnya, misalnya accu.
Contoh dua generator shunt dalam paralel :
Pada saat jaringan kedua generator belum dibebani, maka E01 dan E02 sama besarnya dan arus beban sangat kecil. Setelah jaringan dibebani dan tegangan terminal sama dengan V1, maka generator (I) menyumbangkan arus ke jaringan sebesar I1 dan generator (II) sebesar I11.
Bila dikehendaki, generator (II) menyumbangkan arus yang sama besarnya dengan generator (I), maka GGL generator (II) harus dinaikkan dan GGL generator (I) diturunkan, dan ini dapat dilakukan dengan menaikkan arus penguat generator (II) dan menurunkan arus penguat generator (I).
Bila tegangan E1 tidak sama dengan E11, maka akan muncul arus melingkar Ir yang memutar di dalam circuit kedua generator.
Ir ini akan membuat kedua generator panas. Dari rumus tersebut dapat diketahui bahwa semakin besar Ra (tahanan jangkar), maka semakin kecil Ir .
Demikian pula reaksi jangkarnya, untuk generator (I) naik dan generator (II) turun, dengan demikian perbedaan tegangan E1 dan E11 menjadi lebih kecil. Jadi reaksi jangkar akan mengurangi besar Ir .