• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan sistem kontrol jobsheet 2 benhur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan sistem kontrol jobsheet 2 benhur"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

1.1 Tujuan

Mempelajari pembebanan mesin DC penguatan shunt dan membuat karakteristiknya.

1.2 Landasan Teori

Pada mesin dengan penguatan shunt, gaya gerak listrik (GGL) timbul karena penguatan yang diberikan oleh mesin sendiri. Gaya gerak listrik dapat dibangkitkan karena sifat histerisis inti besi sehingga ada sisa kemagnetan (fluks sisa). Sisa

kemagnetan menyebabkan timbulnya gaya gerak listrik pada penghantar jangkar. Pada rangkaian medan, penguatan akan bertambah sehingga menyebabkan gaya gerak listrik juga bertambah. Proses demikian terus berlangsung sampai tercapai tegangan yang stabil (lihat gambar 3.1)

(2)

Gambar 3.2 Beberapa Karakteristik Generator DC Penguatan Shunt

BAB II

Metodologi Percobaan

2.1 Peralatan yang digunakan

a. 1 Buah Motor Generator Shunt b. 1 Buah Tachometer

(3)

g. Kabel Penghubung

2.2 Gambar Rangkaian Percobaan

Gambar 3.3 Rangkaian Percobaan Generator Penguatan Shunt

2.3 Prosedur Percobaan

Percobaan Beban Nol, E = f(If)

1. Buat rangkaian seperti gambar 3.3.

2. Atur arus penguatan motor sampai nominal.

3. Rheostat pada posisi maksimum. Nyalakan sumber lalu dorong rheostat sampai posisi minimum.

4. Atur pengatur generator sehingga diperoleh tegangan generator terkecil. Perhatikan putaran motor jangan sampai melebihi batas nominal.

5. Naikkan penguatan generator bertahap sampai diperoleh tegangan 110% nominal. 6. Catat Vsumber, arus penguatan motor, If (A3) dan putaran (n). Pada setiap perubahan

arus penguat generator catat tegangan generator (V1) dan arus penguat generator (A2) pada table 3.1.

7. Turunkan arus penguat secara bertahap dan catat semua variable. 8. Matikan mesin.

(4)

1. Sama dengan percobaan berbeban nol langkah 1 sampai 3.

2. Atur putaran sampai putaran nominal generator dan dijaga konstan selama percobaan. 3. Atur Rsh dan bebani generator sampai diperoleh tegangan nominal dan arus Ia nominal

(Ia dijaga konstan selama percobaan).

4. Perkecil tahanan beban, atur Rsh sehingga diperoleh arus Ia nominal.

5. Catat V, Ia, If, n (putaran) motor dan V, Ia, If generator pada setiap perubahan harga tahanan beban pada table 3.2

6. Matikan mesin.

Percobaan mencari Karakteristik Jangkar (Pengatur)

1. Lakukan langkah 1 sampai 3 pada percobaantor sa beban nol.

2. Berikan arus penguatan generator sampai diperoleh tegangan tertentu (nilai tegangan ini dijaga konstan). Bebani generator secara bertahap. Jaga putaran dan tegangan keluaran konstan.

3. Catat hasil pengukuran pada table 3.3. 4. Lepaskan beban dan matikan motor.

Percobaan mencari Karakteristik luar, V = f (If), n konstan 1. Sama dengan percobaan beban nol langkah 1 sampai 3. 2. Atur putaran sampai nominal.

3. Beban generator secara bertahap sampai 110% arus jangkar nominal.

4. Catat V, Ia, If, n (putaran) motor dan V, Ia, If generator pada setiap perubahan harga tahanan beban pada table 3.4.

(5)

BAB III

3.1 Data Hasil Percobaan

V= V(Ia) , n&Pf=konstan

(6)

3.2 Grafik

V= V(Ia) , n&Pf=konstan

0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2 0.22 0.24 202.5

203 203.5 204 204.5 205 205.5 206 206.5 207 207.5

Ia V

(7)

0.7 0.7 0.7 0.7 0.71 0.71 0.71 0.71

3.3 Analisa Data

BAB IV

4.1 Kesimpulan

Beban mempengaruhi Generator DC Shunt. Ada beberapa faktor yang membuktikan hal tersebut:

 Pada grafik Ia terhadap V:

Ia akan meningkat ketika V menurun karena beban yang dipakai bertambah dan tahanan beban pada rheostat pada posisi minimum

 Pada grafik Ia terhadap If:

Ia akan menurun ketika If meningkat karena beban yang dipakai bertambah dan tahanan beban pada rheostat pada posisi minimum

4.2 Saran

Berikut adalah saran dari praktikan, dengan harapan lebih optimalnya praktikum generator penguatan shunt

 Perawatan rutin pada alat-alat praktikum, sehingga ketika praktikum dapat berjalan lancar sebagaimana mestinya pada jobsheet

(8)

menyebabkan lamanya waktu praktikum, sehingga tidak semua data terambil sesuai pada jobsheet.

Laporan Mesin Listrik

Generator DC Penguatan Shunt

Nama Praktikan

:

Audy Pratama

Nama Anggota Kelompok

: - Agstro Rewis M.

- Amrullah

(9)

- Ardy Suryo

- Cahyo Nugroho

- Dian Hapsari S.

- Febby Alfian

- Febrian Dwi

Kelas

: 5E

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI

Gambar

Gambar 3.1 Pembangkitan Tegangan Induksi, E Fungsi If pada Generator Shunt
Gambar 3.2 Beberapa Karakteristik Generator DC Penguatan Shunt
Gambar Rangkaian Percobaan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengatur & menjaga kuat medan maknit pada medan penguat generator, perlu adanya pemberian tegangan arus searah yang diberikan pada kumparan medan, pemberian tegangan

Aerubahan fluks akan menginduksi ggl yang menimbulkan arus di dalam kumparan, dan arus induksi ini membangkitkan medan magnetnya sendiri... menunjukkan penerapan 0ukum <en= pada

Prinsip kerja Generator adalah “menghasilkan arus listrik induksi dengan cara memutar kumparan diantara kutub utara-selatan magnet, sehingga akan terjadi perubahan fluks

Sebuah generator DC shunt mempunyai arus beban 195 A dan tegangan beban 250 volt. Besar hambatan armatur 0,02 ohm, hambatan kumparan shunt 50 ohm, serta rugi- rugi gesek 950

Sistem eksitasi merupakan sistem pemberian arus searah pada kumparan medan yang terdapat pada rotor generator guna menghasilkan tegangan induksi pada kumparan jangkar yang terdapat

Bila kumparan kawat tersebut merupakan rangkaian tertutup, maka akan timbul arus induksi, yang membedakannya dengan generator AC yaitu terletak pada komponen penyearah yang terdapat

Gambar : Konstruksi Motor Arus Searah Prinsip Kerja : Apabila kumparan medan stator dihubungkan dengan sumber tegangan arus searah dc , maka akan timbul fluks magnit pada

Bila kontaktor yang rancang untuk tegangan bolak-balik AC digunakan pada tegangan searah DC, maka pada kumparan yang tersebut tidak akan menimbulkan induksi sehingga kumparan menjadi