• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Akhir job 3 ISTL ridho

N/A
N/A
ridho pratama

Academic year: 2024

Membagikan "Laporan Akhir job 3 ISTL ridho"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

JOB III

SISTEM KONTROL DENGAN SAKLAR MAGNET RIDHO PRATAMA (2110017111008)

Asisten : Tanggal percobaan :

Pratikum Instalasi Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Sistem Tenaga Listrik

Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta Abstrak

Sakelar magnet adalah sakelar elektromekanis yang beroperasi dengan memberikan medan magnet.

Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya kemagnetan. Kontaktor magnet merupakan saklar otomatis yang secara prinsip adalah suatu alat / komponen yang merubah kontak hubung NC (normali Close) menjadi NO (normali open) dan merubah yang asalnya NO menjadi NC dengan menggunakan daya magnet untuk merubahnya. sangat sulit bila sobat tidak memahami apa itu NC dan NO. NC dan NO adalah sebuah kondisi pada penghantar listrik, dimana disebut NC jika penghantar listrik tersebut sedang dalam keadaan tertutup dan berubah menjadi terbuka pada saat ada daya yang mempengaruhinya. sementara disebut NO jika pada penghantar listrik berkeadaan terbuka dan berubah menjadi tertutup pada saat ada gaya yang mempengaruhinya.

Kata Kunci : Saklar Magnet; Normally Close; Normally Open.

1. PENDAHULUAN

Sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan. Artinya sakelar ini akan bekerja bila ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas pada kontak-kontak.

Sebuah kontaktor harus dapat mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi, Pada saklar magnet ini selalu di lengkapi, kumparan (coil), kontak utama, dan kontak bantu.

Kelompok kontak utama dibuat dengan ukuran yang lebih besar dari kelompok kontak bantu, terutama untuk kemampun yang daya besar. Kontak bantu terbagi menjadi dua yaitu bagian Normally Open (NO) dan Normally Close (NC), khusus untuk kontak NC dengan nomor terminal adalah 13 dan 14.

Sistem pengontrolan motor listrik semi otomatis yang dapat menggunakan alat control kontaktor magnet memerlukan

alat bantu lain agar fungsi pengontrolan berjalan dengan baik seperti: tombol tekan, thermal overload (OL) dan alat bantu lainnya. Kontaktor magnet banyak digunakan untuk mengontrol motor-motor listrik 1 fasa dan 3 fasa, antara lain untuk mengontrol motor dua arah putaran, strating bintang-segitiga, beberapa unit motor bekerja dan berhenti berurutan dan lain-lain. Sebuah kontaktor kumparan magnetnya (Coil) dapat dirancang untuk arus searah (DC) atau arus bolak-balik (AC).

Adapun tujuan pada praktikum kali ini, yaitu :

1. Mampu Membaca Dan Rangkaian Sistem Kontrol Dengan Saklar Magnet.

2. Mampu Melakukan pada Pengawatan Dan Mengoperasikan Sistem Kontol Dengan Saklar Magnet

(2)

2. STUDI PUSTAKA 2.1 Saklar Magnet

Sakelar magnet adalah sakelar pada elektromekanis yang beroperasi dengan memberikan medan magnet. Saklar magnet pertama kali ditemukan oleh Profesor Valentin Kovalenkov pada tahun 1922 Universitas Elektroteknik Leningrad.

Kemudian dikembangkan oleh Walter B pada tahun 1936 di Bell Telephone Laboratories. Saklar magnet tetdiri dari dua bagian; yaitu magnet dan sakelar yang peka secara magnetis. Jenis saklelar magnet dapat berupa kontak NO (normaly open) atau kontak NC (normaly closed).

Sakelar magnet ini banyak digunakan untuk mendeteksi pembukaan jendela dan pintu. Sakelar elektrik yang digunakan untuk menyambung atau memutuskan kontak dalam menggunakan medan magnet dikenal sebagai sakelar magnet.

Biasanya, fungsi sakelar magnet adalah untuk tetap aktif jika ada medan magnet yang kuat dan dinonaktifkan setelah medan magnet dihilangkan.

Sakelar magnet digunakan di mana sebuah pada elemen yang bergerak tidak memungkinkan atau tidak diinginkan un - tuk melakukan kontak langsung melalui sakelar misalnya di lingkungan yang tidak stabil, terendam dalam cairan, dan sebagainya. Sakelar magnet tertutup oleh bahan kaca untuk menjaga medan magnet dan komponennya. Selain itu bahan kaca ini juga melindungi saklar dari kondisi yang lingkungan eksternal. Saat memilih atau menggunakan sakelar magnet, beberapa parameter ini perlu dipertimbangkan seperti jenis aplikasi, kebutuhan daya, sensitivitas magnetik, dan lingkungan pengoperasian.

Cara Kerja Sakelar Magnet Yaitu Sakelar magnet menggunakan magnet yang dapat digerakkan dan sakelar ini

digunakan di banyak aplikasi misalnya pada stasiun pengisian daya mobil listrik hingga lampu jalan otomatis. Prinsip dasar sakelar magnet adalah bahwa elektromagnet (kumparan kawat) dialiri arus listrik dan kemudian diputus arus listriknya. Ketika arus mengalir melalui kumparan, maka akan menciptakan medan magnet yang menarik magnet lain di sekitarnya.

Ketika koil tidak diberi energi dan tidak ada lagi arus yang akan mengalir melaluinya, medan magnet akan meng - hilang dan melepaskan semua energinya sekaligus. Sakelar ini tidak terpengaruh oleh air, oli, es, kotoran, dan lain-lain.

Jadi ini merupakan sakelar listrik yang fleksibel. Contoh terbaik dari sakelar ini adalah relai elektromekanis, sensor efek Hall, dan sakelar buluh.

Jenis Sakelar Magnet

Ada tiga jenis sakelar magnet, sakelar buluh, sakelar efek hall, dan sakelar Triac atau Transistor.

1. Sakelar Buluh (Reed Switch)

Sakelar buluh sangat responsif terhadap medan magnet dan dapat disesuaikan. Sakelar ini cukup murah dibandingkan dengan jenis sakelar lainnya. Jenis sakelar buluh ini biasanya digunakan dalam aplikasi sakelar batas atau jarak seperti ponsel, pintu pada peralatan sebuah rumah tangga, alarm keamanan, alat berat, dan pintu pada kendaraan.

Sakelar buluh biasa tersedia dalam berbagai gaya penggerak magnet, diukur dalam AT (Ampere-Turn). Sakelar ini dapat bervariasi berdasarkan dimensi buluh, faktor lingkungan yang berdeka - tan dan kekuatan medan magnet yang diterapkan.

(3)

2. Saklar Efek Hall

Perangkat semikonduktor seperti sakelar Efek Hall tidak memiliki kontak mekanis. Jadi sakelar jenis ini rentan pecah karena kejutan mekanis. Sakelar ini biasanya digunakan sebagai sakelar batas dalam aktuator yang digunakan pada elevator, peralatan otomatisasi pabrik, kendaraan, dll. Sakelar efek Hall dilengkapi dengan opsi tambahan untuk konfigurasi yang diaplikasi karena tersedia dengan opsi Unipolar atau Omnipolar.

Perangkat Omnipolar dapat melihat kutub Selatan atau Utara magnet, sedangkan perangkat Unipolar hanya mendeteksi satu kutub. Efek Hall yang mengubah sensitivitas magnetik terutama tergantung pada arus listrik yang diterapkan dan jenis medan magnet yang dihasilkan.

3. Sakelar Triac atau Transistor

Sakelar transistor atau Triac adalah sakelar yang paling kompleks karena mencakup sirkuit tambahan ke sakelar.

Sakelar triac utamanya dirancang untuk digunakan dalam aplikasi kontrol dan switching daya dalam sistem tegangan AC. Sedangkan sakelar Transistor diran - cang untuk aplikasi kontrol dan switching daya dalam sistem tegangan DC. Sakelar jenis ini kuat, sehingga ideal untuk penggunaan pada arus lebih tinggi dan aplikasi beban berat. Sakelar ini biasanya digunakan untuk mengendalikan motor, relai, atau jenis beban induktif lainnya.

Kemampuan membawa arus dari sakelar Transistor atau Triac dapat ditingkatkan dengan menggunakannya dalam kombinasi dengan sakelar Efek Hall atau Reed.

Rangkaian sakelar magnet Yaitu ditunjukkan di bawah ini yang dapat dibuat dengan komponen elektronik yang berbeda seperti sakelar magnet, baterai

3V, resistor 470 Ohm , dan LED. I sakelar dua terminal yang diaktifkan setelah magnet dibawa ke area sekitar sakelar.

Secara umum, sakelar ini tersedia dalam dua jenis yang NO dan NC. Sakelar magnet NO adalah sakelar yang membuka rangkaian listrik ketika tidak ada magnet di sekitarnya sehingga tidak ada aliran di rangkaian. Begitu pula jika magnet diletakkan di dekat saklar maka rangkaian akan tertutup; akibatnya, arus mengalir ke seluruh rangkaian yang menghidupkan beban. Sakelar magnet yang NC sangat berlawanan karena sakelar ini akan ditutup tanpa magnet di sekitarnya. Jadi tanpa magnet di dekat sakelar, listrik dapat dialirkan melintasi sakelar magnet dan menyalakan beban.

Setelah magnet diberikan di dekat sakelar, maka ia membuka rangkaian kemudian beban akan dimatikan.

Keuntungan dari saklar magnet termasuk yang berikut.

a) Sakelar magnet yang berbentuk sederhana, andal, dan memiliki kemampuan aktuasi.

b) Sakelar magnet dapat diintegrasikan pada lingkungan dengan ruang terbatas (sempit) karena desain profil rendah.

c) Lebih ringan dan tidak mahal.

d) Sakelar ini ON/OFF dengan sangat cepat.

e) Resistensi kontak kurang.

f) Umurnya lebih panjang.

g) Pemeliharaan yang lebih murah.

h) memiliki kinerja tinggi.

i) Tidak memerlukan komponen tambahan selain magnet untuk fungsinya.

j) Sakelar magnet dapat beroperasi baik AC & DC.

(4)

k) Saklar ini dapat digunakan oleh magnet dalam kondisi terbuka atau tertutup tanpa batas waktu tanpa penggunaan daya.

l) Seperti halnya sakelar optik, kinerja sakelar ini tidak terpengaruh oleh kotoran atau debu

Kekurangan dari sakelar magnet termasuk yang berikut.

a. Sakelar menggunakan magnet terpisah untuk dapat beroperasi.

b. Jika magnet berada jauh di atas beberapa milimeter dari bagian sakelar, maka magnet tidak berfungsi dengan baik.

c. Tabung kaca sakelar ini dapat dengan mudah rusak.

d. Lengkungan dapat terjadi di antara kontak.

e. Sakelar ini dapat dinyalakan secara tidak sengaja melalui medan magnet lainnya.

Aplikasi sakelar magnet meliputi berikut ini. Saklar magnet digunakan untuk menyambungkan atau memutuskan kontak dalam medan magnet. Jadi sakelar ini diaktifkan selama ada medan magnet dan sakelar dinonaktifkan ketika medan magnet dihilangkan. Sakelar magnet membantu mendeteksi pembukaan jendela & pintu. sakelar magnet di pintu Sakelar ini digunakan dalam aplikasi bertenaga baterai.

Saklar ini digunakan untuk mengukur besarnya medan magnet. Sakelar biasanya digunakan dalam takometer, sistem pengereman anti-lock , dll. Sakelar magnet biasanya digunakan pada kendaraan tugas berat seperti peralatan konstruksi jalan dan truk pemeliharaan jalan untuk berbagai sistem seperti indikator level bahan bakar, sakelar keamanan, power steering, sistem pengapian, konsol peralatan, dll.

Sakelar magnet digunakan di panel kontrol & panel Instrumentasi untuk aplikasi yang berbeda. Jenis sakelar ini digunakan dalam berbagai aplikasi transportasi darat karena memiliki fungsi yang Serbaguna. Sakelar magnet juga digunakan di bus pribadi untuk sistem keselamatan, sistem bahan bakar &

sistem pengapian, dll. Sakelar ini berguna untuk menghindari pemborosan energi setiap kali pintu lemari es membuka &

menutup agar tidak bekerja.

sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan, artinya saklar ini dapat bekerja apabila ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak.

Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan dan memutuskan arus listrik dalam keadaan normal. Arus listrik yang mengalir secara normal adalah arus listrik yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Kumparan magnet kontaktor (coil) dapat dirancang untuk arus searah (DC) atau arus bolak- balik (AC).

Kontaktor AC pada inti magnetnya dipasang cincin hubung singkat untuk menjaga arus kemagnetan tetap stabil, sehingga kontaktor tersebut bekerja normal. Sedangkan pada kumparan magnet DC tidak dipasang cincin hubung singkat. Bila kontaktor DC digunakan pada tegangan bolak-balik (AC) maka kemagnetannya akan timbul dan hilang setiap saat mengikuti bentuk gelombang tegangan bolak-balik (AC).

Bila kontaktor yang rancang untuk tegangan bolak-balik (AC) digunakan pada tegangan searah (DC), maka pada kumparan yang tersebut tidak akan menimbulkan induksi sehingga kumparan menjadi panas. Sebaliknya bila kontaktor untuk untuk tegangan searah (DC) yang tidak mempunyai cincin hubung singkat

(5)

dihubungkan dengan tegangan bolak-balik (AC) maka kontaktor tersebut akan bergetar yang akan disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnet yang timbul dan hilang setiap detik 100 kali.

2.2 Kontaktor Magnet

Kontaktor magnetik adalah perangkat elektromekanis yang bertindak sebagai steker dan pemutus arus dari jarak jauh.

Pergerakan kontak dihasilkan oleh gaya elektromagnetik. Kontaktor magnetik adalah saklar berbasis magnet. Dengan kata lain, alat ini bekerja ketika ada gaya magnet.

Magnet bertindak sebagai penarik dan mengendurkan kontak. Arus operasi normal berarti tidak ada arus yang mengalir selama pemutaran. Kumparan magnet dari kontaktor magnetik dinilai untuk arus searah (DC) saja atau arus bolak-balik (AC) saja. Koil kontaktor arus DC tidak menggunakan koil hubung singkat, tetapi kontaktor arus AC memiliki koil hubung singkat yang terhubung dengan inti magnet. Saat menggunakan kontaktor DC untuk AC, magnet muncul dan menghilang setiap kali bentuk gelombang AC diikuti. Di sisi lain, jika kontaktor AC digunakan untuk DC, koil akan menjadi panas karena tidak ada induksi listrik Sebaliknya bila kontaktor untuk untuk tegangan searah (DC) yang tidak mempunyai cincin hubung singkat dihubungkan dengan tegangan bolak- balik (AC)

Oleh karena itu, kontaktor yang dirancang untuk arus searah digunakan baik untuk arus searah. Secara umum, kontaktor elektromagnetik beroperasi normal ketika tegangan mencapai 85%

dari tegangan operasi. Kontaktor bergetar ketika tegangan turun. Ukuran kontaktor magnetik ditentukan oleh batas kapasitas

arus.

Gambar 3.1 Kontaktor Magnet Kontak Kontaktor Magnetik

Kontak Utama Kontaktor magnetik (MC) menghubungkan dan memutuskan arus yang mengalir melalui beban atau motor. Magnetic Contactor (MC) Auxiliary Contact: Kontak ini hanya digunakan di sirkuit kontrol. Dua kontak, yaitu biasanya terbuka (NO), biasanya tertutup (NC).

a. Nomor Kontak NO: Ciri-ciri, Angka Ganda, Angka Terakhir 3-4, Contoh:

1314, 2324, 3334

b. Kontak NC: Karakteristik, Nomor Ganda, Nomor Terakhir 3-4 Contoh:

11-12, 21-22, 31-32

Anda perlu memperhatikan beberapa untuk memilih kontaktor.

a. Tegangan kerja b. Energi listrik

c. Kemampuan Implisit (Kontaknya) d. Jumlah kontak tambahan yang Anda

miliki.

Spesifikasi kontaktor magnet yang perlu diperhatikan adalah kemampuan kinerja kontaktor, arus beban, dan gaya magnet. Kumparan, salah satu dari 127 volt atau 220 volt, serta kemampuan untuk melindungi dari tegangan rendah sebelum frekuensi, tegangan rendah, misalnya ± 20% dari tegangan operasi.

Oleh karena itu, pada penggunaan kontaktor magnetik jauh lebih unggul

(6)

dalam keamanan dan yang kepraktisan.

Kontaktor memiliki kemampuan yaitu agar bias menghubungkan dan memutuskan daya. Biasanya digunakan untuk aplikasi motor, pemanas, penerangan, atau distribusi daya di pabrik dan rumah.

Contoh aplikasi menggunakan kontaktor:

a) Peredupan (pencahayaan)

Untuk penerangan berdaya tinggi seperti stadion olahraga, konser, dan penerangan perumahan.

b) Kontrol motor listrik

Biasanya digunakan di pabrik dan industri untuk menghubungkan arus ke motor listrik tiga fase berdaya tinggi. Meja transfer unit ini digunakan pada sistem ATS (automatic transfer switch) karena memerlukan kemampuan kontrol daya dan kecepatan transmisi yang besar.

c) Transfer switch

Unit ini digunakan pada sistem pada ATS (Automatic Transfer Switch) karena diperlukan kapasitas kontrol daya besar dan kecepatan transfer.

Manfaat menggunakan kontaktor elektro - magnetik adalah.

1. Arus yang mengalir melalui

2. Motor lebih aman karena terlebih dahulu melewati kontaktor

3. Kontaktor dapat dengan mudah dikendalikan oleh perangkat elektronik lainnya

4. Perawatan kontaktor lebih mudah daripada saklar

5. Kemungkinan percikan api minimal 6. Anda dapat mengontrol motor dari

jarak jauh tanpa menambahkan kabel 7. Kontaktor umumnya lebih murah

daripada saklar dengan spesifikasi serupa.

Keuntungan Menggunakan kontaktor magnet:

1. Arus listrik yang menuju motor akan melalui kontaktor terlebih dahulu sehingga lebih aman.

2. Kontaktor ini dengan mudah mengkendalikan oleh peralatan elektronik lainnya.

3. Perawatan kontaktor lebih mudah dibanding saklar.

4. Potensi munculnya bunga api lebih minim.

5. Dapat mengendalikan motor dari jarak cukup jauh tanpa menambah lebih banyak kabel besar.

6. Harga kontaktor umumnya lebih murah untuk penggunaan arus yang besar daripada saklar dengan spesifikasi sejenis.

Untuk mengetahui adanya kontak bantu yang dimiliki kontaktor utama biasanya tertera pada tabel data kontaktor tersebut, yaitu ditulis dengan angka 01 artinya terdapat satu kontak bantu NC dan atau dengan angka 10 yaitu terdapat satu kontak bantu NO. Untuk lebih jelasnya kontak NO ditunjukkan pada angka puluhannya sedangkan kontak NC dilihat pada angka satuannya.

Untuk memilih kontaktor harus memper - hatikan beberapa hal:

a) Tegangan kerja b) Besarnya daya

c) Kemampuan hantar arus (kontaknya) d) Jumlah kontak bantu yang dimiliki.

Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan daya kontaktor ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan beban yang akan dikapasitas , kemampuan menghantarkan arus.

(7)

dari kontak – kontaknya, ditulis dalam satuan ampere, kemampuan tegangan dari kumparan magnet, apakah untuk tegangan 127 Volt atau 220 Volt, begitupun frekuensinya, kemampuan melindungi terhadap tegangan rendah, misalnya ditulis ± 20 % dari tegangan kerja.Dengan demikian dari segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh lebih baik dari pada saklar biasa.

Bagian-bagian utama dari magnetic kontaktor yaitu :

1) Coil

Berupa besi yang terlilit oleh kumparan tembaga, apabila kumparan dialiri arus, maka besi tersebut akan menjadi magnet. Diberi notasi A1 dan A2 pada kedua terminalnya yang merupakan ujung-ujung dari lilitan coil magnetik kontaktor. Secara singkat, kontaktor coil dapat dirancang untuk arus sesuai kebutuhan. Posisi open ataupun close dari alat tersebut ditentukan oleh arus listrik yang masuk ke dalam coil.

2) Kontak Utama

Berupa kontak – kontak pada magnetik kontaktor yang bentuknya lebih besar dari kontak – kontak lainnya.

Digunakan untuk penghubungan langsung dari sumber arus ke beban (motor listrik, lampu dll). Kontak utama berjenis Normally Open (NO). Ketika posisi magnetic kontaktor mati/awal (tidak diberi sumber tegangan) kontak NO terbuka/

terputus dan ketika magnetik kontaktor hidup maka kontak NO akan terhubung.

Bagian dari kontak utama biasanya tersusun dari 3 pasang kontak NO (normally open). Kontak utama dalam hal ini terdiri dari 6 buah sakelar yang disusun secara berpasangan dengan urutan angka 1 sampai 6. Fungsi dari fasa tersebut

adalah sebagai tempat yang berfungsi untuk menghubungkan beban secara langsung.

3) Kontak bantu

Berupa kontak-kontak tambahan yang digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk kumparan magnet (coil), alat bantu rangkaian, lampu indikator, dll. Kontak bantu bisa berjenis Normally Open (NO) dan atau Normally Close (NC), Fungsi dari kontak bantu adalah untuk membantu perangkat tersebut untuk dapat mengendalikan arus listrik.

Prinsip Kerja Kontaktor

Apabila ada arus atau tegangan yang mengaliri coil, maka coil tersebut akan menghasilkan magnet pada besi yang dililitinya, dan akan menarik kontak- kontak yang terhubung dengannya, sehingga kontak-kontak tersebut akan bekerja secara sempurna. Jadi bisa disimpulkan bahwa kontaktor magnet akan bekerja apabila bagian kumparan atau coil dialiri dengan energi listrik.

Ketika energi listrik mengaliri lilitan gulungan relay megnetik tersebut, maka secara otomatis saklar akan tertarik dan mengakibatkan katup yang menghasilkan magnet menjadi tertutup. Ketika saklar dalam kondisi tertutup, maka katup akan mengalirkan arus listrik dalam rangkaian.

Demikian juga sebaliknya, apabila saklar dalam posisi terbuka, maka arus listrik akan tertutup dalam katup tersebut.

Apa saja perbedaannya antara kontaktor 1 phase dan kontaktor 3 phase? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini:

a. Kontaktor Magnet 1 Phase

Kontaktor magnet dengan satu phase biasanya memiliki 2 saklar utama yang

(8)

letaknya berada di dalam rangkaian tersebut. Fungsi dari alat tersebut adalah untuk mengontrol arus bolak-balik dengan 1 phase.

b. Kontaktor Magnet 3 Phase

Hampir sama dengan jenis kontaktor 1 phase, kontaktor magnet 3 phase juga berfungsi untuk mengontrol arus AC (arus bolak-balik) dengan 3 phase. Namun karena memiliki 3 phase, biasanya alat tersebut memiliki setidaknya 3 saklar utama yang terdapat pada rangkaiannya.

Cara Menggunakan Kontaktor Magnet Setelah mengetahui fungsi dan cara kerja kontaktor magnet, sekarang kita juga akan membahas bagaimana cara pemakaian dari alat tersebut. Bagaimana cara menggunakan kontaktor magnet Penggunaan kontaktor magnet sebenarnya terbilang sangat mudah.

Namun terlebih dahulu Anda harus mengetahui berapa tegangan yang tersedia pada alat tersebut.

a) Pertama-tama coil k1 (A1 dan A2) dihubungkan dengan sumber tegangan.

b) Ketika arus listrik sudah mengalir pada coil, maka selanjutnya arus akan bergerak dan mengalir didalam rangkaian.

c) Tahapan selanjutnya Anda dapat mengontrol peralatan tersebut dengan menggunakan tombol on dan off yang terdapat dalam rangkaian listrik.

d) Tombol on dan off ini nantinya akan berfungsi untuk menyambung dan memutuskan aliran arus listrik pada setiap kontaktor magnet

Pada umumnya, kontaktor magnet merupakan alat listrik yang berfungsi untuk menyambung maupun memutus arus listrik pada sebuah rangkaian elektronika. Dengan fungsi utamanya

tersebut, kontaktor menjadi populer untuk dijadikan sebagai alat pengendali arus listrik. Karana kemudahan yang akan diberikannya, tidak heran jika alat tersebut

sekarang ini banyak digunakan untuk berbagai perangkat elektronika. Demikian ulasan mengenai kontaktor magnet, semoga cukup membantu. Rangkaian kontaktor magnet dibuat dengan tujuan untuk untuk menciptakan alat yang murah dan juga ramah lingkungan. Pada awalnya, alat elektronik tersebut dikhususkan untuk wilayah Amerika Utara saja. Namun, seiring berjalannya waktu, perusahaan HVACR memutuskan untuk membuat kontaktor berstandar ICE.

Dimana alat ini juga akhirnya dijual di kawasan pasar Asia. Karena hal ini jugalah selanjutnya alat tersebut dapat digunakan di berbagai wilayah lain sampai sekarang.

Apa saja yang perlu diperhatikan pada saat akan membeli kontaktor

1. Memilih Tegangan yang Tepat Pada saat menggunakan alat elektronik, terutama yang memiliki daya besar. Tentunya Anda membutuhkan peran kontaktor magnet untuk menyiasatinya. Namun, jangan lupa untuk memilih kontaktor dengan nilai tegangan yang tepat.

2. Menyesuaikan Ampere

Pada penggunaan kontaktor untuk motor listrik, Anda juga perlu menyesuaikan nilai ampere pada motor dengan kontaktor magnet. Cara mengetahui nilai ampere cukup sederhana yaitu dengan melihat pada nameplate yang terdapat pada motor.

3. Memilih Sesuai Kebutuhan menyesuaikannya berdasarkan apa yang dibutuhan. Baik merk, jenis, hingga tegangan dapat disesuaikan dengan keperluan dan budget Anda.

(9)

3. PERALATAN PERCOBAAN

Adapun beberapa peralatan yang akan perlu digunakan saat melakukan percobaan ialah:

1. NFB PTE-045-001,

Fungsi: sebagai pembatas arus listrik dari beban lebih.

Jumlah:

2. ELCB PTE-045-005,

Fungsi melakukan deteksi instalasi listrik apabila terjadi kebocoran Jumlah:

3. MCB 3 Phase PTE-045-003,

Fungsi: sebagai sistem proteksi dalam instalasi listrik bila terjadi beban lebih dan hubungan singkat arus listri (short circuit atau korsleting)

Jumlah:

4. PB Change Switches Inductor Lamp PTE-045-016

Jumlah: 1 unit

5. MCB 1 Phase PTE-045-011,

Fungsi: sebagai sistem proteksi dalam instalasi listrik bila terjadi beban lebih dan hubungan singkat arus listri (short circuit atau korsleting)

Jumlah:

6. Supply Contactor PTE-045-003 Jumlah:

7. Voltmeter PTE-045-018,

Fungsi: untuk mengukur besar tegangan listrik yang ada di suatu rangkaian listrik dalam besaran dan satuan tertentu

Jumlah:

8. Motor Induksi 3 Phase PTE- 045-019,

Fungsi: untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dimana listrik yang diubah adalah listrik tiga fasa

Jumlah:

9. Connecting Leads Jumlah:

4. RANGKAIAN PERCOBAAN

Adapun rangkaian percobaan pada pratikum ini adalah:

Gambar 3.2. Rangkaian daya

Gambar 3.3 Rangkaian pengendali 5. PROSEDUR PERCOBAAN

Adapun prosedur percobaan pada pratikum kali ini adalah sebagai berikut.

1. Siapkan semua peralatan sesuai dengan percobaan 1 pada rel bingkai standar

2. pasanglah instalasi untuk rangkaian daya dan rangakaian pengendali seperti digambar

(10)

Gambar 3.4 Rangakain Daya

3. Setelah selesai merangkai, memeri ksakan rangkaian pada instruktur.

4. Setelah disetujui oleh instruktur, hubungkan rangkaian ke sumber teg angan.

5. Tekan tombol S2.

6. Lepaskan tombol S2.

7. Ulangi langkah 5 dan 6.

8. Lepaskan hubungan sumber tegangan.

9. Hubungkan kontak bantu no 54 dan A1. Sesuai dengan gambar.

Gambar 3.5 Rangkaian Pengendali 10. Hubungkan kembali rangkainn ke

sumber tegangan.

11. Tekan tombol S2 12. Lepaskan tombol S2 13. Tekan tombol S

14. Ulangi langkah 11 dan 13

15. Selesai melakukan percobaan putus kan hubungan sumua bertegangan rapikan peraltan dan kemb alikan pada tempat semula

16. Selesaikan laporan anda

(11)

Daftar Pustaka

1. http://ngelistrik.com/2018/04/29/saklar-tukar-saklar-hotel/

2. http://www.keretalistrik.com/2016/04/saklar-tukar.html

3. http://ngelistrik.com/2018/02/17/saklar-tunggal-dan-saklar-ganda-seri/

4. https://tehnikmesin.com/2019/09/cara-memasang-saklar-tunggal.html 5. Buku Penuntun Praktikum Instalasi Sistem Tenaga Listrik

Referensi

Dokumen terkait

Tegangan jaringan ini berupa tegangan bolak – balik (Alternate Current/AC), oleh karena supaya dapat mencatu piranti elektronik yang membutuhkan tegangan DC, maka diperlukan

Motor induksi satu fasa bila dihubungkan dengan sumber tegangan  bolak  balik  tidak  akan  menghasilkan  medan  putar  pada 

Jika salah satu kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, fluks bolak-balik timbul di dalam inti besi yang dihubungkan dengan kumparan yang lain menyebabkan

Inverter merupakan rangkaian elektronika daya yang berfungsi sebagai pengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) dengan menggunakan metode switching

Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan / arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau

Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah, ketika kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan

Prinsip kerja motor induksi 3 fase berdasarkan induksi elektromagnetis, yakni apabila belitan/kumparan stator diberi sumber tegangan bolak- balik 3 fase, maka arus

Tegangan jaringan ini berupa tegangan bolak – balik (Alternate Current/AC), oleh karena supaya dapat mencatu piranti elektronik yang membutuhkan tegangan DC, maka diperlukan