FakultasiIlmufKomputer
UniversitaslBrawijaya
6306
Pembangunan Aplikasi Honda Care sebagai Sistem Perawatan Sepeda
Motor menggunakan Metode Prototyping
(Studi Kasus pada AHASS di Kota Malang)
Wisnu Galih Pradita1, Adam Hendra Brata2, Mahardeka Tri Ananta3
ProgramfStudiiTekniklInformatika,fFakultasjIlmulKomputer,fUniversitasiBrawijaya Email: 1[email protected],2[email protected],3[email protected]
Abstrak
Oli mesin merupakan elemen paling vital dalam perawatan sepeda motor. Akibat ketidaktahuan tentang waktu penggantian oli mesin dapat menyebabkan kinerja mesin berkurang bahkan mematikan nyala mesin. Selain itu, perawatan tentang sepeda motor kurang dimengerti oleh sebagian pemilik sepeda motor di Kota Malang dengan presentase sebanyak 64.4%. Sebanyak 68.6% mengaku jika sepeda motor yang dimilikinya bermerek Honda. Data ini didapat oleh Penulis dengan teknik kuesioner melalui google form. Dengan masalah tersebut, Penulis melakukan penelitian tentang pembangunan perangkat lunak Honda Care sebagai aplikasi perawatan sepeda motor menggunakan metode prototyping dengan studi kasus pada AHASS di Kota Malang. Dalam pengerjaannya, dilakukan sebanyak 2 kali iterasi. Penelitian ini akan menghasilkan aplikasi mobile yang terhubung dengan embedded system berupa sensor pelampung air vertikal dan NodeMCU. Aplikasi diujikan kepada Pemilik Sepeda Motor dengan pengujian user acceptance. Hasil pengujiannya adalah 86.3% untuk aspek rekayasa perangkat lunak, 89.7% untuk aspek fungsionalitas dan 88.6% untuk aspek komunikasi visual. Hasil tersebut menunjukkan penerimaan yang sangat baik dari Pengguna dan akan dijadikan acuan sebagai bukti bahwa aplikasi Honda Care telah selesai dibuat dan dapat diterima oleh Pengguna.
Kata kunci: embedded system, prototyping, user acceptance
Abstract
Engine oil is the most vital element in motorcycle maintenance. Due to ignorance about the time of engine oil change can cause engine performance to decrease even turn off the engine flame. In addition, the maintenance of motorcycles is less understood by some motorcycle owners in Malang with a percentage of 64.4%. As many as 68.6% admitted if the motorcycle has branded Honda. This data is obtained by the author with the questionnaire technique through google form. With these problems, the author conducted research on the development of software Honda Care as a motorcycle maintenance application using prototyping method with case studies on AHASS in Malang. In the process, done as much as 2 times iteration. This research will produce mobile applications connected to embedded systems in the form of vertical water buoy sensor and NodeMCU. Applications are tested to Motorcycle Owners by testing user acceptance. The test result is 86.3% for software engineering aspect, 89.7% for aspect of functionality and 88.6% for visual communication aspect. The results indicate excellent acceptance from Users and will serve as reference as evidence that the Honda Care application has been completed and is acceptable to Users.
Keywords: embedded system, prototyping, user acceptance
1. PENDAHULUAN
Dalam penggunaan sepeda motor, perawatan rutin merupakan hal yang harus diketahui dan dilakukan oleh pemilik sepeda motor. Namun berdasarkan kuesioner yang telah
sebanyak 82.9%, perawatan sparepart sebanyak 53.7% dan kebersihan sepeda motor sebanyak 26.8%. Selain ketidaktahuan terkait perawatan sepeda motor, pemilik sepeda motor mengaku pernah mengalami beberapa hal terkait bengkel AHASS di Kota Malang, diantaranya adalah sebanyak 31% mengaku pernah mengantri ketika melakukan registrasi service, 54.8% bingung mau komplain ke siapa terkait pelayanan AHASS, 69% tidak mengetahui harga sparepart, 57,1% tidak mengetahui bengkel AHASS terdekat, dan 45.2% mengaku merasa malas datang ke bengkel AHASS ketika ingin service. Perawatan sepeda motor yang paling mudah dilakukan adalah penggantian oli mesin. Oli mesin memiliki peran yang sangat vital, yakni sebagai pelapis komponen yang bergesekan, sebagai pembilas kerak dan karbon didalam mesin, untuk meratakan panas mesin dan untuk menyerap panas mesin. Apabila tidak diganti secara berkala akan mengakibatkan menurunnya kinerja mesin, usia mesin menjadi berkurang dan rawan akan kerusakan mesin (Santana, et al., 2017).
Penelitian serupa diteliti oleh Renda Arya Santana, Diah Risqiwati dan Zamah Sari, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang berjudul rancang bangun sistem informasi servis oli sepeda motor dengan menggunakan odometer berbasis located based service. Didalam penelitian ini, dijelaskan pembuatan prototipe sistem berupa sensor pendeteksi putaran ban yang akan diubah sebagai satuan kilometer oleh mikrokontroller. Sensor reed switch berfungsi untuk menghitung putaran roda sepeda motor. Sensor ini berbentuk magnet yang diletakkan di cakram rem depan. Setiap satu putaran ban depan sepeda motor, sensor reed switch akan mengirimkan data ke arduino nano. Data yang diterima arduino nano akan diubah menjadi jarak tempuh dalam satuan kilometer. Setelah kilometer mencapai angka 2000 akan ada peringatan berupa buzzer yang mengeluarkan suara selama 5 detik ketika kendaraan dinyalakan. Adapun tombol reset untuk mengulangi kilometer ke angka 0 yang akan ditekan ketika pemilik sepeda motor telah melakukan servis oli. Dengan demikian, buzzer akan berubah statusnya menjadi tidak aktif. Sd card digunakan sebagai penyimpan data kilometer. Kemudian terdapat aplikasi berbasis mobile yang dapat mendaftarkan customer ke bengkel resmi Honda yang terintegrasi berdasarkan lokasi customer berada. Pendaftaran ini dilakukan dengan mengisi data diri berupa
nama lengkap, nomor polisi, alamat, tipe motor, nomor hp dan keluhan. Data diri yang telah tersimpan akan dikirimkan ke email bengkel yang telah dipilih. Namun, terdapat beberapa kekurangan pada penelitian ini. Salah satunya adalah tidak terintegrasinya antara sensor pendeteksi putaran ban dengan aplikasi mobile yang dibuat. Customer melakukan pendaftaran secara manual melalui aplikasi setelah mendengar buzzer bunyi.
Berdasarkan masalah diatas, pemilik sepeda motor membutuhkan suatu aplikasi perawatan sepeda motor yang dapat terhubung langsung dengan bengkel AHASS sebanyak 91.5% dengan platform Android karena sebanyak 67.8% pemilik sepeda motor memiliki handphone dengan platform Android. Kemudian, Penulis akan membuat prototype sistem berupa sensor pendeteksi level oli mesin dan aplikasi mobile berbasis Android terkait perawatan sepeda motor. Sensor ini bertujuan untuk membantu pemilik sepeda motor dalam mengetahui kapan harus mengganti oli mesin, sedangkan aplikasi mobile ini bertujuan untuk dapat komplain ke pihak bengkel secara online, melihat daftar bengkel AHASS, melakukan pendaftaran service via online, memanggil mekanik ke lokasi, memberikan informasi harga sparepart dari bengkel resmi Honda, melihat tips perawatan, melihat informasi tentang aplikasi dan Pengembang serta mengimplementasikan pengetahuan tentang teknologi yang didapat di perkuliahan ke dalam aplikasi. Aplikasi mobile ini akan dibuat dengan harapan semua masalah tentang perawatan sepeda motor dapat diselesaikan sedini mungkin dan tidak ada kendala terkait waktu servis, khususnya waktu penggantian oli mesin.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Prototyping Model
Prototyping akan menghasilkan prototype yang merupakan bentuk awal dari suatu sistem sebelum diimplementasikan. Padafprototyping model terdapat beberapa jenis, seperti evolutionaryfprototyping, rapid prototyping, extremef prototyping dan incremental prototyping. Padafpenelitian inifdigunakan evolutionaryfprototyping karena prototype sebelumnya akan digunakan untuk pembangunan prototype selanjutnya.
Pengembang dengan Pengguna guna mendapatkan kebutuhan sistem yang diketahui Pengguna. Kemudian, dilakukan perencanaan iterasi pembuatan prototype dengan cepat dan pemodelan dalam bentuk rancangan cepat berupa rancangan antarmuka atau format tampilan. Perancangan cepat ini merupakan dasar untukfkonstruksifpembuatan prototype yang kemudian diberikan ke Pengguna untukfdilakukanfevaluasi dan mendapatkan umpan-balik guna memperbaiki analisis kebutuhan. Dikatakan iterasi apabila Pengembang melakukan perbaikan terhadap prototype tersebut (Pressman, 2010).
Gambar 1. Prototyping Model (Sumber:fPressman,f2010
)
2.2 Firebase Real-time Database
Firebase adalah database yang hostingnya berada di cloud dengan disimpan sebagai JSON. Sinkronisasi secara cepat kepada semua klien yang terhubung dan menerima update secara otomatis. Firebase memiliki beberapa kemampuan utama, diantaranya adalah real-time, offline, dapat diakses dari perangkat klien dan menskalakan di beberapa database. Pada kemampuan real-time, klien akan menerima update dengan sangat cepat dan langsung sinkronisasi jika ada perubahan data. Padafpenelitianfinifdigunakanfkemampuanfreal time karenaf dibutuhkan sinkronisasi cepat ketikaada perubahan data (Google, 2017).
2.3 Embedded System
Metodefpengembangan yang modern saat ini adalah CoDesign. Metode ini bertujuanfmencari yangfpaling benarfdari kombinasi perangkat lunak dan perangkat keras untuk memenuhifspesifikasi fproduk yangfpaling efisien. Alur dari CoDesign adalah awalnya dari pengetahuan yang didapat Pengembang dilakukan spesifikasi berupa
perangkat lunak dan perangkat keras yang akan dipakai. Kemudian, melakukan taskf
concurrency management, high-levelf
transformations, design space exploration, hardware/softwaref partitioning, compilation and scheduling. Lalu perancangan hardware dan implementasi hardware. Untuk software langsung dilakukan implementasi. Akan dilakukandvalidasidsistem berupa evaluasi performance, energy consumption¸ safety (Marwedel, 2006).
Gambar 2. Alur CoDesign (Sumber:fMarwedelf2006)
2.3.1 Modul ESP8266
Modulf wireless ESP8266 merupakan modulflow-cost Wi-Fi denganfdukunganfpenuh untuk penggunaanfTCP/IP. Modul ini di produksi oleh Espressif Chinese manufacturer. Pada tahun 2014, AI-Thinker manufaktur pihak ketiga dari modul inimengeluarkan modul ESP-01, modul inimenggunakan AT-Command untukkonfigurasinya. Harga yang murah,penggunaan daya yang rendah dan dimensimodul yang kecil menarik banyak developeruntuk ikut mengembangkan modul ini lebihjauh. Pada Oktober 2014, Espressifmengeluarkan software development kit(SDK) yang memungkinkan lebih banyakdeveloper untuk mengembangkan modul ini (Yuliansyah, 2016).
2.3.2 Sensor Pelampung Air Vertikal
kerja saklar ini adalah menggunakan reed switches (saklar lidi) didalam batang dan magnet didalam pelampung yang berada disekeliling batang. Saat air mengangkat pelampung maka magnet akan menonaktifkan reed switch (Kusumastuti & Suryono, 2015).
3. METODOLOGI
Terdapat beberapa tahapan dalam pengembangan aplikasi Honda Care. Berikut alur pengerjaannya adalah sebagai berikut: 1. Tahap pertama, yaitu studi literatur. Studi
literatur yang digunakan pada aplikasi ini merupakan informasi dari buku penunjang, jurnal, skripsi, artikel ilmiah maupun informasi yang ada di web resmi Honda. 2. Tahap kedua, yaitu pengumpulan data.
Pengumpulan data berupa wawancara terstruktur, pembuatan kuesioner dan pengumpulan data dari AHASS di kota Malang.
3. Tahap ketiga, yaitu analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan berupa gambaran umum aplikasi, analisis data, identifikasi aktor, pembuatan kebutuhan fungsional dan non-fungsional sistem, pembuatan use case diagram, serta use case scenario. Dalam pengerjaannya dilakukan 2 kali iterasi. 4. Tahap keempat, yaitu perancangan sistem.
Perancangan sistem berupa perancangan arsitektur, pembuatan sequence diagram, class diagram, perancangan komponen, perancangan data, perancangan antarmuka, perancangan screenflow dan perancangan embedded system. Dalam pengerjaannya dilakukan 2 kali iterasi.
5. Tahap kelima, yaitu prototype. Dalam pembuatan prototype akan dilakukan beberapa proses, yaitu menentukan kebutuhan, membuat desain, membuat prototype, evaluasi pengguna dan perbaikan. Apabila Pengguna sudah puas di tahap evaluasi, pengguna, maka dapat dikatakan prototyping ini sudah layak digunakan untuk ke tahap implementasi. Jika belum, maka akan dilakukan perbaikan dan kembali ke tahap membuat desain. Dalam pengerjaannya dilakukan 2 kali iterasi. 6. Tahap keenam, yaitu evaluasi pengguna.
Apabila kebutuhan yang telah dibuat sudah sesuai dengan Pengguna, maka akan dilanjutkan ke tahap implementasi. Jika belum, akan kembali ke tahap analisis kebutuhan. Dalam pengerjaannya dilakukan
2 kali iterasi.
7. Tahap ketujuh, yaitu implementasi. Implementasi sistem berupa spesifikasi sistem, implementasi basis data, implementasi kode program dan implementasi antarmuka.
8. Tahap kedelapan, yaitu pengujian dan analisis. Tahap ini berupa pengujian prototype, unit, validasi, user acceptance dan analisis hasil pengujiannya.
9. Tahap terakhir, yaitu pengambilan kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang dibuat berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat di BAB 1. Saran yang dibuat berdasarkan kekurangan aplikasi Honda Care agar lebih baik lagi kedepannya.
Gambar 3. Diagram Alur Metodologi Penelitian
4. REKAYASA KEBUTUHAN
4.1 Gambaran Umum Aplikasi
Honda Care merupakan aplikasi perawatan sepeda motor yang dikembangkan dengan tujuan agar pemilik sepeda motor mengetahui waktu penggantian oli sepeda motor dan membantu dalam perawatan sepeda motor Honda. Pada perangkat lunak, Pemilik Sepeda Motor dapat mengetahui waktu penggantian oli. Pemilik Sepeda Motor akan menerima notifikasi berupa peringatan ganti oli pada perangkat Android. Ketika notifikasi tersebut diketuk, sistem akan
CekKondisiOliActivity dari aplikasi Honda
Care. Pada halaman ini akan ditampilkan
ImageView berupa kotak yang berisi status
kondisi oli. Pemilik Sepeda Motor diberikan pilihan untuk memanggil mekanik ke lokasi Pemilik Sepeda Motor atau melihat daftar bengkel AHASS. Disamping itu, Pemilik Sepeda Motor juga dapat mengirimkan pesan ke email Customer Service. Pemilik Sepeda Motor diberikan pilihan layanan customer service berupa saran, terimakasih, keluhan layanan dan keluhan produk untuk dipilih salah satu. Ketika Pemilik Sepeda Motor sudah memilih salah satu layanan customer service, sistem akan mengalihkan ke aplikasi email atau gmail. Selain layanan melihat kondisi oli dan customer service, Pemilik Sepeda Motor juga dapat melihat informasi terkait harga sparepart, melihat tips perawatan sepeda motor Honda dan melihat informasi tentang aplikasi dan Pengembang. Pada perangkat keras, terdapat sensor pendeteksi level oli yang terhubung dengan mikrokontroller. Sensor pendeteksi berupa sensor pelampung air vertikal. Jika pelampung dari sensor pelampung air vertikal berada dibawah/turun, itu artinya sensor pelampung air vertikal berada pada posisi ON dan mengirimkan signal analog yang akan diterima pin A0 sebagai input pada modul Esp8266. Untuk output, Modul Esp8266 akan mengirimkan signal digital pada pin D0 dengan bantuan pin 3V. Pin D0 terhubung dengan kawat panjang mini LED sebagai arus positif, sedangkan kawat pendeknya yang sebagai arus negatif terhubung pada pangkal resistor. Ujung resistor terhubung dengan pin Ground sebagai ujung aliran listriknya. Hasil akhirnya adalah mini LED menyala ketika posisi pelampung berada di bawah dan mengubah status pada firebase real-time database dari belum waktunya ganti oli menjadi sudah waktunya ganti oli.
4.2 Identifikasi Aktor
Terdapat identifikasi aktor Pemilik Sepeda Motor dengan peran sebagai pemilik sepeda motor Honda yang dapat melihat kondisi oli, memanggil mekanik ke lokasi, melihat daftar bengkel, melakukan pendaftaran service, mengirim saran, terimakasih, melihat harga sparepart dan melihat tips perawatan sepeda motor dan aktor Sensor Pelampung Air Vertikal yang berperan sebagai pengubah status kondisi oli sepeda motor.
4.3 Kebutuhan Fungsional
Terdapat 12 kebutuhan fungsional sistem dari aktor Pemilik Sepeda Motor, yaitu melihat kondisi oli, melihat customer service, melihat harga sparepart, melihat tips perawatan, melihat about, memanggil mekanik, melihat daftar bengkel, mengirim saran, mengirim terimakasih, mengirim keluhan layanan, mengirim keluhan produk, melakukan pendaftaran service dan 1 kebutuhan fungsional dari aktor Sensor Pelampung Air Vertikal, yaitu mengganti status kondisi oli.
4.4 Kebutuhan Non-Fungsional
Terdapat 2 kebutuhan non-fungsional sistem pada aplikasi Honda Care, yaitu User Acceptance untuk mengetahui penerimaan sistem dari Pemilik Sepeda Motor dan efektivitas untuk mengetahui efek dari pembuatan sistem apakah kemampuannya sudah sesuai dengan keinginan Pengguna atau belum.
4.5 Analisis Data
Akan digunakan analisis data pada penelitian. Ini dengan tujuan menghasilkan struktur data penyimpanan untuk diimplementasikan pada aplikasi Honda Care. Data yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Pemilik Sepeda Motor memiliki atribut id dan type.
4.6 Use Case Diagram
Gambar4. Use Case Diagram
kondisi oli.
5. PERANCANGAN
5.1 Perancangan Arsitektur
Pada arsitektur ini terdapat 6 proses data agar sampai ke Pengguna, yaitu sensor pelampung air vertikal mengirim signal ke modul Esp8266 ketika posisi pelampung dibawah. Modul Esp8266 meminta data ke firebase berupa status kondisi oli dan mengirimkan ke aplikasi mobile. Aplikasi mobile menampilkan antarmuka ke Pengguna dengan data dari firebase. Sebaliknya, Pengguna juga dapat meminta data dari aplikasi ke firebase dan ditampilkan kembali di aplikasi mobile.
Gambar 5. Perancangan Arsitektur
5.2 Perancangan Embedded System
Terdapat rangkaian embedded system antara saklar pelampung air vertikal, mini LED, breadboard, resistor, kabel jumper dan modul Esp8266. Cara kerja dari rangkaian ini adalah jika pelampung dari sensor pelampung air vertikal berada dibawah/turun, itu artinya sensor pelampung air vertikal berada pada posisi ON dan mengirimkan signal analog yang akan diterima pin A0 sebagai input pada modul Esp8266. Untuk output, Modul Esp8266 akan mengirimkan signal digital pada pin D0 dengan bantuan pin 3V. Pin D0 terhubung dengan kawat panjang mini LED sebagai arus positif, sedangkan kawat pendeknya yang sebagai arus negatif terhubung pada pangkal resistor. Ujung resistor terhubung dengan pin Ground sebagai ujung aliran listriknya. Hasil akhirnya adalah mini LED menyala ketika posisi pelampung berada di bawah.
Gambar 6. Perancangan Embedded System
5.3 Perancangan Antarmuka
Terdapat 7 objek dalam perancangan antarmuka fitur melihat kondisi oli yang akan dijelaskan pada Tabel 5. Pada nomer 1 terdapat Judul Halaman bertipe data ImageView, nomer
2 dengan Tombol Kembali bertipe data Button,
nomer 3 dengan Kotak Status Kondisi Oli bertipe data TextView, nomer 4 dengan Tombol
Memanggil Mekanik bertipe data Button,
nomer 5 dengan Tombol Bengkel AHASS bertipe data Button, nomer 6 dengan Logo
Honda blur bertipe data ImageView, dan nomer
7 dengan Tulisan Copyright © 2018 bertipe data
TextView.
Gambar 7. Perancangan Antarmuka Melihat Kondisi Oli
6. IMPLEMENTASI
6.1 Implementasi Kode Program
Implementasi dilakukan terhadap aplikasi mobile maupun embedded system. Pada aplikasi mobile akan dilakukan implementasi terhadap perancangan sebelumnya, yaitu melihat kondisi oli dengan bahasa pemrograman Java. Terdapat kode program dari metode onResume() dan kirimKeluhan().
6.2 Implementasi Antarmuka
Tampilan antarmuka dari implementasi kode program metode onResume() adalah
sebagai berikut:
Gambar 8. Implementasi Antarmuka Fitur Melihat Kondisi Oli
Pemilik Sepeda Motor dapat melihat status kondisi oli pada halaman Kondisi Oli, memanggil mekanik, melihat daftar bengkel AHASS atau kembali ke halaman Menu Utama.
7. PENGUJIAN
7.1 Pengujian Prototype
Gambar 9. Hasil Pengujian Prototype
Hasil dari kuesioner pengujian prototype menunjukkan bahwa semua indikator sudah diatas 50% dengan arti prototype aplikasi Honda Care dapat diterima oleh Pengguna dan dapat digunakan untuk tahap implementasi.
7.2 Pengujian Unit
Telah dilakukan semua pengujian unit diantaranya adalah metode onResume(), kirimKeluhan dan loop(). Dihasilkan beberapa
jalur dasar yang merupakan semua kemungkinan yang dapat terjadi itu telah diuji dan menghasilkan status valid pada setiap uji nya sehingga pengujian unit sudah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan pada analisis kebutuhan. Salah satu metode yang diujikan adalah metode onResume() dengan. Terdapat
kode program dan basis path testing seperti pada gambar.
1. Kode Program
Tabel 1. Metode onResume() No. CekKondisiOliActivity
protected void onResume() { super.onResume();
database =
FirebaseDatabase.getInstance();
myRef =
database.getReference(); new AsyncTask<String, String, String>(){ dataSnapshot, String s) { String
kondisiMotor.setText("Status Ganti Oli : \n"+data + "\n\n\n\nSilahkan Memilih Menu Dibawah");
showNotif("Status Ganti Oli", data);
}
@Override public void
onChildChanged(DataSnapshot dataSnapshot, String s) { String
kondisiMotor.setText("Status Ganti Oli : \n"+data+ "\n\n\n\nSilahkan Memilih Menu Dibawah");
38
Terdapat flow graph, cyclomatic complexity dan independent path yang akan dijelaskan dibawah ini.
a. Flow Graph
Gambar 10. flow graph onResume()
b. Cyclomatic Complexity pada pengujian validasi. Hal ini bertujuan untuk memastikan aplikasi ini apakah sudah sesuai dengan analisis kebutuhan atau belum. Semua fitur telah diujikan dengan mencoba aplikasi sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Hasil dari semua pengujian validasi adalah valid sesuai dengan analisis kebutuhan dan hasil yang diharapkan.
7.4 Pengujian User Acceptance
Telah dibagikan kuesioner kepada 5 responden sebagai Pemilik Sepeda Motor yang didapatkan dari google form untuk menanggapi kuesioner dari aspek rekayasa perangkat lunak,
fungsionalitas dan komunikasi visual.
Grafik 1. Hasil Pengujian User Acceptance
Hasil pengujiannya adalah 86.3% untuk aspek rekayasa perangkat lunak, 89.7% untuk aspek fungsionalitas dan 88.6% untuk aspek komunikasi visual. Hasil tersebut menunjukkan penerimaan yang sangat baik dari Pengguna dan akan dijadikan acuan sebagai bukti bahwa aplikasi Honda Care telah selesai dibuat dan dapat diterima oleh Pengguna.
7.5 Pengujian Efektivitas
Tabel 2. Hasil Pengujian Efektivitas Elemen Observasi
Efektivitas Skor
Kondisi Oli 495
Customer Service 500 Info Harga Sparepart 660 Tips Perawatan 500
About 470
Jumlah 2625
Efektivitas (%) 97.2
Hasil dari pengujian efektivitas sebanyak 5 fungsi terhadap 5 Pemilik Sepeda Motor adalah sebanyak 97.2%. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan aplikasi Honda Care sudah sangat efektif terhadap kemudahan dalam pemakaiannya.
8. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
1. Terdapat aktor Pemilik Sepeda Motor dan Sensor Pelampung Air Vertikal. Terdapat 13 kebutuhan fungsional dan 1 kebutuhan non-fungsional. Kebutuhan fungsional tersebut direpresentasikan ke dalam use case diagram dan use case scenario. Semua kebutuhan tersebut dapat digunakan dalam pengembangan aplikasi perawatan sepeda motor menggunakan metode prototyping. 2. Hasil perancangan dapat dilihat pada BAB
5. Perancangan yang dibuat adalah perancangan arsitektur, sequence diagram, class diagram, perancangan komponen,
perancangan data, perancangan antarmuka, perancangan screenflow dan perancangan embedded system. Hasil perancangan tersebut dilakukan implementasi pada BAB 5 dengan hasil spesifikasi sistem, implementasi basis data, implementasi kode program dan implementasi antarmuka. Kemudian hasil implementasi tersebut dilakukan 4 pengujian, yaitu pengujian prototyping, pengujian unit, pengujian validasi dan pengujian user acceptance pada BAB 6.
3.
Aplikasi Honda Care mudah digunakan dan dapat diterima oleh Pemilik Sepeda Motor. Hal tersebut diketahui dengan melakukan pengujian user acceptance. Hasil pengujiannya adalah 86.3% untuk aspek rekayasa perangkat lunak, 89.7% untuk aspek fungsionalitas dan 88.6% untuk aspek komunikasi visual. Hasil tersebut menunjukkan penerimaan yang sangat baik dari Pengguna dan akan dijadikan acuan sebagai bukti bahwa aplikasi Honda Care telah selesai dibuat dan dapat diterima oleh Pengguna.b. Saran
Adapun saran yang diberikan kepada Penulis selanjutnya yang ingin mengembangkan aplikasi Honda Care agar lebih baik lagi adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi Honda Care dapat menyediakan layanan google maps untuk melihat daftar bengkel terdekat dari posisi Pemilik Sepeda Motor.
2. Aplikasi Honda Care dapat menyediakan layanan pembelian sparepart dengan metode pembayaran transfer bank atau melalui kasir indomaret dan alfamart.
3.
Cost yang dibutuhkan Pengguna dalampembangunan sistem tidak lebih dari Rp200.000.
9. DAFTAR PUSTAKA
Google, 2017. Firebase Realtime Database. [Online] Available at: firebase.google. com/docs/database/?hl=id [Diakses pada tanggal 16 April 2018].
Kusumastuti, S. & Suryono, 2015. RANCANG BANGUN PERAGA PRAKTIKUM. ORBITH, XI(1), pp. 9-13.
Marwedel, Peter. 2006. Embedded System Design. Netherlands: Springer.
Pressman, R. S., 2010. Software Engineering : A
Practitioner’s Approach. 7th ed. New
York : McGraw-Hill Higher Education. Santana, R. A., Risqiwati, D. & Sari, Z., 2017.
Rancang Bangun Sistem Informasi Servis Oli Sepeda Motor Dengan Menggunakan Odometer Berbasis Located Based Service. KINETIK, II(1), pp. 17-26. Yuliansyah, H., 2016. Uji Kinerja Pengiriman