MK Sosiologi Umum (KPM 130) Rabu/21 Oktober 2015
Muhammad Wiranegara Girinata /G64150058 Ruang : TL 2.02
Praktikum ke – 5 Judul Bacaan 1
OMPU MONANG NAPITUPULU INGIN SEDERHANAKAN BUDAYA BATAK
Oleh : Arbain Rambey Judul Bacaan 2
KEHIDUPAN SUKU DAYAK KENYAH DAN MONANG DEWASA INI
Inventarisasi Sebuah Proses Pemiskinan Oleh : Franky Raden
Nama Asisten Mega Novita/I34120142
Ikhtisar Bacaan 1
Seminggu terakhir ini, Surat Kabar yang berada di Meda di bombadir dengan tulisan yang berisi ajakan kepada masyarakat Batak Toba untuk mengusir perusahaan yang merusak lingkungan Bona Pasogit. Hal ini dilakukan oleh Organisasi Parbato yang diketuai oleh Ompu Monang Napitulu. Menurutnya, penyelesaian suatu masalah tidak bisa selalu menggunkan cara yang general, ada beberapa masala yang hanya bisa diselesaikan dengan pendekatan etnis yang dikarenakan Indonesia yang multi etnis.
contohnya kekerabatan yang dekat dan tanggung jawab akan pendidikan yang tinggi. Akan tetapi Ompu Monang juga geram dengan budaya Batak Toba yang sangat menghamburkan uang serta waktu. Keaslian budaya Batak Toba telah luntur menjadi ajang gengsi antar keluarga. Ompu Monang berkata perbuatan nyata adalah nasehat terbaik, sehingga diperlukannya perubahan dari diri pribadi sendiri agar budaya Pendahulu kembali hidup dengan baik.
Ikhtisar Bacaan 2
Suku Dayak Kenyah dan Modang tinggal di tepi sungai Kelinjau memiliki fenomena yang menyedihkan akibat mulai masuknya dunia modern yang belum siap dihadapi ileh masyarakat setempat. Dulunya kedua suku ini memiliki tradisi diberbagai bidang yang sangat kental dalam keseharian hidupnya.
mereka tidak hanya dalam segi material saja, tapi juga dalam
segi spiritual.
Tapi pada suku tertentu tidak semua mengalami hal demikian, contohnya yang terjadi pada suku Umak Tau yang tinggal di kampung tanjung manis, mereka memiliki prestasi yang luar biasa dan berbeda dengan yang lain. Masyarakat mereka ini merupakan masyarakat satu-satunya yang memiliki wadah sebagai ruang gerak sistem nilai tradisi. Sudah Nampak jelas bahwa masalah kemiskinan tidak dapat diselesaikan dengan bagaimana masyarakat agar dapat hidup layak, tapi yang paling pokok dengan cara bagaimana menghormati dan memberi hak hidup mereka di atas system nilai kultur tradisi sendiri. Masalah yang terjadi pada suku Dayak ini merupakan miniature kehidupan bangsa Indonesia.
Analisis Bacaan 1 :
Unsur Wujud
Idil Aktivitas Fisik
Bahasa Sarana informasi Kaidah
berbahasa
Membaca iklan di surat kabar,
Berbicara ceplas ceplos dan keras
Surat kabar Bahasa suku
Batak
Sistem
Teknologi Mempermudah pekerjaan manusia
Pembuatan ulos dengan
menggunakan mesin
Mesin pembuat kain ulos
Sistem
Ekonomi Penghamburan uang untuk meningkatka
Pemborosan uang untuk pembuatan
n gengsi makam juta rupiah Organisas
i Sosial Membentuk organisasi orang-orang penyelewengan adat yang boros guna membentuk adat baru yang lebih efisien.
b. Diversitas kebudayaan : kemajemukan beberapa sub-etnis orang Batak dalam satu stereotipe Batak Toba yang memiliki ciri khas berbicara ceplas-ceplos dan berwatak keras.
Analisis Bacaan 2 :
Unsur Wujud
Idil Aktivitas Fisik
Bahasa Penyampaian
komunikasi yang mampu menstimulir vitalitas suku Dayak
historis
Sistem
Teknologi Memudahkanpekerjaan Menggunakanalat-alat elektronik
Jam tangan, mesin jahit, tape-recorder Sistem
Ekonomi Memenuhikebutuhan Bertani, jual-beli hasil pertanian suku Dayak, barter hasil pertanian dengan barang keperluan
sehari-hari
Padi, kacang kedelai, prahu dagang,
warung-warung dagang
Organisas
i Sosial Mempersatukan sekumpulan Lembaga sosial desa
bergotong-a. Integrasi kebudayaan : Pembauran masyarakat suku Dayak dengan masyarakat kota yang menyebabkan tereduksinya kebudayaan suku Dayak karena mengadopsi kebiasaan masyarakat kota sehingga terbentuk masyarakat suku Dayak dengan sifat dan kebiasaan yang baru.