• Tidak ada hasil yang ditemukan

Visualisasi Tiga Dimensi dengan 3D Max

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Visualisasi Tiga Dimensi dengan 3D Max"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

VISUALISA

THREE DIMENS

PROGRAM STU

SEKOLAH TINGG

(STI

PROPOSAL SKRIPSI

LISASI TIGA DIMENSI GEDUNG GER

MAWAR SARON LILIBA

MENSIONS VISUALIZATION OF MAWAR

LILIBA CHURCH

Disusun oleh:

Nama : Yeremia Atto

NIM : 11210270

STUDI TEKNIK INFORMATIKA STR

GGI MANAJEMEN INFORMATIKA

(STIKOM) UYELINDO KUPANG

2015

GEREJA

MAWAR SARON

(2)
(3)

1

A. Latar Belakang

Teknologi multimedia berkembang dan terus berevolusi, hingga men-ciptakan

objek-objek dan teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu

lebih terencana, efisien dan menghemat waktu. Teknologi multimedia dapat

menyampaikan informasi secara audio,visual maupunaudiovisual.Salah satunya

seperti teknik visualisasi tiga dimensi. Visualisasi tiga dimensi merupakan

penampilan informasi yang bersifat komplek kedalam bentuk visual (Chapman,

2004). Penyampaian informasi dengan memanfaatkan teknik visualisasi tiga

dimensi ini sangat menarik, karena dapat menampilkan model tiga dimensi dari

sebuah objek sebelum dibangun secara nyata.

Penyampaian informasi mengenai fasilitas umum juga dapat divisualisasi-kan

seperti halnya tempat-tempat ibadah khususnya gedung gereja. Gedung gereja

merupakan salah satu fasilitas umum yang disediakan sebagai tempat

berkumpulnya umat kristiani untuk beribadah. Keberadaan gedung gereja sangat

dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya umat kristiani. Maka dibutuhkan model

gedung gereja yang dapat menampung semua jemaatnya. Terdapat salah satu

gedung gereja yang berlokasi di Jalan Fatu Tuan RT 03 RW 06 Kelurahan Liliba

yaitu Gereja GMIT (Gereja Masehi Injili di Timor) Mawar Saron yang menjadi

tempat beribadah bagi masyarakat kristiani disekitarnya. Seiring berjalannya

waktu, jumlah pengguna gedung gereja semakin bertambah yakni dari jumlah

jemaat awal pada tahun 2007 sekitar 35 kepala keluarga, pada pertengahan tahun

2012 jumlah jemaat bertambah menjadi 54 kepala keluarga dan sejak tahun 2014

hingga sekarang jumlah jemaat bertambah menjadi 106 kepala keluarga, sehingga

(4)

2

panitia pembangunan gedung Gereja Mawar Saron Liliba akan melakukan

pembangunan gedung gereja yang baru dengan sketsa yang telah dirancang.

Tetapi panitia pembangunan gedung gereja menginginkan agar model

pembangunan gedung gereja ini dapat lebih diperjelas, agar dapat dibangun sesuai

patokan yang telah dirancang dan juga mempermudah para petugas yang bertugas

untuk membangun gedung gereja tersebut.

Oleh karena itu, berdasarkan masalah tersebut, maka dengan menggunakan

software3D Studio Max yang menyediakantools editinguntuk merancang

objek-objek tiga dimensi, penulis akan membuat “Visualisasi Tiga Dimensi Gedung

Gereja Mawar Saron Liliba” yang nantinya akan dijadikan patokan dalam

pembangunan secara nyata.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka penulis menyimpulkan rumusan

masalah dalam penulisan ini adalah bagaimana memvisualisasikan gedung Gereja

Mawar Saron Liliba secara tiga dimensi dengan menggunakansoftware3D Studio

Maximum ?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah maka penulis membuat batasan-batasan

masalah diantaranya adalah:

1. Penelitian ini memuat penjelasan mengenai langkah-langkah visualisasi

pembangunan gedung gereja Mawar Saron Liliba secara tiga dimensi serta

proses perancangan objek-objek tiga dimensi yang berkaitan dengan gedung

(5)

5

2. File hasil implementasi dari penelitian ini berupa video dengan format file

*.Mp4 yang berisi gambaran mengenai model tiga dimensi gedung Gereja

Mawar Saron Liliba yang berdurasi sekitar 25 menit.

D. Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai visualisasi tiga dimensi pembangunan fasilitas umum,

khususnya gedung Gereja Mawar Saron yang berlokasi di jalan Fatutuan

Kelurahan Liliba, belum pernah dilakukan dan sesungguhnya tidak memuat hasil

karya peneliti lain.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah merancang model visualisasi tiga

dimensi gedung Gereja Mawar Saron Liliba. Sedangkan manfaat dari penelitian

ini adalah dapat memberikan informasi berupa gambaran kepada masyarakat

mengenai model rancangan bangunan gereja secara visualisasi tiga dimensi, dan

adapun manfaat lain yaitu dapat memberi gambaran yang jelas bagi orang-orang

yang diberikan tugas untuk membangun gedung gereja secara nyata.

F. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video atau multimedia secara

umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar dan teks atau

multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari

data, media ini dapat berupaaudio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan

gambar atau multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang

dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan

gambar video (Robin, Linda, 2001).

(6)

4

Dengan menempatkannya dalam konteks maka multimedia dapat

di-definisikan secara berbeda yaitu, multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk

membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan

animasi) dengan menggabungkan link dan tools yang memungkinkan pemakai

melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi.

Animasi visualisasi tiga dimensi termasuk didalam multimedia karena dapat

digunakan sebagai media informasi. Visualisasi tiga dimensi merupakan

penampilan informasi yang bersifat komplek kedalam bentuk visual (Chapman,

2004). Perancangan suatu objek dapat berjalan baik dengan menggunakan teknik

visualisasi tiga dimensi dalam hal ini mengenai “Visualisasi Tiga Dimensi

Gedung Gereja Mawar Saron Liliba”. Terdapat penelitian-penelitian terdahulu

yang telah banyak membahas mengenai visualisasi tiga dimensi terhadap sebuah

objek.

Pada tahun 2010, Megawati melakukan penelitian mengenai pembuatan peta

bangunan STIMIK AMIKOM Yogyakarta dengan software 3D Max. Salah satu

tujuan penelitian ini adalah untuk merancang bangunan kampus secara tiga

dimensi agar dapat mempermudah, menghemat waktu dan mempersingkat proses

pencarian lokasi-lokasi tertentu didalam bangunan kampus oleh para pegawai,

dosen, mahasiswa dan terlebih bagi para mahasiswa baru.

Pada tahun 2010, Sahroni melakukan penelitan mengenai visualisasi tiga

dimensi pada pembelajaran Bimasakti untuk kelas VII SMP (Studi kasus di MTs

Miftahussalam Tangerang), Segala hal dapat digunakan untuk meningkatkan

minat belajar dari para siswa, keinginan belajar seperti halnya gelombang laut

(7)

5

dengan tepat mengenai metode pembelajaran yang baik. Pada penelitian ini

penulis berusaha membuat model pembelajaran yang bersifat tiga dimensi agar

menjadi media edukasi yang dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam hal

bimasakti atau susunan tata surya.

Pada tahun 2011, Purnomo melakukan penelitian tentang Perancangan Film

Animasi 3D “Aku Seorang Railfans”, Purnomo yang merupakan mahasiswa pada

perguruan tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta

membuat video animasi tiga dimensi yang menggambarkan dua karakter yang

berbeda antara Joni dan Jono yang merupakan dua orang bersaudara yang bersifat

railfans. Railfans merupakan orang-orang yang mempunyai minat, hobi,

kepedulian dan kecintaan terhadap segala sesuatu yang barkaitan dengan dunia

perkeretaapian. Pada video ini juga diceritakan tentang kebiasaan dari sebagian

masyarakat kita yang masih belum tertib dan suka melanggar peraturan ketika

akan melewati perlintasan kereta api terutama dengan menerobos palang pintu

perlintasan.

Pada tahun 2011, Zulfidar melakukan penelitian mengenai “Penggunaan

Biped Pada Perancangan Film Animasi 3D “It’s Just A Toon dengan

menggunakan 3D Studio Max 2009. Penelitian ini mengambil konsep dari film

animasi tiga dimensi “Bernard Bear”. Dengan penelitian ini maka Zulfidar dapat

mendeteksi ataupun menarik kesimpulan mengenai penggunaan biped pada

animasi It’s Just A Toon seperti gerakan character pada film “It’s Just A Toon

gerakan kaku terdapat pada saat alien menembak dimana pergerakan kaki dari

alien tidak terjadi pergerakan sehingga tampak kaku dan pengerjaan film animasi

(8)

6

Pada tahun 2012, Suhada melakukan penelitian tentang implementasi 3D

Studio Max dan adobe director untuk pembuatan virtual reality rumah minimalis

modern “Studi kasus CV.Fokus Design Consultant”. Penelitian ini bertujuan

untuk merancang model bangunan perumahan yang minimalis beserta objek-objek

yang ada didalamnya agar dapat mempermudah dalam proses promosi. Dalam

penelitian ini Suhada menemukan sedikit masalah yaitu pemberian matrial pada

objek yang telah dibuat sangat mempengaruhi hasil rendering pada objek yang

ditampilkan, untuk file yang dijadikan shokwave *.w3D saat direndering

terkadang tidak akan memunculkan matrial yang telah diberikan sebelumnya, hal

itu disebabkan bentuk dasar obyek tersebut berupa kurva atau garis.

Pada tahun 2012, Hindriatmoko melakukan penelitian implementasi crowd

simulation untuk pembuatan film animasi tiga dimensi. Penelitian ini mengenai

pembuatan simulasi gerakkan dengan menampilkan banyak objek atau keramaian

secara tiga dimensi tentang burung naga. Penelitian ini ditujukan untuk

menghasilkan kualitas film animasi 3D yang baik dan efektif oleh karena itu

diperlukan persiapan yang matang, mulai dari menemukan ide, menentukan tema,

menentukan inti cerita yang nantinya dituangkan dalam garis besar cerita,

membuat sinopsis yang baik, merancang karakter yang baik, yang nantinya dapat

menjadi sebuah karya yang diminati oleh banyak orang.

Pada tahun 2013, Cahyo meneliti tentang pembuatan kolam air mancur dalam

sebuah taman. Pada penelitian pembuatan air mancur ke dalam model tiga

dimensi ini akan terasa lebih nyata karena adanya penggunaan efek yang tersedia

pada software 3Ds max untuk menggati partikel air yaitu super spray dengan

(9)

7 Tabel 1. Perbandingan Penelitian

No. Identitas penelitian Tujuan Metode Hasil

1 Cahyo, H. D., 2013,

Pembuatan animasi 3 dimensi air mancur dalam sebuah taman denganparticel super spray

Merancang model tiga dimensi kolam air mancur yang akan ditempatkan didalam kawasan suatu taman

Menggunakan Teknologi Multimedia visualisasi tiga dimensi

Perancangan visualisasi tiga dimensi ini menghasilkan model tiga dimensi kolam air mancur yang indah dan dapat menarik masyarakat yang sering mengunjungi taman

2 Megawati, 2010, Peta Bangunan STIMIK Amikom Yogyakarta dengan 3D Max

Merancang peta atau arsitektur bangunan Kampus STIMIK AMIKOM Yogyakarta

Menggunakan Teknologi Multimedia visualisasi tiga dimensi

Perancangan dalam model visalisasi tiga dimensi bangunan kampus sangat berguna dalam efisiensi waktu untuk mencari letak atau posisi ruangan dalam bangunan bertingkat

3 Sahroni, M., 2010, Visualisasi tiga dimensi pada pembelajaran Bimasakti untuk kelas VII SMP (Studi kasus di MTs Miftahussalam Tangerang) tata surya akan semakin terasa nyata dengan adanya penggunnaan model secaa tiga dimensi yang membuat minat anak-anak tingkat SMP semakin meningkat

4 Zulfidar, 2011, Penggunaan Biped Pada Perancangan Film Animasi 3D“It’s Just A Toon

Dengan mengguna-kan 3D Studio Max 2009

Merancang film animasi tiga dimensi dengan menggunakan material biped pada 3D Studio Max

Menggunakan Teknologi Multimedia visualisasi tiga dimensi

(10)

8 Tabel 1. Perbandingan Penelitian (lanjutan)

No. Identitas penelitian Tujuan Metode Hasil

5 Suhada, T., 2012, minimalis sangat berguna dalam hal mempromosikan sesuatu, dalam hal 6 Hindriatmoko, Y. I., 2012,

Implementasi crowd

simulation untuk pembuatan film animasi 3d pada

software3D Max

Merancang film animasi tiga dimensi dalam bentuk crowd simulation yang menampilkan object bergerak dalam jumlah besar

Menggunakan Teknologi Multimedia visualisasi tiga dimensi

Perancangan animasi tiga dimensi ini menghasilkan animasi bergerak tentang object burung naga yang berterbangan dan kapal layar di laut

7 Putra, Q. F., 2013,

Perancangan animasi kartun ini sangat bermanfaat dalam promosi ataupun pengenalan mengenai lokasi

pariwisata dalam hal ini menyangkut pariwisata di Kabupaten Banjarnegara

8 Purnomo, H., 2011,

Perancangan Film Animasi

3D “Aku Seorang Railfans”

Merancang film animasi 3D yang menceritakan tentang kehidupan disekitar perlintasan rel kereta api

Menggunakan Teknologi Multimedia visualisasi tiga dimensi

(11)

9

9

Berdasarkan perbandingan penelitian pada tabel 1 dapat disimpulkan bahwa,

masalah yang akan diteliti penulis adalah terkait dengan visualisasi tiga dimensi

dan lebih terarah lagi penulis akan melakukan penelitian mengenai visualisasi tiga

dimensi gedung Gereja Mawar Saron yang merupakan tempat beribadah bagi

umat kristiani yang berlokasi di Kelurahan Liliba. Software yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan 3D Studio Max. Dengan

menggunakan software ini maka penulis dimudahkan dalam pembentukkan

sebuah objek tiga dimensi karena dilengkapi dengan tools editing dan

model-model objek yang hampir menyerupai bentuk aslinya. Dengan begitu maka teknik

visualisasi dapat berjalan dengan baik.

A. Landasan Teori

1. Pengertian visualisasi tiga dimensi

Visualisasi dalam bentuk gambar baik yang bersifat abstrak ataupun nyata

telah dikenal sejak awal dari peradaban manusia. Pada saat ini visualisasi telah

berkembang dan banyak dipakai untuk keperluan ilmu pengetahuan, teknik

rekayasa suatu objek, visualisasi desain produk penjualan, pendidikan maupun

multimedia interaktif. Visualisasi merupakan salah satu cara untuk

me-representasikan data (Hansen, Johnson, 2005) sebuah data bisa di dapatkan dari

bermacam metode yang ada seperti simulasi. Selain data untuk membuat sebuah

visualisasi di butuhkan beberapa tools pendukung seperti perangkat lunak dan

perangkat keras. Perangkat lunak yang pasti di butuhkan dalam proses visualisasi

adalahvideo accelerator atau yang sering kita kenal dengan sebutan VGA (Video

Graphics Accelerator) yang berfungsi untuk menerjemahkan data ke dalamoutput

(12)

10

Berikut ini adalah perbandingan visualisasi dua dimensi dan tiga dimensi

berdasarkan pengertiannya. Ruang desain dua dimensi adalah ruang yang hanya

mengenal dua parameter dimensi, yaitu panjang dan lebar. Dalam ruang desain

dua dimensi, kita akan mengenal dua sumbu koordinat atau axis, yaitu sumbu x

yang secara default dalam posisi horizontal dan sumbu y yang secara default

dalam posisi vertikal, dua dimensi contohnya adalah berupa foto/gambar (image)

sedangkan ruang desain tiga dimensi kita akan mengenal tiga sumbu koordinat

yaitu sumbu x, sumbu y, dan sumbu z. Karena dalam tiga dimensi terdapat banyak

sisi atau bagian yang dapat dilihat secara nyata (Ramadhan, 2006).

2. Gedung gereja

Terdapat berbagai macam fasilitas umum, baik berupa fasilitas transportasi,

gedung, maupun daerah atau lingkungan kompleks tertentu yang disediakan

dengan tujuan untuk kebutuhan masyarakat umum. Gedung gereja merupakan

salah satunya. Gedung gereja merupakan tempat dimana orang-orang kristiani

melakukan kegiatan rohani disetiap hari minggu ataupun dihari-hari yang telah

ditentukan. Daya tampung gedung gereja juga harus selalu diperhatikan agar dapat

menampung seluruh jemaat yang menggunakan gedung gereja tersebut.

Gedung Gereja Mawar Saron resmi digunakan pada tanggal 16 nopember

2003 dan merupakan gedung gereja yang berlokasi di Kelurahan Liliba RT 03

RW 06 dengan jumlah jemaat saat ini 106 kepala keluarga yang terbagi dalam 5

rayon. Diatas tanah seluas 2500 m2 terdapat beberapa bangunan diantaranya

adalah gedung Gereja Mawar Saron dengan luas 168 m2, sebuah bangunan rumah

pelayan yang bertugas melayani di jemaat Mawar Saron, luas bangunannya 84 m2

(13)

11

jaga bagi penjaga gereja atau yang biasa disebut koster dengan luas ruangan 6.25

m2dan bangunan baru gedung gereja seluas 434 m2.

3. 3D Studio Max

3D Studio Max adalahsoftwarevisualisasi tiga dimensi yang biasa di-gunakan

didunia perfileman, grafik, interior, otomotif, produk. 3D Max adalah visualisasi

atau gambar tiga dimensi sekaligus menganimasikannya. Setiap hari secara tidak

langsung dan sengaja kita selalu melihat gambar yang dibuat disoftware3D Max,

baik ditelevisi, game, wallpaper windows, brosur atau media cetak dan web

(Djalle, 2006).

Adapun beberapa model animasi yang dapat dihasilkan dengan 3D Max

diantaranya seperti animasi cahaya dengan model omni atau model pencahayaan

secara menyebar, teknik pencahayaan ini mengambil konsep pencahayaan seperti

cahaya matahari, adapun model spot atau model pencahayaan yang mengarah

pada satu titik fokus sesuai target yang ditentukan. Adapun penambahan effect

animasi sistem partikel seperti particle spray untuk mensimulasikan efek hujan

atau cipratan air, particle snow untuk mensimulasikan efek salju, dan particle

pcloud untuk mensimulasikan efek awan. Beberapa manfaat dari software 3D

Max ini adalah dapat menganimasikan walkthrough arsitektur, animasi untuk

pembelajaran, untukgamesdan bisa juga digabungkan dengan website.

a. Teknik-teknik pembuatan objek dengan 3Ds Max

Objek mempresentasikan sebuah entitas baik secara fisik maupun konsep.

Definisi dari sebuah objek adalah sebuah konsep abstraksi atau sesuatu yang

diberi batasan jelas dan dimaksudkan untuk sebuah aplikasi. Sebuah objek adalah

(14)

12

satu dari kondisi yang memungkinkan dimana objek akan muncul dan dapat

secara normal berubah berdasarkan waktu.

Dalam kaitannya dengan animasi, objek merupakan benda mati yang

di-hidupkan dan memiliki berbagai bentuk dan karakter. Objek animasi yang dipakai

untuk pembentukan model tiga dimensi, yang terdapat pada aplikasi 3D max

terdiri dari dua yaitu:

1) Object geometry, merupakan objek tiga dimensi yang mempunyai panjang,

lebar, dan tinggi pada setiap sisinya.

2) Object shape, merupakan objek dua dimensi yang hanya memiliki panjang dan

lebar pada setiap sisinya.

Pada setiap proses perubahan objek memerlukan modifikasi untuk

penyempurnaan bentuknya proses ini disebut dengan modifier yang terletak pada

menu comman panel. Dalam software 3Ds Max terdapat banyak teknik tetapi

terdapat satu teknik penting untuk memodifikasi objek dengan tingkat kerumitan

yang menarik yaitu editeblepoly yang merupakan salah satu tools yang

memungkinkan animator untuk mempermudah dalam mendesain berbagai bentuk

karakter animasi tiga dimensi dan digunakan untuk memodifikasi objek agar dapat

lebih mudah mengaturnya maupun menggerakannya. Salah satu toolsyang paling

dirasakan penting adalah tools gizmo, toolsini penting karena tanpa tools ini kita

tidak dapat menggerakkan dengan baik objek yang ada, perubahan pada objek

akan semakin sulit, tools ini berfungsi untuk mengaktifkan tampilan perubahan

letak, ukuran dan sudut kemiringan dari suatu objek tiga dimensi yang akan

dibentuk pada layar kerja 3D max. Untuk mengaktifkannya cukup menekan

(15)

13

b. Proses animasi tiga dimensi

Tiga dimensi animasi memerlukan beberapa tahap dan proses yang relatif

lebih sederhana karena semua proses dapat langsung dikerjakan dalam satu

computer software.Secara garis besar proses tiga dimensi animasi terdiri dari tiga

tahap yaitumodellingatau tahap dimana kita melakukan pembuatan model-model

awal sesuai dengan sketsa objek yang telah ditentukan, animating adalah tahap

dimana kita menganimasikan atau memberikan efek gerak pada model objek yang

telah kita bentuk, texturing merupakan tahap penambahan tekstur pada model

objek tiga dimensi yang menyangkut pewarnaan dan tekstur permukaan objek,

tahap lighting yang merupakan tahap penambahan efek cahaya untuk menerangi

objek yang telah dibuat agar dapat terlihat saat tahap akhir dijalankan. Tahap akhir

merupakan tahaprenderingatau tahap akhir dimana kita dapat melihat hasil akhir

dari semua proses perubahan yang kita lakukan. Jika hasilnya belum sesuai, maka

dapat dilakukan kembali tahap-tahap sebelumnya.

B. Hipotesis

Dengan adanya visualisasi tiga dimensi terhadap gedung Gereja Mawar Saron

Liliba, maka pihak panitia pembangunan dapat memberikan informasi secara

visual kepada masyarakat khususnya umat kristiani yang akan menjadi pengguna

gedung gereja sebagai tempat beribadah dan dengan model tiga dimensi dari

bangunan gedung gereja tersebut para petugas yang akan membangun gedung

gereja, dapat menjadikannya sebagai patokan dalam pembangunan gedung gereja

(16)

14

C. Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Studi kepustakaan

Penulis melakukan studi kepustakaan dengan pencarian data dari buku,

browsing pada media internet dan mencari literatur yang berhubungan dengan

proses visualisasi tiga dimensi sebuah objek dengan menggunakan 3D Studio

Max. Sebagai bahan tambahan lainnya, penulis juga membaca tugas-tugas akhir

yang berkaitan dengan pembuatan visualisasi tiga dimensi.

2. Metode observasi

Observasi dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap suatu objek

yang diteliti yaitu mengenai visualisasi tiga dimensi gedung Gereja Mawar Saron

Liliba.

3. Metode kuesioner

Metode ini dilakukan dengan cara membagikan daftar pertanyaan tertulis yang

akan diberikan kepada para pengurus Gereja Mawar Saron. Setiap jawaban dari

responden dicatat dan diolah untuk menghasilkan sebuah informasi akhir.

Kuesioner juga digunakan sebagai alat bantu penilaian dari masyarakat Kelurahan

Liliba terhadap hasil visualisasi tiga dimensi gedung Gereja Mawar Saron.

4. Metode perancangan visualisasi tiga dimensi

Perancangan visualisasi tiga dimensi terdiri dari beberapa tahap yaitu:

a. Perancangan visualisasi

Dalam perancangan visualisasi ini, penulis menggunakan beberapa teknik

(17)

objek-15

objek tiga dimensi yang terdiri dari berbagai macam model objek yang terdapat

pada command panel maupun pada menu create, yang memuat berbagai macam

objek sepertigeometry, lights, shape, cameras, modify, motion.

b. Implementasi

Hasil dari penelitian ini nantinya akan digunakan sebagai media penyampaian

informasi kepada masyarakat jemaat gereja, mengenai gambaran secara visualisasi

tiga dimensi menyangkut model gedung Gereja Mawar Saron yang berlokasi di

Kelurahan Liliba.

c. Pengujian pengguna

Dalam hal pengujian pengguna, penulis melakukan pembagian kuesioner

kepada responden sebagai media penilaian terhadap penelitian yang dilakukan

oleh penulis. Disini penulis akan membagikan 8 kuesioner kepada 8 sampel

jemaat Gereja Mawar Saron Liliba. Penentuan jumlah sampel tersebut

menggunakan teknik simple random sampling. Simple random sampling atau

pengambilan sampel acak sederhana adalah pengambilan sampel sedemikian rupa

sehingga setiap unit dasar memiliki kesempatan yang sama untuk diambil sebagai

sampel. Perhitungannya adalah sebagai berikut:

n = no no = Zα/2S

1 + no -1 dimana δ

N

Keterangan:

N = Jumlah populasi

n = Ukuran sampel yang dicari no = Sampel asumsi

S = Simpangan baku populasi

δ = Bound of error yang bisa ditolelir/dikehendaki

Zα/2 = Konstanta (bilangan) yang diperoleh dari tabel normal baku

N = 106

Skor tertinggi = 8 x 5 = 40 Skor terendah = 8 x 1 = 8 Rentang = 40 – 8 = 32

(18)

16

δ = 5

S = 0,24 x R = 0,24 x 32 = 7,68

no = Zα/2S =

(1,96)(7,68) 2 = 9,063

δ 5

n = no = 9,063 = 8,422 = 8

1 + no -1

1+ 9,063 – 1

N 106

Dengan demikian ukuran sampel minimal yang diperlukan dalam pengujian

penelitian ini adalah 8 kepala keluarga.

d. Publikasi

Dalam tahap ini, visualisasi tiga dimensi gedung Gereja Mawar Saron Liliba

akan dipublikasikan dengan cara diunggah dalam bentuk video maupun gambar

pada media sosial seperti facebook maupun youtube dan cara publikasi yang

terutama yakni akan ditampilkan di layar informasi pada kantor Gereja Mawar

Saron agar dapat dilihat oleh seluruh jemaat Gereja Mawar Saron Liliba.

D. Jadwal Penelitian

Tabel 1. Jadwal Penelitian

No. Kegiatan 1/15 2/15 3/15 4/15

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pembuatan proposal

skripsi

2 Survey pendahuluan 3 Seminar proposal 4 Pengambilan surat

izin penelitian 5 Wawancara 6 Observasi 7 Konsultasi

(19)

17

DAFTAR PUSTAKA

Cahyo, H. D., 2013, Pembuatan Animasi 3 Dimensi Air Mancur dalam Sebuah Taman dengan Particel Super Spray, STIMIK AMIKOM Yogyakarta, Yogyakarta.

Chapman, N., 2004, Digital Multimedia, Andi Offset, Yogyakarta.

Djalle, Z. G., Purwantoro, E., Dasmana, D., 2007, 3D Animation Movie Using 3D Studio Max, Informatika Bandung, Bandung.

Hansen, N. H., 2010, Storyboard dalam Media Pembelajaran Interaktif, STIMIK AMIKOM Yogyakarta, Yogyakarta.

Hindriatmoko, Y. I., 2012, Implementasi Crowd Simulation untuk Pembuatan Film Animasi 3D pada Software 3Ds Max, STIMIK AMIKOM Yogyakarta, Yogyakarta.

Iwan, B., 2010, Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengembanganya, Andi

Offset,Yogyakarta.

Kartasasmita, G., 1996, Pembangunan untuk Rakyat Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan, Cidesindo, Jakarta.

Kurnianingsih, D. W., 2011, Perancangan Animasi 3 Dimensi Bunga Kering Berbasis Multimedia Pada CV. Bonsai Interior, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Megawati, 2010, Peta Bangunan STIMIK AMIKOM Yogyakarta dengan Animasi 3Ds Max, STIMIK AMIKOM Yogyakarta, Yogyakarta.

Priyantoro, A. N., 2011, Visualisasi Perumahan Menggunakan VRML Studi Kasus PT.Wirotomo Persada, Yogyakarta.

Purnomo, H., 2011, Perancangan Film Animasi 3D “Aku Seorang Railfans”,

STIMIK AMIKOM Yogyakarta, Yogyakarta.

Putra, Q. F., 2013, Perancangan Animasi Kartun Untuk Pariwisata Kabupaten Banjarnegara Berbasis Multimedia Sebagai Media Pengenalan Dan Informasi, STIMIK AMIKOM Yogyakarta, Yogyakarta.

Ramadhan, H., Robby, 2012,The Magic of 3D Studio Max, Informatika, Bandung

(20)

18

Somantri, A., Muhidin, S. A., 2006, Aplikasi STATISTIKA Dalam Penelitian, Pustaka Setia, Bandung.

Sahroni, M., 2010, Visualisasi Tiga Dimensi pada Pembelajaran Bimasakti untuk Kelas VII SMP, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Suhada, T., 2012, Implementasi 3D Studio Max dan Adobe Director untuk Pembuatan Virtual Reality Rumah Minimalis Modern “Studi Kasus

Cv.Fokus Design Consultant”, STIMIK AMIKOM Yogyakarta, Yogyakarta.

(21)
(22)
(23)

Gambar

Tabel 1. Perbandingan Penelitian
Tabel 1. Perbandingan Penelitian (lanjutan)
Tabel 1. Jadwal Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

PENGUASAAN BAHASA MELAYU SEBAGAI BAHASA KEDUA DALAM KALANGAN PElAlAR ETNIK CINA DI SEKOLAH MENENGAH PERSENDIRIAN CINA: SATU KAlIAN KES Kajian ini bertujuan untuk menerokai

Pada kelompok kelas yang diberi perlakuan menggunakan alat peraga tulang napier berbasis model pembelajaran problem based learning, siswa menggunakan alat peraga

 Laporan dibuat perkelompok dalam tempat prakerin yang sama max 5 Siswa. ( Lebih dari 5 siswa silahkan membuat kelompok

Faktor ekonomi Suami menyimpang Hobi suami jalan sama anak-anak SMA Suami pacaran dengan anak-anak SMA Hasil kerja suami tidak untuk anak istri Suami berfoya-foya Hasil kerja

PENGARUH EKSTENSIFIKASI WAJIB PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di STT Moriah Gading Serpong, Tangerang-Banten untuk mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas. Sebagai subyek dalam

Table 3: Effect of crude leaf extract of bandotan weeds ( A. conyzoides significantly inhibit the growth of red chilli plants, but exhibit no. significant influence on its

dalam belajar, sehingga anak tidak dapat belajar dengan baik. Orang tua yang. terlalu keras kepada anak dapat menyebabkan jauhnya hubungan