kinarya
Tanaman
Hidroponik
Makalah
Disusun Oleh:
Nama: Jessica Tryvena Nussy
Kelas: II SMP
Kata Pembuka
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha ESA yang Maha Pengasih dan Maha Panyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadiran-Nya, yang telah melimpahkan berkat dan anugrahnya-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah biologi mengenai tanaman
hidroponik ini.
Adapun makalah biologi tentang tanaman hidroponik ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada
pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua
itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya
maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka
selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami
dapat memperbaiki makalah biologi ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah biologi ini kita dapat mengambil
hikmat dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Tanjungpinang, 12 Maret 2015
Penyusun
Daftar Isi
Halaman Judul... i
Kata Pengantar... ii
Daftar Isi...iii
BAB I PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang...1
B Tujuan Penulisan...2
BAB II PEMBAHASAN...3
A. Penjelasan Hydroponik………4
B. Penelitian………5
C. Gambar ………6
BAB III PENUTUP... 13
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Latar belakang penyusunan makalah IPA(Biology) ini yaitu:
Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran, khususnya mata pelajaran IPA (Biology)
sebagai pengaplikasian siswa dalam melaksanakan tanggung jawab dan kewajibanya.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan makalah ini yaitu:
Untuk mempermudah kegiatan belajar mengajar siswa, yaitu agar makalah ini di jadikan
sebagai sumber panduan.
Bab II
Isi
2.1 Pengertian tanaman hidroponik
Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah
dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada
hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik
menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan
air yang terbatas.
Etimologi
Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkanair dan tanpa menggunakan tanah sebagai media
tanam atau soilless.
Metode dasar
Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk
penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman. Pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Sejarah
Pada mulanya, kegiatan membudidayakan tanaman yang daratan tanpa tanah ditulis pada buku Sylva Sylvarum oleh Francis Bacon dibuat pada tahun 1627, dicetak setahun setelah kematiannya.
Teknik budidaya pada air menjadi penelitian yang populer setelah itu. Pada tahun 0.1699, John
Woodward menerbitkan percobaan budidaya air denganspearmint. Ia menemukan bahwa tanaman dalam sumber-sumber air yang kurang murni tumbuh lebih baik dari tanaman dengan air murni.
Pada tahun 1842 telah disusun daftar sembilan elemen diyakini penting untuk pertumbuhan tanaman, dan penemuan dari ahli botani Jerman Julius von Sachs dan Wilhelm Knop, pada tahun-tahun 1859-1865, memicu pengembangan teknik budidaya tanpa tanah. Pertumbuhan tanaman darat tanpa tanah dengan larutan yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi mineral bagi tanaman. Dengan cepat menjadi standar penelitian dan teknik pembelajaran, dan masih banyak digunakan saat ini. Sekarang, Solution
culture dianggap sebagai jenis hidroponik tanpa media tanam inert, yang merupakan media tanam yang tidak menyediakan unsur hara.
Pada tahun 1929, William Frederick Gericke dari Universitas California di Berkeley mulai mempromosikan secara terbuka tentang Solution culture yang digunakan untuk menghasilkan tanaman pertanian. Pada mulanya dia menyebutnya dengan istilah aquaculture (atau di Indonesia disebut budidaya perairan), namun kemudian mengetahuiaquaculture telah diterapkan pada budidaya hewan air. Gericke menciptakan sensasi dengan menumbuhkan tomat yang menjalar setinggi duapuluh lima kaki, di halaman belakang rumahnya dengan larutan nutrien mineral selain tanah. Berdasarkan analogi dengan sebutan Yunani kuno pada budi daya perairan, γεωπονικά, ilmu budidaya bumi, Gericke menciptakan istilah hidroponik pada tahun 1937 (meskipun ia menegaskan bahwa istilah ini disarankan oleh WA Setchell, dari University of California) untuk budidaya tanaman pada air (dari Yunani Kuno ὕδωρ, air ; dan πόνος, tenaga).
Pada laporan Gericke, dia mengklaim bahwa hidroponik akan merevolusi pertanian tanaman dan memicu sejumlah besar permintaan informasi lebih lanjut. Pengajuan Gericke ditolak oleh pihak universitas tentang penggunaan greenhouse dikampusnya untuk eksperimen karena skeptisme orang-orang administrasi kampus. dan ketika pihak Universitas berusaha memaksa dia untuk membeberkan resep nutrisi pertama yang
Teknik hidroponik banyak dilakukan dalam skala kecil sebagai hobi di kalangan masyarakat Indonesia. Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan untuk skala usaha komersial harus diperhatikan, karena tidak semua hasil pertanian bernilai ekonomis. Jenis tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi untuk dibudidayakan di hidroponik yaitu:
Paprika
Tomat
Timun Jepang
Melon
Terong Jepang
Selada
Awal mula
Budidaya tanpa tanah
Pada awalnya Gericke mendefinisikan pertumbuhan tanaman hidroponik dengan larutan nutrien mineral. Hidroponik merupakan bagian dari budidaya tanpa tanah. Banyak budidaya tanpa tanah namun dengan larutan untuk hidroponik.
Peneliti NASA memeriksa bawang dan selada hidroponik disebelah kirinya dan lobak didepannya
Tanaman yang tidak ditumbuhkan dengan cara pada umumnya, akan dapat untuk tumbuh menggunakan sistem lingkungan yang dapat dikendalikan seperti hidroponik. Tampaknya NASA juga memanfaatkan
Center Space Life Science, Kennedy, percaya bahwa hidroponik akan berkontribusi membuat kemajuan dalam perjalanan luar angkasa. Dia menyebutnya sebagai sistem bioregenerative life support.
Macam-macam hidroponik
Static solution culture (kultur air statis)
Continuous-flow solution culture, contoh : NFT (Nutrient Film Technique),DFT (Deep Flow Technique) Aeroponics
Passive sub-irrigation
Ebb and flow atau flood and drain sub-irrigation Run to waste
Deep water culture Bubbleponics Bioponic
Static solution culture
Di Indonesia, Static solution culture lebih dikenal dengan istilah sistem sumbu (wick system) ataupun teknik apung. Merupakan jenis paling sederhana dari semua jenis hidroponik.
Penutup wadah air dilubangi dan diisi tanaman, disitu dapat diisi satu atau beberapa netpot tanaman untuk setiap wadah air. Dalam teknik sumbu sendiri setiap net pot diisi potongan kain yang menjulur kebawah yang berfungsi menyerap larutan ke akar tanaman melalui pipa kapiler pada kain, sedangkan dalam teknik apung dapat menggunakan lembaran gabus yang dilubangi dan disisi pot-pot kecil untuk tanaman.
Untuk wadah, Ukuran wadah air bisa berbeda tergantung ukuran tanaman. Dalam skala rumah tangga, hidroponik dapat dibuat dengan wadah tanaman atau toples dengan diberiblekutukan dengan
mesin aerator ataupun dengan pompa air yang biasa dipakai di aquarium.
Wadah bening dapat di bungkus dengan Aluminium foil, plastik, cat, atau material lain yang menolak cahaya (membuat cahaya tidak bisa masuk) agar tidak tumbuh lumut.
Larutan nutrien dapat diganti sesuai jadwal atau sesuai prosedur. Setiap kali larutan berkurang hingga di bawah tingkat tertentu, maka perlu menambahkan air atau larutan nutrisi segar sesuai dengan kebutuhan tanaman yang dinyatakan dengan satuan TDS (Total Solid Dissolved) atau PPM (Part per Million) yang diperlukan.
Untuk mencegah ketinggian larutan nutrien turun dibawah akar, dapat digunakan keran dengan katup pelampung bola (yang biasa dipakai di tandon) untuk menjaga ketinggian larutan secara otomatis. Dalam budidaya larutan rakit apung, tanaman ditempatkan dalam celah pada lembaran gabus / stereofoam yang mengapung di atas permukaan larutan nutrisi. Dengan teknik apung, ketinggian larutan tidak akan turun di bawah akar.
Aeroponik
Aeroponik merupakan sistem yang akarnya secara berkala dibasahi dengan butiran-butiran
larutan nutrien yang halus (seperti kabut). Metode ini tidak memerlukan media dan memerlukan tanaman yang tumbuh dengan akar yang menggantung di udara atau pertumbuhan ruang yang luas yang secara berkala, akar dibasahi dengan kabut halus cari larutan nutrisi. Aerasi secara sempurna merupakan kelebihan utama dari aeroponik.
Teknik aeroponik telah terbukti sukses secara komersial untuk perkecambahan biji, produksi benih kentang, produksi tomat, dan tanaman daun. Karena penemu Richard Stoner mengkomersilkan teknologi aeroponik pada tahun 1983, Aeroponik telah dilaksanakan sebagai alternatif untuk sistim pengairan hidroponik secara intensif di seluruh dunia. Kelebihan aeroponik yang lain yang berbeda dari hidroponik adalah bahwa setiap jenis tanaman dapat tumbuh (dalam sistem aeroponik yang benar), karena lingkungan mikro dari aeroponik benar-benar dapat dikontrol. Keunggulan aeroponik adalah bahwa tanaman aeroponik yang di jeda
pembasahannya akan dapat menerima 100% dari oksigen yang ada, dan karbon dioksida pada bagian akar, batang, serta daun, sehingga mempercepat pertumbuhan biomassa dan mengurangi waktu perakaran.
bahwa tanaman yang tumbuh dengan aeroponik, membutuhkan ¼ nutrisi yang digunakan dibandingkan dengan hidroponik lain. Bercocok tanam dengan Aeroponik menawarkan kemampuan petani untuk mengurangi penyebaran penyakit dan patogen. Aeroponik juga banyak digunakan dalam penelitian laboratorium fisiologi tanaman dan patologi tanaman. Teknik aeroponik mendapat perhatian khusus oleh NASA karena kabut lebih mudah untuk ditangani daripada menangani cairan di tempat tanpa gravitasi.
Kelebihan lain dari aeroponik ini, kentang dapat dipanen tanpa merusak jaringan akar pada tanaman sehingga sebuah tanaman dapat dipanen berkali-kali dan dapat memilih umbi kentang yang siap panen.
Media tanam
Media tanam inert adalah media tanam yang tidak menyediakan unsur hara. Pada umumnya media tanam inert berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman. Beberapa contoh di antaranya adalah:
Air akan terus bersirkulasi di dalam sistem dan bisa digunakan untuk keperluan lain, misal
disirkulasikan ke akuarium
Mudah dalam pengendalian nutrisi sehingga pemberian nutrisi bisa lebih efisien Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan
Memberikan hasil yang lebih banyak Steril dan bersih
Bebas dari tumbuhan pengganggu
Media tanam dapat dilakukan selama bertahun-tahun Bebas dari tumbuhan pengganggu/gulma
Tanaman tumbuh lebih cepat
Untuk keperluan hiasan, pot dan tanaman akan relatif lebih bersih. Sehingga untuk merancang interior ruangan dalam rumah akan bisa lebih leluasa dalam menempatkan pot-pot hidroponik. Bila tanaman yang digunakan adalah tanaman bunga, untuk bunga tertentu bisa diatur warna yang dikehendaki, tergantung tingkat keasaman dan basa larutan yang dipakai dalam pelarut nutrisinya.
2.2 Jenis-Jenis sistem hidroponik
Sistem Irigasi tetes
Metode ini memanfaatkan kerikil, arang sekam padi, pasir, dan bahan lain yang sudah
disterilkan sebagai media tanamnya.
Sistem hidroponik “Wick Sistem.”
Dalam metode ini, tanaman di tanam disebuah media yang pada bagian dasarnya diletakkan larutan hara makro dan mikro, sehingga akar tanaman menyentuh dan menyerap larutan yang bernutrisi.
Sistem hidroponik “Nutrient Film Technique.”
2.3 Dampak
Tanaman hidroponik cenderung bisa dilakukan di berbagai tempat, bahkan sesempit apapun tempat itu, yang penting tanaman mendapatkan sinar matahari yang cukup juga kebutuhan unsur haranya terpenuhi.
Keuntungan menanam tanaman dengan sistem hidroponik adalah :
Menjadi solusi bagi yang ingin bercocok tanam tapi minim lahan Pemakaian Pupuk lebih hemat
Pemakaian air lebih sedikit.
Tenaga kerja yang diperlukan lebih sedikit. Lingkungan kerja lebih Bersih
Dapat ditanam di lokasi yang tidak mungkin ditanami ,miskin hara , berbatuan , di dalam ruangan (dengan tambahan lampu
Produksi tanaman persatuan luas lebih banyak Harga jual Sayur hidroponik Organik lebih mahal
Tidak perlu mencangkok dan dapat menghilangkan stress.
2.4 Dampak
Gambar jenis-jenis
Hydroponik
Homeschooling Bina Mandiri | Bab I 12
BUBBLEPONICS AEROPONICS
EBB AND FLOW
RUN TO WASTE
CONTINUOUS FLOW SOLUTION