ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT,PROTEIN,DAN
LEMAK
XI TKA.2
KELOMPOK 1 :
1. M.AWWALUDDIN HAKIM
(02)
2. NUR QOMARUDDI RAFLI
(12)
Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Karbohidrat, Protein, Dan Lemak
atau reaksi warna, metode ini dipakai untuk senyawa anorganik (kation dan anion),atau juga untuk senyawa organik seperti sering digunakan untuk skrining ftokimia dalam penentuan metabolit sekunder tumbuhan. Metoda lain dalam tujuan ini adalah uji warna nyala , kedua metoda tersebut diawali dengan analisis organoleptis atau uji pendahuluan.Instrumen analisis yang dikenal saat ini sebagian besar dapat melakukan analisis kualitatif tergantung dari spesifkasi instrumen. Contohnya Spektrofotometer UV-Vis untuk senyawa organik yang memiliki gugus kromofor , AAS untuk logam-logam (walau jarang untuk kualitatif) , HPLC untuk senyawa-senyawa organik, Spektrofotometer IR untuk analisis gugus fungsi senyawa organik, dll.Analisis kuantitatif adalah pekerjaan yang bertujuan untuk mengetahui kadar suatu senyawa dalam sampel. Metoda klasik yang paling populer adalah titrasi (metoda volumetri) dan gravimetri. Instrumen analisis yang saat ini paling banyak digunakan adalah HPLC dan spektrofotometer UV-Vis untuk senyawa organik, sedangkan untuk logam – AAS masih menjadi pilihan utama , dan instrumen lain tergantung dari sifat senyawa yang akan ditentukan
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida
terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat. Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n
molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida). Contoh makanan yang terkandung unsur karbohidratnya , yaitu: roti, ubi, sagu,dll.
Roti adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan air, yang difermentasikan dengan ragi, tetapi ada juga yang tidak menggunakan ragi. Namun kemajuan teknologi manusia membuat roti diolah dengan berbagai bahan seperti garam, minyak, mentega, ataupun telur untuk menambahkan kadar protein di dalamnya sehingga didapat tekstur dan rasa tertentu. Roti termasuk makanan pokok di banyak negara Barat. Roti adalah bahan dasar pizza dan lapisan luar roti lapis. Roti biasanya dijual dalam bentuk sudah diiris, dan dalam kondisi "fresh" yang dikemas rapi dalam plastik.
Dalam beberapa budaya, roti dipandang sangat penting sehingga menjadi bagian ritual keagamaan. Ada banyak jenis roti:
lavash pretzel donat
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838. Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi. Contoh makanan yang terkandung unsur proteinnya , yaitu: pisang, susu, dll.
pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.
Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain. Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adiposa.
Pada jaringan adiposa, sel lemak mengeluarkan hormon leptin dan resistin yang berperan dalam sistem kekebalan, hormon sitokina yang berperan dalam komunikasi antar sel. Hormon sitokina yang dihasilkan oleh jaringan adiposa secara khusus disebut hormon adipokina, antara lain kemerin, interleukin-6, plasminogen activator inhibitor-1, retinol binding protein 4 (RBP4), tumor necrosis factor-alpha (TNFα), visfatin, dan hormon metabolik seperti adiponektin dan hormon adipokinetik (Akh).
Uji molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat. Uji Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch, seorang alhi botani dari Australia. Uji ini didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin furfural yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu di purmukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel. Sampel yang diuji dicampur dengan reagent Molisch, yaitu α-naphthol yang terlarut dalam etanol. Setelah pencampuran atau homogenisasi, H2SO4 pekat perlahan-lahan dituangkan melalui dinding tabung reaksi agar tidak sampai bercampur dengan larutan atau hanya membentuk lapisan.
H2SO4 pekat (dapat digantikan asam kuat lainnya) berfungsi untuk menghidrolisis ikatan pada sakarida untuk menghasilkan furfural. Furfural ini kemudian bereaksi dengan reagent Molisch, α-naphthol membentuk cincin yang berwarna ungu.
Benedict lahir di Cincinnati dan studi di University of Cincinnati. Setahun kemudian dia pergi ke Yale University untuk mendalami Physiology dan metabolisme di Department of Physiological Chemistry. Pada uji Benedict, pereaksi ini akan bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali aldehid dalam gugus aromatik, dan alpha hidroksi keton. Oleh karena itu, meskipun fruktosa bukanlah gula pereduksi, namun karena memiliki gugus alpha hidroksi keton, maka fruktosa akan berubah menjadi glukosa dan mannosa dalam suasana basa dan memberikan hasil positif dengan pereaksi benedict.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Roti adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan air, yang difermentasikan dengan ragi, tetapi ada juga yang tidak menggunakan ragi. Namun kemajuan teknologi manusia membuat roti diolah dengan berbagai bahan seperti garam, minyak, mentega, ataupun telur untuk menambahkan kadar protein di dalamnya sehingga didapat tekstur dan rasa tertentu. Roti termasuk makanan pokok di banyak negara Barat. Roti adalah bahan dasar pizza dan lapisan luar roti lapis. Roti biasanya dijual dalam bentuk sudah diiris, dan dalam kondisi "fresh" yang dikemas rapi dalam plastik.
Dalam beberapa budaya, roti dipandang sangat penting sehingga menjadi bagian ritual keagamaan. Ada banyak jenis roti:
biskuit
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.
Kuning telur adalah satu bagian dari telur yang merupakan makanan dari embrio. Kuning telur terapung di putih telur (atau
dibuahi, kuning telur dan cakram nutfah merupakan sel tunggal; salah satu dari sel tunggal yang dapat dilihat mata telanjang. Sebagai makanan, kuning telur adalah salah satu sumber vitamin dan mineral yang baik. Kuning telur juga merupakan sumber dari lemak dan kolesterol telur, dan juga satu-perlima kandungan protein telur. Bila tidak dicampur ketika dimasak, kuning telur yang dikelilingi putih telur akan menjadi telur mata sapi. Mencampurkan kedua bagian telur sebelum dimasak akan membuat telur menjadi telur dadar atau omelet dan berwarna kuning terang. Di Inggris telur goreng adalah makanan yang populer dan umumnya dimakan dengan kentang goreng.
Mentega adalah makanan produk susu, dibuat dengan mengaduk krim yang didapat dari susu. Biasanya digunakan sebagai olesan roti dan biskuit, sebagai perantara lemak di beberapa resep roti dan masakan, dan kadang-kadang bahan untuk menggoreng. Pengganti mentega ialah margarin, yang biasanya lebih murah, dan memiliki sedikit lemak dan kolesterol. Mentega adalah emulsi air-dalam-minyak, kebalikan dari krim. Mentega tetap padat saat didinginkan, tetapi meleleh secara konsisten pada suhu kamar / suhu ruangan.
H2SO4 pekat (dapat digantikan asam kuat lainnya) berfungsi untuk menghidrolisis ikatan pada sakarida untuk menghasilkan furfural. Furfural ini kemudian bereaksi dengan reagent Molisch, α-naphthol membentuk cincin yang berwarna ungu.
Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa dan maltosa. Nama Benedict merupakan nama seorang ahli kimia asal Amerika, Stanley Rossiter Benedict (17 Maret 1884-21 Desember 1936). Benedict lahir di Cincinnati dan studi di University of Cincinnati. Setahun kemudian dia pergi ke Yale University untuk mendalami Physiology dan metabolisme di Department of Physiological Chemistry. Pada uji Benedict, pereaksi ini akan bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali aldehid dalam gugus aromatik, dan alpha hidroksi keton. Oleh karena itu, meskipun fruktosa bukanlah gula pereduksi, namun karena memiliki gugus alpha hidroksi keton, maka fruktosa akan berubah menjadi glukosa dan mannosa dalam suasana basa dan memberikan hasil positif dengan pereaksi benedict.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Selasa,12 November 2013
Waktu : 10.00 WIB - SELESAI
Tempat : Laboratorium Kimia Analisis SMK PGRI 1 GRESIK
B. Alat dan Bahan
Alat
1. Tabung reaksi 11. Cawan petri
2. Pipet tetes 12. Pembakar spirtus
3. Rak tabung reaksi 13. Kaki tiga
4. Labu ukur 100ml 14. Kawat kasa
5. Labu ukur 50ml 15. Pisau
6. Kertas saring 16. Botol semprot
7. Corong 17. Gelas ukur 10ml
8. Mortal dan alu 18. Gelas kimia 250ml
9. Kaca arloji
Bahan
1. Roti 11. NaOH 15%
2. Pisang 12. HNO3 pekat
3. Kuning telur 13. Aquades
4. Mentega
5. Gajih
6. Reagen Benedict
7. Reagen Molisch
8. Reagen Biuret
9. Aseton
10. Alkohol
C. Prosedur Kerja
Persiapan Sampel
1. Iris kecil roti dan pisang
2. Timbang 10 gram menggunakan kaca arloji
3. Gerus sampai halus menggunakan mortal dan alu
4. Tambahkan sedikit aquades ke mortal dan aduk kembali hingga halus
5. Masukkan sampel ke dalam labu ukur 50 ml menggunakan corong
6. Tambahkan aquades sampai tanda tera dan kocok
8. Filtrat yang diperoleh diencerkan hingga 100 ml menggunakan aquades
9. Filtrat digunakan untuk uji karbohidrat dan protein
10. Ulangi prosedur 5-9 dengan menggunakan kuning telur.
Analisa Kualitatif Karbohidrat
a. Uji Molisch
1. Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 2 ml larutan sampel
2. Tambahkan 2 tetes reagen molisch ke dalam masing-masing tabung reaksi (3 tabung reaksi)
3. Kemudian aduk
4. Kemudian dengan hati-hati,tambahkan melalui dinding tabung reaksi 2 ml asam sulfat pekat
5. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi.
b. Uji Benedict
1. 2 ml reagen benedict diisi pada masing-masing tabung reaksi (sebanyak 3 tabung reaksi)
2. Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 2 ml larutan sampel dan kocok
3. Tempatkan semua tabung di penangas air yang telah mendidih selama 3 menit
4. Biarkan mendingin pada udara terbuka, lalu bandingkan
Analisa Kualitatif Protein
a. Uji Biuret
1. Masukkan 5 ml larutan sampel ke dalam tabung reaksi
2. Tambahkan 2 ml larutan NaOH 15%
3. Kocoklah campuran sampai homogen
4. Tambahkan 5 tetes reagen biuret ke dalam tabung reaksi
5. Amati dan catat perubahan yang terjadi
b. Uji Xantoprotein
1. Masukkan 5 ml larutan sampel ke dalam tabung reaksi
2. Tambahkan 3 tetes asam nitrat pekat secara hati-hati
3. Panaskan tabung reaksi yang berisi campuran dengan spirtus
4. Amati dan catat perubahan yang terjadi.
Analisa Kualitatif Lemak
a. Pengujian kelarutan lemak
1. Siapkan 4 tabung reaksi
2. Masukkan aquades sebanyak 1 ml ke dalam tabung reaksi 1
3. Mengulangi poin 2 untuk pelarut alkohol dan aseton
berturut-turut pada tabung 2-4 berikutnya
4. Memasukkan 2-3 tetes kuning telur pada masing-masing
tabung reaksi
5. Kocok selama 1 menit
6. Diamkan selama 5 menit dan mengamati kelarutan kuning
7. Ulangi prosedur 2-6 dengan sampel mentega dan gajih
sebanyak 0.1 gram
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan
1. Persiapan sampel
NO PERLAKUAN SEBELUM SESUDAH KETERANGAN
1 1.
1
Menimbang sampel roti
, pisang , kuning telus
Roti : 0
Diencerkan lagi R : 50ml
2. Analisa kualitatif karbohidrat
a. Uji Molisch
NO PERLAKUAN SEBELUM SESUDAH KETERANGAN
2 a.
1
2ml larutan sampel roti
dimasukkan ke dalam
tabung reaksi + 2 tetes
reagen molisch,
kemudian kocok.
Ditambah 2ml asam
sulfat pekat
Coklat muda Ungu Mengandung
karbohidrat
a.
2
2ml larutan sampel
pisang dimasukkan ke
dalam tabung reaksi +
2 tetes reagen molisch,
tabung reaksi + 2 tetes
b. Uji Benedict
NO PERLAKUAN SEBELUM SESUDAH KETERANGA
N 2 b.
1
2ml reagen benedict +
2ml larutan sampel
2ml reagen benedict +
2ml larutan sampel
2ml reagen benedict +
2ml larutan sampel
kuning telur. Kemudian
di panaskan selama 3
menit
Biru toska Biru toska Mengandung
3. Analisa kualitatif protein
a. Uji Biuret
NO PERLAKUAN SEBELUM SESUDAH KETERANGA
N 3 a.
1
Masukkan 5ml larutan
sampel roti ke dalam
tabung reaksi + 2ml
larutan NaOH 15%,
dalam tabung reaksi +
2ml larutan NaOH 15%,
sampel kuning telur ke
dalam tabung reaksi +
b. Uji Xantoprotein
NO PERLAKUAN SEBELUM SESUDAH KETERANGA
N
di panaskan selama 3
menit
tetap Keruh Mengandung
protein
4. Analisa kualitatif lemak
a. Kuning telur
NO PERLAKUAN SEBELUM SESUDAH KETERANGA
N 4 a.
1
Tabung reaksi 1 diisi
1ml aquades + 3 tetes
kuning telur
Jernih Keruh
kekuningan
a.
2
Tabung reaksi 2 diisi
1ml aseton + 3 tetes
kuning telur
Jernih Jernih Sedikit larut
a.
3
Tabung reaksi 3 diisi
1ml alkohol + 3 tetes
kuning telur
Jernih Jernih Sedikit larut
b. Gajih
NO PERLAKUAN SEBELUM SESUDAH KETERANGA
N 4 b.
1
Tabung reaksi 1 diisi
1ml aquades +
0,1125gr gajih
Jernih Jernih Tidak larut
b.
2
Tabung reaksi 2 diisi
1ml aseton + 0,1265gr
gajih
Jernih Jernih Tidak larut
b.
3
Tabung reaksi 3 diisi
1ml alkohol + 0,1029gr
gajih
Jernih Jernih Tidak larut
c. Mentega
NO PERLAKUAN SEBELUM SESUDAH KETERANGA
N 4 c.
1
Tabung reaksi 1 diisi
1ml aquades +
0,1775gr mentega
Jernih Jernih Tidak larut
2 1ml aseton + 0,1015gr
c.
3
Tabung reaksi 3 diisi
1ml alkohol + 0,1045gr
mentega
Jernih Keruh Larut
B. Pembahasan
1. Persiapan Sampel
Pertama memotong roti menjadi keci – kecil , kemudian
menimbang roti yang telah di potong tersebut di neraca analitik.
Dan roti tersebut seberat 10,0060gr. Setelah itu diletakkan di
mortar untuk di gerus , tambahkan sedikit aquades ke mortar dan
aduk kembali hingga halus dengan alu. Kemudian dimasukkan ke
dalam labu dasar rata 50 ml , namun disaring terlebih dahulu
dengan corong + kertas saring , setelah di encerkan dalam labu
dasar rata 50ml , larutan tersebut di saring lagi agar benar – benar
kita memperoleh fltrat. Setelah itu diencerkan lagi hingga 100ml
dengan labu dasar rata 100ml. dan larutan tersebut siap
digunakkan dalam uji karbohidrat , dan protein.
Selanjutnya memotong pisang menjadi keci – kecil , kemudian
menimbang pisang yang telah di potong tersebut di neraca analitik.
Dan pisang tersebut seberat 10,0010gr. Setelah itu diletakkan di
mortar untuk di gerus , tambahkan sedikit aquades ke mortar dan
aduk kembali hingga halus dengan alu. Kemudian dimasukkan ke
dalam labu dasar rata 50 ml , namun disaring terlebih dahulu
dasar rata 50ml , larutan tersebut di saring lagi agar benar – benar
kita memperoleh fltrat. Setelah itu diencerkan lagi hingga 100ml
dengan labu dasar rata 100ml. dan larutan tersebut siap
digunakkan dalam uji karbohidrat , dan protein.
Kemudian memecahkan telur untuk diambil kuning telurnya saja.
Selanjutnya menimbang kuning telur tersebut di neraca analitik
dengan menggunakkan cawan petri. Dan kuning telur tersebut
seberat 10,0025gr. Kemudian dimasukkan ke dalam labu dasar rata
50 ml , namun disaring terlebih dahulu dengan corong + kertas
saring , setelah di encerkan dalam labu dasar rata 50ml , larutan
tersebut di saring lagi agar benar – benar kita memperoleh fltrat.
Setelah itu diencerkan lagi hingga 100ml dengan labu dasar rata
100ml. dan larutan tersebut siap digunakkan dalam uji karbohidrat ,
dan protein.
2. Analisa Kualitatif Karbohidrat a. Uji Molisch
Pertama menyiapkan 3 tabung reaksi beserta 1 rak tabung reaksi , kemudian masing – masing tabung reaksi diisi 2ml larutan sampel. Tabung 1 diisi larutan sampel roti , tabung 2 diisi larutan sampel pisang , tabung 3 diisi larutan sampel kuning telur. Selanjutnya masing – masing tabung reaksi ditambahkan 2 tetes reagen molisch , kemudian goncangkan tabung reaksi tersebut secara perlahan. Dan hasilnya Tabung 1 larutan tersebut berwarna coklat muda , tabung 2 larutannya jernih , tabung 3 larutannya berwarna kuning.
menjadi warna ungu , tabung 3 larutannya berubah warna ungu dan memiliki endapan yang berwarna merah bata. Mencuci tabung reaksi agar bisa dibuat uji coba yang lainnya. Uji molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat. Uji Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch, seorang alhi botani dari Australia. Uji ini didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin furfural yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu di permukaan antara lapisan asam dan lapisan
kemudian masing – masing tabung reaksi diisi 2ml reagen benedict. Selanjutnya masing – masing tabung reaksi ditambahkan 2ml larutan sampel. Tabung 1 diisi larutan sampel roti , tabung 2 diisi larutan sampel pisang , tabung 3 diisi larutan sampel kuning telur. Dan hasilnya Tabung 1 larutan tersebut berwarna biru toska , tabung 2 larutannya biru toska , tabung 3 larutannya berwarna biru toska.
Kemudian ketiga tabung reaksi tersebut di masukkan ke dalam gelas kimia 250ml yang telas diisi air yang telah mendidih selama 3 menit. Amati dan catat perubahannya. Dan hasilnya tabung 1 larutannya berwarna hijau kecoklatan dan memiliki endapan warna orang , tabung 2 larutannya berwarna coklat dan memiliki endapan warna orange , tabung 3 larutannya tetap warna biru toska / tidak mengalami perubahan. Mencuci tabung reaksi agar bisa dibuat uji coba yang lainnya. Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa dan maltosa. Hasil positifnya adalah mengandung endapan merah bata.
kemudian masing – masing tabung reaksi diisi 5ml larutan sampel. Tabung 1 diisi larutan sampel roti , tabung 2 diisi larutan sampel pisang , tabung 3 diisi larutan sampel kuning telur. Selanjutnya masing – masing tabung reaksi ditambahkan 2ml larutan NaOH 15% , kemudian goncangkan tabung reaksi tersebut secara perlahan. Dan hasilnya Tabung 1 larutan tersebut jernih , tabung 2 larutannya jernih , tabung 3 larutannya kuning cerah.
Kemudian ambil 5 tetes reagen biuret. Amati dan catat perubahannya. Dan hasilnya diperoleh Tabung 1 larutannya tetap jernih , tabung 2 larutannya berubah menjadi warna kekuningan , tabung 3 larutannya berubah warna ungu. Mencuci tabung reaksi agar bisa dibuat uji coba yang lainnya. Uji Biuret adalah uji umum untuk protein(ikatan peptida), tetapi tidak dapat menunjukkan asam amino bebas. Zat yang akan diselidiki mula-mula ditetesi larutan NaOH. Jika terbentuk warna ungu berarti zat itu mengandung protein.
b.
Uji Xantoproteinkemudian masing – masing tabung reaksi diisi 5ml larutan sampel. Tabung 1 diisi larutan sampel roti , tabung 2 diisi larutan sampel pisang , tabung 3 diisi larutan sampel kuning telur. Selanjutnya masing – masing tabung reaksi ditambahkan 3 tetes asam nitrat pekat. Dan hasilnya Tabung 1 larutan tersebut jernih , tabung 2 larutannya jernih, tabung 3 larutannya tetap / jernih.
a. Kuning telur
kemudian masing – masing tabung reaksi diisi 1ml pelarut aquades , aseton , alkohol. Tabung 1 diisi pelarut aquades , tabung 2 diisi pelarut aseton , tabung 3 diisi pelarut alkohol. Kemudian masing – masing tabung ditambahkan 3 tetes kuning telur, selanjutnya goncangkan tabung tersebut selama 1 menit dan amati yang terjadi. Dan hasilnya tabung 1 larutannya keruh kekuningan (larut) , tabung 2 larutannya jernih (sedikit larut) , tabung 3 larutannya jernih (sedikit larut)
b. Gajih
c. Mentega
selanjutnya masing – masing tabung reaksi diisi 1ml pelarut aquades , aseton , alkohol. Tabung 1 diisi pelarut aquades , tabung 2 diisi pelarut aseton , tabung 3 diisi pelarut alkohol. Kemudian tabung 1 ditambahkan mentega seberat 0,1775gr , tabung 2 ditambahkan mentega seberat 0,1015gr, tabung 3 ditambahkan mentega seberat 0,1045gr. selanjutnya goncangkan tabung tersebut selama 1 menit dan amati yang terjadi. Dan hasilnya tabung 1 larutannya jernih (tidak larut gajihnya) , tabung 2 larutannya jernih (tidak larut gajihnya) , tabung 3 larutannya keruh (larut)
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini yaitu roti dan pisang
mengandung karbohirat karena setelah ditambahkan reagen molisch dan
benedict larutannya berwarna ungu. Dan terbentuk endapan (merah bata)
itu mengandung glukosa dan fruktosa, jika tidak ada endapan maka
mengandung sukrosa. Kuning telur mengandung protein karena setelah
ditambahkan reagen biuret dan asam nitrat pekat berwarna kekuningan
(keruh).
Pada uji lemak yang menggunakan kuning telur. Pelarut aquades yang
dapat mealrutkan kuning telur. Terus uji lemak yang menggunakan gajih.
lemak yang menggunakan mentega, hanya pelarut alkohol yang dapat
melarutkan mentega.
B.
Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan yaitu seharusnya modul
praktek sesuai dengan praktek yang akan dilaksanakan dan pada saat PRA
LAB guru pembimbing menanyakan dengan komplit kepada siswa – siswi
agar dapat melaksanakan praktek dengan baik dan lancer.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses pada tanggal 24 November 2013 http://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrat http://id.wikipedia.org/wiki/Protein http://id.wikipedia.org/wiki/Lemak http://id.wikipedia.org/wiki/Roti http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang
http://id.wikipedia.org/wiki/Kuning_telur http://id.wikipedia.org/wiki/Mentega
Diakses pada tanggal 6 November 2013
http://catatankimia.com/catatan/analisis-kualitatif-dan-kuantitatif.html
http://monruw.wordpress.com/2010/03/12/uji-molisch/
http://ntennurse.blogspot.com/2011/04/uji-benedict.html
http://monruw.wordpress.com/2010/05/31/uji-xantoprotein/
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Hasil dari pengujian analisis kualitatif karbohidrat, protein, dan lemak
Uji Benedict Uji Xantoprotein