• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM INFORMAS I MONITORING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM INFORMAS I MONITORING"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PERBENDAHARAAN DI

KEMENTERIAN KEUANGAN

Gerenli Tradikda

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Email : tradikda@gmail.com

Abstract

In e-Government there is support services office activities known as e-Office. E-Office Information System can Support easiness, effectiveness, and efficiency in terms of work environment of the office.

Electronic Office (e-Office) is a system related to adminitration, virtually centralize the components of an organization where data, information, and comunication is made through telecommunications media. The meaning of Electronic word in e-Office it self is all the work activities related to the administration of offices carried out/conducted electronically with the help of information and communication technology tools. With the Office Information System (e-Office) this will change the activities and work offices that have been done with the manual to be electronically.

With one of its functions that is changing the the activity of the work from manual to electronic, e-Office can not only be implemented in large-scale companies may even be small.

Keywords : e-Government, Information, System, Tresury, Ministry Of Finance 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam e-government dikenal sebuah layanan untuk mendukung kegiatan perkantoran khususnya administrasi dengan nama e-perkantoran (e-office). Bersamaan dengan pengembangan e-Corporate di Kementerian Keuangan dan dalam rangka menunjang kemudahan, keefektifan dan efisiensi pekerjaan dalam lingkungan perkantoran Kementerian Keuangan maka dibuatlah sebuah aplikasi Sistem Informasi Perkantoran (e-office). Serta, demi mendukung tercapainya visi Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI yakni menunjang tercapainya pengelola keuangan dan kekayaan negara bertaraf Internasional yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat, melaksanakan penyediaan layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI.

Electronic Office (e-office) adalah sistem Teknologi Informasi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan administrasi organisasi, terutama di bidang pemrosesan data, berbagi informasi dan aktivitas komunikasi. [1]

(2)

kepada siapa saja, dimana saja, dan tiap saat.

1.2. Maksud dan Tujuan 1.2.1. Maksud

Maksud dari melakukan perancangan ini di Kementerian Keuangan adalah untuk mempermudah pekerjaan di lingkungan di lingkungan Kementerian Keuangan agar bisa bekerja secara optimal.

1.2.2. Tujuan

ujuan dilaksanakannya kerja praktek ini adalah :

a. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem aplikasi perkantoran (e-office)

b. Mengetahui tingkat efektivitas dan efisiensi implementasi aplikasi e-Office pada kegiatan perkantoran.

1.3. BATASAN MASALAH

Batasan masalah perlu dilakukan untuk menghindari agar pembahasannya tidak meluas sehingga lebih terarah dan sesuai dengan yang diharapkan. Batasan masalahnya adalah :

a. Dalam laporan penelitian ini hanya membahas tentang analisis sistem e-office.

2. METODE

2.1. Analisis Perancangan Objek

Dalam tahap perancangan suatu sistem diperlukan adanya teknik-teknik penyusunan sistem untuk menganalisa dan mendokumentasikan data yang mengalir di dalam sistem tersebut. Tools yang digunakan untuk memodelkan adalah Use Case Diagram, Entity Relationship Diagram (ERD), Kamus Data.

Metodologi yang digunakan adalah Object Oriented Analyst and Design (OOAD). Analisis dan desain berorientasi objek (OOAD) adalah kegiatan yang menantang dan penting untuk kesuksesan proyek. Insinyur sebagian kecil kurikulum CS / SE yang mengajarkan proses berpikir seperti itu. Selain itu, alat yang ada hanya mendukung diagram gambar dan diagram manajemen, bukan proses berpikir. Sebagai konsekuensinya, beberapa diagram yang dihasilkan berguna untuk komunikasi dan konstruksi perangkat lunak kerja. Makalah ini menyajikan lingkungan pengembangan terpadu (IDE) yang mendukung proses berpikir OOAD dengan mode manual, semi otomatis, dan otomatis [2]. OOAD merupakan cara baru dalam memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar pembuatan adalah objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas.

2.1.1. Analisis Berorientasi Objek

2.1.1.1. Konsep dan Prinsip Berorientasi Objek

Dalam prinsip berorientasi objek kita memetakan masalah dengan menggunakan objek-objek. Konsep kunci dalam orientasi objek adalah

:

1. Kelas dan hirarki kelas

a. Instans b. Pewarisan

c. Abstraksi dan Penyembunyian 2. Objek

4. Kelas sering didefinisikan sebagai: a. Template

b. Deskripsi Umum c. Pola/Pattern

d. Cetak biru: koleksi dari beberapa hal

(3)

2.1.1.2. Analisis

Wilayah analisis bisa dipetakan sebagai berikut: Sumber pengetahuan →Domain Analisis → Domain Model Analisis

Yang termasuk sumber pengetahuan adalah: 1. Literatur teknis

2. Aplikasi eksisting 3. Survei klien 4. Saran dari ahli

5. Requirement sekarang atau masa depan Yang termasuk domain model analisis adalah:

1. Taksonomi kelas

2. Standar, penggunaan kembali 3. Model fungsional

4. Domain bahasa

Jika dilihat secara umum, object oriented analysis memiliki langkah sebagai berikut:

1. Definisikan diagram use case 2. Ekstraksi kelas kandidat

3. Identifikasikan hubungan-hubungan antar kelas

4. Definisikan hirarki kelas

5. Identifikasikan atribut untuk setiap kelas

6. Spesifikasikan metode yang memberikan fasilitas pada atribut 7. Indikasikan bagaimana hubungan

antar kelas atau objek

8. Bangun sebuah model tingkah laku 9. Iterasi dalam lima langkah pertama

2.1.2. Use Case Diagram

Use Case adalah merupakan pemodelan untuk kelakuakn (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut [3]. Skenario mendeskripsikan sebuah penggunaan sistem. Aktor merepresentasikan peran orang atau alat yang akan menggunakan sistem. User bisa menjalankan beberapa peran untuk skenario tertentu. Pemodelan kasus penggunaan dalam Unified Modeling Language (UML) adalah alat berbasis teks yang populer untuk

analisis dan perancangan sistem. Use case dapat digunakan dengan atau tanpa use case diagram pendukung. Makalah ini menggunakan percobaan untuk mengeksplorasi keefektifan termasuk diagram use case dengan seperangkat use case [4]. Cara mengembangkan use case:

1. Apakah tugas utama atau fungsi yang dimainkankan oleh aktor 2. Informasi sistem apa yang akan

aktor dapatkan, buat, atau ubah 3. Apakah aktor bisa

menginformasikan sistem perubahan lingkungan eksternal 4. Informasi apa yang aktor harapkan

dari sistem

5. Apakah aktor berharap untuk diinformasikan tentang perubahan yang tidak diharapkan

Untuk memilih kelas, dibutuhkan kriteria seperti :

1. Informasi yang didapatkan 2. Servis yang dibutuhkan 3. Berbagai atribut 4. Atribut yang umum 5. Operasi yang umum 6. Requirement yang penting

2.1.3. Unified Modelling Language (UML)

(4)

berlaku untuk Asosiasi Metaclass dari Kernel Unit Bahasa UML [5].

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Analisis Sistem yang Berjalan

3.1.1. Prosedur/Tahapan yang dianalisis berdasarkan bagiannya

Prosedur/tahapan yang dianalisis memiliki 3 bagian yaitu :

a. Kantor Pusat b. Kantor Wilayah

c. KPPN (Kantor Pusat Parbendaharaan Negara) Analisis yang dilakukan disetiap bagian memiliki pokok yang sama yaitu analisis terhadap prosedur administrasi surat masuk dan keluar baik itu dari internal maupun dari eksternal tiap bagian.

3.1.2. Metode Pendekatan yang Digunakan

Metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan Objek yang meliputi UseCase Diagram, Skenario, dan Activity Diagram kelakuakn (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut [3]. Use case diagram tidak menjelaskan secara detil tentang penggunaan use case, tetapi hanya memberi

gambaran singkat hubungan antara use

Menjelaskan tentang jalannya proses yang ada dalam use case diagram dari awal hingga akhir proses, untuk lebih jelasnya skenario use case prosesnya mirip

c. Activity Diagram Sesuai dengan menunjukkan langkah – langkah dalam dengan bentuk grafik. Struktur diagram ini juga mirip dengan flowchart.

3.2. Evaluasi Sistem yang Berjalan

(5)

Berikut merupakan penggambaran proses-proses dengan menggunakan Use Case Diagram pada Unit Kantor Pusat di Kementerian Keuangan Republik Indonesia :

a. Use Case Diagram Surat Keluar Eksternal

b. Use Case Diagram Surat keluar internal

c. Use Case Diagram Surat Masuk Eksternal

d. Use Case Diagram Surat Masuk Internal

2. Unit Kantor Wilayah

(6)

b. Use Case Diagram Surat Masuk Eksternal

3. KPPN (Kantor Pusat Perbendaharaan Negara)

a. Use Case Diagram Surat Keluar Eksternal

(7)

4.KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka penulis menyimpulkan: 1. Kementerian Keuangan Republik

Indonesia membutuhkan sistem aplikasi e-Office, demi efisiensi kinerja di lingkungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

2. Sebagai bagian dari e-government, implementasi aplikasi e-Office terbukti sangat membantu dalam mempercepat proses bisnis perkantoran khususnya di lingkungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

(8)

[1

]

E. U. Akinnubi, “Design and

Implemention of an E-Office

System,” vol. 12, 2014.

[2

]

J. L. David Kung, “An

Object-Oriented Analysis and Design

Environment,” 2016.

[3

]

A. Hendini, “PEMODELAN UML

SISTEM

INFORMASI

MONITORING PENJUALAN DAN

STOK BARANG (STUDI KASUS:

DISTRO ZHEZHA PONTIANAK),”

JURNAL

KHATULISWA

INFORMATIKA, vol. IV, p. 108,

2016.

[4

]

A. Gemino, “Use Case

Diagrams in Support of Use

Case Modeling: Deriving

Understanding from the

Picture,” p. 24, 2009.

[5

]

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mengikuti pembelaran ini diharapkan mahasiswa mampu menguraikan konsep kependudukan di Indonesia, menganalisa masalah kependudukan di Indonesia, menganalisa

(2013) dan Ahmadi et al (2015) yang membangun model dengan mempertimbangkan beberapa jenis produk. Model yang dibangun pada penelitian ini dapat membantu dalam keputusan

Berikut adalah model antarmuka yang akan diberikan pada responden untuk melakukan task usability testing dan digunakan dalam menentukan nilai mengenai usability

Hasil penelitian yang telah dilakukan pada beberapa responden di ruangan keperawatan Rumah Sakit Sari Asih Serang Tahun 2016 menunjukkan bahwa data frekuensi responden

mempengaruhi saya ialah ‘Al Anwarul Muhammadiyyah’ oleh Nabhani, kitab Mukhtadarul Mawahib Al-Ddiniyyah oleh Qastalani dan ‘Noorul Yaqeen fi Seeratus Sayyidul Mursaleen’

Pendidikan karakter yang dikembangkan di SD Negeri 3 Ngareanak Singorojo Kabupaten Kendal utamanya adalah karakter santun yang diterapkan secara terintegrasi pada

Mengupayakan stabilitas harga sumber daya energi khususnya minyak bumi yang meski tidak mungkin lagi dapat diturunkan, tapi setidaknya dapat lebih mudah diprediksi sehingga

Sharry ( dalam Geldard, 2014 ) menjelaskan bahwa Peer Group Counseling (konseling kelompok sebaya) berguna membantu remaja yang mempunyai problem-problem relasi