• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA TULIS ILMIAH KTI SELAI DURIAN DEZA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KARYA TULIS ILMIAH KTI SELAI DURIAN DEZA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, buahnya memiliki aroma yang kuat serta rasa yang lezat untuk dikonsumsi. Durian merupakan salah satu tanaman buah musiman yang kulitnya berduri, dagingnya berwarna kuning dan memiliki bau serta rasa yang sangat khas.

Akhir tahun 2012 hingga awal tahun 2013, khususnya kota Bengkulu dibanjiri buah durian yang mana dapat kita jumpai di setiap sudut kota. Hampir seluruh masyarakat Bengkulu menyukai buah ini. Banyaknya masyarakat yang menggemari buah durian baik dari kalangan atas maupun kalangan menegah ke bawah mengakibatkan tingginya jumlah permintaan masyarakat terhadap buah ini. Dikarenakan buah durian yang tumbuh di kota Bengkulu tidak mencukupi permintaan masyarakat, akhirnya buah durian yang ada di kota Bengkulu ini juga didatangkan dari luar kota bahkan ada yang berasal dari luar pulau sumatera.

Banyaknya pengonsumsian terhadap buah durian menyebabkan masyarakat hanya terlena dengan kenikmatannya saja namun masyarakat tidak terlalu memperdulikan kebersihan lingkungan. Jika telah tiba musim buah durian, kadang kala masyarakat acuh terhadap keadaan lingkungannya yang telah kotor dipenuhi oleh limbah-limbah bekas kulit durian. Mereka kadang lupa untuk membuang sampah kulitnya dan hanya dibiarkan berserakan. Padahal sudah kita ketahui bersama bahwa banyak akibat yang ditimbulkan jika limbah-limbah sampah kulit durian telah menumpuk.

(2)

Bertumpuknya sampah kulit durian mengakibatkan terjadinya banjir di daerah kecamatan muara bangkahulu. Tidak hanya itu, sebagian juga sudah banyak berhamburan ke badan jalan dan mengganggu pengguna jalan.

Hal di atas terjadi karena masyarakat belum banyak mengetahui manfaat dan cara pengolahan yang baik untuk kulit durian tersebut. Maka dari itu kami mencoba untuk memberikan suatu solusi dan inovasi baru untuk dapat mengurangi bertumpuknya limbah kulit durian sehingga masyarakat luas dapat memanfaatkan limbah kulit durian yang ada untuk dapat dijadikan suatu bahan produksi baru. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini penulis akan membahas hal tersebut dalam karya tulis ilmiah yang berjudul

”Pemanfaatan Limbah Kulit Durian ( Durio zibethinus sp.) sebagai Bahan Dasar Pembuatan selai”. Pembuatan selai” adalah untuk mengetahui pemanfaatan limbah kulit durian sebagai pengembangan komoditi selai.

1.4 Manfaat Penulisan

(3)

1.5 Ruang Lingkup Masalah

(4)

BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1 Deskripsi Tanaman Durian

Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Klasifikasi ilmiah durian adalah sebagai

Nama binomial : D.zibethinus

Pohon durian mampu berusia tahunan, tumbuh tinggi hingga mencapai ketinggian 25 –50 m tergantung spesiesnya. Pohon durian ini terdiri dari akar yang memiliki banir (akar papan), batang dan ranting. Kulit batang pohon durian berwarna coklat kemerahan, mengelupas tidak beraturan. Daun tumbuhan ini berbentuk jorong hingga lanset, terletak berseling, bertangkai, berpangkal lancip atau tumpul dan berujung lancip melandai,sisi atas berwarna hijau terang, sedangkan sisi bawah daunnya tertutup sisik-sisik berwarna perak atau keemasan dengan bulu-bulu bintang. Pengguguran daun durian tidak tergantung musim tetapi pada saat masa berbuah selesai, terjadi pengguguran untuk menumbuhkan daun-daun baru (periode flushing atau peronaan).

(5)

juga yang berjumlah 3 buah (durio graveilens atau tabelak). Tangkai kepala putik bewarna kemerahan, berbentuk pipa dan lebih panjang dari mahkota. Kepala putiknya bewarna merah muda dan juga berbentuk pipa kecil (Setiadi, 2008).

Buah durian bertipe kapsul berbentuk bulat, bulat telur hingga lonjong, dengan panjang hingga 25 cm dan diameter hingga 20 cm. Kulit buahnya tebal, permukaannya bersudut tajam (berduri, walaupun ini bukan duri dalam pengertian botani), berwarna hijau kekuning-kuningan, kecoklatan, hingga keabu-abuan. Buah berkembang setelah pembuahan dan memerlukan waktu 4-6 bulan untuk pemasakan. Pada masa pemasakan terjadi persaingan antarbuah pada satu kelompok, sehingga hanya satu atau beberapa buah yang akan mencapai kemasakan, dan sisanya gugur. Buah akan jatuh sendiri apabila masak. Pada umumnya berat buah durian dapat mencapai 1,5 – 5,0 kilogram.

Setiap buah memiliki lima ruang, yang menunjukkan banyaknya daun buah yang dimiliki. Masing-masing ruangan terisi oleh beberapa biji. Biji terbungkus oleh arilus (salut biji) berwarna putih hingga kuning terang dengan ketebalan yang bervariasi, namun pada kultivar unggul ketebalan arilus ini dapat mencapai 3 cm. Pemuliaan durian diarahkan untuk menghasilkan biji yang kecil dengan salut biji yang tebal, karena salut biji inilah bagian yang dimakan. Beberapa varietas unggul menghasilkan buah dengan biji yang tidak berkembang namun dengan salut biji tebal.

2.2 Kulit Buah Durian

(6)

2.3 Potensi Durian di daerah Bengkulu

Tanaman durian mudah tumbuh didaerah beriklim tropis, seperti didaerah Provinsi Bengkulu. Tanaman durian dapat tumbuh didaratan rendah sampai ketinggian 1.000 m diatas permukaan laut. Namun, produksi terbaiknya dicapai jika penanaman dilakukan pada ketinggian 400-600 m diatas permukaan laut. Tanaman durian adalah tanaman yang mudah dikembangkan, hal ini membuat banyak dibudidayakan . Berikut adalah tabel mengenai produksi durian pada tahun 2010.

Tabel

Produksi Buah Durian didaerah Bengkulu Tahun 2010

NO Nama Wilayah Banyak Produksi

1. Kepahiang 2.797 kwintal

2. Bangkulu Tengah 165 Kwintal

3. Lebong 30.271 kwintal

4. Kota Bengkulu 296 kwintal

Jumlah 50.408 Kwintal

Secara umum, yang disebut limbah adalah bahas sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik dalam skala rumah tangga, produksi, pertambangan dan sebagainya (http://www.scribd.com/doc/ 166528 01/pengertian-limbah). Limbah atau sampah juga dapat diartikan sebagai limbah atau kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik.

(7)

mengandung bahan yang berbaAhaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity dan corrosivity) serta konsentrasi serta jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan atau membahayakan kesehatan manusia.Berdasarkan asalnya, limbah dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :

2.4.1 Limbah Anorganik

Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah anorganik berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah :

a. Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industri.

b. Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.

Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium. (Arianto sam, 2008).

2.4.2 Limbah Organik

Limbah organik terdiri atas bahan-bahan yang bersifat organik seperti dari kegiatan pertanian dan kegiatan rumah tangga. Limbah ini bisa diuraikan melalui proses yang alami. Limbah pertanian berupa sisa tumpahan atau penyemprotan yang berlebihan, misalnya dari pestisida dan herbisida mempunyai sifat kimia yang stabil sehingga zat tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya (Arianto sam,2008)

(8)

misalnya : sisa obat, baterai bekas, dan air aki. Sementara, limbah air cucian dan limbah kamar mandi dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus dan sebagainya.

(9)

BAB III rumusan masalah yang akan dibahas.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam proses penulisan karya tulis ilmiah ini melalui studi literatur (literature research) dan pengujian langsung terhadap objek penelitian. Penulis melakukan telaah pustaka yang berupa buku-buku , artikel-artikel di internet, koran dan sumber lain yang berkaitan dengan rumusan masalah yang akan dibahas.

3.3 Metode Anilisis Data

(10)

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama tiga hari, yaitu pada tanggal 15 – 17 Februari 2013. Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Enggano Pasar Bengkulu Kota Bengkulu.

3.7.1 Proses pembuatan sari kulit durian :

a. Pertama-tama kita kumpulkan semua kulit durian yang ingin diolah b. Cuci bersih kulit durian hingga benar-benar bersih

c. Kemudian hilangkan semua duri yang ada pada kulit durian dengan menggunakan pisau yang tajam, hati-hati agar tangan kita tidak terluka dan terkena durinya.

(11)

e. Masukkan potongan-potongan daging kulit durian tadi ke dalam panci

f. Kemudian masukkan air bersih ke dalam panci dan rebus potongan daging kulit durian tersebut selama kurang lebih setengah jam hingga matang

g. Tiriskan rebusan daging kulit durian tadi hingga benar-benar kering dan tidak ada lagi sisa air rebusan

h. Siapkan blender dan masukkan potongan daging kulit durian tersebut ke dalam blender

i. Blender hingga halus dan berbentuk beperti bubur

j. Kemudian saring bubur daging kulit durian tersebut dengan cara seperti memeras santan

k. Terakhir pisahkan sari kulit durian dan ampas kulit durian tersebut l. Akhirnya sari kulit durian telah kita peroleh untuk dijadikan bahan

dasr pembuatan selai yang kita inginkan. 3.7.2 Proses Pembuatan Selai Kulit Durian

a. Siapakan sari kulit durian yang telah kita dapatkan dari proses pembuatan sari kulit durian tadi

b. Kemudian masukkan ke dalam panci sari kulit durian tersebut c. Setelah itu campurkan sedikit vanili ke dalam sari kulit durian tadi d. Agar sedikit berwana, gunakan air sari daun pandan untuk

memperindah warna tampilan selai dan menambah aroma khas untuk selai

e. Tambahkan gula sebanyak 3 sendok teh untuk tiap 3 sendok sari kulit durian

f. Kemudian tambahkan sedikit tepung maizena sebagai pengental untuk selai tersebut

(12)

h. Setelah semuanya tercampur, masak semua bahan dan aduk secara perlahan dengan api yang kecil kira-kira selama kurang lebih 5 menit.

i. Jika semua bahan sudah teraduk rata, matikan api kompor dan dinginkan selai yang telah dibuat

(13)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pemanfaatan Limbah Kulit Durian sebagai Pengembangan Komoditi Selai

Limbah kulit durian yang berlimpah mengakibatkan masalah lingkungan. Hal ini karena limbah kulit durian dapat mengakibatkan berbagai kerugian bagi masyarakat, kulit durian yang berhamburan dijalan dapat mengganggu pengguna jalan, dan kulit durianpun berpotensi menimbulkan banjir.

Kulit durian mengandung unsur selulose yang tinggi (50-60%) dan kandungan lignin (5%) serta kandungan pati yang rendah (5%). Kulit durian juga mengandung minyak atsiri, flavonoid,saponin, dan pektin. Pektin merupakan senyawa yang baik digunakan sebagai pengental dalam makanan, sehingga pektin yang diperoleh dari kulit durian dapat dimanfaatkan sebagai pengental dalam pembuatan makanan, kami membuat makanan yang gampang diolah oleh masyarakat, yaitu membuatnya sebagai selai.

Pemanfaatan limbah kulit durian sebagai bahan pembuatan selai tentunya akan memiliki beberapa keuntungan yaitu dari segi kandungan gizi, selai kulit durian juga mengandung selulosa yang berfungsi sebagai serat bagi tubuh. Selai kulit durian juga mengandung minyak asitri, dan flavonoid yang dapat menurunkan kadar gula darah. Selai kulit durian juga dapat meningkatkan nilai ekonomis dari limbah kulit durian.

(14)

Berikut adalah tabel hasil Uji Organoleptik terhadap selai kulit durian disimpulkan bahwa dari sampel yang disediakan didapat bahwa 70% menyukai selai kulit durian, sedangkan 30 % tidak menyukai selai kulit durian. Jadi, dapat disimpulkan bahwa selai kulit durian banyak disukai oleh banyak orang.

Untuk itu penulis menyimpulkan bahwa pemanfaatan kulit durian sebagai bahan pembuatan selai sangat mendukung untuk dijadikan sebagai komuditas

. Kartini 37 tahun Enak

8

. Topik 20 tahun Enak

(15)

memperoleh banyak keuntungan yang salah satunya dapat kita jadikan suatu usaha bersama para masyarakat untuk menambah kas pemasukan ekonomi masyarakat. Dengan begitu kulit durian yang selama ini kita pikir tidak berguna ternyata memiliki kegunaan dan juga menguntungkan serta memberikan nilai tambahan ekonomis terhadap limbah kulit durian.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari karya tulis ini yaitu :

1. Limbah kulit durian dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan selai. 2. Pemanfaatan limbah kulit durian dapat memberikan beberapa

keuntungan, seperti pada kandungan gizi yang tinggi, mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah kulit durian, dan memberikan nilai tambahan ekonomis terhadap limbah kulit durian.

5.2 Saran

1. Proses pengolahan selai dari limbah kulit durian membutuhkan penelitian yang lebih lanjut, terutama mengenai uji ketahanan kadarluasa terhadap selai kulit durian.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Vilet hatta, 2007.Manfaat kulit durian selezat buahnya.Jurnal.UNLAM Aryulina,Diah dkk.2006.BIOLOGI JILID 1.Jakarta:Esis.

Aryulina, Diah dkk.2006.BIOLOGI JILID 2. Jakarta:Esis. http://id.wikipedia.org/wiki/Durian( 13 februari)

http://sobatbaru.blogspot.com/2008/05/pengertian-limbah-dan-polusi. html. (13 februari)

(17)

LAMPIRAN GAMBAR

Gambar buah durian

Gambar Proses Pembuatan Selai Kulit Durian

Buah durian dibelah pengumpulan kulit durian

Daging kulit durian

(18)
(19)

Proses pembelenderan sari kulit durian

Proses memasak selai

Proses akhir pembuatan Selai kulit durian

(20)

KARYA TULIS ILMIAH

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT DURIAN

(Durio zibethinus sp.)

SEBAGAI BAHAN DASAR

PEMBUATAN SELAI

DISUSUN OLEH:

1. DEZA OKTASILA

2. RIA RADITIA PARMALO

3. GITA DWINTY PRATIWI

4. ISE AUDINA

KELAS:

XI IPA B

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BENGKULU

SMA NEGERI 6 KOTA BENGKULU

(21)

LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Kelompok Terstruktur Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI Semester 2

Tahun Pelajaran 2012/2013 Dengan judul:

“PEMANFAATAN LIMBAH KULIT DURIAN

(Durio zibethinus sp.) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN SELAI”

PENYUSUN: 1. DEZA OKTASILA

2. RIA RADITIA PARMALO 3. GITA DWINTY PRATIWI 4. ISE AUDINA

Kelas: XI IPA B

Karya Ilmiah ini Telah Disahkan Pada, 26 Febuari 2013

Pembimbing

(22)

KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini dengan lancar tanpa suatu halangan yang berarti.

Karya Ilmiah yang berjudul “ Pemanfaatan Limbah Kulit Durian

(Durio zibethinus sp.) sebagai Bahan Dasar Pembuatan Selai ”, tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Abdal Khairi,S.Pd selaku Kepala SMA Negeri 6 Kota Bengkulu yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun Karya Ilmiah ini.

2. Ibu Eka Darlina,S.Pd selaku pembimbing dalam penyusunan Karya Ilmiah ini. 3. Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 6 Kota Bengkulu, yang telah memberikan

ilmu kepada penulis.

4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberi bantuan baik moril maupun materiil.

Tak ada gading yang tak retak, seperti peribahasa tersebut penulis menyadari bahwa Karya Ilmiah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu saran dan kritik sangat diharapkan penulis. Semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat berbagi pembaca.

Bengkulu, Febuari 2013

(23)

DAFTAR ISI

1.5 Ruang Lingkup Masalah... 3

BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Durian... 4

2.2 Kulit Buah Durian... 5

2.3 Potensi Durian di Daerah Bengkulu... 6

2.4 Limbah... 6

BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Metode Penulisan... 9

3.2 Teknik Pengumpulan Data... 9

3.3 Metode Analisis Data... 9

3.4 Sistematika Penulisan... 9

3.5 Tempat dan Waktu... 10

3.6 Alat dan Bahan... 10

3.6.1 Alat... 10

3.6.2 Bahan... 10

3.7 Cara Kerja... 10

3.7.1 Proses Pembuatan Sari Kulit Durian... 10

(24)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pemanfaatan Limbah Kulit Durian sebagai

Pengembangan Komuditi Selai... 13

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan... 15

5.2 Saran... 15

DAFTAR PUSTAKA... 16

Gambar

Tabel Produksi Buah Durian didaerah Bengkulu Tahun 2010
Tabel Uji Organoleptik

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajarn berbasis masalah tiap siklus ada peningkatan, baik pada aktivitas guru, aktivitas

mobilis dan waktu fermentasi yang terbaik pada proses pembuatan bioetanol dari.. kulit durian sehingga diperoleh hasil

LENTY ARTHA SIREGAR : Pengaruh Lama Ekstraksi Terhadap Mutu Pektin da ri Kulit Durian, dibimbing oleh Rona J Nainggolan dan Mimi Nurminah.. Penelitian ini dilakukan untuk

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan nikmat-Nya penulis dapat menyusun karya tulis dengan judul “Pemanfaatan Biji Durian Sebagai Bahan Dasar

Kandungan senyawa fenolik dan flavonoid fraksi etilasetat ekstrak etanolik kulit buah naga merah (KBNM-AcOEt) diuji dengan metode KLT, metode Folin-Ciocalteu, dan

Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap kandungan senyawa khususnya flavonoid dan fenolik dalam kulit buah naga merah (Hylocereus

Ditulis dengan huruf kapital dengan posisi tengah ( centre ) dan huruf tebal ( bold ). Judul ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. NAMA PENULIS Penjelasan nama

uji volatile matter untuk biobriket kulit durian yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan bakar ramah lingkungan.. Kata kunci : kulit durian, biobriket, volatile matter, pati janeng