DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 11
1.3. Tujuan Penelitian ... 12
1.4. Manfaat Penelitian ... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 14
2.1. Tinjauan Pustaka ... 14
2.1.1. Informasi Laporan Keuangan ... 14
2.1.2. Analisis Kinerja Keuangan ... 16
2.1.3. Keunggulan Analisis Rasio Keuangan ... 22
2.1.4. Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan ... 23
2.1.5. Return Saham... 24
2.2. Penelitian Terdahulu ... 27
2.3. Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... 33
2.3.1. Kerangka Konseptual... 33
2.3.2. Pengaruh Rasio likuiditas Terhadap Return Saham ... 34
2.3.3. Pengaruh Rasio Leverage Terhadap Return Saham ... 34
2.3.4. Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham ... 35
2.3.5. Pengaruh Rasio Aktivitas Terhadap Return Saham... 36
2.3.6. Pengaruh Price Earning Ratio Terhadap Return Saham ... 36
2.3.7. Pengaruh Dividend Yield Terhadap Return Saham ... 37
2.3.8. Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas, Price Earning Ratio, dan Dividend Yield Terhadap Return Saham ... 39
BAB III METODE PENELITIAN ... 40
3.1. Jenis data ... 40
3.2. Metode Pengumpulan Data ... 40
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian... 41
3.3.1. Populasi Penelitian... 41
3.3.2. Sampel Penelitian ... 41
3.4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 44
3.4.1. Variabel Independen ... 44
3.4.1.1. Rasio Likuiditas ... 44
3.4.1.2. Rasio Leverage ... 44
3.4.1.4. Rasio aktivitas ... 45
3.4.1.5. Price Earning Ratio (PER) ... 45
3.4.2. Variabel Dependen ... 46
3.5. Metode Analisis Data ... 48
3.5.1. Uji Asumsi Klasik ... 48
3.5.1.1. Uji Normalitas ... 48
3.5.1.2. Uji Autokorelasi ... 49
3.5.1.3. Uji Heteroskedastisitas ... 50
3.5.1.4. Uji Multikolinearitas ... 51
3.6. Pengujian Hipotesis ... 51
3.6.1. Analisis Regresi Linier Berganda ... 52
3.6.2. Uji Parsial ( uji t) ... 52
3.6.3. Uji Pengaruh Simultan (Uji F) ... 53
3.6.4. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 55
4.1. Gambaran Umum dan Deskriptif Statistik Obyek Penelitian... 55
4.1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 55
4.1.2. Deskriptif Statistik Obyek Penelitian ... 57
4.2. Uji Asumsi Klasik ... 62
4.2.1. Uji Normalitas ... 62
4.2.2. Uji multikoliniearitas ... 66
4.2.3. Uji Autokorelasi... 67
4.2.4. Uji Heterokedastisitas ... 70
4.3. Hasil penelitian ... 71
4.3.1. Uji t ... 74
4.3.2. Uji F ... 76
4.3.3. Koefisien determinasi (R2) ... 78
4.4. Pembahasan ... 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 88
5.1. Kesimpulan ... 88
5.2. Keterbatasan ... 90
5.3. Saran ... 91
DAFTAR TABEL
No.
Tabel Judul Hal.
2.1 Penelitian-Penelitian Terdahulu……… 31
3.1 Daftar Perusahaan Dalam Indeks Lq45 2010-2013………….... 42
3.2 Ringkasan Definisi Operasional dan Variabel Penelitian…….… 47
4.1 Sampel Perusahaan Lq45 di Bursa Efek Indonesia ………….. 56
4.2 Hasil Analisis Deskriptif Data……….... 58
4.3 Hasil Uji Normalitas……… 57
4.4 Hasil uji multikolinieritas……… 63
4.5 Hasil Uji Durbin Watson (DW)……….. 67
4.6 Hasil Uji Autokorelasi………... 68
4.7 Data setelah transformasi Ln………. 69
4.8 Hasil Uji Autokorelasi (Setelah Transformasi Ln)…………... 70
4.9 Hasil Perhitungan Regresi Parsial (Setelah Transformasi Ln)………... 72
4.10 Hasil Perhitungan Regresi Parsial (Uji T)………... 75
4.11 Hasil Perhitungan Regresi Simultan……… 78
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Hal.
2.1 Kerangka Konseptual……….... 33
4.1 Grafik Histogram……… 64
4.2 Normal probability plot……… 65
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul
Lampiran 1 Sampel perusahaan
Lampiran 2 Hasil tabulasi pengolahan data (data asli) Lampiran 3 Hasil uji normalitas
Lampiran 4 Hasil uji multikolinearitas Lampiran 5 Hasil uji heterokesdastisitas Lampiran 6 Hasil uji autokorelasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pasar modal dapat diartikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta. Pasar modal dalam aktivitasnya menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (lender) maupun pihak yang memerlukan dana (borrower). Pasar modal merupakan sarana yang sangat menguntungkan baik bagi pihak perusahaan maupun bagi pihak investor yang sama – sama berorientasi pada keuntungan. Melihat peluang tersebut para investor berlomba – lomba untuk memperdagangkan saham mereka di pasar modal. Bagi para investor, pasar modal merupakan salah satu sarana paling efektif bagi mereka untuk menanamkan modalnya agar memperoleh keuntungan.
Salah satu alat investasi dalam pasar modal adalah saham. Saham merupakan sarana untuk pendanaan eksternal (eksternal financing) yang sangat penting dari suatu badan usaha disamping memanfaatkan laba ditahan (internal financing). Untuk kebutuhan ini, kemampuan suatu badan usaha untuk
diperlukan bagi para investor, untuk melihat apakah perusahaan mempunyai kesanggupan untuk memberikan dividen maupun keuntungan (capital gain) maksimal atas investasi yang ditanamkan oleh investor tersebut.
Dalam melakukan investasi di suatu perusahaan para investor membutuhkan suatu informasi terkait dengan kinerja perusahaan dimana informasi tersebut akan digunakan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi. Perusahaan diwajibkan untuk melaporkan informasi mengenai kondisi perusahaan yang akan digunakan investor dalam pengambilan keputusan. Kewajiban perusahaan menginformasikan laporan keuangan kepada para masyarakat mengenai kinerja perusahaan dan laporan keuangan memberikan informasi khususnya bagi investor. Dengan melihat sukses atau tidaknya suatu perusahaan dapat dilihat dari peningkatan laba atau pendapatan suatu perusahaan sehingga dapat memperkecil risiko yang ada dalam pengambilan keputusan oleh investor.
perusahaan diihat dari rasio-rasio keuangan yang secara rutin diterbitkan oleh emiten (Samsul, 2006).
Untuk memperoleh analisis penilaian saham yang tepat dan akurat maka pengambilan keputusan dalam penelitian ini menggunakan analisis mikro ekonomi agar dapat mengurangi risiko dalam proses investasi di masa yang akan datang. Faktor mikro ekonomi yang akan digunakan adalah analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio-rasio keuangan.
Menurut Dwi Martani et al (2009) total asset turnover mencerminkan efisiensi dalam manajemen asset untuk mendapatkan pendapatan dari aktivitas operasi, sehingga tingginya total asset turnover merupakan keuntungan bagi perusahaan dan dapat memberikan efek positif pada return (tingkat pengembalian) saham. Namun penelitian yang dilakukan Dwi Martani et al (2009) menunjukkan hubungan negatif terhadap return (tingkat pengembalian) saham. Hal ini terjadi karena adanya kemungkinan disebabkan oleh dominasi perusahaan besar terhadap tingginya return saham, dimana perusahaan besar biasanya tidak dapat meningkatkan ratio total asset turnover mereka secara mudah. Hal ini sangat berbeda dengan Samsul (2006) yang menyatakan rasio aktivitas sangat penting bagi manajemen karena besar kecilnya keuntungan yang diperoleh setiap bulan, tergantung pada pengelolaan persediaan.
jangka panjang sehingga perusahaan dapat memperoleh laba. Penelitian ini menunjukkan bahwa level utang perusahaan belum mencapai level financial distress (martani, 2006).
Menurut Kasmir (2008), rasio profitabilitas khususnya rasio return on
asset (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan atas keseluruhan dana yang ditanamkan dalam asset yang digunakan dalam operasional perusahaan menghasilkan laba. Perusahaan dengan return on asset (ROA) yang tinggi akan menarik minat investor untuk melakukan investasi
pada perusahaan tersebut, karena return (tingkat pengembalian) yang mereka terima akan tinggi juga. Hal ini akan menarik investor untuk memilki saham dalam perusahaan tersebut. Pernyataan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Malintan (2010), dimana hasil penilitiannya menunjukkan rasio profitabilitas memiliki hubungan secara signifikan terhadap return saham. Hal ini menunjukkan bahwa dengan meningkatnya profitabilitas perusahaan maka akan memberikan return (tingkat pengembalian) saham yang tinggi kepada para investor.
yang akan datang, dimana semakin tinggi price earnings ratio (PER) maka semakin tinggi pula harga perlembar saham suatu perusahaan. Sedangkan bagi para investor, justru sebaliknya mereka mengharapkan price earnings ratio (PER) yang rendah, dengan harapan apabila mereka membeli saham dengan harga yang sangat murah, dapat meberikan return (tingkat pengembalian) saham yang tinggi jika harga saham tersebut kembali naik.
Tujuan para investor dalam menanamkan saham di suatu perusahaan adalah untuk mendapatkan return baik dalam bentuk capital gain maupun dividend. Hal yang paling menarik bagi investor dalam mendapatkan return
adalah memperhatikan dividend yield atas suatu saham perusahaan apakah saham tersebut memberikan dividen yang tinggi atau malah sebaliknya. Tingginya suatu dividend yield menunjukan bahwa suatu pasar modal dalam keadaan undervalued
dimana harga pasar saham lebih kecil dari nilai wajarnya. Jika hal ini terjadi maka perusahaan akan membeli dan menahan saham tersebut dengan tujuan akan memberikan capital gain jika harga pasar saham tersebut kembali naik. Meningkatnya dividend yield didasarkan atas peranan kebijakan dividend dalam membagikan hasil return yang diperoleh perusahaan kepada para investor.
maka jumlah dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham semakin tinggi.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian ulang Rio Malintan yang berjudul “Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Price Earnings Ratio (PER), dan Return On Asset (ROA) Terhadap
Return Saham Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2005 - 2010”. Dengan mengambil variabel Current Ratio (CR), Debt To
Equity Ratio (DER), Price Earnings Ratio (PER), dan Return On Asset (ROA)
yang terdapat dalam penelitian tersebut.
Hal yang membedakan penelitian Rio Malintan dengan penelitian ini adalah variabel yang digunakan dan perusahaan yang diteliti. Dalam penelitian Rio Malintan variabel yang digunakan adalah current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), price earnings ratio (PER), dan return on asset (ROA) dan meneliti
perusahaan pertambangan. Sedangkan dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), return on asset (ROA), total asset turnover (TATO), price earnings ratio (PER), dan dividend yield dan meneliti indeks LQ 45.
masuk kriteria maka akan diganti dengan saham lain yang memenuhi kriteria. Kriteria suatu emiten untuk dapat masuk dalam perhitungan indeks LQ45 adalah mempertimbangkan faktor-faktor berikut (idx.co.id, 2010):
a. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan
b. Aktivitas transaksi di pasar reguler yaitu nilai, volume dan frekuensi transaksi c. Jumlah hari perdagangan di pasar reguler
d. Kapitalisasi pasar pada periode waktu tertentu
e. Selain mempertimbangkan kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar tersebut, akan dilihat juga keadaan keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan tersebut.
Tujuan Indeks LQ 45 adalah sebagai pelengkap IHSG dan khususnya untuk menyediakan sarana yang obyektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati pasar modal lainnya dalam memonitor pergerakan harga dari saham – saham yang aktif diperdagangkan.
Sumber: BEI (data diolah)
Indeks LQ45 pada awal tahun 2009 menunjukkan angka 394,58 angka ini semakin menunjukkan peningkatan hingga pada akhir tahun 2013 indeks LQ45 menembus angka 773,34 dimana rata-rata return saham indeks LQ45 yaitu sebesar 19,41 (idx.co.id). Peningkatan return saham indeks LQ45 yang cukup besar dalam lima tahun terakhir memberikan sinyal positif bagi investor yang ingin menanamkan modalnya dalam bentuk saham pada indeks LQ45. Dengan semakin tingginya tingkat kepercayaan para investor untuk menanamkan modalnya dalam bursa efek, sehingga dapat meningkatkan indeks LQ 45 dan return saham indeks LQ45. Return saham mengalami pergerakan fluktuasi dari
anggota zona Euro, kondisi ekonomi Amerika dan Eropa yang belum cukup kondusif. Namun hal ini dapat diatasi dengan kekuatan fundamental pasar modal untuk kembali menguat (BEI, Diguncang Sentimen Regional, 2011). Selain fundamental emiten yang menguat, indikasi perbaikan ekonomi Amerika Serikat tampak paling signifikan mendorong likuiditas transaksi. Kenaikan penjualan ritel AS yang signifikan dilengkapi dengan berita positif dari The Fed mengenai peningkatan penyerapan tenaga kerja. Meskipun return saham cenderung mengalami peningkatan namun selama lima tahun tersebut terlihat adanya pergerakan return. Pergerakan return tersebut menggambarkan kondisi pasar, yaitu ketika pasar sedang baik dan investor optimis berinvestasi di pasar modal akan menguntungkan, sehingga akan meningkatkan harga saham dan return saham.
Dengan adanya ketidak konsistenan dalam hasil penelitian maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui rasio keuangan perusahaan LQ 45 dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas, rasio aktifitas, price earnings ratio dan dividend yield. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitan dengan “Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas, Price Earnings Ratio, dan Dividend Yield Terhadap Return Saham Pada Perusahaan LQ 45 Yang Terdaftar
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah rasio likuiditas secara parsial berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah rasio leverage secara parsial berpengaruh terhadap return
saham pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah rasio profitabilitas secara parsial berpengaruh terhadap return
saham pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 4. Apakah rasio aktivitas secara parsial berpengaruh terhadap return
saham pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 5. Apakah price earnings ratio secara parsial berpengaruh terhadap
return saham pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
6. Apakah dividend yield secara parsial berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 7. Apakah rasio likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas, rasio
aktivitas, price earnings ratio, dividend yield secara simultan
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas secara parsial terhadap return saham perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh rasio leverage secara parsial terhadap return saham perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
3. Untuk mengetahui pengaruh rasio profitabilitas secara parsial terhadap return saham perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
4. Untuk mengetahui pengaruh rasio aktivitas secara parsial terhadap return saham perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
5. Untuk mengetahui pengaruh price earnings ratio secara parsial terhadap return saham perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
6. Untuk mengetahui pengaruh dividend yield secara parsial terhadap return saham perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
simultan terhadap return saham perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah :
a. Bagi peneliti.
Penelitian ini diharapkan akan menambah pengetahuan dan wawasan dan pola pikir tentang pengaruh rasio likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, price earnings ratio, dividend yield terhadap
return saham pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, serta dapat mengaplikasikan teori yang pernah didapatkan selama kuliah.
b. Bagi perusahaan.
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dan gambaran mengenai return saham dan memberikan masukan bagi manajer perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang diperkirakan berpengaruh terhadap return saham.
c. Bagi investor.